" Bang lusa Lestari nikah, mau datang nggak? "
" Nggak tahu." Ucap Avan.
" Loh kok nggak tahu, kalau mau saya carikan deh pacar bayaran."
" Emang ada? " Tanya Avan.
" Ya adalah masa nggak ada." Jawab Nilam.
" Terlalu sakit bila melihatnya."
" Jangan kelamaan sakit hati, bawa happy saja lah. "
" Mulut gampang kalo ngomong, praktek nya yang susah."
" Mudah - mudah an saja Abang dapat yang lebih baik dari Lestari."
******
" Hari ini jadi ada Operasi gabungan antara TNI dan Polri? " Tanya Avan.
" Jadi Kapten, Operasi n****ba." Ucap Malik.
" Arahkan saja semua anak anggota." Perintah Avan.
" Siap."
Lalu suara ponsel Avan bergetar terlihat nama Nilam yang menghubunginya.
" Halo.. Assalamualaikum Bu Bidan." Sapa Avan.
" Walaikumsalam Bang, saya sudah dapat pacar bayaran untuk Abang, nanti saya kirim photo nya.
Tut....
Belum sempat bicara Nilam mematikan secara sepihak lalu mengirim sebuah photo.
Avan pun membuka dan melihat photo yang di kirim oleh Nilam, Avan hanya geleng - geleng kepala saat photo pacar bayaran yang di kirim oleh Nilam.
" Yang benar saja Nilam, kamu bikin Abang lalu saja."
Avan menaruh ponsel di saku celananya lalu beranjak pergi.
*******
" Mei sudah siap untuk ikut Mas? " Tanya Pria paruh baya dengan styel necisnya.
Mei hanya membuang muka saat orang yang akan memboking nya datang menjemput, dan di belakang samar - samar membicarakan nya karena telah di boking Bos besar.
" Kalau kalian mau silahkan gue juga nggak marah, orang kayak gini di ributin."
Mei berguman dalam hati sambil menatap jijik ke arah Simon yang biasa di panggil Bos besar.
*****
Dengan duduk di kursi bagian belakang penumpang Simon tak berhenti tangan nya menari kesana kemari hingga Mei merasa risih dan terus menepisnya.
" Bisa diam nggak sih tangan nya? "
Hahaha hahaha.....
" Kamu kenapa sayang, nggak suka bukan nya wanita seperti kamu suka di pegang Sana pegang sini?"
Mei menatap tajam ke arah Simon dan membuang muka nya ke arah samping.
" Gue ingin turun." Ucap Mei.
Hahaha hahaha......
" Mei... mei.. kamu sudah saya bayar di Mami Ross dengan bayaran yang tinggi, enak saja kamu minta turun."
" Sekali gue minta turun tetap turun...!!! " Bentak Mei.
" Diam kamu." Bentak Simon.
Plaaakk....
" Dasar pe*****r sialan."
Mei mengusap pipinya yang sakit akibat tamparan yang di berikan Simon padanya.
" Bos di depan ada operasi." Ucap supir Simon.
" Berhenti saja."
Mei dan Simon melihat banyak Polisi dan Tentara yang berdiri di Sisi kanan dan kiri jalan, namun mata mei terbelak kaget saat melihat Pria yang dia temani tadi malam.
" Oh my god, ternyata dia Tentara? "
Ucap Mei dalam hati nya, dan Mei mempunyai akal saat pintu mobil terbuka saat Simon dan supir sedang di periksa begitu dengan Mei yang langsung mendekati Pria tersebut.
" Tolong gue please? "
Avan kaget saat melihat seorang wanita berpakaian seksi mendekatinya.
" Loe masih inget gue kan? " Tanya Mei.
Avan bingung tiba - tiba seorang wanita mendekatinya, dan memegang kencang tangan nya.
" Gue Mei, loe yang tadi malam boking gue." Ucap Mei dengan nada keras sehingga semua mata tertuju pada Kavan dan Mei.
Lalu seorang Polisi mendekati Avan, karena melihat Mei terus mengganggu Avan.
" Ada yang bisa saya bantu mba? " Tanya seorang Polisi berpangkat IPDA.
" Tolongin gue please." Mei terus meminta tolong pada Avan yang masih sedikit bingung.
