Konyol..

Farzan memejamkam matanya lalu tersenyum sendiri, memikirkan tingkahnya barusan yang membuatnya merasa gila.

Tindakan yang untuk pertama kalinya dia lakukan, dan entah dapat keberanian dari mana Farzan mencium Hana.

Farzan mengusap wajahnya kasar, namun perasaan ini sukses membuatnya lupa pada masalah besarnya di perusahaan.

Tidak ada salahnya kan untuk memulai perlahan??

Setelah kejadian yang mengejutkan saat disekolah tadi, Hana terus saja menghindar dari Farzan namun masih tetap menurut untuk pulang bersama.

Dalam perjalanan tadi pulang pun hanya diam saja dan Hana terus memandang keluar jendela. Sampai sekarang hari sudah larut pun Hana tidak banyak bicara meskipun memang dasarnya Hana tidak terlalu banyak bicara.

Namun ini jelas terlihat jika Hana menghindarinya, paling memanggilnya waktu makan malam dan menyiapkan segalas coklat hangat saat Farzan sedang fokus di meja kerjanya.

Hana sedang mengerjakan tugasnya di meja belajar membelakangi Farzan, sebenarnya Hana menghindar karena jantungnya tidak berhenti berdegup kencang sedari pulang sekolah bersama.

Aneh,

Hana baru merasakannya untuk pertama kali seperti ini, menjadi salah tingkah jika berada di dekat Farzan maka Hana memilih menghindar dan tidak berkontak mata.

Saat ini pun Hana tidak fokus dengan bukunya, bayangan bibir kenyal Farzan masih terasa di bibirnya dan itu membuatnya frustrasi.

Atau bahkan candu?

Entahlah!

Argghhhhh.. Harus cuci otak biar bersih ini mah! Batin Hana.

Rasanya Hana ingin berteriak namun hanya bisa dalam hati saja.

Hana menelungkupkan wajahnya diatas buku catatannya, bingung harus bersikap bagaimana sekarang.

"Hana!"

Deg.

Hana terkejut mendengar namanya di panggil, suara Farzan terdengar tenang tidak seperti pagi tadi.

Apa pria itu tidak segugup seperti nya?

Apa hal itu sudah biasa? Tapi dia bilang ini juga yang pertama! Aaarggghhhhhhh.... Gak tau!. Batin Hana meronta.

"Hana kamu tidur? Jangan tidur sambil duduk!" Gadis itu seketika membuka matanya dan duduk lalu menoleh kebelakang menatap Farzan yang juga menatapnya.

"E-engga tidur kok." Jawab Hana gugup.

Farzan pun bangun dari kursinya lalu berjalan menghampiri Hana, "Apa ada yang tidak mengerti? Ini pelajaran Pak Jodi kan?" Hana mengangguk membenarkan.

"Mau saya bantu?" Tanya Farzan, sebenarnya Hana bisa mengerjakan tugas ini hanya saja otaknya sedang berkelana ke dunia 18++.

"Ehh.. Boleh?" Dalih Hana, biarlah kali ini Farzan yang mikir. Farzan pun mengangguk lalu membantu Hana mengerjakan tugasnya.

Netra Hana sedari tadi tanpa sadar terus memandangi bibir tebal Farzan yang terus mengoceh menjelaskan sambil menulis di kertas hvs.

Bahkan fokusnya sudah hilang sejak Farzan memposisikan disampingnya, jarak yang dekat seperti tadi.

Farzan sadar jika Hana hanya diam saja dan tidak menjawab ucapannya, Farzan pun melirik gadis disampingnya ternyata memang benar Hana tidak memperhatikan apa yang dia tulis di kertas.

Farzan pun kini full memandang Hana dengan menopang satu tangannya di pipi sebelah kiri.

Hana tersadar dan mengerjapkan matanya, "Ehh.. Tadi apa Pak?" Tanya Hana pura pura.

