Ep 9

“Adiba, makan dulu. Mama ku sudah menyiapkan makanan buat kamu” ucap Tere yang masuk kedalam kamarnya saat ini, Tere mengajak Adiba kerumahnya karena dia bingung mau membawa Adiba kemana sedangkan mereka belum menemukan tempat tinggal untuk Adiba.

Tetapi saat ia membuka pintu di dalam tak ada siapapun, tidak ada Adiba ataupun barang-barang yang dibawa Adiba.

“Loh Adiba kemana? Kok dia nggak ada disini. Diba, Dib, kamu dimana” ucap tere memanggil-manggil Adiba dan dia terperangah saat menyadari barang-barang Adiba tidak berada di situ juga.

“barang-barang dia juga nggak ada, Diba, Dib.. tere masih berusaha mencari Adiba dia bahkan membuka pintu kamar mandi yang ada di kamarnya tapi juga tidak mendapati perempuan itu disitu.

Tere langsung gelisah, dia khawatir dengan keadaan Diba saat ini, membuat dirinya langsung berlari keluar siapa tahu orang rumahnya ada yang tahu soal Adiba.

“ma..Mama. Adiba nggak ada di kamar ma, Mama tahu dia kemana nggak” seru Tere, dia menghampiri sang Mama yang berada di meja makan.

“Loh kok nggak ada dek, memang dia kemana. Tadi Kan di kamar kamu” mama dari Tere terkejut mendengar kalau Adiba tidak ada.

“Nggak tahu Ma, kan aku tadi di dapur bantuin Mama. Dia aku tinggal di kamar karena lagi mandi tapi sekarang dia nggak ada Ma” gugup Tere, dia begitu cemas memikirkan Adiba. Karena di kondisi temannya yang seperti ini dia harus selalu ada untuk perempuan itu.

“Kalian kelihatan bingung kenapa?” suara bariton mengalihkan mereka berdua,

“Itu Pa, Adiba temannya Tere, dia nggak ada di kamarnya Tere sekarang. Papa tahu nggak dia dimana?” tanya mama Tere.

“Dia papa suruh pergi barusan” jawab ayah Tere.

“Kok papa suruh Adiba pergi sih pa, dia mau tinggal disini. Papa jahat banget sih dia teman aku Pa”

“Kamu tidak usah berteman sama orang yang seperti itu Tere, dia membuat malu keluarganya kan. Bisa-bisa dia membuat Malu keluarga kita” kata-kata sarkas keluar dari mulut pria paruh baya itu.

“Astaga pa, kok gitu sih papa. Dia teman anakmu loh, dia cewek juga kamu punya ank perempuan kan. Gimana kalau Tere seperti itu hah. Asli Mama nggak nyangka kalau papa sejahat itu sama orang” ucapan kekecewaan Mama tere begitu terlihat jelas. Dia tidak habis pikir suaminya begitu jahatnya.

“Papa jahat tahu nggak, nggak ada rasa kemanusiaan sama orang. Ma aku keluar dulu mau cari Adiba mungkin dia masih dekat sini” pungkas Tere dan akan mencari Adiba.

“Untuk apa mencari dia Tere, papa sudah suruh kakak kamu buat anterin dia ke stasiun. Dia bakal pergi ke Surabaya tempat saudaranya. Tidak usah kamu cari lagi dia, dia bukan temanmu mulai sekarang. Papa tidak mau kamu berteman dengan orang seperti itu.”

“Papa jahat, papa bener-bener jahat pa. Dia orang baik tahu Pa. Dia selalu bantuin aku, bahakan dulu saat aku di lecehin teman-temanku dia yang belain aku Pa. Kenapa Papa jahat begini sih, aku benci sama Papa” Tere langsung berlari pergi dari hadapan kedua orang tuanya. Dia tidak habis pikir ayahnya bisa setega itu dnegan orang lain.

“Mama nggak nyangka Papa bisa begitu sama orang pa, Papa makan sendiri saja. Mama nggak mau nemenin orang jahat seperti Papa” ucap sang istri dan akan pergi.

