Ep 10

Frans saat ini sedang melakukan pembicaraan dengan seseorang melalui telpon, dia tampak serius mendengarkan orang diseberang sana yang tengah bicara. Ayahnya tampak mengeras mendengar setiap ucapan dari orang tersebut.

Panggilan terputus beberapa saat kemudian, dia langsung membanting Hpnya sendiri dan tangannya mengepal sekarang.

“Ada apa sih Pa, kenapa kamu marah begitu sampai ponsel kamu banting” tukas Citra yang berlari kecil mendekati sang suami dia merasa gelisah melihat suaminya yang tampak marah di pagi hari seperti ini.

“mana Rendra sekarang,” tukas Frans dengan sangat tegas

“Dia masih tidur kayaknya” jawab Citra.

“Bisa-bisanya anak itu tidur setelah membuat masalah” Frans langsung berjalan meninggalkan istrinya yang merasa bingung. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada suaminya di pagi hari ini yang membuat pria itu tampak marah apalagi menanyakan Rendra sekarang.

“Ada apa sih sebenarnya dengan papa” herannya dan berjalan menyusul sang suami yang menaiki tangga rumah mereka dengan sangat cepat.

“pa, tunggu mama. Bisa pelan nggak sih kalau jalan, ada apa bilang sama Mama. Rendra buat salah apa pa” ucap Citra terus berjalan mengejar sang suami, dia takut suaminya itu akan melakukan sesuatu pada Rendra dia tidak ingin anaknya kenapa-kenapa.

Karena Frans orang yang begitu kejam bahkan dengan anak-anaknya sendiri, dia tidak tebang pilih dalam kedisiplinan.

Frans tidak menggubris perkataan istrinya sama sekali,dia terus berjalan mengarah ke kamar Rendra yang berada di lantai dua rumahnya.

...................

“RENDRA, RENDRA BUKA PINTU MU” Frans menggendor-gedor kamar Rendra sambil berteriak meminta anaknya untuk membuka pintu.

“Pa, kamu kenapa sih pagi-pagi sudah marah begini” ucap Citra memegang tangan sang istri.

“Kamu lepaskan tanganku. Tidak usah ikut campur, yang perlu kamu tahu anak kamu itu membuat masalah bagi keluarga kita” Frans berusaha menggedor kamar Rendra yang belum dibuka juga dari dalam.

“Ada apa sih Pa, pagi-pagi sudah berisik” ucap Jeremy yang keluar dari kamar sebelah dia sembari mengucek matanya yang masih mengantuk.

“Rendra, Papa bilang buka pintunya sekarang” tegas Frans kembali berucap dengan nada tinggi.

“Kenapa sih pa, aku ngantuk” ucap Rendra akhirnya membuka pintu.

Brukk

Dia langsung tersungkur di lantai saat Papanya tiba-tiba saja memukul dirinya yang baru saja membuka pintu kamar.

Sontak Citra dan juga Jeremi tercengang dengan apa yang dilakukan Frans pada Rendra barusan.

“Papa ini apa-apaan sih pagi-pagi sudah memukulku” Rendra begitu tidak terima dia memegang wajahnya yang sakit karena pukulan sang Papa barusan.

“Otak kamu dimana hah, kamu sudah membuat Malu papa” Frans berjalan cepat dan menarik kerah baju anaknya memaksa sang anak untuk berdiri.

“Kenapa sih pa, marah-marah begini. maksud Papa apa” rendra masih tidak mengerti dengan apa yang dikatakan papanya.

“Pa, lepasin Rendra pa” ucap Citra berusaha melepas tangan suaminya dari sang anak.

“mama bisa diem nggak, nggak usah ikut campur urusan papa sama Rendra. Anak ini harus diberi pelajaran” bentak Frans pada sang istri.

Jeremy yang berada disitu langsung merangkul pundak sang mama yang terlihat syok karena bentakan papanya barusan.

“Papa kenapa sih bentak Mama,” ucap rendra tidak terima.

