Bab 15 - Emak-Emak Menyebalkan

...✪✪✪...

Yudha kembali duduk setelah menjelaskan apa yang disuruh Pak Heri. Selanjutnya pelajaran kembali diteruskan.

Setelah kelas selesai, beberapa orang mencoba mendekati Yudha. Saling berkenalan dan menyapa.

"Yud, aku dari awal sebenarnya mau nyapa kamu, tapi kamu jalannya nunduk terus. Ditutupin sama topi lagi!" ucap seorang lelaki bernama Okan. Dia memiliki rambut ikal dan bermata belo. Kebiasaannya selalu memegangi pegangan ranselnya saat bicara.

Yudha hanya merespon ucapan Okan dengan senyumannya. Mendengarkan celotehan lelaki yang nampaknya cerewet tersebut.

"Eh kamu tadi yang naik mobil sedan itu kan?" Reyhan mendadak menghampiri Yudha. Dia sepertinya juga tertarik untuk menjadikan Yudha temannya.

"Memangnya kenapa?" tanya Yudha.

"Bukan apa-apa. Aku cuman memastikan." Reyhan mengulurkan tangan ke arah Yudha. "Kenalin aku Reyhan. Yah... semua anak-anak di sini biasanya manggil aku Kak Reyhan. Tetapi aku akan--"

"Yudha!" Yudha sengaja memotong ucapan Reyhan. Mengabaikan uluran tangannya. Dia lantas bangkit dari tempat duduk dan beranjak keluar dari kelas. Yudha tidak suka berteman dengan orang seperti Reyhan. Bukannya karena sikapnya yang menyebalkan. Akan tetapi karena dominasi yang dimiliki Reyhan.

Yudha yakin jika dirinya bergabung menjadi kelompok teman Reyhan, kakak tingkatnya itu pasti yang memimpin kelompok pertemanan tersebut. Bagi Yudha, dimana pun dia berada, dirinya ingin selalu menjadi orang yang mendominasi. Apalagi dalam kelompok pertemanannya sendiri.

Di kelas tadi sebenarnya Yudha mengamati gerak-gerik semua teman-temannya. Dia memilih siapa saja yang pantas menjadi temannya. Okan salah satunya. Si cerewet dan ceroboh. Yudha bisa melihat kecerobohan Okan, saat lelaki berambut ikal itu merasa kehilangan pulpennya. Tetapi sebenarnya pulpennya itu berada dalam lembaran bukunya. Okan sendirilah yang meletakkannya sedari awal.

Kedua, ada lelaki bernama Beni. Badannya sedikit berisi dan terlihat menyendiri. Dia tidak pendiam. Hanya saja sepertinya belum menemukan teman yang tepat. Dan Yudha, ingin menjadi salah satunya.

"Hei, aku lihat kamu sendiri mulu. Gabung sama aku dan Okan yuk!" Yudha mendekati Beni yang baru saja menerima pesanan minuman.

"Boleh..." sahut Beni. Dia lalu berjalan berbarengan dengan Yudha. Terus manoleh ke arah Yudha tanpa melihat ke depan. Hingga Beni akhirnya tidak sengaja menabrak seseorang yang tidak lain adalah Reyhan.

"Woy! kalau jalan pakai mata dong!" Reyhan melotot tajam kepada Beni.

"Maaf Kak!" Beni segera meminta maaf.

"Dia nggak sengaja kok." Yudha memberikan pembelaan, dan kini dirinya harus ikut menerima tatapan amarah dari Reyhan.

"Ingat ya! aku catat nama kalian berdua. Mati kalian pas Ospek jurusan nanti!" Reyhan mengarahkan jari telunjuknya ke arah Beni dan Yudha. Mengeratkan rahang kesal. Kemudian melingus pergi begitu saja.

"Eh, tunggu--" Beni yang tadinya hendak mengejar Reyhan, langsung dicegah oleh Yudha.

"Udah! nggak guna ngomong sama orang begitu. Mending kita makan aja. Kalau dia nyakitin kamu, lapor ke aku!" ujar Yudha. Membawa Beni masuk ke dalam rangkulannya. Mereka lalu duduk berkumpul bersama Okan.

Ketika duduk, atensi Yudha teralih ke arah Elisha yang duduk sendirian. Gadis itu selalu saja menyendiri seperti biasa. Nampaknya dia tidak memiliki bakat bergaul dengan orang. Namun Yudha berusaha tidak peduli. Toh saat bertemu tadi, Elisha berlagak tidak mengenalnya, jadi dia juga akan melakukan hal yang serupa.