“Ma mama nggak mikir reputasi kita di lingkungan sini. Kalau tetangga kita tahu kita nampung orang yang hamil diluar nikah apa kata mereka soal keluarga kita Ma” ucap Papa Tere tidak mau menyesali kesalahannya.

“demi dipandang baik sama orang papa rela menghilangkan rasa kemanusiaan. Asli Papa pasti kalau tahu yang dikandung Adiba anak siapa Papa nyesel. Dia hamil cucu dari tempat papa mengais Rezeki selama ini Pa” tukas Mama Tere yang akhirnya memberitahu soal Adiba yang hamil dnegan siapa.

“Apa maksudmu Ma,”

“Anak pertama tuan Frans, ayah dari anak yang dikandung Adiba pa. Jadi itu cucu tuan Frans. Sudahlah Pa, Mama sudah kesal denganmu” kesal perempuan itu yang langsung pergi dari hadapan sang suami.

“Apa? perempuan itu hamil cucu dari tuan Frans. Harta karun ku buang begitu saja” gumam Papa Tere menyesali apa yang dia lakukan, dia sama saja membuang harta karun.

...................................

Adiba turun dari mobil dnegan lema, dia berusaha untuk menahan air matanya. Dia merasa sendiri sekarang orang-orang membuang dirinya apa sebegitu menjijikkannya orang yang hamil di luar nikah. Kenapa Orang-orang begitu kejamnya, apa salahnya yang adalah seorang korban dari pemerkosaan.

“Ini koper mu, dan ini tiket mu” ucap serang pria yang menurunkan Adiba di stasiun dan dia mendekatkan koper Adiba di sebelahnya.

“Kak Tama, terimakasih sudah mengantarku kesini.” Ucap Adiba lirih, dia mencoba untuk kuat saat berbicara rasanya.

Tama adalah kakak dari Tere, dia tadi di minta ayahnya untuk mengantar Adiba ke stasiun kereta.

“Iya sama-sama, aku minta maaf soal apa yang Papaku katakan padamu tadi saat di rumah” ucap Tama merasa bersalah atas apa yang Papanya katakan tadi.

“Tidak apa kak, memang aku yang nggak pantes berteman sama Tere. Aku wanita yang kotor kak. Apa yang Papa kak Tama katakan tadi nggak salah, seharusnya aku yang sadar diri. Aku memang perempuan murahan kok, aku titip salam buat Tere ya kak. Bilang sama dia kalau aku sangat bersyukur punya sahabat seperti dia. Kalau begitu aku mau masuk dulu kak” Adiba berusaha tegar untuk mengatakan hal itu, dia mulai berjalan masuk kedalam stasiun sambil menarik kopernya. Dia akan pergi ke Surabaya ke tempat adik dari ibunya yang sudah ia anggap ibu kedua. Dia akan tinggal di sana sampai dia melahirkan nanti baru setelah itu dia akan kembali lagi untuk mencari pekerjaan. Harapannya kini semoga adik ibunya yang sering ia pa panggil bunda mau menerima dirinya. Jika keluarga mereka tidak mau menerima entah mau kemana lagi dia nantinya.

“Tunggu Diba,.” Ucap Tama memegang tangan Adiba agar perempuan itu tidak melangkah lebih jauh.

“Iya kak,”

“tunggu sebentar,” ucap Tama, dia merogoh sesuatu dari saku celananya. Ternyata dia mengambil dompet, dia mengeluarkan beberapa lembar uang kertas berwana merah dari dalam dompet tesebut dan menyerahkannya ke Adiba.

“Ini pegang, untuk dirimu. Kamu tidka membawa apa-apa kan. Pakai ini untuk beli makan dan untuk ongkos ke rumah saudaramu” ucap Tama, dia sungguh kasihan dnegan nasib Adiba.

“Eh, nggak usah kak. Aku ada kok” bohong Adiba. Padahal dia tidak ada uang sama sekali. Ayahnya mengusir dirinya tanpa sepeserpun uang di saku celana.

“Udah nggak pa-pa pegang, kamu jaga diri ya di sana. Kakak minta maaf sama kamu, “ ucap Tama memeluk Adiba sebelum perempuan itu pergi. Air matanya menetes seketika, entah mengapa dia begitu pilu melihat perempuan itu. dia sendiri tidak bisa apa-pa dia masih kuliah dan masih minta orang tuanya jadi dia tidak bisa banyak membantu teman dari adiknya itu.