“kamu nggak usah mikirin Mama kamu, kamu mikirin hidup kamu saja. Apakah bisa hidup di tangan papa atau tidak” tukas Frans dengan begitu menakutkannya. Dia langsung memukuli anaknya kembali.

“kamu anak tidak tahu di untung, harusnya kamu bersyukur papa besarkan dnegan sangat baik tapi apa? kamu anak pewaris malah bikin malu keluarga saja.” Omel Frans sambil memukuli Rendra.

Citra yang melihat anaknya dipukuli hanya bisa menangis menonton itu. dia tidak bisa berbuat apa-apa karena saat suaminya sudah murka mereka hanya bisa diam tanpa berani melawan.

Jeremy terlihat terkejut dengan papanya yang begitu marah dengan kakaknya saat ini. sebenarnya apa yang dilakukan kakaknya itu.

“Arkhh, Arkhh..” rintih Rendra kesakitan karena di pukuli oleh sang papa.

“a..aku salah apa Pa. Apa yang membuat Papa malu dan murka seperti ini padaku” lirih Rendra dengan lemah, dia sudah babak belur di tangan Papanya sendiri.

“Kau masih tanya apa salahmu hah,” Frans yang berada di atas sang anak mencengkram erat kerah baju sang anak. Dia tidak perduli anaknya itu sudah babak belur sekarang.

“A..aku ti..tidak tahu sa..salahku apa Pa”

“Cih, Kau,.” Frans akan memukul anaknya lagi tapi Citra menahannya.

“Pa jangan Pa, Mama mohon jangan pukul Rendra. Dia bisa mati Pa” ucap Citra menangis sambil menahan tangan sang suami agar tidak memukul anaknya.

“kalau dia mati biarkan saja, anggap saja itu impas atas apa yang dia lakukan pada darah dagingnya sendiri. dia membunuh anaknya sendiri kalau dia mati maka impas semua itu” pungkas Frans matanya memerah marah menatap sang anak.

“maksud papa apa?” tanya Citra dan juga Jeremy tidak mengerti.

Frans bukannya menjawab dia malah memukul Rendra lagi, yang sudah tidak berdaya dan dia langsung menghempas Rendra yang sudah banyak darah ke lantai.

“Pa..Pa tahu,.” Lirih Rendra yang terkapar di lantai sekarang menatap sang Papa yang sudah mulai samar-samar di matanya.

“Kau pikir Papa tidak tahu apa yang kamu lakukan.” Tukas Frans.

“Papa tadi bilang apa pa, mama tidak paham. Siapa yang darah daging Rendra,” ucap Citra dia masih menangis karena tidak tega dengan anaknya yang sudah terkapar karena ulah suaminya.

“Tanyakan saja pada anakmu yang tidak tahu diri itu membuat malu saja” Frans akan pergi tetapi Jeremy menghalangi langkahnya.

“kenapa kau malah berdiri di depanku, kau mau seperti kakakmu juga” ucapan penuh intimidasi keluar dari mulut Frans.

“jawab pertanyaan mama pa, Papa tidak kasihan dengan mama yang sedih begitu” ucap jeremy didepan papanya.

Frans melihat sekilas Citra yang menghampiri Rendra.

“Kakakmu yang sok hebat itu dan yang tidak tahu diri menghamili seorang perempuan dan tidak mau bertanggung jawab. Bahkan dia menyuruh perempuan itu untuk menggugurkan anaknya. Otaknya dimana anak itu” jelas Frans dengan kesal.

Jeremy dan juga Citra terkejut dengan ucapan Frans barusan. Apa benar yang dikatakan Frans soal rendra.

“Mulai sekarang kau tidak lagi kuliah ditempat itu dan besok kau harus pergi dari negara ini. gara-gara dirimu saham Papa hancur”

“Ti..tidak Pa, a..aku masih ingin kuliah di tempat itu. cita-citaku dokter pa bukan pengusaha seperti papa” lirih Rendra dengan lemah dia berusaha bangkit untuk memohon pada sang papa.

