Bab 8 - Tragedi Mengerikan [2]

...✪✪✪...

Sosok lelaki bertopeng menembakkan pelurunya ke arah pintu. Hingga berhasil memunculkan beberapa lubang kecil dipintu. Yudha bergegas berlindung ke samping. Dia segera mencari-cari sesuatu untuk dijadikannya sebagai senjata perlawanan. Namun sayang dirinya tidak mendapatkan apapun. Alhasil untuk menunda masuknya si lelaki bertopeng, Yudha mendorong sebuah lemari rias ke depan pintu.

"Sialan!" pekik sang lelaki bertopeng. Sedangkan Yudha terduduk di samping pintu. Menahan rasa sakit yang ada dilengannya. Timah panas yang sekarang bersarang ditubuhnya sangat menyiksa. Merembeskan darah semakin banyak.

"Semua sudah mati, cepat kita pergi!!" pekik suara Mr. A dari jauh.

"Belum! masih ada satu di sini!" sosok bertopeng yang ada di depan pintu memberitahu.

"Tinggalkan saja dia! yang terpenting semua sasaran kita sudah mati. Lagi pula orang itu pasti akan mati dilalap api!" titah Mr. A yang terdengar lebih dekat dari sebelumnya. Si lelaki bertopeng l yang ada di depan pintu sontak menuruti perintah. Sepertinya Mr. A adalah ketua dari komplotan orang-orang bertopeng yang ada.

Perlahan suasana menjadi sepi nan senyap. Yudha masih mengatur deru nafasnya. Dia kesakitan. Tidak hanya fisik tetapi juga mentalnya. Peluhnya bercucuran karena luka tembak dilengannya belumlah diobati. Dia cukup lama berdiam diri. Matanya pun mulai berkunang-kunang.

Entah kenapa hawa panas mendadak menyelimuti keadaan rumahnya. Tidak lama kemudian, suara kobaran api terdengar dari atas. Yudha lantas mendongak, dan menyaksikan si jago merah terlihat memakan sedikit demi sedikit pelafon rumahnya.

Yudha berusaha bangkit dan berdiri, dengan cara berjalan bertumpu ke dinding yang ada. Dia menggeser lemari yang menghalangi pintu. Hendak keluar dan menemui ayahnya. Api terlihat telah membakar setiap sisi ruang utama.

Langkah kaki Yudha di arahkan menuju tangga. Mencoba menengok ke lantai bawah. Betapa terkejutnya Yudha, saat menyaksikan puluhan mayat berserakan di ruang utama. Salah satu yang menarik perhatiannya adalah jasad ayahnya sendiri.

Yudha bergegas menuruni tangga. Melewati kobaran api yang kian memanas.

"Ayah..." lirih Yudha, yang sudah menghampiri jasad Ferdi. Dia mengguncang-guncang tubuh sang ayah. Berharap ada keajaiban. Namun bagaimana bisa keajaiban akan datang? kalau kepala Ferdi sudah bolong akibat tembakan peluru.

"Aaaaarghhhh!!!" Yudha memekik lantang. Penuh amarah dan juga penyesalan. Luka tembakan yang ada dilengannya seakan terlupa begitu saja. Api yang berkobar di sekelilingnya bahkan di abaikan.

Puing-puing dari pelafon mulai berjatuhan ke bawah. Lalapan api dalam sekejap memusnahkan setiap barang-barang yang ada di rumah.

Yudha masih terdiam di tempat. Menguraikan cairan bening sambil memejamkan mata. Rasanya dirinya ingin mati saja. Menyusul kedua orang tuanya yang telah pergi.

Lampu hias yang ada di ruang utama mulai dimakan sang jago merah. Bergoyang dan sedikit lagi akan jatuh. Kebetulan sekali letaknya tepat berada di atas kepala Yudha.

"YUDHA!!!" suara seorang lelaki tidak asing berteriak dari arah pintu masuk. Dia adalah Deny, yang baru saja datang mengurus bisnis di luar kota.

Dari kejauhan Deny dapat melihat lampu hias akan terjatuh sebentar lagi. Tanpa pikir panjang dia berlari, dan berusaha menyelamatkan Yudha.

"Yudha! menjauhlah dari sana!!" teriak Deny lagi. Akan tetapi Yudha bergeming. Dia masih mematung di tempat, sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

Deny lantas berlari secepat mungkin. Dan pada saat lampu telah terlepas dari tautannya, saat itulah Deny meraih Yudha.