Jam menunjukkan jam tiga sore. Yudha telah menyelesaikan kelas kuliahnya. Seiring berjalannya waktu, teman-temannya kian bertambah. Yudha yang ahli bersikap ramah dan menyenangkan, tentu disukai oleh sebagian besar orang. Bahkan para dosen. Dia juga sangat manis terhadap para perempuan. Selalu membantu dan gentle. Sudah berhasil membuat beberapa kaum hawa di kelasnya klepek-klepek. Menyebabkan kebencian Reyhan kian bertambah.

"Yud!" suara Elisha memanggil. Menghentikan pergerakan Yudha yang tadinya hampir membuka pintu mobil.

"Kenapa? Bukannya kita tidak saling kenal?" timpal Yudha seraya berbalik menghadap Elisha.

"Aku--"

"Oh iya El, aku mau ucapin terima kasih. Sampai sekarang hidupku aman, karena kau ternyata masih melindungiku." Yudha mendekatkan mulut ke telinga Elisha. Berbicara dengan pelan. Tanpa diketahui keduanya, semua orang yang kebetulan berlalu lalang tertarik melihat kegiatan Yudha dan Elisha. Apalagi untuk teman-teman sekelas mereka.

Elisha menelan salivanya sendiri, lalu berkata, "Aku nggak akan kasih tahu siapapun, kalau kau berjanji tidak akan melakukannya lagi!"

"Melakukan apa?" respon Yudha sambil terkekeh geli.

"Tentu saja apa yang sudah kau lakukan kepadaku!" jawab Elisha dengan dahi yang berkerut.

"Bagian mana? bukankah kau menyukai apa yang aku lakukan saat di mobil?" balas Yudha. Dia mengukir senyuman tak berdosa.

"Yudha!" Elisha mendorong, dengan kekuatannya yang sama sekali tidak membuat Yudha terhuyung.

"Mau melakukannya lagi?" permainan Yudha semakin menjadi-jadi.

"Apa-apaan kamu!" Elisha semakin sewot.

"Ayolah El, memangnya kau rela, kalau aku melakukannya dengan gadis lain. Itu sebenarnya mudah bagiku," goda Yudha. Menyebabkan Elisha tidak tahan lagi. Gadis itu berbalik dan beranjak pergi.

Yudha hanya cekikikan sambil memegang pintu mobilnya. Namun untuk yang kedua kalinya, dia harus urung masuk ke dalam mobil. Seorang gadis cantik sudah ada di belakangnya.

"Eh kenalin, aku Fevita. Dari jurusan kedokteran gigi. Aku melihatmu semenjak di kantin tadi," tutur Fevita sembari mengaitkan helaian rambutnya ke daun telinga. Gadis itu terlihat modis. Memakai jaket berbahan jeans dan dress di atas lutut. Rambutnya bergelombang dan berwarna kecokelatan. Make upnya tipis, membuat kecantikan alaminya lebih dominan.

"Namaku Yudha!" sahut Yudha dengan senyuman simpul. Dia menyadari Fevita terus saja menoleh ke arah kedua temannya yang berada di belakang. Seakan mendukung tindakan Fevita yang nekat mendekati Yudha lebih dahulu.

"Kau mau pulang?" tanya Yudha pelan.

"Iya, tentu saja!" Fevita bergegas menjawab. Dia tentu berharap Yudha menawarkan tumpangan.

"Kau mau aku antar? kebetulan setelah ini aku tidak ada kegiatan." Yudha yang paham sengaja masuk ke dalam strategi Fevita.

"Boleh!" Fevita langsung menyetujui.

Yudha pun bergegas masuk ke dalam mobil. Tidak lupa juga untuk menyuruh Fevita duduk dikursi yang ada di sebelahnya.

"Rumahmu dimana?" tanya Yudha sambil fokus menyetir.

"Di komplek Sekar Bima Jaya." Fevita menatap Yudha dengan ujung matanya. Melihat wajah tampan itu, membuat jantungnya berdebar tidak karuan. Apalagi dimatanya Yudha tampak gagah memainkan setir mobil mewahnya dengan lihai.

"Kau mau mampir ke apartemenku sebentar?" tawar Yudha. Dia sebenarnya sedari tadi sadar kalau Fevita terus memandanginya.

"Kau tinggal di apartemen?" respon Fevita sedikit kaget. Gadis genit itu menutup mulutnya dengan satu tangan.

