10.TAPAK PENGHANCUR BINTANG

Mendengar Fan Weli bersedia memberikan tubuhnya sebagai imbalan jika Xiao Chen bisa mengeluarkannya dari dunia paralel, Xiao Chen hanya tersenyum kecil, kemudian melipat kedua tangan di depan dada

"Nona, aku bukan tipikal orang yang suka mengambil kesempatan dalam kesempitan. Kau beri tahu aku isi tentang kitab tubuh iblis api dan es, maka aku bersedia membantumu,"

Mata Fan Weli melebar, dirinya merasa sangat senang."Benarkah ?! Kalau begitu ikuti aku,"

"..."Xiao Chen haya diam, kemudian berjalan mengikuti Fan Weli yang menuntutnya kembali ke bagian luar goa.

Sesampainya di tempat tinggalnya, Fan Weli berjalan ke arah rak buku dan mengambil sebuah kitab disana.

"Ini, inilah kitab yang kau cari."

Xiao Chen mengambil kitab pemberian Fan Weli. Iapun langsung sadar kalau ternyata kitab yang dia dapat bersama pohenix hanyalah sebuah kedok untuk melindungi kitab sesungguhnya yang berada di dunia dalam buku.

"Tuan, kau yakin bisa membantu gadis itu keluar ? Kasihan dia jika kau hanya memberikannya harapan palsu."

"..."Xiao Chen hanya diam. Karena sejak mendengar cerita singkat yang dikatakan Fan Weli, dia sadar akan satu hal, kalau kutukan yang dikatakan bukan berada di dalam tubuh Fan Weli melainkan dunia paralel inilah kutukan itu.

Jika Xiao Chen ingin membawa Fan Weli keluar, dia hanya perlu menghancurkan dunia paralel. Namun untuk melakukannya, Xiao Chen membutuhkan sebuah kunci untuk menghancurkan dunia paralel, kitab tubuh iblis api dan es adalah kunci itu.

"Untung aku cerdas,"Batin Xiao Chen,"Sepertinya wanita ini tidak sadar kalau kutukan yang dia katakan adalah dunia paralel ini."

"Kenapa kau tidak mempelajari teknik di dalam kitab ini ? Bukanya kau bilang kitab ini sangatlah kuat,"

Fan Weli terlihat santai,"Kitab itu tidak cocok denganku. Jadi aku hanya akan mengajarimu cara berkultivasi dan mempelajari dasar-dasar tentang teknik di dalam kitab tersebut."

Xiao Chen membuka kitab tubuh iblis api dan es digenggamnya. Setelah dibuka Xiao Chen melihat beberapa gambar manusia sedang melakukan gerakan tertentu, nama teknik itu adalah pukulan penghancur bintang.

"Apakah kau memiliki tempat untuk berlatih ? Karena sekarang aku membutuhkannya,"

Fan Weli mengangguk,"Tentu saja, ayo ikuti aku,"

Xiao Chen dan Fan Weli segera berjalan keluar goa, kembali menemui naga hitam yang nampak sedang tidur di depan mulut goa.

Mereka berdua segera menaiki punggung naga itu dan terbang ke arah barat. Sesampainya disebuah puncak gunung yang begitu tinggi, naga hitam mulai mendarat di dekat kawah air panas dipuncak gunung itu.

"Gunung ini merupakan yang tertinggi didunia paralel, dikenal dengan sebutan gunung Ryuzen karena menjulang tinggi seperti seekor naga yang merangkak mendaki langit."Jelas Fan Weli sambil menuruni punggung naga hitam.

Setelah turun dari punggung naga hitam, Xiao Chen berjalan menghampiri sebuah kawah air panas yang berdiameter sebesar telaga normal dengan air menggelegak seakan siap merebus siapa saja yang masuk ke dalamnya.

"Aneh sekali, aku bukan hanya merasakan uap panas yang keluar dari kawah ini namun juga sebuah hawa yang begitu dahsyat,"

"Kau benar, kawah ini memiliki khasiat untuk memperkuat tubuh serta meningkatkan tenaga dalam hingga ke tingkatan tertentu, tergantung seberapa tahan kau menghisap semua energi yang bergejolak itu."