Prang!

Lampu hias terjatuh. Langsung pecah, serta mengenai jasad Ferdi yang berada tepat di bawahnya. Mayat ayah kandung dari Yudha itu semakin mengenaskan. Wajahnya hancur lebur terkena tusukan lampu hias yang tajam.

Sementara Yudha dan Deny jatuh terhempas ke lantai. Punggung Deny tanpa sengaja mengenai kobaran api. Sedangkan Yudha kepalanya terbentur lantai. Kini bagian belakang kepalanya terluka.

Deny reflek menjauh dari api, sambil membopong Yudha ikut bersamanya. Yudha sudah sangat lemah. Sama sekali tidak bertenaga untuk menggerakkan kakinya. Dia hanya mengikuti arahan Deny. Mereka mencoba melangkah menuju pintu keluar.

"Kita harus pergi dari sini!" ujar Deny. Dia dan Yudha telah berhasil keluar dari rumah. Beranjak memasuki mobil dengan nafas yang tersengal-sengal, serta simbahan keringat disekujur badan.

Deny menjalankan mobilnya melaju dalam kecepatan tinggi. Dia sudah melihat luka tembak yang ada dilengan Yudha. Jadi lelaki itu berniat pergi ke rumah sakit. Lagi pula sedikit luka bakar yang ada dipunggungya juga terasa sangat sakit. Deny hanya bisa menggertakkan giginya agar mampu bertahan. Memaksakan dirinya mengemudikan mobil secepat mungkin.

Wajah Yudha terlihat sangat pucat. Tangannya yang tadi terus memegangi luka tembak perlahan melemah. Kesadarannya berada di ambang batas.

"Mr. A sialan..." gumam Yudha mengumpat. Dia sangat ingin melakukan sesuatu, terhadap orang-orang yang kini telah membuatnya menderita.

Suara sirine dari pemadam kebakaran sudah terdengar dari kejauhan. Bahkan berpapasan dengan mobil yang dikendarai Deny.

Tiga hari berlalu semenjak insiden kebakaran rumah Yudha. Ternyata kebakaran tersebut tidak hanya meluluh lantahkan rumahnya saja, tetapi juga markas rahasia yang ada di ruang bawah tanah. Deny sudah memeriksa semuanya. Kata lelaki berusia tiga puluh lima tahun itu, tidak ada lagi yang tersisa.

Yudha masih berada di rumah sakit. Menatap kosong ke arah jendela kamarnya. Dia berada di ruang VIP. Mewah dan sangat berkelas. Entah kenapa Deny memilih kamar tersebut, padahal seluruh harta milik bosnya telah habis.

Ceklek!

Deny masuk ke kamar Yudha. Dia tampak membawa plastik dan sebuah tas jinjing berbentuk persegi yang berbahan dasar kaku.

"Yudha, aku membawakan makanan kesukaanmu. Rawon dan tahu sumedang," ungkap Deny seraya membuka bungkus plastik yang dibawanya. Dia memasukkannya ke dalam mangkuk, lalu menyerahkannya kepada Yudha.

"Aku tahu kamu pasti menolak jika disuapi olehku," kata Deny. Dia baru tersadar kalau dirinya belum menyiapkan meja khusus makan orang sakit. Dia bergegas mengambil meja kecil yang terletak di samping hospital bed Yudha.

Dengan helaan nafas panjang, Yudha mulai menyentuh sendok yang ada di mangkuk. Namun dia tidak kunjung menyumpalkan satu sendok pun makanan ke dalam mulut.

"Aku ingin melakukan balas dendam. Tetapi rasanya aku tidak berdaya. Harta ayahku hilang, dan aku hanya punya dirimu. Mungkin menyiapkan rencana akan butuh waktu yang lama..." lirih Yudha. Menatap malas hidangan yang ada di dalam mangkuk. Dia tahu melakukan balas dendam kepada Mr. A pasti akan sulit. Sebab nampaknya Mr. A adalah orang yang penting dan memiliki banyak anak buah seperti ayahnya.

Deny yang mendengar tersenyum tipis. Dia terlihat percaya diri. "Kau salah! malah ayahmu telah menyiapkan hal yang paling besar untukmu!" ucapnya, yang seketika berhasil membuat mata Yudha membulat. Menatap serius Deny.

"Maksudmu?" tanya Yudha, memastikan.

