Bab 11 - Rencana Yudha

...✪✪✪...

Warning! Terdapat adegan dewasa! Kalau merasa tidak nyaman, langsung baca pragraf setelah gambar pembatas!

..._______...

Elisha reflek menjauh dari Yudha. Meskipun begitu, dia tidak bisa membantah darah yang berdesir di seluruh badannya. Elisha lekas-lekas menahan tangan Yudha yang hampir menyentuh alat vitalnya.

"Yud! jangan macam-macam kamu!" tegas Elisha. Memberanikan diri mempelototi Yudha.

"Bukankah kau pernah bilang, kalau kau suka sentuhanku?" sahut Yudha. Dia membalas tatapan tajam Elisha dengan binar mata teduh. Dengan wajah tampannya itu, Yudha mampu menaklukkan ketegasan Elisha menjadi ciut.

Satu tangannya yang memegang tisu berisikan olesan obat bius, masih disembunyikan dari balik kursi Elisha. Yudha sekarang tergoda akan hal lain. Dia baru menyadari, bahwa tampilan gadis yang sering tampil kolot di hadapannya telah banyak berubah. Elisha lebih rapi dan cantik. Sepertinya kedua orang tua tirinya sudah merawatnya dengan baik.

Yudha bergegas memasukkan tisu yang dioles obat bius ke dalam saku celana.

"Apa itu?" Elisha yang melihatnya sontak menegur. Namun Yudha tak menjawab, karena dirinya kini menyambar bibir ranum milik Elisha dengan mulut.

"Mmmphh!" Elisha berusaha melakukan perlawanan. Akan tetapi tenaga Yudha yang lebih kuat, memegang erat kedua tangannya. Lama-kelamaan Elisha mengalah. Dia terlena akan sentuhan Yudha. Malah gadis itu sekarang menarik kerah baju Yudha agar bisa lebih dekat.

Ciuman panas tersebut berlangsung lama. Hingga perlahan Yudha mulai memindah sentuhan ke leher Elisha. Membuat Elisha semakin kesulitan mengatur deru nafasnya. Dia merasakan gelitikan tajam di perut, yang menandakan kalau dirinya benar-benar menerima perlakuan Yudha. Apalagi kini lelaki tersebut sudah bebas memainkan tangan ke beberapa bagian tubuh pribadi milik Elisha. Gadis itu sesekali melenguh tanpa sengaja.

Yudha membawa dirinya dan Elisha ke kursi belakang mobil. Dia lekas-lekas melepaskan seluruh pakaiannya. Hal yang sama juga dilakukan Elisha. Keduanya segera menyatu dalam tubuh.

Setelah puas saling meluapkan gairah, Yudha bergegas mengenakan pakaian. Dia juga menyarankan Elisha untuk melakukan hal serupa.

"Yud, aku sebenarnya terkejut dengan kedatanganmu. Semua orang sudah menganggapmu mati," celetuk Elisha yang baru saja mengenakan dressnya.

Yudha tersenyum tipis. "Kau pasti sangat merindukanku," ucapnya.

Elisha menundukkan kepala sembari memainkan jari-jemarinya. "Jujur saja iya. Sebenarnya awalnya, aku tidak mempercayai apa yang dikatakan oleh Anton. Tetapi luka tusukan yang ada dipahanya membuatku percaya. Aku..."

Yudha diam-diam mengambil tisu dari saku celana. Membiarkan Elisha terus bercerita. Tanpa pikir panjang, dia pun langsung membungkam hidung dan mulut Elisha dengan tisu beroleskan obat bius.

Elisha sempat memberontak. Dia bahkan memukul-mukulkan tangannya ke wajah Yudha. Tetapi seperti biasa, tenaganya bukan tandingan untuk seorang Yudha. Dalam selang beberapa detik Elisha pun tidak sadarkan diri.

Yudha menggendong Elisha ala bridal style dengan tenangnya. Jika ada orang yang menegur, maka dia akan berkata, "Pacarku sedang tertidur, dia sangat kelelahan." Yudha mengatakannya dengan senyuman manis. Berakting seperti biasa. Tidak ada yang curiga, dia melakukan perjalanan mulus menuju kediamannya sendiri.

