6 Tahun Kemudian.
Seorang perempuan cantik melenggok dengan tubuh proporsionalnya, banyak pasang mata yang menatapnya kagum. Bukan kagum karena kecantikannya tetapi karena keramahannya setipa orang yang dia lewati sellau disapa lebih dulu.
Dia Adiba, perempuan yang memiliki masa kelam sebelumnya, kini berubah menjadi wanita karir yang sukses. Ia bekerja di salah satu perusahan ternama, dia bersyukur sebelumnya karena mendapat beasiswa di sebuah kampus dan yang mengantarkan dia kesini. Ia saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan di kantor milik Dewangga Group. Dewangga group sendiri adalah pemilik dari kampus dimana dia mengemban ilmu selama tiga tahun.
Sangking pintarnya Adiba, ia bisa menyelesaikan sarjana selama tiga tahun lebih. Saat ini dia berada di Jakarta di perusahaan Dewangga tersebut. Hampir dua tahun dia bekerja di perusahaan ini. tetapi jabatannya baru setahun dia sandang.
“pagi bu,” sapa beberapa karyawan anak buahnya.
“Iya pagi,’ jawab Adiba sambil tersenyum berjalan masuk keruangan nya.
“Bu Diba, nggak pernah sombong ya sama kita. Bahkan sama OB pun dia ramah banget, baik juga sering kasih santunan buat mereka yang nggak mampu. Idaman banget dia, pasti yang dapat Bu Diba pria beruntung” ucap salah satu karyawati yang kagum dnegan sosok Diba.
“Pasti tuh, bukan beruntung lagi tapi banget” ucap yang lainnya.
“permisi, permisi saya calonnya Bu Diba. Jangan membicarakan calon istri saya dibelakang ya” ucap seorang pria ber jas mendatangi mereka bertiga.
“Iih, pede banget Lu Indra” ucap tiga orang perempuan di yang tadi membicarakan Adiba.
“hahaha, kan siapa tahu doain kenapa” ucap pria bernama Indra sambil tertawa.
“jangan mimpi deh lu, gue denger-denger Bu Adiba di incer sama pemilik perusahaan ini buat di Jodohin sama anaknya” ucap salah satu karyawati tersebut.
“masa sih, jangan bercanda lu Kalian” ucap yang lainnya.
“kata siapa dia mau dijodohin sama anak pemilik perusahaan ini. Bu Diba aja udah punya anak, dia janda anak satu mana mungkin anak yang punya perusahan mau sama dia” nyinyir salah satu karyawati yang baru saja datang.
“Apaan deh sa, kalau ngomong. Kata siapa kamu kalau Bu Adiba udah punya anak” kesal Nurma.
“kata gue lah, gue temannya kuliah di Dewangga, dia punya anak satu dan waktu masuk kuliah dulu dia hamil” tukas Sasa .
“Kalian disini mau ngerumpi atau kerja? Mau saya beri kalian nilai minus dalam pekerjaan” tukas seorang pria berpakaian rapi menatap kelima orang yang ada disitu dengan tajam.
“Eh, ngga pak Hito. Ayo bubar-bubar” ucap Indra menyuruh yang lainnya untuk membubarkan diri dan kembali ketempat nya masing-masing.
“Ini kantor atau tempat gosip” gumam pria bernama Hito tersebut. Dia langsung berjalan kearah meja kerjanya yang berada di kubikan dekat dengan orang-orang tadi tapi bedanya dia menjabat sebagai ketua Tim, alias manager.
........................
Di sebuah bandara internasional di kota tersebut, seorang pria berkacamata hitam berjalan sambil menarik koper miliknya. Tubuh tegap serta wajah dingin begitu lekat pada pria tersebut.
“Rendra,.” Panggil seseorang pada pria yang tengah berjalan keluar dari bandara.
Pria bernama Rendra itu melihat kearah seorang pemuda yang memanggil dirinya, pemuda tersebut melambaikan tangannya.
“tepat waktu juga kau, sama seperti ayahmu” kata-kata dingin keluar begitu saja.
“Dia ayahmu juga” ucap pemuda itu membalikan omongan.
“Cih, ayah. Mereka bukan orang tuaku sedari lima tahun lalu” sinis Rendra.
“Kamu masih belum memaafkan Papa soal dulu, seharusnya kamu menyadari kesalahanmu kak. Papa mengusir mu dari negara ini memang sudah benar” tutur Jeremy
“Sudah benar kau bilang, bagaimana bisa benar disaat aku menyesali perbuatan ku dan ingin menemukan orang dimasa laluku, tapi apa tanggapannya. Kata-kata enteng muncul dari mulutnya yang sok bijak itu” ucap Rendra.