“kau masih memikirkan cita-citamu yang bodoh itu setelah apa yang kamu perbuat pada keluarga dan juga pada perempuan itu. kau masih memikirkan dirimu soal harapanmu setelah kau hancurkan perusahaan Papa dan hidup perempuan tersebut” Frans tersenyum sinis pada Rendra yang merangkak menghampirinya

Rendra, Rendra sudah. Kamu turuti Papamu saja, Mama tidak ingin kamu kenapa-kenapa” Citra menangis menahan sang anak agar tidak menghampiri Frans. Kalau Rendra menghampiri Frans bisa-bisa amarah frans bisa membabi buta lagi.

“Urusi anakmu, aku sibuk. Jeremy bantu Mamamu mengurus kakakmu yang tidak tahu di untung itu” perintah Frans sebelum melangkah pergi meninggalkan kamar rendra.

°°°

T.B.C

Terpopuler

Comments

Umbrok

Umbrok

sebenarnya jika rendra jujur pasti adiba bisa diterima oleh keluarga ,walaupun ayah kasar tapi sangat keren dan beranggung jawab tidak seperti anaknya

2023-07-07

2

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

wow ayah hebat 👏👏👏😍😍
klo Adiba masih ada bisa jadi Rendra di suruh bertanggung jawab..

2023-05-12

0

Dwi Winarni

Dwi Winarni

ikutan kasihan SMA Rendra

2023-05-02

0

lihat semua
Episodes
1 Insiden
2 Frustasi awal kehancuran
3 Ep 3
4 Ep 4
5 Ep 5
6 Ep 6
7 Ep 7
8 Ep 8
9 Ep 9
10 Ep 10
11 Ep 11
12 Ep 12
13 Ep 13
14 Ep 14
15 Ep 15
16 Ep 16
17 Ep 17
18 Ep 18
19 Ep 19
20 Ep 20
21 Ep 21
22 Ep 22
23 Ep 23
24 Ep 24
25 Ep 25
26 Ep 26
27 Ep 27
28 Ep 28
29 Ep 29
30 Ep 30
31 Ep 31
32 Ep 32
33 Ep 33
34 Ep 34
35 Ep 35
36 Ep 36
37 Ep 37
38 Ep 38
39 Ep 39
40 Ep 40
41 Ep 41
42 Ep 42
43 Ep 43
44 Ep 44
45 Ep 45
46 Ep 46
47 Ep 47
48 Ep 48
49 Ep 49
50 Ep 50
51 Ep 51
52 Ep 52
53 Ep 53
54 Ep 54
55 Ep 55
56 Ep 56
57 Ep 57
58 Ep 58
59 Ep 59
60 Ep 60
61 Ep 61
62 Ep 62
63 Ep 63
64 Ep 64
65 Ep 65
66 Ep 66
67 Ep 67
68 Ep 68
69 Ep 69
70 Ep 70
71 Ep 71
72 Ep 72
73 Ep 73
74 Ep 74
75 Ep 75
76 Ep 76
77 Ep 77
78 Ep 78
79 Ep. 79
80 Ep 80
81 Ep 81
82 Ep 82
83 Ep 83
84 Ep 84
85 Ep 85
86 Ep 86
87 Ep 87
88 Ep 88
89 Ep 89
90 Ep 90
91 Ep 91
92 Ep 92
93 Ep 93
94 Ep 94
95 Ep 95
96 Ep 96
97 Ep 97
98 Ep 98
99 Ep 99
100 Ep 100
101 Ep 101
102 Ep 102
103 Ep 103
104 Ep 104
105 Ep 105
106 Ep 106
107 Ep 107
108 Ep 108
109 Ep 109
110 Ep 110
