Buruk Bagi Mereka Terbaik Bagi Ku

" Mei... Mei.... " Ucap Avan saat melihat Mei bersimbah darah.

Avan memeluk erat Mei yang sudah tak sadarkan diri, hingga tangisnya pecah saat tubuh wanita yang sangat di cintainya terkulai tak berdaya.

" Tolong....cepat hubungi tim medis." Bentak Avan.

" Bangun Mei... bangun hiks.. hiks... kamu harus tetap hidup.. hiks.. hiks.. "

******

Avan turun dari mobil ambulance dan ikut mendorong blankar yang membawa tubuh Mei, dengan seragam Avan kotor penuh darah.

" Avan..!!! " Ucap Dahlia panik.

" Bunda tolongin Mei, dia tertembak."

" Mei, dia disini? " Ucap Dahlia.

" Saya nggak tahu kenapa bisa ada disini dan tiba - tiba ada yang menembaknya." Ucap Avan.

" Bunda atasi Mei." Ucap Dahlia.

*******

Avan duduk di ruang tunggu Pasien saat menunggu Mei yang sedang berada di dalam ruang operasi.

" Bang..!! " Sapa Awan.

" Kamu ada disini? " Tanya Awan.

" Sedang ada praktek, Abang kenapa seragam nya penuh darah."

" Mei tertembak."

" Mei, dia ada disini, kok bisa? " Ucap Avan.

" Cerita nya panjang, dan Abang belum tahu kronologisnya.

" Kok bisa ya kak? "

Beberapa polisi pun datang menemui Avan untuk menggali informasi.

" Siang Kapten Avan. " Sapa salah satu polisi.

" Siang ada yang bisa saya bantu? " Ucap Avan.

" Pak kami temukan 2 mayat mungkin mereka teman dari wanita yang Pak Kapten tolong, dan Jaraknya lumayan tidak terlalu jauh."

" Terus berdasarkan info mereka adalah buronan, dan yang tertembak adalah sama salah satu nya."

" Lalu bagaimana, kelanjutan nya? " Tanya Avan.

" Kami akan menahan sementara sambil menggali informasi dimana Bos mereka melarikan diri."

******

" Bagaimana Bund? " Tanya Avan setelah menunggu 1 jam operasi.

" Mei sudah melewati masa kritisnya dan dia sudah bisa di bawa ke ruang rawat." Jawab Dahlia.

" Terima kasih Bund, sudah menyelamatkan nyawa Mei."

" Jangan sama Bunda berterima kasih nya, tapi terima kasih pada Allah SWT."

********

Mei membuka matanya saat dirinya melihat semua ruang an berwarna putih dimana dirinya merasakan sakit di bagian bahu dan perut.

" Ternyata gua masih hidup." Ucap Pelan Mei.

Ckeeeekleeeekkk....

Mei melihat ke arah pintu yang terbuka dan terlihat seseorang yang selamanya ini dirinya sangat rindukan.

" Apa kabar, bagaimana keadaan kamu? "

Avan berjalan mendekatkan Mei yang tengah berbaring di tempat tidur.

" Baik, kabar gua ya seperti ini." Ucap Mei.

" kita tidak menyangka bertemu disini dengan pertemuan yang tidak menyenangkan."

Mei terdiam dan membuang wajah nya ke samping dengan mata yang berkaca - kaca.

" Loe sudah tahu pasti tentang gua, siapa gua yang sebenarnya."

" Saya tahu tapi Saya yakin kamu tidak bersalah."

" Gua sudah terlibat ikut kabur bersama mereka, dan gua juga pakai."

" Semua proses akan berjalan dan bila kamu mau cerita mungkin Saya bisa membantu."

" Tidak bisa, karena sudah jelas gua ikut terlibat."

" Saya akan melindungi kamu, dan walau apapun itu Saya akan berada di samping kamu."

" Gua nggak pantas, gua orang yang kotor dan gua sudah terjerat hukum."

********

" Jadi perempuan itu ada di rumah sakit dimana Bunda Dinas dan Bunda yang mengoperasinya? " Ucap Putra.

" Iya, dia ada disana Avan yang menemukan dia tertembak di hutan."

" Bagaimana kondisi perempuan itu saat ini? "

" Sudah sangat baik, dan dia masih dalam pengawasan pihak yang berwajib."