" Pak Kavan anda kenal? " Tanyanya.
Avan masih mengingat - ingat siapa wanita yang ada di samping nya yang masih terus meminta tolong.
" Sayang ayok lanjutkan perjalanan." Simon tiba - tiba datang menghampiri Mei.
" Maaf mba nya belum kami periksa." Ucap salah satu Tentara.
Mei sambil menatap memohon ke arah Avan, begitu pun juga Avan yang sedari tadi masih berusaha mengingat nya.
" Pak Kavan kenal? "
Avan masih menggelengkan kepala nya dengan terus menatap ke arah Mei begitu pun juga Mei.
Saat Mei selesai di periksa tangan Simon sedikit menarik paksa tangan Mei, disitu Avan baru mengingat nya wanita malam yang dia temui tadi malam.
Avan menatap Mei yang sudah masuk ke dalam mobil, dan Mei tetap masih menatap ke arah nya hingga mobil itu melaju.
" Sepertinya ada sesuatu yang terjadi dengan dia."
Avan lalu bergegas menuju ke arah motor nya untuk mengejar mobil yang membawa Mei.
" Bang mau kemana? " Teriak salah satu Anggota.
" Ada urusan sebentar." Ucap Avan.
Motor Avan melaju dengan kencang untuk mengejar mobil yang membawa Mei, hingga mobil yang membawa Mei pun sudah terlihat di depan mata Avan.
Sedangkan di dalam mobil Mei terus berontak saat Simon ingin meraba - raba tubuh Mei, hingga sebuah pukulan mendarat di perut Mei.
Buuuggghhhh.....
uhuk.. uhuk.. uhuk...
" Dasar ja******ng kamu pe********r nggak tahu dari hah... "
Aaakhhh.....
Simon menarik rambut Mei, hingga Mei meronta kesakitan saat tangan Simon menarik rambut panjang Mei.
Mobil mendadak berhenti saat terlihat sebuah motor menghalangi laju mobil mereka dan Pria tersebut menggedor kaca mobil milik Simon.
" Siapa dia? " Tanya Simon yang masih emosi.
" Seorang Tentara Pak."
" Ladeni."
Mei terisak menangis saat setelah Simon menyiksa dirinya.
" Ada apa pak? " Tanya supir Simon.
" Maaf saya mau menjemput wanita yang ada di dalam itu." Jawab Avan.
" Maaf dia pacar Bos saya."
" Hey.. jangan sembarangan dia bukan pacaranya kalau pacarnya nggak mungkin kasar dan ketakutan.
Simon lalu keluar dan menemui Avan yang sedang berdebat dengan supir pribadinya.
" Ada apa ini? " Tanya Simon.
" Saya ingin menjemput wanita yang anda bawa."
Simon melirik sinis ke arah Mei yang sedang kesakitan.
" Kamu ingin membawa dia, sampah seperti nya nggak pantas buat anda pak Tentara."
" Kamu bilang sampah, bagi saya dia itu berlian."
Avan menuju ke samping mobil dan membuka pintu mobil tersebut dan kaget melihat penampilan wanita yang dirinya temui dengan penampilan yang acak - acakan dan terdapat bekas sebuah tamparan.
" Tolong gue." Ucap Mei lirih.
Avan membantu Mei keluar, namun di tahan oleh sopir Simon.
" Mau di bawa kemana dia? "
" Saya bawa pulang, minggir." Ucap Avan.
" Nggak bisa karena dia sudah di bayar."
" Berapa harganya biar saya ganti."
Simon lalu mendekati Mei dan Avan dan tersenyum sinis pada mereka berdua.
" Kamu lihat Mei, Pria seperti dia memungut mu di tempat sampah, silahkan bawa dia tapi urusan kalian berdua belum selesai." Ucap Simon.
" Saya disini tidak Mau berdebat dengan warga sipil jadi biar urusan cepat selesai berikan nomer rekening anda biar saya ganti berapa kerugian semua nya. "
" Eko berikan nomer rekening nya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Riana Puri Widjayanti
lanjuttt thorr
2022-01-15
1
Mei
Aku Mei🙂
2021-11-30
3
Fitri Yani
jodohkan aja Avan sama Mei Thor
2021-11-12
1