Sesampainya di apartemen. Yudha langsung mengikat Elisha di sebuah kursi. Menyumpal mulutnya dengan seutas kain. Dia lalu menguncinya di kamar mandi.

Yudha menghempaskan tubuh ke kasur. Ditangannya terdapat formulir untuk kuliah. Dia tadi sempat mengambilnya dari atas nakas. Yudha berniat masuk kuliah ke Fakultas Kedokteran. Dengan nilai-nilai sempurnanya, tentu bukan perkara yang sulit untuk memasuki pendidikan kedokteran. Dia memang dikenal jenius sejak kecil.

Tok! Tok! Tok!

Seseorang mengetuk pintu kamar. Yudha yakin orang yang ada di depan pintu adalah Deny.

"Masuklah!" pekik Yudha.

Pintu terbuka, sosok Deny pun muncul. Dia terlihat membawa lembaran kertas serta flashdisk ditangannya. Segera mengambil laptop, lalu duduk didekat Yudha.

"Aku menemukan hal baru. Salah satu orang bertopeng terlihat membuka topengnya. Lihat!" Deny menunjukkan video yang lagi-lagi dia dapatkan dari black box mobil.

"Wajahnya lumayan jelas. Aku yakin kita bisa menemukan orang ini!" Deny melanjutkan penjelasan.

"Bagaimana? Aku rasa akan memakan waktu yang lama. Aku tidak ingin menunggu terlalu lama!" balas Yudha seraya berdecak kesal. Dalam benaknya tiba-tiba terbersit sesuatu.

"Astaga, aku baru kepikiran!" ungkap Yudha.

"Apa?" tanya Deny penasaran.

"Bukankah polisi yang bertugas bersekongkol dengan Mr. A? Kenapa kita tidak menculik salah satu dari mereka saja?" usul Yudha. Dia tahu, karena polisi sama sekali tidak menyinggung mengenai pembantaian, atau pembunuhan yang dilakukan oleh Mr. A dan komplotannya. Yudha yakin polisi juga terlibat untuk menutupi insiden yang sebenarnya terjadi. Bahkan Yudha sempat berpikir, kalau beberapa orang bertopeng, bisa saja adalah polisi.

"Ide bagus! tetapi kita harus berhati-hati. Karena orang yang akan kita culik adalah seorang polisi. Resikonya besar!" Deny mencoba mengingatkan.

"Ah! kau tenang saja." Yudha menepuk pelan pundak Deny. "Kertas-kertas apa ini?" Yudha menunjuk kertas yang tadi dibawa oleh Deny.

"Ini adalah identitas baru untukmu. Aku sudah mengurus semuanya. Dari KTP, bahkan kartu SIM. Dahulu namamu Yudha Antariksa, sekarang berubah menjadi Yudha Angkasa.

"Baguslah! yang terpenting kau sudah memusnahkan semua fotoku yang tersebar. Baik di sekolah-sekolah atau dimana pun itu," respon Yudha. Dia berdiri dan berjalan menuju pintu.

"Yud, mana gadis itu? kau sudah berhasil menangkapnya kan?" pertanyaan Deny sontak menghentikan pergerakan kaki Yudha.

"Iya, dia ada di kamar mandi. Masih belum sadar. Aku akan mengurusnya jika dia sudah siuman," jawab Yudha. Kemudian melanjutkan langkahnya.

Setelah makan malam sebentar, Yudha menyibukkan diri memainkan laptop. Dia mencoba mencari-cari nama polisi yang menurutnya mencurigakan.

Yudha membaca puluhan artikel di internet. Dia selalu merasa risih ketika membaca perihal reputasi keluarganya sekarang. Bagaimana tidak? setelah insiden kebakaran, kedok bisnis ilegal milik Ferdi tersebar. Beruntung, hanya bisnis narkoba yang berhasil dikuak oleh orang-orang. Namun tetap saja, reputasi itu menyebabkan Yudha kesulitan menjalani kehidupan dengan memakai nama asli. Dia terpaksa berpura-pura mati, dan memilih hidup dengan identitas baru.