*********

Depan pintu kamar Mei di jaga oleh 3 orang Aparat, meraka akan menjaga Mei sampai keluar dari rumah sakit dan selanjutnya untuk mengikuti proses hukum yang berlaku.

" Halo Mei..!! " Sapa Dahlia saat memasuki kamar rawat Mei.

" Halo juga Dok." Balas Mei.

" Panggil Tante sayang, Saya adalah Bunda nya Kavan."

Mei terbelak kaget saat dirinya berhadapan dengan seorang Dokter yang mengaku Bunda dari Avan yang di kenal nya.

" Bagaimana kondisi nya apa sudah tidak Ada yang dirasakan? "

" Masih sedikit sakit di area luka tembak."

" Wajar karena masih baru luka nya." Ucap Dahlia sambil mengecek bekas operasi nya.

" Kamu nggak tanya Avan, atau ingin menanyakan Avan? " Ucap Dahlia.

Mei hanya diam dan memperhatikan Dahlia yang sedang memeriksa bekas operasi nya.

" Saya bukan siapa - siapa nya Avan Tante."

Dahlia lalu menatap Mei, dan tersenyum ke arah Mei.

" Kamu yakin dengan perasaan kamu? "

" Perasaan yang mana Tante, perasaan saya biasa saja."

" Jangan sampai menyesal di kemudian hari, Avan mencintai kamu, apa yang kamu tolak darinya saat ada orang yang menyayangi dan mencintai kamu."

" Karena saya nggak pantas Tante, Mei sudah kotor dan Mei sekarang saja kena kasus."

" Apa kamu ada hal lain yang di sembunyikan? "

*******

" Apa sudah ada informasi dan perkembangan lain tentang kasus ini? Tanya Avan.

" Berdasarkan info yang di kirim dari sana, semua anak buahnya meninggal dan baru - baru ini di temukan beberapa mayat dan identitas nya sudah jelas mereka adalah anak buah Willy." Jawab Anggota Polisi.

" Apakah sudah ada info dari Willy? "

" Kita tanya pada Meilin tentang keberadaan nya dan dia berperan sebagai apa."

" Apakah kalian akan memeriksa semua nya? "

" Iya, termasuk dia pemakai atau bukan, dan tujuan nya apa dengan kabur itu bersama mereka."

*******

" Sudah makan? " Tanya Avan pada Mei.

" Sudah." Jawab Mei.

Avan menatap wajah Mei, yang semakin hari semakin dia sangat rindukan. Wajah yang natural dan bibir tipis ingin rasa nya Avan memiliki seutuhnya.

" Mei, boleh Saya katakan jujur lagi? "

" Kejujuran apa lagi? "

" apapun yang terjadi sama kamu, Saya tetap mencintai kamu."

Mei hanya diam dan lebih memilih memalingkan wajah nya, Avan lalu mengarahkan wajah Mei ke pada nya.

" Lihat Saya, kamu jujur katakan yang sebenarnya di hati kamu, kamu juga sama kan suka sama Saya, kamu juga sama kan rindu sama Saya? "

" Sok tahu, gua nggak punya perasaan itu."

" Saya tahu kamu bohong, Saya tahu mana yang suka dan mana yang tidak."

" Gua nggak pantas buat loe."

" Biar orang berkata apa, kamu bagi Saya adalah permata dan terbaik buat saya."

*******

Mei pun sudah merasakan baik kan, dan Mei pun siap untuk di bawa dan di interogasi mengenai kasus yang membawa dirinya.

" Apa mba Mei kuat berjalan? " Tanya salah satu Polisi.

" Kuat Pak. " Jawab Mei.

Avan dan Dahlia menatap Mei yang di bawa Polisi, Mei hanya menunduk tak memandang ke arah Avan dan Dahlia.

Avan pun mengikuti Mei yang di bawa Polisi sampai di kantor Polisi untuk memberikan sebuah keterangan.

****

" Bang Mei bagaimana? " Tanya Awan yang menyusul ke kantor Polisi.

" Sedang cek urine dia pemakai atau bukan." Jawab Avan.

Lalu seorang Polisi mendekati Avan dan Awan dan memperlihatkan hasil pada Avan.

" Bapak bisa baca hasilnya."

Avan pun membaca hasil laboratorium bahwa menunjukkan Mei Negatif dan tidak mengunakan obat - obat an tersebut.

" Alhamdulillah..!!! " Ucap Avan.

