HUKUMAN DAN MASALAH BARU

Patriack menatap dalam Xiao'Chen tanpa sepatah kata, sementara Xiao'Chen hanya diam sampai akhirnya Patriack berjalan pergi dan meninggalkan pesan kepada kelima guru sebelumnya.

"Biarkan mereka tetap berlatih, perpanjangan saja waktunya."

kelima guru itupun membungkuk."Dimengerti, Patriack."Ujar salah satu.

Berkat ijin dari Patriack, Xiao'Chen dan Cheng'Qi tidak dihukum serta diperbolehkan untuk tetap mengikuti pelatihan seperti biasa, namun keduanya harus berlatih lebih lama dan lebih keras dari murid-murid lain sebagai hukuman karena terlambat memasuki kelas.

Tanpa membantah Xiao'Chen dan Cheng'Qi berlatih dari siang sampai petang. Ketika semua murid sudah kembali ke asrama masing-masing, Xiao'Chen dan Cheng'Qi terlihat masih berada di lapangan pelatihan yang sepi dan hanya meninggalkan mereka berdua.

Dirasa tempat itu sudah sepi dan tidak terlihat ada pengawas seorangpun, Cheng'Qi yang kelelahan dan bosan karena selalu mengulang gerakan yang sama selama berjam-jam memutuskan untuk berbaring di bawah sebuah pohon dekat dengan Xiao'Chen yang terlihat masih berlatih.

Sudah berkali-kali Cheng'Qi mengajak Xiao'Chen untuk beristirahat bersama, namun Xiao'Chen selalu menolak karena merasa dirinya memang pantas mendapatkan hukuman, terlebih lagi dirinya tidak ingin merepotkan diri sendiri dengan membuat masalah lain dan mendapatkan hukuman lagi. Ketimbang beristirahat Xiao'Chen lebih suka memanfaatkan waktu hukuman untuk mempelajari seni / art beladiri akademi Scarlet, ternyata setelah di pelajari, Xiao'Chen sadar kalau akademi ini memiliki pelatihan yang berpusat pada serangan tangan kosong dan hanya sedikit bagian yang menyinggung tentang teknik bersenjata.

Kenyataan itu jelas sangat menguntungkan bagi Xiao'Chen yang memiliki hewan jiwa berupa fenixs, karena fenixs merupakan lambang dari kehancuran serta keabadian. Serangan fisik memiliki ikatan kuat dengan daya hancur, apabila di gunakan bersamaan dengan energi fenixs maka kemungkinan besar akan meningkatkan daya hancur hingga berkali-kali lipat ketimbang ketika menggunakan senjata. Terlebih akademi Scarlet sangat ahli di bidang teknik tangan kosong hal ini juga sudah diakui oleh semua akademi, dengan begitu Xiao'Chen merasa kalau keadaan benar-benar sangat menguntungkan dirinya.

"Bayangkan, apabila teknik tapak penghancur di padukan dengan aliran seni beladiri akademi Scarlet lalu di sempurnakan dengan efek energi fenixs... Pasti akan sangat dahsyat !"Ujar Xiao'Chen dengan semangat.

Untuk membuktikan asumsinya, Xiao'Chen langsung memperagakan aliran seni tangan kosong akademi scarlet. Setiap gerakan mampu Xiao'Chen lakukan dengan begitu sempurna dan tanpa celah sedikitpun, semakin lama gerakan Xiao'Chen semakin kuat, cepat dan tegas hal itu otomatis memicu energi fenixs di dalam diri Xiao'Chen mulai membara, terlihat bagaimana api merah mulai melapisi tubuhnya dan perlahan semakin besar dan semakin panas hingga membuat Cheng'Qi yang melihat dari jarak yang cukup jauh berkeringat karena panasnya.