“Hiks, hiks, kak Tama terimakasih. Kakak orang baik, aku berhutang banyak sama kaka dan Tere..” Adiba menangis tak bisa lagi menahan kesedihannya. Dia merasa terharu dnegan perhatian Tama. Tama orang kedua yang tidak mengusir dirinya setelah Tere. Mereka kaka adik yang baik yang membantu dirinya

“Sama-sama, sudah sana masuk. Nanti ketinggalan kereta. Ingat pesan kaka kamu harus baik baik saja, jaga kesehatan dirimu dan bayimu. Doakan kakak dan tere juga supaya bisa jadi orang sukses dan bisa ketemu kamu. Semoga takdir mempertemukan kita” ucapan Tama penuh harapan di setiap katanya.

“udah jangan nangis, anggap aku kakakmu sendiri. dihapus tangisnya” ucap tama sambil mengusap wajah Adiba.

“A..aku masuk dulu ya kak. Sampai ketemu lagi.” Ucap Adiba melangkah masuk kedalam stasiun sambil melambaikan tangan pada Tama yang sesekali mengusap air matanya.

“malang sekali nasib Diba, aku merasa kasihan denganmu. Semoga kamu dan anak yang kamu kandung baik-baik saja” gumam Tama penuh harap sambil memandang Adiba yang sudah tak terlihat lagi.