" Apa sudah ada bukti lainnya bahwa dia tidak terlibat? "

" Dari bukti fisik sebuah chat dia memesan barang tersebut dan ikut kabur bersama mereka."

" Lantas kalau tak memakai dia untuk apa? "

*******

Mei duduk di sebuah ruang an bersama Avan, dan Avan terus memandang ke arah Mei yang wajah nya terlihat sedikit pucat.

" Kamu baik - baik saja kan? "

" Gua baik - baik saja, dan masih sanggup menjawab pertanyaan."

" Kalau boleh tahu untuk apa memesan obat itu? "

" Kalau gua jawab apa loe percaya."

" saya akan percaya sama kamu."

" kalau percaya apa loe akan bahagia? "

" Mungkin iya."

" Tapi tetap gua akan di penjara."

" Kalau bukti mengarahkan kebenaran pasti kamu akan bebas."

" Apa kamu percaya kalau gua masih menjaga kehormatan gua sehingga selalu mengandalkan barang itu untuk melindungi gua dari pria hidung belang, dan gua tetap bersandiwara di depan semua nya kalau gua adalah penghibur yang handal, karena obat itu membuat pelanggan berhalusinasi entah resikonya bagaimana gua nggak peduli yang penting gua mempertahankan apa yang harus gua pertahankan."

" Lantas kenapa kamu ikut kabur? "

" Karen mereka berdua yang melindungi gua dari tatapan liar pria - pria di luar Sana, dan di depan mata gua mereka tewas di tangan Gopal.

Tanpa Mei sadari Avan merekam pembicaraan nya dengan Mei, dan di hati Avan ada sedikit rasa senang bahwa wanita di depan nya masih melindungi miliknya.

" Kamu tahu dimana Willy? "

" Gopal bilang, dia ada di luar negeri."

Mei pun lalu menceritakan dirinya semua sampai akhir dan sampai dia ikut terlibat, Avan pun semakin yakin bahwa Mei tidak bersalah dan Mei bukan yang seperti orang banyak katakan.

" Sekarang saya semakin mantap untuk mendapatkan kamu Mei." Ucap Avan tersenyum ke arah Mei.

*******

" Sekarang Ayah percaya kan, kalau Avan itu tidak salah memilih seorang wanita. Dia bukan wanita yang Seperti Ayah kita, dia adalah benar - benar Permata yang tak ternilai harganya." Ucap Avan pada Putra.

" Kalau kamu memang sangat mencintai nya bantu masalahnya sampai selesai, dan bawa dia kemari setelah semua nya beres."

" Terima kasih Ayah, terima kasih untuk restu yang Ayah kasih."Avan mencium punggung tangan Putra.

" Kamu berhak bahagia nak, maaf kan ayah kemarin yang sempat menolak Mei, maaf kalau Ayah menuduh Mei macam - macam."

" Sebagai orang tua wajar berprasangka buruk karena ingin yang terbaik buat anaknya."

" Perjuangkan cinta kamu untuk mendapatkan Mei, Ayah yakin kalau kalian saling mencintai kalian akan bersatu."

" Avan akan terus berjuang mendapatkan hati Mei, Avan pun yakin Mei pun mencintai Avan dia seperti ini mungkin karena ada Sesuatu hal."

********

" saya mencintai nya, dia pun sama mencintai saya sampai detik dimana saya jatuh dia masih tetap Ada di samping saya, dalam setiap duka dirinya selalu Ada. Disini kadang saya merasakan tak pantas, selalu membuat nya susah. Tapi hati ini memang ada rasa nya kalau saya memang mencintai nya, Kapten Kavan Arrio Nagara, Saya Meilin Chan mencintai kamu.

Terpopuler

Comments

Dewi Oktavia

Dewi Oktavia

asyik

2024-07-08

0

Indri Anggraiini

Indri Anggraiini

keren banget ceritanya ❤️

2022-05-03

2

Nasrudin

Nasrudin

ceritanya mantaaap....