"Ayahmu tahu pekerjaannya sangat beresiko. Tidak hanya terhadap pihak hukum, pemerintah dan juga saingan bisnisnya. Makanya dia menyembunyikan segala hal penting jauh-jauh hari. Rumah dan markasnya mungkin hancur dilalap api. Tetapi tidak untuk milyaran uangnya yang tersimpan rapi di dalam bank!" Deny menjelaskan panjang lebar.

"Benarkah? kau tidak bercanda bukan?" Yudha merasakan secercah harapan muncul dalam dirinya.

Deny mengangguk yakin. Kemudian mengambil briefcase yang tadi dibawanya. Di sana terdapat berkas-berkas penting. Termasuk surat warisan dan juga surat-surat tanah dan bangunan milik Ferdi.

"Gila! sebanyak ini?!" Yudha terperangah. Melihat betapa banyaknya warisan yang akan menjadi hak miliknya.

Terpopuler

Comments

Suzana Miramin

Suzana Miramin

kawan2 nya ikut mati juga ke???

2022-07-18

0

Mocca

Mocca

semangattt

2022-03-04

2

Rasti Rasti

Rasti Rasti

aku rasa elisa juga terlibat

2021-12-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Keluarga Psiko
2 Bab 2 - Berlatih Tinju
3 Bab 3 - Hadiah Dari Elisha
4 Bab 4 - Menangkap Tawanan
5 Bab 5 - Menuju 17 Tahun
6 Bab 6 - Acara Pesta
7 Bab 7 - Tragedi Mengerikan [1]
8 Bab 8 - Tragedi Mengerikan [2]
9 Bab 9 - Mencoba Kembali Normal
10 Bab 10 - Menculik Elisha
11 Bab 11 - Rencana Yudha
12 Bab 12 - Siuman
13 Bab 13 - Dua Tawanan
14 Bab 14 - Anatomi
15 Bab 15 - Emak-Emak Menyebalkan
16 Bab 16 - Botol Kaca
17 Bab 17 - Kakak-Kakak Tingkat
18 Bab 18 - Topeng
19 Bab 19 - Jurit Malam [1]
20 Bab 20 - Jurit Malam [2]
21 Bab 21 - Jurit Malam [3]
22 Bab 22 - Pembalasan
23 Bab 23 - Pengakuan Elisha
24 Bab 24 - Keberuntungan Tak Terduga
25 Bab 25 - Reuni Palsu
26 Bab 26 - Jalan Pulang Untuk Sandi
27 Bab 27 - Jati Diri Elisha
28 Bab 28 - Kelompok Mafia Mata Ular
29 Bab 29 - Mendatangi Kediaman Erwin
30 Bab 30 - Kematian Erwin
31 Bab 31 - Kecurigaan
32 Bab 32 - Ruang Rahasia
33 Bab 33 - Api Dendam & Amarah
34 Bab 34 - Menghilangnya Elisha
35 Bab 35 - Tragedi Penyerangan Kedua
36 Bab 36 - Pergi Ke Sydney
37 Bab 37 - Menjalani Hidup Sendiri
38 Bab 38 - Bertemu Teman Baru
39 Bab 39 - Dark Web
40 Bab 40 - Kantong Mayat
41 Bab 41 - Dangerious Team
42 Bab 42 - Membentuk Tim
43 Bab 43 - Ke Rumah Yudha
44 Bab 44 - Ritual Gila
45 Bab 45 - Menyelesaikan Ritual
46 Bab 46 - Kembali Ke Kota Bima Jaya
47 Bab 47 - Bertemu Mr. A
48 Bab 48 - Membedah
49 Bab 49 - Satu Kamar
50 Bab 50 - Menuntaskan Dendam [1]
51 Bab 51 - Menuntaskan Dendam [2]
52 Bab 52 - Ending
53 Bonus Chapter - Couple Killer
54 Pengumuman
55 Bab 55 - Season 2 [Pembunuh Bayaran]
56 Bab 56 - Season 2 [Bertemu Orang Tua Elisha]
57 Bab 57 - Season 2 [Palu dan Paku]
58 Bab 58 - Season 2 [Kepala Utuh]
59 Bab 59 - Season 2 [Tertangkap]
60 Bab 60 - Season 2 [Pembunuh Berantai]