Farzan hanya terkekeh, Hana menundukan kepalanya merasa malu karena kepergok sedang memperhatikan Farzan.

"Apa ada sesuatu diwajah saya?" Tanya Farzan,"Kamu lebih tertarik sama wajah saya dari pada kertas ini!" Tunjuk Farzan pada kertas di atas meja belajar Hana, ternyata pria itu mengira dirinya memandang wajahnya padahal fokus Hana pada bibirnya.

Hana menggeleng sebagai jawaban, "Lalu! Kenapa tidak fokus sama apa yang saya jelaskan dan saya tulis?".

Hana hanya menunduk takut takut jika Farzan akan memarahinya, Hana menautkan jari jarinya dan tidak bisa menjawab.

Farzan mendekat pada Hana hingga tidak ada jarak diantara mereka. Lalu.. "Apa kamu membayangkan yang tadi siang?" Bisik Farzan, membuat Hana langsung memundurkan wajahnya. Tubuhnya bergidig merinding.

Memandang Farzan yang terkekeh, satu lengan Farzan dengan cepat menarik kursi Hana agar kembali mendekat. Jangan tanya Hana seperti apa, gadis itu sudah sulit mengontrol dirinya.

Cup..

Cup..

Cup..

Farzan melakukannya lagi namun dia mengecup bibir Hana tiga kali, bola mata Hana rasanya ingin keluar tubuhnya membeku hanya bisa mengedipkan matanya beberapa kali.

"Gak usah dibayangin! Tinggal minta saja saya kasih kok!" Hana tidak menyangka jika Farzan memiliki sisi yang seperti ini.

Jantung Hana kembali berdebar, Farzan tersenyum padanya.

Tolong jantung aku mau copot..

"Ihhh.. Kok tiba tiba sih!!" Hana memukuli lengan Farzan, namun pria itu terkekeh.

"Lalu! Saya harus bilang dulu? Apa itu tidak apa?" Lagi lagi Farzan membuatnya diam kaku tidak bisa mengatakan apapun.

Hana tidak mengerti kenapa Farzan jadi seperti ini sekarang, bahkan terlihat manis membuatnya luluh.

Hana yakin dirinya tidak akan lama lagi jatuh cinta pada Farzan jika diperlakukan seperti ini.

Farzan mengajak Hana untuk duduk di tepi kasur saling berhadapan, pria itu pun menggenggam kedua tangah Hana.

"Mau mencoba pelan pelan?" Tanya Farzan dengan lembut.

Hana mendongak menatap Farzan meminta penjelasan lagi, "Agar cinta diantara kita tumbuh dan menjadi pasangan suami istri pada umumnya?" Jelas Farzan.

Hana kembali tidak menyangka dengan yang diucapkan Farzan, tapi ada benarnya juga kenapa tidak mencoba untuk saling belajar mencintai.

Hana mengangguk menyetujui, "Iya, kita coba Pak!" Jawab Hana.

"Hahh..." Farzan menghela nafas namun terlihat murung.

"K-kenapa?" Padahal Hana sudah menjawab iya namun Farzan malah seperti ini.

"Bisa ganti panggilan gak? Kesannya kaya terlalu tua banget loh, padahal gak jauh banget umur kita! " Ucap Farzan dengan raut wajah cemberut.

"Hahhaa..!" Hana tertawa pelan melihat Farzan seperti ini.

Farzan tertegun saat melihat Hana tertawa. Meskipun sering melihat Hana tertawa dari jarak jauh saat disekolah namun saat ini Hana begitu cantik dimatanya.

"Kenapa diketawain?" Farzan semakin menggoda Hana dan membuat wajahnya dibuat tertekuk.

"Hehhe.. Maaf! Jadiii?? Mau di panggil apa?" Tanya Hana menghentikan tawanya.

Farzan terlihat sedang berpikir, "Kakak?"

"Nanti disangka Kakak Adik dong!" Sahut Hana, dan Farzan mengangguk.