“bawa koper,” ucap rendra lagi
Jeremy langsung menangkap koper kakaknya yang didorong begitu saja oleh pria dingin tersebut.
Rendra berjalan lebih dulu mendahului Jeremy, mengabaikan adiknya yang hanya menatap padanya saat ini. tapi saat dia melangkah sedikit jauh, dia langsung berbalik lagi melihat kearah pemuda yang hanya berjarak empat tahun darinya.
“kau sudah melakukan apa yang aku suruh padamu?” tanya Rendra.
“Sudah, tapi aku tidak mendapatkan hasilnya” jawab Jeremy.
“Mana mungkin dirimu belum mendapatkan apapun, pasti ayahmu yang menyuruhmu untuk tutup mulut” Rendra langsung melenggang pergi meninggalkan Jeremy begitu saja.
Jeremy mengepalkan tangannya, dia kesal dnegan hal itu, dia langsung menendang kopernya.
“bawa sendiri koper mu” seru Jeremy meninggalkan koper tersebut yang berjalan sendiri.
Rendra langsung berbalik melihat kearah Jeremy yang mendahuluinya meninggalkan kopernya yang tengah berjalan tanpa arah.
“dasar adik tak tahu diri” seru Rendra kesal pada adiknya yang tak memperdulikan hal tersebut.
Langkah kesal berjalan untuk mengambil koper miliknya yang sudah berhenti bergerak.
..................................
“Kenapa menyuruhku kembali setelah mengusirku?” tanya Rendra menyilang kan kakinya didepan pria paruh baya yang duduk di depannya.
“Sudah lima tahun dan dirimu masih seperti ini” tukas Frans menatap sang putra sulung.
“tidak usah membahas masa lalu, apa alasan papa menyuruhku kembali. Bukannya kau yang melarang ku kembali kesini” ucap Rendra.
“Perusahaan sudah kau tinggalkan selama Lima tahun, dan kau sebagi CEO nya tapi tidak pernah melihat karyawan mu sendiri”
“Bukannya aku sudah pernah bilang aku tidak tertarik dengan perusahaan, jadi terserah diriku memimpinnya seperti apa” Rendra benar-benar berkata kasar terhadap ayahnya sendiri. tak ada rasa hormat dalam setiap ucapannya,
“Terserah dirimu Rendra, kau sudah besar. Dan papa sudah memberikan bagian mu jadi tinggal dirimu saja yang mengurusnya” Frans seakan sudah tidak mau bicara lagi dnegan sang putra yang juga sudah merasa tidak senang dengannya.
“Papa sarankan padamu juga untuk segera menikah, kau tahu sendiri Mamamu sedang sakit dan kau tentu saja tidak ingin dia pergi tanpa melihatmu yang sudah berumah tangga kan” ucap Frans sebelum melangkah pergi dia melihat sekilas anaknya yang duduk memalingkan wajah.
“Bagaimana aku menikah jika orang yang aku nikahi kau sembunyikan, dimana kau menyembunyikannya” sinis Rendra menatap sang Papa tajam.
“Bukannya kau yang mengusirnya dulu, kenapa jadi menanyakan padaku. Mana Papa tahu dia dimana. Papa dengar kabar sih dia sudah tiada sedari kau lecehkan dia lagi. Dia mengakhiri hidupnya dengan bayi yang ia kandung” ucap Frans enteng, dia langsung pergi begitu saja meninggalkan Rendra yang mengepalkan tangannya.
“Nggak mungkin Pa, Papa hanya asal bicarakan. Dia perempuan baik tidka mungkin memiliki pikiran dangkal seperti itu” Seru Rendra sambil berdiri menatap sang papa yang telah pergi.
“Nggak, itu nggak benar. Adiba bukan orang yang berpikiran dangkal. Tidak mungkin dia mengakhiri hidupnya sendiri. Pasti Papa menyembunyikan dia, tidak mungkin Papa tidak ikut andil dalam sulitnya pencarian ku soal dia” ucap Rendra.
°°°
T.B.C
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Ara Dhani
trus apa kbr ortu sma kakak adiba tour
2023-10-25
2
Lee yeon seinaa
dan aku ejeh nang kene
2023-10-12
1
Black Candys
Thor aku orang ga pinter aja lulus 3 tahun kurang 1 bulan 🥹☝🏻, kayanya kurang cocok kalo pinter lulusnya 3 tahun lebih tuh...
2023-09-24
0