Cheng'Qi yang memperhatikan begitu terpukau melihat gerakan Xiao'Chen, sampai-sampai lupa untuk berkedip. Terlihat dari kejauhan rupanya Patriack Qian'Tong sedang memperhatikan Xiao'Chen, dirinya merasa senang sekaligus khawatir ketika melihat perkembangan Xiao'Chen yang begitu pesat dan tidak masuk akal sehat. Qian'Tong khawatir apabila suatu saat nanti Xiao'Chen akan tertimpa suatu tragedi yang membuatnya menjadi pribadi yang buruk, jika itu terjadi maka akan sulit untuk menghentikan Xiao'Chen.

Ketika sedang memperhatikan Xiao'Chen dengan perasaan dan raut campur aduk, Qian'Tong di temui oleh salah seorang tetua yang merupakan tangan kanannya, orang itu bernama Wu Yin.

Bertepatan pada tahun ini Wu Yin sudah berumur 70 tahun, meski sekarang dirinya sudah tidak muda lagi nyatanya Wu Yin merupakan satu dari sekian orang terkuat di akademi scarlet setelah Qian'Tong dengan gelar bayangan hitam yang sudah di sandang olehnya selama kurang lebih 10 tahun. Meski mendapat banyak pujian dan gelar, hal itu tidak membuat Wu Yin menjadi pribadi yang angkuh, malahan Wu Yin di kenal oleh semua orang dengan sifatnya yang rendah hati dan lebih suka di panggil dengan sebutan pak tua dibandingkan dengan julukan aslinya.

Ketika melihat Xiao'Chen yang sedang berlatih, segera Wu Yin merasa terkesima dengan gerakan-gerakan yang di peragakan oleh Xiao'Chen.

"Seperti yang selama ini telah di rumorkan, anak itu memang pantas di juluki sebagai jenius di antara jenius. Kehadirannya di akademi ini merupakan anugerah yang terhebat, lantas apa yang membuat mu tampak gusar Patriack ? Harusnya anda merasa senang ketika akademi kita mendapatkan murid sehebat dia."Ujar Wu Yin ketika menyadari eksepsi Qian'Tong.

Patriack Qian'Tong menghela pelan dengan sedikit menggeleng, kemudian iapun berkata."Aku bingung harus menganggap dia sebagai anugerah atau bencana. Selama ini dia telah memperlihatkan kemampuan yang tidak di miliki pendekar jenius manapun yang pernah kutemui, kekuatan dan kecerdasannya benar-benar mengerikan untuk anak di usianya."

Mendengar itu Wu Yin segera paham dengan apa yang telah membuat Patriack Qian'Tong merasa gusar.

"Apakah ini berkaitan dengan ayahnya ? Sang pembantai dewa ??"

Qian Tong mengangguk kemudian mengungkapkan kebenaran yang telah ia sembunyikan dari Xiao'Chen.

"Sebenarnya ayah anak itu tidak mati ketika terlibat dalam peperangan besar, namun kematian istrinya benar-benar merubah orang itu menjadi sosok iblis yang haus akan balas dendam. Aku hanya takut jika suatu saat nanti Xiao'Chen akan berakhir seperti ayahnya karena itu aku berencana untuk melakukan pertemuan dengan pemimpin akademi Great Dragon dan melakukan pertukaran murid. Selain Xiao'Chen akan di ajarkan makna hidup dan keinginan, kita juga bisa mempelajari tentang akademi tersebut dengan pertukaran murid ini."

Wu Yin mengangguk."Kalau begitu aku akan mempersiapkan apa saja yang di perlukan untuk perjalanan."

Qian'Tong hanya mengangguk dengan masih menatap Xiao'Chen, keduanyapun pergi meninggalkan tempat itu untuk bersiap-siap mengadakan pertemuan.

Sementara itu Xiao'Chen yang masih berlatih mulai mencapai gerakan terakhir, ketika sudah akan selesai Xiao'Chen menyambung gerakan sebelumnya dengan teknik tapak penghancur yang di arahkan sebuah batu besar sakral.

"Tapak penghancur !"

Serangan Xiao'Chen begitu cepat dan kuat, serta energi yang terkandung di dalamnya menjadikan serangan itu sangat mematikan yang seketika membuat batu besar itu hancur berkeping-keping. Cheng'Qi yang melihat kejadian itu langsung terperanga, bukan karena dahsyatnya serangan Xiao'Chen melainkan karena batu yang di hancurkan itu adalah batu yang di anggap sakral dan telah di jaga belasan tahun oleh para tetua.

