Ini Juga Hal Yang Pertama..

"Permisi!! Ada yang namanya Hana?" Seseorang siswi berdiri di ambang pintu.

Hana menoleh saat namanya di panggil, "Iya saya! Ada apa?" Hana berdiri untuk menunjukkan dirinya.

"Ohh, tadi disuruh ke ruangan Pak Farzan sekarang!" Ucap siswi itu yang membuat Hana terkejut. "Kalo gitu gue permisi ya!" Siswi itu pun pergi.

Hana mematung, ini pertama kalinya Farzan menyuruh keruangannya.

Bunga menarik tangan Hana agar terduduk lagi, "Ehhh..!" Kaget Hana.

"Na, gue gak salah denger kan yang barusan??" Tanya Bunga memicingkan matanya.

"Gak tau!" Hana menggeleng dengan ekspresi bingung. "Terus harus gimana dong?" Tanya nya menghadap pada Bunga.

"Gue ko jadi berpikir negatif ya, Na? Tapi lo harus kesana!" Mendengar perkataan Bunga membuat Hana takut.

"Kalo ada apa apa lo cepet hubungi gue ya, Na?" Hana diam otaknya tidak bisa berpikir, "Temuin aja dulu, gak boleh nolak suami!" Bisik Bunga di telinga Hana membuatnya langsung melotot.

"Bungaa!!!" Pekik Hana pelan namun Bunga hanya terkekeh.

"Udah sana!" Usir Bunga membuat Hana memanyunkan bibirnya.

Hana pun berdiri dan berjalan keluar kelas menuju ruangan Farzan yang lumayan jauh dari kelasnya.

Di setiap langkahnya Hana terus berpikir ada apa Farzan menyuruhnya kesana, bukannya dirumah juga masih bisa bertemu? Hana menggelengkan kepalanya tidak mengerti.

Hingga langkahnya terhenti tepat didepan pintu berwarna hitam ini, jantungnya tiba tiba berdegup kencang.

Dengan perlahan Hana mengetuk pintunya.

Tok.. Tok..

"Masuk!" Suara Farzan terdengar dari dalam sana. Dengan ragu Hana memegang gagang pintunya dan mendorongnya, pertama yang dia lihat ada Farzan sedang duduk di kursi kerjanya yang fokus pada berkasnya dan ruangan yang cukup lumayan.

Hana masuk dan menutup pintunya.

"Tolong kunci pintunya!" Ucap Farzan tampa menoleh, dengan ragu Hana mengunci sesuai perintahnya.

"Ehmm.. Ada apa?" Tanya Hana pelan, Farzan mendongak menatap Hana yang berdiri cukup jauh dari mejanya.

"Sini! Mendekatlah!" Ucap Farzan dan melambaikan tangannya agar Hana mendekat.

Hana menelan ludahnya susah payah, ini membuatnya sangat gugup. Hana pun berjalan mendekat.

Sebenarnya tidak ada urusan hal penting yang akan di bicarakan, hanya saja Farzan hari ini tidak melihat Hana dan memilih menyuruh seorang siswi memanggil Hana keruangannya.

Ternyata Hana memang penurut dan sekarang ada dihadapannya.

"K-kenapa?" Hana benar benar gugup sampai bicara pun terbata.

"Hmm.. Sebenarnya tidak ada apa apa." Farzan berdiri dan menghampiri Hana.

Greb..

Hana benar benar terkejut dan membulatkan matanya dengan tindakan Farzan saat ini.

Ini pertama kalinya kontak fisik yang sangat intim.

Farzan memeluknya saat ini, di ruangannya dan ini.. Disekolah.

"M-maaf Pak! I-ini-"

"Lima menit! Biarkan saya seperti ini lima menit saja! Saya benar benar membutuhkannya." Hana diam mematung setelah ucapannya dipotong.

Terdengar helaan nafas Farzan sangat berat, apa terjadi sesuatu? Hana tidak tau apapun. Apa dirinya benar seorang istri?

Selama lima menit yang di janjikan Farzan untuk memeluk tubuhnya, Hana benar benar diam seperti patung bahkan tidak berani membalas pelukan Farzan padahal pria ini suaminya.

"Terimakasih!" Ucap Farzan dan melepas pelukannya.

Hana bisa melihat raut wajah Farzan sangat lelah, Hana menjadi yakin jika terjadi sesuatu, namun dirinya tidak tau.

"A-apa Bapa baik baik saja?" Hana memandang punggung kokoh Farzan yang sedang membelakanginya setelah melepas pelukan.

"Ya, saya sudah merasa lebih baik karena kamu barusan!" Jawab Farzan tanpa membalikan badannya.

"Apa aku boleh kembali ke kelas?" Tanya Hana, karena mungkin Farzan harusnya tidak di ganggu jika memang terjadi sesuatu dan berpikir membutuhkan waktu sendiri.

Farzan diam tidak menjawab pertanyaannya, Hana menautkan jari jarinya.