Yudha bahkan menyuruh Deny menghapus data serta foto tentang dirinya yang tersebar. Tujuannya adalah, agar semua orang sulit menemukannya.

Episodes
1 Bab 1 - Keluarga Psiko
2 Bab 2 - Berlatih Tinju
3 Bab 3 - Hadiah Dari Elisha
4 Bab 4 - Menangkap Tawanan
5 Bab 5 - Menuju 17 Tahun
6 Bab 6 - Acara Pesta
7 Bab 7 - Tragedi Mengerikan [1]
8 Bab 8 - Tragedi Mengerikan [2]
9 Bab 9 - Mencoba Kembali Normal
10 Bab 10 - Menculik Elisha
11 Bab 11 - Rencana Yudha
12 Bab 12 - Siuman
13 Bab 13 - Dua Tawanan
14 Bab 14 - Anatomi
15 Bab 15 - Emak-Emak Menyebalkan
16 Bab 16 - Botol Kaca
17 Bab 17 - Kakak-Kakak Tingkat
18 Bab 18 - Topeng
19 Bab 19 - Jurit Malam [1]
20 Bab 20 - Jurit Malam [2]
21 Bab 21 - Jurit Malam [3]
22 Bab 22 - Pembalasan
23 Bab 23 - Pengakuan Elisha
24 Bab 24 - Keberuntungan Tak Terduga
25 Bab 25 - Reuni Palsu
26 Bab 26 - Jalan Pulang Untuk Sandi
27 Bab 27 - Jati Diri Elisha
28 Bab 28 - Kelompok Mafia Mata Ular
29 Bab 29 - Mendatangi Kediaman Erwin
30 Bab 30 - Kematian Erwin
31 Bab 31 - Kecurigaan
32 Bab 32 - Ruang Rahasia
33 Bab 33 - Api Dendam & Amarah
34 Bab 34 - Menghilangnya Elisha
35 Bab 35 - Tragedi Penyerangan Kedua
36 Bab 36 - Pergi Ke Sydney
37 Bab 37 - Menjalani Hidup Sendiri
38 Bab 38 - Bertemu Teman Baru
39 Bab 39 - Dark Web
40 Bab 40 - Kantong Mayat
41 Bab 41 - Dangerious Team
42 Bab 42 - Membentuk Tim
43 Bab 43 - Ke Rumah Yudha
44 Bab 44 - Ritual Gila
45 Bab 45 - Menyelesaikan Ritual
46 Bab 46 - Kembali Ke Kota Bima Jaya
47 Bab 47 - Bertemu Mr. A
48 Bab 48 - Membedah
49 Bab 49 - Satu Kamar
50 Bab 50 - Menuntaskan Dendam [1]
51 Bab 51 - Menuntaskan Dendam [2]
52 Bab 52 - Ending
53 Bonus Chapter - Couple Killer
54 Pengumuman
55 Bab 55 - Season 2 [Pembunuh Bayaran]
56 Bab 56 - Season 2 [Bertemu Orang Tua Elisha]
57 Bab 57 - Season 2 [Palu dan Paku]
58 Bab 58 - Season 2 [Kepala Utuh]
59 Bab 59 - Season 2 [Tertangkap]
60 Bab 60 - Season 2 [Pembunuh Berantai]
61 Bab 61 - Season 2 [Pengacara Baru]
62 Bab 62 - Season 2 [Rencana Melarikan Diri]
63 Bab 63 - Season 2 [Gergaji Bundar]
64 Bab 64 - Season 2 [Kabur Dari Penjara]
65 Bab 65 - Season 2 [Karma]
66 Bab 66 - Season 2 [Selamat Dari Maut]
67 Bab 67 - Season 2 [Keadaan Elisha]
68 Bab 68 - Season 2 [Bersama Lagi]
69 Bab 69 - Season 2 [Ending]
70 Pengumuman Novel Baru
71 Novel Dokter Mafia Kejam!
72 Novel Baru [Pemburu Iblis Termuda]