61 Bab 61 - Season 2 [Pengacara Baru]
62 Bab 62 - Season 2 [Rencana Melarikan Diri]
63 Bab 63 - Season 2 [Gergaji Bundar]
64 Bab 64 - Season 2 [Kabur Dari Penjara]
65 Bab 65 - Season 2 [Karma]
66 Bab 66 - Season 2 [Selamat Dari Maut]
67 Bab 67 - Season 2 [Keadaan Elisha]
68 Bab 68 - Season 2 [Bersama Lagi]
69 Bab 69 - Season 2 [Ending]
70 Pengumuman Novel Baru
71 Novel Dokter Mafia Kejam!
72 Novel Baru [Pemburu Iblis Termuda]
73 NOVEL BARU!
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bab 1 - Keluarga Psiko
2
Bab 2 - Berlatih Tinju
3
Bab 3 - Hadiah Dari Elisha
4
Bab 4 - Menangkap Tawanan
5
Bab 5 - Menuju 17 Tahun
6
Bab 6 - Acara Pesta
7
Bab 7 - Tragedi Mengerikan [1]
8
Bab 8 - Tragedi Mengerikan [2]
9
Bab 9 - Mencoba Kembali Normal
10
Bab 10 - Menculik Elisha
11
Bab 11 - Rencana Yudha
12
Bab 12 - Siuman
13
Bab 13 - Dua Tawanan
14
Bab 14 - Anatomi
15
Bab 15 - Emak-Emak Menyebalkan
16
Bab 16 - Botol Kaca
17
Bab 17 - Kakak-Kakak Tingkat
18
Bab 18 - Topeng
19
Bab 19 - Jurit Malam [1]
20
Bab 20 - Jurit Malam [2]
21
Bab 21 - Jurit Malam [3]
22
Bab 22 - Pembalasan
23
Bab 23 - Pengakuan Elisha
24
Bab 24 - Keberuntungan Tak Terduga
25
Bab 25 - Reuni Palsu
26
Bab 26 - Jalan Pulang Untuk Sandi
27
Bab 27 - Jati Diri Elisha
28
Bab 28 - Kelompok Mafia Mata Ular
29
Bab 29 - Mendatangi Kediaman Erwin
30
Bab 30 - Kematian Erwin
31
Bab 31 - Kecurigaan
32
Bab 32 - Ruang Rahasia
33
Bab 33 - Api Dendam & Amarah
34
Bab 34 - Menghilangnya Elisha
35
Bab 35 - Tragedi Penyerangan Kedua
36
Bab 36 - Pergi Ke Sydney
37
Bab 37 - Menjalani Hidup Sendiri
38
Bab 38 - Bertemu Teman Baru
39
Bab 39 - Dark Web
40
Bab 40 - Kantong Mayat
41
Bab 41 - Dangerious Team
42
Bab 42 - Membentuk Tim
43
Bab 43 - Ke Rumah Yudha
44
Bab 44 - Ritual Gila
45
Bab 45 - Menyelesaikan Ritual
46
Bab 46 - Kembali Ke Kota Bima Jaya
47
Bab 47 - Bertemu Mr. A
48
Bab 48 - Membedah
49
Bab 49 - Satu Kamar
50
Bab 50 - Menuntaskan Dendam [1]
51
Bab 51 - Menuntaskan Dendam [2]
52
Bab 52 - Ending
53
Bonus Chapter - Couple Killer
54
Pengumuman
55
Bab 55 - Season 2 [Pembunuh Bayaran]
56
Bab 56 - Season 2 [Bertemu Orang Tua Elisha]
57
Bab 57 - Season 2 [Palu dan Paku]
58
Bab 58 - Season 2 [Kepala Utuh]
59
Bab 59 - Season 2 [Tertangkap]
60
Bab 60 - Season 2 [Pembunuh Berantai]
61
Bab 61 - Season 2 [Pengacara Baru]
62
Bab 62 - Season 2 [Rencana Melarikan Diri]
63
Bab 63 - Season 2 [Gergaji Bundar]
64
Bab 64 - Season 2 [Kabur Dari Penjara]
65
Bab 65 - Season 2 [Karma]
66
Bab 66 - Season 2 [Selamat Dari Maut]
67
Bab 67 - Season 2 [Keadaan Elisha]
68
Bab 68 - Season 2 [Bersama Lagi]
69
Bab 69 - Season 2 [Ending]
70
Pengumuman Novel Baru
71
Novel Dokter Mafia Kejam!
72
Novel Baru [Pemburu Iblis Termuda]
73
NOVEL BARU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!