"Hana!" Suara Farzan sangat pelan namun Hana dapat mendengar.

"Y-ya?"

"Bisa sedikit lebih lama lagi disini?" Farzan memutar tubuhnya menghadap Hana, wajah Hana terlihat bingung dan takut.

Hana berpikir beberapa saat, tidak masalah bukan hanya menemani suami sebentar lagi saja? Itu yang ada di dalam pikiran Hana.

"Hmm.. Iya!" Jawab Hana.

Farzan menarik Hana untuk duduk disofa yang ada disana, Farzan pun ikut duduk disampingnya menyandarkan tubuhnya dan memejamkan matanya.

Hana memperhatikan itu semua.

"Apa ada sesuatu?" Hana butuh keberanian  lebih saat bertanya seperti ini.

Terlihat mata Farzan terbuka dan memandang padanya, Hana kembali menelan ludahnya.

Farzan memiringkan tubuhnya tanpa merubah posisinya, bergeser lebih dekat pada Hana lalu kepalanya dia sandarkan dibahu Hana.

"Hmm.. Apa terlalu jelas?" Tanya Farzan.

"Ekhem.. T-tidak! H-anya bertanya." Hana benar benar gugup tidak menyangka dengan sikap Farzan hari ini. Sangat berbeda dengan pagi hari tadi yang dingin.

"Bapak sudah makan?" Hana memilih mengalihkan pembicaraan. Dan Farzan menjawab dengan gelengan.

"Dari pagi?" Tanyanya memastikan dan benar Farzan mengangguk.

Padahal ini sudah pukul dua siang, Farzan melewatkan sarapan dan makan siangnya.

"Kenapa gak makan?" Tanya Hana tegas, hilang sudah rasa gugup tadi dan digantikan dengan rasa-ahh antara khawatir dan kesal.

Farzan mengangkat kepalanya, "Kenapa?" Tanya Hana, "kenapa gak makan? Kalo sakit gimana? Terus Papa sama Mama Bapak nanti tau gimana? Terus nanya sama Hana gimana? Gimana kalo Hana yang disalahin terus dimarahin? Bapa mau nyalahin Hana juga? Kan-"

Belum selesai berbicara lagi lagi Hana mendapatkan serangan dadakan yang membuat matanya hampir keluar karena melotot dan jantung yang seakan ingin meloncat.

Farzan benar benar membuatnya gila.

Farzan mencium tepat di bibirnya, rasa hangat dan kenyal dari bibir Farzan seolah menghipnotis isi kepala Hana dan ingin waktu berhenti saja.

Hana melihat Farzan yang memejamkan matanya dan menikmati bibirnya, meski hanya menempel itu sukses membuat darah Hana seolah tidak mengalir pada jalurnya.

Perlahan Farzan melepas bibirnya lalu mengelap sudut bibir Hana, "Ternyata kamu bawel juga!" Farzan terkekeh.

Hana dibuat terkejut lagi, bisa bisanya pria ini tersenyum saat dirinya diambang gila. Dengan debaran yang tidak bisa tenang, Hana benar benar kaku.

Farzan kembali mendekat, Hana memejamkan matanya untuk jaga jaga.

"Ini juga yang pertama untuk saya!" Bisik Farzan tepat ditelinganya membuat wajah Hana langsung memerah dan membuka matanya lebar lebar.

Hana memukuli dada Farzan, "Ihh.. Nyebelin!!" Hana langsung berlari kearah pintu.

Sebelum membuka kuncinya Hana sempat berbalik dan menatap Farzan dengan tajam, namun Farzan malah tersenyum kearahnya.

"Ihhhh... Nyebelinnnn!!" Teriak Hana langsung membuka kunci dan pintu, Hana keluar ruangan Farzan lalu berlari sekencang mungkin untuk menjauh dari ruangan itu.

Bisikan Farzan membuatnya terus berdebar, Hana memilih menuju tolilet dan bersembunyi disalah satu biliknya.

Hana menarik nafasnya berusaha menormalkan detak jantungnya namun gagal bayangan saat bersama Farzan tadi sangat melekat dalam ingatannya.

Ini juga yang pertama kali untuknya.

.TBC.

.

.

.

Next??

.

.

.

Ada saran??

.

.

.

Makasih yang udah baca ceritanya sampe di part ini..

Makasih juga like dan komen dari kalian..

Jangan lupa like dan komen terus yaa.. vote juga deh hehe..

Jika ada salah dalam penulisan mohon maaf..

**Kalian boleh komen kalo ada typo atau saran dari kalian..

Aku tunggu lohh**..

.

.

.

Salam sehat sayang ..