73 NOVEL BARU!
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bab 1 - Keluarga Psiko
2
Bab 2 - Berlatih Tinju
3
Bab 3 - Hadiah Dari Elisha
4
Bab 4 - Menangkap Tawanan
5
Bab 5 - Menuju 17 Tahun
6
Bab 6 - Acara Pesta
7
Bab 7 - Tragedi Mengerikan [1]
8
Bab 8 - Tragedi Mengerikan [2]
9
Bab 9 - Mencoba Kembali Normal
10
Bab 10 - Menculik Elisha
11
Bab 11 - Rencana Yudha
12
Bab 12 - Siuman
13
Bab 13 - Dua Tawanan
14
Bab 14 - Anatomi
15
Bab 15 - Emak-Emak Menyebalkan
16
Bab 16 - Botol Kaca
17
Bab 17 - Kakak-Kakak Tingkat
18
Bab 18 - Topeng
19
Bab 19 - Jurit Malam [1]
20
Bab 20 - Jurit Malam [2]
21
Bab 21 - Jurit Malam [3]
22
Bab 22 - Pembalasan
23
Bab 23 - Pengakuan Elisha
24
Bab 24 - Keberuntungan Tak Terduga
25
Bab 25 - Reuni Palsu
26
Bab 26 - Jalan Pulang Untuk Sandi
27
Bab 27 - Jati Diri Elisha
28
Bab 28 - Kelompok Mafia Mata Ular
29
Bab 29 - Mendatangi Kediaman Erwin
30
Bab 30 - Kematian Erwin
31
Bab 31 - Kecurigaan
32
Bab 32 - Ruang Rahasia
33
Bab 33 - Api Dendam & Amarah
34
Bab 34 - Menghilangnya Elisha
35
Bab 35 - Tragedi Penyerangan Kedua
36
Bab 36 - Pergi Ke Sydney
37
Bab 37 - Menjalani Hidup Sendiri
38
Bab 38 - Bertemu Teman Baru
39
Bab 39 - Dark Web
40
Bab 40 - Kantong Mayat
41
Bab 41 - Dangerious Team
42
Bab 42 - Membentuk Tim
43
Bab 43 - Ke Rumah Yudha
44
Bab 44 - Ritual Gila
45
Bab 45 - Menyelesaikan Ritual
46
Bab 46 - Kembali Ke Kota Bima Jaya
47
Bab 47 - Bertemu Mr. A
48
Bab 48 - Membedah
49
Bab 49 - Satu Kamar
50
Bab 50 - Menuntaskan Dendam [1]
51
Bab 51 - Menuntaskan Dendam [2]
52
Bab 52 - Ending
53
Bonus Chapter - Couple Killer
54
Pengumuman
55
Bab 55 - Season 2 [Pembunuh Bayaran]
56
Bab 56 - Season 2 [Bertemu Orang Tua Elisha]
57
Bab 57 - Season 2 [Palu dan Paku]
58
Bab 58 - Season 2 [Kepala Utuh]
59
Bab 59 - Season 2 [Tertangkap]
60
Bab 60 - Season 2 [Pembunuh Berantai]
61
Bab 61 - Season 2 [Pengacara Baru]
62
Bab 62 - Season 2 [Rencana Melarikan Diri]
63
Bab 63 - Season 2 [Gergaji Bundar]
64
Bab 64 - Season 2 [Kabur Dari Penjara]
65
Bab 65 - Season 2 [Karma]
66
Bab 66 - Season 2 [Selamat Dari Maut]
67
Bab 67 - Season 2 [Keadaan Elisha]
68
Bab 68 - Season 2 [Bersama Lagi]
69
Bab 69 - Season 2 [Ending]
70
Pengumuman Novel Baru
71
Novel Dokter Mafia Kejam!
72
Novel Baru [Pemburu Iblis Termuda]
73
NOVEL BARU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!