"Benar juga.. Lalu! Sayang?" Hana langsung menggeleng sambil melotot, "Kenapa?"

"Emmm.. Masih terlalu cepat untuk itu!" Jawab Hana sambil memalingkan wajahnya.

Hana berdebar saat membayangkan Farzan atau dirinya saling memanggil sebutan 'Sayang'.

"Ya udah Mas aja gimana?" Usul Farzan lagi.

Hana menautkan alisnya panggilan itu tidak masalah jika hanya berdua saja, namun saat disekolah rasanya agak.  .

"Boleh sihh! Tapi, kalo disekolah panggil Pak aja ya? Kalo berdua baru panggil nama itu!" Saran Hana.

"Panggil apa?" Tanya Farzan karena Hana tidak menyebutkannya.

"Ehmm.. Itu yang tadi Bapa sebutin!" Ucap Hana masih tidak melihat Farzan.

"Apa coba sebutin? Jangan panggil Pak lagi kan lagi berdua!" Farzan sebenarnya merasa berdebar saat ini.

"M-mas?" Ucap Hana pelan.

"Nanti lebih berani ya panggil Mas nya!" Ucap Farzan mengusap kepala Hana. "Kalau begitu kamu tidur duluan ya! Saya masih ada kerjaan.. Selamat malam!" Lanjut Farzan tak lupa mengecup kepala Hana yang membuat gadis itu salah tingkah.

Hana langsung bersembunyi dibalik selimut, masa bodo dengan meja belajarnya yang belum dirapihkan, Hana malu karena Farzan sedari tadi membuat wajahnya memerah dan membuat jantung nya terus berdisko.

Farzan terkekeh melihat Hana dari kursi kerjanya, dan berharap dengan sikapnya seperti ini membuat hubungan mereka lebih baik dan menjadi sepasang suami istri penuh cinta.

Tangan Farzan mengepal memikirkan masalah yang belum selesai, dirinya harus rela begadang memperbaiki perusahaan yang tiba tiba terkena masalah besar. Setelah dirinya menikah dengan Hana.

Farzan tidak ingin orang itu melukai Hana, meski belum ada cinta dirinya tetap sepenuhnya bertanggung jawab atas Hana apa pun itu.

.TBC.

.

.

Huhuuu mulai ada keuwuwan ya..

Mau baik baik dulu saja..

Mau dibuat bucin dikit deh Farzannya..

.

.

Makasih yang udah like..

Semoga sehat selalu..

Jangan lupa like dan komen terus yaaa..

.

.

.

Terpopuler

Comments

Tina Nine

Tina Nine

😅😅😅hana

2023-04-24

0

Tina Nine

Tina Nine

Uda terkontaminasi ya Hana otaknya...😅😅 sama yang kenyal.kenyal..