2022-04-18

2

lihat semua
Episodes
1 Jodoh ( Bukan Untuk ku)
2 Sakit ( Tapi tak luka)
3 Meilin
4 Warning
5 Sebuah Syarat
6 Pura - Pura Jadi Pacar
7 Kamu Adalah Permata Bagiku
8 Aku Nggak Pantas Di Sebut Permata
9 Di Balik Sebuah Pengorbanan
10 Di Balik Hati
11 Kenapa Rindu?
12 Katakan Jujur Bila Itu Cinta
13 Jangan Tatap Ke Belakang
14 Penuh Tanda Tanya
15 Sebuah Kisah
16 Buruk Bagi Mereka Terbaik Bagi Ku
17 Hukum Mengarahkan Pada nya
18 Jangan Hukum Dia
19 Keadilan Memihak Padamu
20 Aku Cinta Kamu
21 Cemburu Yang Terlalu Tinggi
22 Mengenal Keluarga
23 Mengalahkan Kerasnya Tembok
24 Meruntuhkan Tembok Beton
25 Hanya Kamu
26 Kembali tapi Untuk LDR
27 Photo Prewedding
28 Saling Jaga Hati
29 Jauh nya Belahan Jiwa
30 Misi Dadakan
31 Misi penyelamatan
32 Misi Penyelamatan 2 ( Ada Dendam Masa Lalu)
33 Terbalas
34 Harapan
35 Berharap
36 Hilang
37 Belajar Melepaskan
38 Bagunlah Dari Tidur
39 Demi Masa Depan
40 Masih Berharap
41 Hanya Kamu ( Aku Tetap Menunggu)
42 Rasa Bahagia
43 Masa Lalu...!!!
44 Menutup Aib
45 Inilah Sebuah Rencana
46 Cinta Yang Hilang
47 Kembali nya Cinta
48 Karena Masa Lalu
49 Mengembalikan Cinta Yang Terpinjam
50 Ada Sebuah Rindu
51 Aku Harus Berjuang
52 Aku Akan Mencari
53 Bila Ingin Kembali
54 Yang Kembali
55 Kembali Ke Pelukan
56 Awal lembaran
57 Bahagianya Kita
58 Waktu Dengan Mu
59 Keluarga Kecil Ku
60 Panik
61 Kebahagiaan
62 Akhir Dari Sebuah Kisah
63 Info Untuk Sahabat Puspa
64 Karya Baru
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Jodoh ( Bukan Untuk ku)
2
Sakit ( Tapi tak luka)
3
Meilin
4
Warning
5
Sebuah Syarat
6
Pura - Pura Jadi Pacar
7
Kamu Adalah Permata Bagiku
8
Aku Nggak Pantas Di Sebut Permata
9
Di Balik Sebuah Pengorbanan
10
Di Balik Hati
11
Kenapa Rindu?
12
Katakan Jujur Bila Itu Cinta
13
Jangan Tatap Ke Belakang
14
Penuh Tanda Tanya
15
Sebuah Kisah
16
Buruk Bagi Mereka Terbaik Bagi Ku
17
Hukum Mengarahkan Pada nya
18
Jangan Hukum Dia
19
Keadilan Memihak Padamu
20
Aku Cinta Kamu
21
Cemburu Yang Terlalu Tinggi
22
Mengenal Keluarga
23
Mengalahkan Kerasnya Tembok
24
Meruntuhkan Tembok Beton
25
Hanya Kamu
26
Kembali tapi Untuk LDR
27
Photo Prewedding
28
Saling Jaga Hati
29
Jauh nya Belahan Jiwa
30
Misi Dadakan
31
Misi penyelamatan
32
Misi Penyelamatan 2 ( Ada Dendam Masa Lalu)
33
Terbalas
34
Harapan
35
Berharap
36
Hilang
37
Belajar Melepaskan
38
Bagunlah Dari Tidur
39
Demi Masa Depan
40
Masih Berharap
41
Hanya Kamu ( Aku Tetap Menunggu)
42
Rasa Bahagia
43
Masa Lalu...!!!
44
Menutup Aib
45
Inilah Sebuah Rencana
46
Cinta Yang Hilang
47
Kembali nya Cinta
48
Karena Masa Lalu
49
Mengembalikan Cinta Yang Terpinjam
50
Ada Sebuah Rindu
51
Aku Harus Berjuang
52
Aku Akan Mencari
53
Bila Ingin Kembali
54
Yang Kembali
55
Kembali Ke Pelukan
56
Awal lembaran
57
Bahagianya Kita
58
Waktu Dengan Mu
59
Keluarga Kecil Ku
60
Panik
61
Kebahagiaan
62
Akhir Dari Sebuah Kisah
63
Info Untuk Sahabat Puspa
64
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!