"Iya, bagaimana? kau tertarik mampir?" Yudha kini menoleh. Dia menyaksikan Fevita menganggukkan kepala beberapa kali. Pertanda kalau gadis itu dengan senang hati mengiyakan ajakannya.

Yudha tersenyum miring. Dia sekarang melajukan mobil untuk menuju apartemennya.

Ketika baru memasuki lift, Yudha lagi-lagi bertemu dengan wanita paruh baya yang sebelumnya sering menegurnya.

"Wah, wah... beda lagi pacarnya Mas?" tegur si wanita paruh baya dengan decakan remeh seraya menggeleng kepala. Seolah miris terhadap kelakuan Yudha.

Yudha hanya tersenyum tipis untuk membalas teguran wanita paruh baya tersebut. Namun dalam hatinya berkata, 'Bersiaplah nek lampir, sebentar lagi lidahmu itu akan kupotong!'

Terpopuler

Comments

Nana Nainggolan

Nana Nainggolan

Thor,klo sosok ny Yudha seorang pemuda pintar dan pemberani aku setuju,tpi jangan buat penjahat kelamin y Thor,

2023-01-10

0

Eny Rihana

Eny Rihana

Novelnya keren tpi kenapa like nya sepi x🤨

2022-03-04

2

Yanti Tamo Ina

Yanti Tamo Ina

awas lu nene lampir🤣😡

2021-11-04

7

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Keluarga Psiko
2 Bab 2 - Berlatih Tinju
3 Bab 3 - Hadiah Dari Elisha
4 Bab 4 - Menangkap Tawanan
5 Bab 5 - Menuju 17 Tahun
6 Bab 6 - Acara Pesta
7 Bab 7 - Tragedi Mengerikan [1]
8 Bab 8 - Tragedi Mengerikan [2]
9 Bab 9 - Mencoba Kembali Normal
10 Bab 10 - Menculik Elisha
11 Bab 11 - Rencana Yudha
12 Bab 12 - Siuman
13 Bab 13 - Dua Tawanan
14 Bab 14 - Anatomi
15 Bab 15 - Emak-Emak Menyebalkan
16 Bab 16 - Botol Kaca
17 Bab 17 - Kakak-Kakak Tingkat
18 Bab 18 - Topeng
19 Bab 19 - Jurit Malam [1]
20 Bab 20 - Jurit Malam [2]
21 Bab 21 - Jurit Malam [3]
22 Bab 22 - Pembalasan
23 Bab 23 - Pengakuan Elisha
24 Bab 24 - Keberuntungan Tak Terduga
25 Bab 25 - Reuni Palsu
26 Bab 26 - Jalan Pulang Untuk Sandi
27 Bab 27 - Jati Diri Elisha
28 Bab 28 - Kelompok Mafia Mata Ular
29 Bab 29 - Mendatangi Kediaman Erwin
30 Bab 30 - Kematian Erwin
31 Bab 31 - Kecurigaan
32 Bab 32 - Ruang Rahasia
33 Bab 33 - Api Dendam & Amarah
34 Bab 34 - Menghilangnya Elisha
35 Bab 35 - Tragedi Penyerangan Kedua
36 Bab 36 - Pergi Ke Sydney
37 Bab 37 - Menjalani Hidup Sendiri
38 Bab 38 - Bertemu Teman Baru
39 Bab 39 - Dark Web
40 Bab 40 - Kantong Mayat
41 Bab 41 - Dangerious Team
42 Bab 42 - Membentuk Tim
43 Bab 43 - Ke Rumah Yudha
44 Bab 44 - Ritual Gila
45 Bab 45 - Menyelesaikan Ritual
46 Bab 46 - Kembali Ke Kota Bima Jaya
47 Bab 47 - Bertemu Mr. A
48 Bab 48 - Membedah
49 Bab 49 - Satu Kamar
50 Bab 50 - Menuntaskan Dendam [1]
51 Bab 51 - Menuntaskan Dendam [2]
52 Bab 52 - Ending
53 Bonus Chapter - Couple Killer
54 Pengumuman
55 Bab 55 - Season 2 [Pembunuh Bayaran]
56 Bab 56 - Season 2 [Bertemu Orang Tua Elisha]
57 Bab 57 - Season 2 [Palu dan Paku]
58 Bab 58 - Season 2 [Kepala Utuh]
59 Bab 59 - Season 2 [Tertangkap]