111 Ep 111
112 Ep 112
113 Ep 113
114 Ep 114
115 Ep 115
116 Ep 116
117 Ep. 117
118 Ep 118
119 Ep 119
120 Ep 120
121 Ep 121
122 Ep 122
123 Ep 123
124 Ep 124
125 Ep 125
126 Ep 126
127 Ep 127
128 Ep 128
129 Ep 129
130 Ep 130
131 Ep 131
132 Ep 132
133 Ep 133
134 Ep 134
135 Ep 135
136 Ep 136
137 Ep 137
138 Ep 138
139 Ep 139
140 Ep 140
141 Ep 141
142 Ep 142
143 Ep 143
144 Ep 144
145 Ep 145
146 Ep 146
147 Ep 147
148 Ep 148
149 Ep 149
150 Ep 150
151 Ep 151
152 Ep 152
153 Ep 153
154 Ep 154
155 Ep 155
156 Ep 156
157 Ep 157 END
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Insiden
2
Frustasi awal kehancuran
3
Ep 3
4
Ep 4
5
Ep 5
6
Ep 6
7
Ep 7
8
Ep 8
9
Ep 9
10
Ep 10
11
Ep 11
12
Ep 12
13
Ep 13
14
Ep 14
15
Ep 15
16
Ep 16
17
Ep 17
18
Ep 18
19
Ep 19
20
Ep 20
21
Ep 21
22
Ep 22
23
Ep 23
24
Ep 24
25
Ep 25
26
Ep 26
27
Ep 27
28
Ep 28
29
Ep 29
30
Ep 30
31
Ep 31
32
Ep 32
33
Ep 33
34
Ep 34
35
Ep 35
36
Ep 36
37
Ep 37
38
Ep 38
39
Ep 39
40
Ep 40
41
Ep 41
42
Ep 42
43
Ep 43
44
Ep 44
45
Ep 45
46
Ep 46
47
Ep 47
48
Ep 48
49
Ep 49
50
Ep 50
51
Ep 51
52
Ep 52
53
Ep 53
54
Ep 54
55
Ep 55
56
Ep 56
57
Ep 57
58
Ep 58
59
Ep 59
60
Ep 60
61
Ep 61
62
Ep 62
63
Ep 63
64
Ep 64
65
Ep 65
66
Ep 66
67
Ep 67
68
Ep 68
69
Ep 69
70
Ep 70
71
Ep 71
72
Ep 72
73
Ep 73
74
Ep 74
75
Ep 75
76
Ep 76
77
Ep 77
78
Ep 78
79
Ep. 79
80
Ep 80
81
Ep 81
82
Ep 82
83
Ep 83
84
Ep 84
85
Ep 85
86
Ep 86
87
Ep 87
88
Ep 88
89
Ep 89
90
Ep 90
91
Ep 91
92
Ep 92
93
Ep 93
94
Ep 94
95
Ep 95
96
Ep 96
97
Ep 97
98
Ep 98
99
Ep 99
100
Ep 100
101
Ep 101
102
Ep 102
103
Ep 103
104
Ep 104
105
Ep 105
106
Ep 106
107
Ep 107
108
Ep 108
109
Ep 109
110
Ep 110
111
Ep 111
112
Ep 112
113
Ep 113
114
Ep 114
115
Ep 115
116
Ep 116
117
Ep. 117
118
Ep 118
119
Ep 119
120
Ep 120
121
Ep 121
122
Ep 122
123
Ep 123
124
Ep 124
125
Ep 125
126
Ep 126
127
Ep 127
128
Ep 128
129
Ep 129
130
Ep 130
131
Ep 131
132
Ep 132
133
Ep 133
134
Ep 134
135
Ep 135
136
Ep 136
137
Ep 137
138
Ep 138
139
Ep 139
140
Ep 140
141
Ep 141
142
Ep 142
143
Ep 143
144
Ep 144
145
Ep 145
146
Ep 146
147
Ep 147
148
Ep 148
149
Ep 149
150
Ep 150
151
Ep 151
152
Ep 152
153
Ep 153
154
Ep 154
155
Ep 155
156
Ep 156
157
Ep 157 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!