2023-04-24

0

Maulida Umaya S

Maulida Umaya S

saling beljar juga y

2022-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan..
2 Malam Pertama..
3 Status Yang Berbeda..
4 Banyak Hal Baru..
5 Rumah Kita..
6 Ulat Bulu..
7 Olahraga..
8 Alasan Satu Sisi..
9 Khawatir..
10 Maaf..
11 Masalah..
12 Ini Juga Hal Yang Pertama..
13 Konyol..
14 Ulah Farzan..
15 Farzan Sakit..
16 Didalam Ruang Rawat..
17 Apa sudah disebut Cinta??
18 Perdebatan Caca dan Vino..
19 Menjenguk..
20 Kena Getahnya..
21 Ke Supermarket..
22 Perasaan Baru..
23 Kantin Sekolah..
24 Keseruan Hari ini...
25 Menunggu Kamu Pulang..
26 Hal yang tak terduga..
27 Caca Vino...
28 Hujan..
29 Walaikumsalam sayang...
30 Gagal. . .
31 Memadu Kasih .. Tapi, ketahuan..
32 Membaik..
33 Acara Sekolah..
34 Diskusi...
35 Ancaman..
36 Penguatku..
37 Persiapan..
38 Sayang..
39 Kecelakaan..
40 Rumah Sakit..
41 Gue suka Lo..
42 Tidak Sengaja Bertemu..
43 Hari Minggu..
44 Sesuatu Terjadi..
45 Jebakan..
46 18+
47 Rinai Hujan..
48 Aku Siap..
49 Makan Malam..
50 Ayo bikin lagi..
51 Rencana Liburan..
52 Liburan Part 1
53 Nembak..
54 Liburan Part II
55 Liburan Part III..
56 Main Game..
57 Malam yang menegangkan..
58 Kembali..
59 Rencana selanjutnya..
60 Pembicaraan..
61 Hana aneh..
62 Tes kehamilan..
63 Garis Dua..
64 Dua Titik.. :*
65 Memberitahu..
66 Tentang Cafe..
67 Kejujuran...
68 Tiga Telor Ceplok..
69 Isengi Suami..
70 Farzan yang malang..
71 Kedatangan Momy..
72 Yang Sebenarnya..
73 Malas..
74 Pengumuman Kelulusan..
75 Menghabiskan Waktu Bersama..
76 Sebelum Acara Perpisahan..
77 Perpisahan..
78 Perpisahan Part II..
79 Ciuman Pertama...
80 Welcome To The Game...
81 Selamat dan Sukses..
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Pernikahan..
2
Malam Pertama..
3
Status Yang Berbeda..
4
Banyak Hal Baru..
5
Rumah Kita..
6
Ulat Bulu..
7
Olahraga..
8
Alasan Satu Sisi..
9
Khawatir..
10
Maaf..
11
Masalah..
12
Ini Juga Hal Yang Pertama..
13
Konyol..
14
Ulah Farzan..
15
Farzan Sakit..
16
Didalam Ruang Rawat..
17
Apa sudah disebut Cinta??
18
Perdebatan Caca dan Vino..
19
Menjenguk..
20
Kena Getahnya..
21
Ke Supermarket..
22
Perasaan Baru..
23
Kantin Sekolah..
24
Keseruan Hari ini...
25
Menunggu Kamu Pulang..
26
Hal yang tak terduga..
27
Caca Vino...
28
Hujan..
29
Walaikumsalam sayang...
30
Gagal. . .
31
Memadu Kasih .. Tapi, ketahuan..
32
Membaik..
33
Acara Sekolah..
34
Diskusi...
35
Ancaman..
36
Penguatku..
37
Persiapan..
38
Sayang..
39
Kecelakaan..
40
Rumah Sakit..
41
Gue suka Lo..
42
Tidak Sengaja Bertemu..
43
Hari Minggu..
44
Sesuatu Terjadi..
45
Jebakan..
46
18+
47
Rinai Hujan..
48
Aku Siap..
49
Makan Malam..
50
Ayo bikin lagi..
51
Rencana Liburan..
52
Liburan Part 1
53
Nembak..
54
Liburan Part II
55
Liburan Part III..
56
Main Game..
57
Malam yang menegangkan..
58
Kembali..
59
Rencana selanjutnya..
60
Pembicaraan..
61
Hana aneh..
62
Tes kehamilan..
63
Garis Dua..
64
Dua Titik.. :*
65
Memberitahu..
66
Tentang Cafe..
67
Kejujuran...
68
Tiga Telor Ceplok..
69
Isengi Suami..
70
Farzan yang malang..
71
Kedatangan Momy..
72
Yang Sebenarnya..
73
Malas..
74
Pengumuman Kelulusan..
75
Menghabiskan Waktu Bersama..
76
Sebelum Acara Perpisahan..
77
Perpisahan..
78
Perpisahan Part II..
79
Ciuman Pertama...
80
Welcome To The Game...
81
Selamat dan Sukses..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!