°°°

T.B.C

Terpopuler

Comments

Elly Rasmanawati

Elly Rasmanawati

thor jangan bikin aku nangis dong....😭😭

2024-02-13

0

Marhama Antika

Marhama Antika

kasian aku sampai nangis

2023-12-27

3

Princess Ren

Princess Ren

minta dikasih sinaida nih papa nya Tere 😤😤😤😤😠😠😠😠😠

2023-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 Insiden
2 Frustasi awal kehancuran
3 Ep 3
4 Ep 4
5 Ep 5
6 Ep 6
7 Ep 7
8 Ep 8
9 Ep 9
10 Ep 10
11 Ep 11
12 Ep 12
13 Ep 13
14 Ep 14
15 Ep 15
16 Ep 16
17 Ep 17
18 Ep 18
19 Ep 19
20 Ep 20
21 Ep 21
22 Ep 22
23 Ep 23
24 Ep 24
25 Ep 25
26 Ep 26
27 Ep 27
28 Ep 28
29 Ep 29
30 Ep 30
31 Ep 31
32 Ep 32
33 Ep 33
34 Ep 34
35 Ep 35
36 Ep 36
37 Ep 37
38 Ep 38
39 Ep 39
40 Ep 40
41 Ep 41
42 Ep 42
43 Ep 43
44 Ep 44
45 Ep 45
46 Ep 46
47 Ep 47
48 Ep 48
49 Ep 49
50 Ep 50
51 Ep 51
52 Ep 52
53 Ep 53
54 Ep 54
55 Ep 55
56 Ep 56
57 Ep 57
58 Ep 58
59 Ep 59
60 Ep 60
61 Ep 61
62 Ep 62
63 Ep 63
64 Ep 64
65 Ep 65
66 Ep 66
67 Ep 67
68 Ep 68
69 Ep 69
70 Ep 70
71 Ep 71
72 Ep 72
73 Ep 73
74 Ep 74
75 Ep 75
76 Ep 76
77 Ep 77
78 Ep 78
79 Ep. 79
80 Ep 80
81 Ep 81
82 Ep 82
83 Ep 83
84 Ep 84
85 Ep 85
86 Ep 86
87 Ep 87
88 Ep 88
89 Ep 89
90 Ep 90
91 Ep 91
92 Ep 92
93 Ep 93
94 Ep 94
95 Ep 95
96 Ep 96
97 Ep 97
98 Ep 98
99 Ep 99
100 Ep 100
101 Ep 101
102 Ep 102
103 Ep 103
104 Ep 104
105 Ep 105
106 Ep 106
107 Ep 107
108 Ep 108
109 Ep 109
110 Ep 110
111 Ep 111
112 Ep 112
113 Ep 113
114 Ep 114
115 Ep 115
116 Ep 116
117 Ep. 117
118 Ep 118
119 Ep 119
120 Ep 120
121 Ep 121
122 Ep 122
123 Ep 123
124 Ep 124
125 Ep 125
126 Ep 126
127 Ep 127
128 Ep 128
129 Ep 129
130 Ep 130
131 Ep 131
132 Ep 132
133 Ep 133
134 Ep 134
135 Ep 135
136 Ep 136
137 Ep 137
138 Ep 138
139 Ep 139
140 Ep 140
141 Ep 141
142 Ep 142
143 Ep 143
144 Ep 144
145 Ep 145
146 Ep 146
147 Ep 147
148 Ep 148
149 Ep 149
150 Ep 150
151 Ep 151
152 Ep 152
153 Ep 153
154 Ep 154
155 Ep 155
156 Ep 156
157 Ep 157 END
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Insiden
2
Frustasi awal kehancuran
3
Ep 3
4
Ep 4
5
Ep 5
6
Ep 6
7
Ep 7
8
Ep 8
9
Ep 9
10
Ep 10
11
Ep 11
12
Ep 12
13
Ep 13
14
Ep 14
15
Ep 15
16
Ep 16
17
Ep 17
18
Ep 18
19
Ep 19
20
Ep 20
21
Ep 21
22
Ep 22
23
Ep 23
24
Ep 24
25
Ep 25
26
Ep 26
27
Ep 27
28
Ep 28
29
Ep 29
30
Ep 30
31
Ep 31
32
Ep 32
33
Ep 33
34
Ep 34
35
Ep 35
36
Ep 36
37
Ep 37
38
Ep 38
39
Ep 39
40
Ep 40
41
Ep 41
42
Ep 42
43
Ep 43
44
Ep 44
45
Ep 45
46
Ep 46
47
Ep 47
48
Ep 48
49
Ep 49
50
Ep 50
51
Ep 51
52
Ep 52
53
Ep 53
54
Ep 54
55
Ep 55
56
Ep 56
57
Ep 57
58
Ep 58
59
Ep 59
60
Ep 60
61
Ep 61
62
Ep 62
63
Ep 63
64
Ep 64
65
Ep 65
66
Ep 66
67
Ep 67
68
Ep 68
69
Ep 69
70
Ep 70
71
Ep 71
72
Ep 72
73
Ep 73
74
Ep 74
75
Ep 75
76
Ep 76
77
Ep 77
78
Ep 78
79
Ep. 79
80
Ep 80
81
Ep 81
82
Ep 82
83
Ep 83
84
Ep 84
85
Ep 85
86
Ep 86
87
Ep 87
88
Ep 88
89
Ep 89
90
Ep 90
91
Ep 91
92
Ep 92
93
Ep 93
94
Ep 94
95
Ep 95
96
Ep 96
97
Ep 97
98
Ep 98
99
Ep 99
100
Ep 100
101
Ep 101
102
Ep 102
103
Ep 103
104
Ep 104
105
Ep 105
106
Ep 106
107
Ep 107
108
Ep 108
109
Ep 109
110
Ep 110
111
Ep 111
112
Ep 112
113
Ep 113
114
Ep 114
115
Ep 115
116
Ep 116
117
Ep. 117
118
Ep 118
119
Ep 119
120
Ep 120
121
Ep 121
122
Ep 122
123
Ep 123
124
Ep 124
125
Ep 125
126
Ep 126
127
Ep 127
128
Ep 128
129
Ep 129
130
Ep 130
131
Ep 131
132
Ep 132
133
Ep 133
134
Ep 134
135
Ep 135
136
Ep 136
137
Ep 137
138
Ep 138
139
Ep 139
140
Ep 140
141
Ep 141
142
Ep 142
143
Ep 143
144
Ep 144
145
Ep 145
146
Ep 146
147
Ep 147
148
Ep 148
149
Ep 149
150
Ep 150
151
Ep 151
152
Ep 152
153
Ep 153
154
Ep 154
155
Ep 155
156
Ep 156
157
Ep 157 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!