60 Bab 60 - Season 2 [Pembunuh Berantai]
61 Bab 61 - Season 2 [Pengacara Baru]
62 Bab 62 - Season 2 [Rencana Melarikan Diri]
63 Bab 63 - Season 2 [Gergaji Bundar]
64 Bab 64 - Season 2 [Kabur Dari Penjara]
65 Bab 65 - Season 2 [Karma]
66 Bab 66 - Season 2 [Selamat Dari Maut]
67 Bab 67 - Season 2 [Keadaan Elisha]
68 Bab 68 - Season 2 [Bersama Lagi]
69 Bab 69 - Season 2 [Ending]
70 Pengumuman Novel Baru
71 Novel Dokter Mafia Kejam!
72 Novel Baru [Pemburu Iblis Termuda]
73 NOVEL BARU!
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bab 1 - Keluarga Psiko
2
Bab 2 - Berlatih Tinju
3
Bab 3 - Hadiah Dari Elisha
4
Bab 4 - Menangkap Tawanan
5
Bab 5 - Menuju 17 Tahun
6
Bab 6 - Acara Pesta
7
Bab 7 - Tragedi Mengerikan [1]
8
Bab 8 - Tragedi Mengerikan [2]
9
Bab 9 - Mencoba Kembali Normal
10
Bab 10 - Menculik Elisha
11
Bab 11 - Rencana Yudha
12
Bab 12 - Siuman
13
Bab 13 - Dua Tawanan
14
Bab 14 - Anatomi
15
Bab 15 - Emak-Emak Menyebalkan
16
Bab 16 - Botol Kaca
17
Bab 17 - Kakak-Kakak Tingkat
18
Bab 18 - Topeng
19
Bab 19 - Jurit Malam [1]
20
Bab 20 - Jurit Malam [2]
21
Bab 21 - Jurit Malam [3]
22
Bab 22 - Pembalasan
23
Bab 23 - Pengakuan Elisha
24
Bab 24 - Keberuntungan Tak Terduga
25
Bab 25 - Reuni Palsu
26
Bab 26 - Jalan Pulang Untuk Sandi
27
Bab 27 - Jati Diri Elisha
28
Bab 28 - Kelompok Mafia Mata Ular
29
Bab 29 - Mendatangi Kediaman Erwin
30
Bab 30 - Kematian Erwin
31
Bab 31 - Kecurigaan
32
Bab 32 - Ruang Rahasia
33
Bab 33 - Api Dendam & Amarah
34
Bab 34 - Menghilangnya Elisha
35
Bab 35 - Tragedi Penyerangan Kedua
36
Bab 36 - Pergi Ke Sydney
37
Bab 37 - Menjalani Hidup Sendiri
38
Bab 38 - Bertemu Teman Baru
39
Bab 39 - Dark Web
40
Bab 40 - Kantong Mayat
41
Bab 41 - Dangerious Team
42
Bab 42 - Membentuk Tim
43
Bab 43 - Ke Rumah Yudha
44
Bab 44 - Ritual Gila
45
Bab 45 - Menyelesaikan Ritual
46
Bab 46 - Kembali Ke Kota Bima Jaya
47
Bab 47 - Bertemu Mr. A
48
Bab 48 - Membedah
49
Bab 49 - Satu Kamar
50
Bab 50 - Menuntaskan Dendam [1]
51
Bab 51 - Menuntaskan Dendam [2]
52
Bab 52 - Ending
53
Bonus Chapter - Couple Killer
54
Pengumuman
55
Bab 55 - Season 2 [Pembunuh Bayaran]
56
Bab 56 - Season 2 [Bertemu Orang Tua Elisha]
57
Bab 57 - Season 2 [Palu dan Paku]
58
Bab 58 - Season 2 [Kepala Utuh]
59
Bab 59 - Season 2 [Tertangkap]
60
Bab 60 - Season 2 [Pembunuh Berantai]
61
Bab 61 - Season 2 [Pengacara Baru]
62
Bab 62 - Season 2 [Rencana Melarikan Diri]
63
Bab 63 - Season 2 [Gergaji Bundar]
64
Bab 64 - Season 2 [Kabur Dari Penjara]
65
Bab 65 - Season 2 [Karma]
66
Bab 66 - Season 2 [Selamat Dari Maut]
67
Bab 67 - Season 2 [Keadaan Elisha]
68
Bab 68 - Season 2 [Bersama Lagi]
69
Bab 69 - Season 2 [Ending]
70
Pengumuman Novel Baru
71
Novel Dokter Mafia Kejam!
72
Novel Baru [Pemburu Iblis Termuda]
73
NOVEL BARU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!