Terpopuler

Comments

❣️SafhaaLee❣️

❣️SafhaaLee❣️

suka bnget ceritanya... crazy up dong thorr.... semangattt

2021-10-24

2

Phoenix VR

Phoenix VR

hanna mulai bisa menerima peran & status barunya keknya

2021-10-24

6

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan..
2 Malam Pertama..
3 Status Yang Berbeda..
4 Banyak Hal Baru..
5 Rumah Kita..
6 Ulat Bulu..
7 Olahraga..
8 Alasan Satu Sisi..
9 Khawatir..
10 Maaf..
11 Masalah..
12 Ini Juga Hal Yang Pertama..
13 Konyol..
14 Ulah Farzan..
15 Farzan Sakit..
16 Didalam Ruang Rawat..
17 Apa sudah disebut Cinta??
18 Perdebatan Caca dan Vino..
19 Menjenguk..
20 Kena Getahnya..
21 Ke Supermarket..
22 Perasaan Baru..
23 Kantin Sekolah..
24 Keseruan Hari ini...
25 Menunggu Kamu Pulang..
26 Hal yang tak terduga..
27 Caca Vino...
28 Hujan..
29 Walaikumsalam sayang...
30 Gagal. . .
31 Memadu Kasih .. Tapi, ketahuan..
32 Membaik..
33 Acara Sekolah..
34 Diskusi...
35 Ancaman..
36 Penguatku..
37 Persiapan..
38 Sayang..
39 Kecelakaan..
40 Rumah Sakit..
41 Gue suka Lo..
42 Tidak Sengaja Bertemu..
43 Hari Minggu..
44 Sesuatu Terjadi..
45 Jebakan..
46 18+
47 Rinai Hujan..
48 Aku Siap..
49 Makan Malam..
50 Ayo bikin lagi..
51 Rencana Liburan..
52 Liburan Part 1
53 Nembak..
54 Liburan Part II
55 Liburan Part III..
56 Main Game..
57 Malam yang menegangkan..
58 Kembali..
59 Rencana selanjutnya..
60 Pembicaraan..
61 Hana aneh..
62 Tes kehamilan..
63 Garis Dua..
64 Dua Titik.. :*
65 Memberitahu..
66 Tentang Cafe..
67 Kejujuran...
68 Tiga Telor Ceplok..
69 Isengi Suami..
70 Farzan yang malang..
71 Kedatangan Momy..
72 Yang Sebenarnya..
73 Malas..
74 Pengumuman Kelulusan..
75 Menghabiskan Waktu Bersama..
76 Sebelum Acara Perpisahan..
77 Perpisahan..
78 Perpisahan Part II..
79 Ciuman Pertama...
80 Welcome To The Game...
81 Selamat dan Sukses..
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Pernikahan..
2
Malam Pertama..
3
Status Yang Berbeda..
4
Banyak Hal Baru..
5
Rumah Kita..
6
Ulat Bulu..
7
Olahraga..
8
Alasan Satu Sisi..
9
Khawatir..
10
Maaf..
11
Masalah..
12
Ini Juga Hal Yang Pertama..
13
Konyol..
14
Ulah Farzan..
15
Farzan Sakit..
16
Didalam Ruang Rawat..
17
Apa sudah disebut Cinta??
18
Perdebatan Caca dan Vino..
19
Menjenguk..
20
Kena Getahnya..
21
Ke Supermarket..
22
Perasaan Baru..
23
Kantin Sekolah..
24
Keseruan Hari ini...
25
Menunggu Kamu Pulang..
26
Hal yang tak terduga..
27
Caca Vino...
28
Hujan..
29
Walaikumsalam sayang...
30
Gagal. . .
31
Memadu Kasih .. Tapi, ketahuan..
32
Membaik..
33
Acara Sekolah..
34
Diskusi...
35
Ancaman..
36
Penguatku..
37
Persiapan..
38
Sayang..
39
Kecelakaan..
40
Rumah Sakit..
41
Gue suka Lo..
42
Tidak Sengaja Bertemu..
43
Hari Minggu..
44
Sesuatu Terjadi..
45
Jebakan..
46
18+
47
Rinai Hujan..
48
Aku Siap..
49
Makan Malam..
50
Ayo bikin lagi..
51
Rencana Liburan..
52
Liburan Part 1
53
Nembak..
54
Liburan Part II
55
Liburan Part III..
56
Main Game..
57
Malam yang menegangkan..
58
Kembali..
59
Rencana selanjutnya..
60
Pembicaraan..
61
Hana aneh..
62
Tes kehamilan..
63
Garis Dua..
64
Dua Titik.. :*
65
Memberitahu..
66
Tentang Cafe..
67
Kejujuran...
68
Tiga Telor Ceplok..
69
Isengi Suami..
70
Farzan yang malang..
71
Kedatangan Momy..
72
Yang Sebenarnya..
73
Malas..
74
Pengumuman Kelulusan..
75
Menghabiskan Waktu Bersama..
76
Sebelum Acara Perpisahan..
77
Perpisahan..
78
Perpisahan Part II..
79
Ciuman Pertama...
80
Welcome To The Game...
81
Selamat dan Sukses..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!