Karena suara ledakan tadi terdengar cukup nyaring akhirnya memancing orang-orang untuk berdatangan, Cheng'Qi yang tidak ingin terkena masalah lagi langsung berlari ke arah Xiao'Chen dan langsung mengajaknya pergi meninggalkan tempat itu sebelum yang lain datang namun terlambat beberapa orang guru datang dengan wajah datar.

Langkah Xiao'Chen dan Cheng'Qi terhenti, salah seorang pria muda berpakaian seperti seorang guru berjalan mendekat. Xiao'Chen segera dapat merasakan kalau guru itu berbeda dengan guru-guru yang pernah ia temui selama berada di akademi, bisa dikatakan pria itu memiliki kekuatan yang besar sehingga tidak bisa di remehkan.

Tanpa sepatah kata serta raut wajah yang tampak datar, guru muda itupun mengeluarkan energi besar yang langsung membuat Cheng'Qi merasakan tekanan luar biasa hingga dirinya jatuh berlutut. Perhatian guru itupun tertuju pada Xiao'Chen, dia masih mampu bertahan menerima tekanan yang bisa menjatuhkan seorang pendekar menengah sehingga membuat guru muda itu terkesan, meski dirinya dapat melihat kalau kedua kaki pemuda tersebut sedang gemetaran menahan tubuhnya agar tidak terjatuh.

"Hei, siapa nama mu ?"Tanya Xiao'Chen sambil tersenyum kesal dengan tubuh bergetar.

Sudut bibir guru itu sedikit terangkat mendengar pertanyaan Xiao'Chen.

"Menarik, kudengar kau adalah anak yang pendiam tak kusangka kau akan bertanya begitu padaku, betapa merasa terhormatnya. Jika boleh tau untuk apa kau mengetahui namaku ?"

"Dengan begitu batu nisan mu tak akan ku buat kosong."Ujar Xiao'Chen, lalu dalam satu kali tarikan nafas mengeluarkan energi fenixs yang seketika membuat tubuhnya terbakar api merah, menciptakan energi yang mendorong energi milik si guru.

Melihat Xiao'Chen yang tak takut untuk melawan membuat guru muda itu mulai merasa sedikit kesal karenanya, tanpa ia sadari iapun ikut mengeluarkan energi domain yang lebih kuat dan mengintimidasi serta memperlihatkan wujud roh kultivasi nya yang berupa seekor ular hitam raksasa.

Keributan itu mengundang banyak murid serta guru untuk berdatangan, mereka hanya bisa terdiam mematung menyaksikan kejadian itu tanpa bisa berbuat apa-apa, karena jangankan untuk memisahkan untuk sekedar mendekat saja sulit karena bentrokan energi dari kedua orang itu.

Hingga akhirnya datang guru Mei yang memisahkan keduanya meskipun sempat terkena sedikit imbas dari bentrok energi yang tercipta sehingga membuat salah satu tangannya cidera.

Guru Mei memegangi tangannya yang cidera sambil meringis."Ugh.. Tian Yin, berhenti sebelum kalian saling melukai."

"Dialah yang memulainya duluan.."Ujar guru muda itu yang ternyata bernama Tian Yin.

"Hei, kau menjual dan aku membeli. Harusnya kau merasa malu dengan perkataan mu sendiri."Ujar Xiao'Chen dengan tersenyum menantang, karena kini area intimindasi guru muda itu tidak mempengaruhinya lagi karena energi fenixs miliknya.

"Kalian, segeralah berhenti !"Teriak guru Mei namun keduanya tidak mau mendengarkan.

"Nak, aku akan memberimu pelajaran karena sudah bersikap angkuh."Ujar guru muda sambil bersiap menyerang.

"Coba saja, aku akan memukul pantat mu karena sudah menjadi guru yang tidak berguna."Ujar Xiao'Chen mulai menyiapkan ancang-ancang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!