Xiao Chen melempar sebuah batu ke dalam kawah itu, sepontan batu yang masuk ke dalam kawah kembali terlempar keluar.

"Setelah dipikir-pikir, aku hanya akan belajar tapak penghancur bintang karena tidak ingin berakhir didalam pengukus raksasa itu."

Fan Weli tertawa ringan,"Tentu saja kau akan berpikir kawah itu berbahaya, karena tubuh serta tingkatan mu belum cocok untuk berlatih disana, lagian aku juga tidak mengijinkan mu untuk melakukannya sebelum berada ditingkat Podation elemen."

"Ya, aku mengerti. Sekarang bisakah kau mulai mengajari ku ?"Ucap Xiao Chen, merasa bosan terus berbincang.

"Baiklah, cobalah untuk tidak lepas memandangi ku."

Fan Weli kemudian memperagakan gerakan yang sama dengan didalam kitab tubuh iblis api dan es, diamana teknik tapak penghancur bintang dominan melakukan gerakan tangan yang tidak terlalu cepat.

Sehingga Xiao Chen dapat memperhatikan dan mempelajari gerakan Fan Weli dengan cepat.

Ketika mulai berada di gerakan terkahir, Fan Weli segera menghimpun mana ke telapak tangan kanannya. Segera serangan tapak itu Fan Weli pusatkan pada sebuah batu besar 5 meter didepan, hingga membuat batu itu hancur berantakan ketika sebuah energi emas berbentuk tapak menghantamnya.

"Apakah kau lihat ? Serangan tapak bisa digunakan dalam jarak jauh atau langsung ke tubuh lawan. Namun biasanya seorang manusia biasa akan mati jika digunakan langsung ke tubuh lawan mengingat kemampuan ini memiliki daya hancur yang luar biasa."

"Jika begitu, apakah teknik ini berbahaya jika digunakan untuk melawan seorang pemuda berumur 15 tahun ke atas ?"Tanya Xiao Chen.

Segera Fan Weli menyadari sesuatu dari perkataan Xiao Chen. Iapun menatap heran Xiao Chen."Apakah kau ada masalah dengan seseorang ?"

"Tidak, aku hanya bertanya,"

"Mmm.. Sebenarnya teknik ini sangat berbahaya jika digunakan untuk menyerang manusia, namun jika dilakukan oleh seorang pemula sepertimu maka daya hancur dari teknik ini tidak terlalu besar dan mungkin tidak akan berdampak fatal. Meski begitu aku tidak smenyarankan kepadamu untuk menggunakannya, karena hal buruk mungkin saja terjadi jika."

Xiao Chen hanya berdehem, tidak perduli dengan perkataan Fan Weli. Kemudian Xiao Chen diberikan giliran oleh Fan Weli untuk melakukan seni gerakan tapak penghancur bintang.

Dengan baik Xiao Chen melakukan semua gerakan itu tanpa kesalahan sedikitpun, hingga tanpa sadar kedua telapak tangan Xiao Chen dibalut oleh api darah yang berkobar-kobar membuat mata Fan Weli melotot melihatnya.

"Bukankah itu api abadi tingkat tinggi ? Pantas saja kitab tubuh iblis api dan es memilihnya, karena bocah itu memilki api jenis terlangka. Tapi kenapa Xiao Chen bisa memilikinya ?"Batin Fan Weli bertanya-tanya.

Sementara itu Xiao Chen terus menggerakkan kedua tangannya dengan lincah tanpa adanya kesulitan, membuat Fan Weli semakin terpukau dengan bakat yang dimilikinya.

Hingga ketika berada di pengakhir gerakan, Xiao Chen melakukan serangan tapak jarak dekat pada sebuah batu besar yang berjarak 2 meter didepan dengan tapak berapi-api.

*Braaak !

Batu besar dihadapan Xiao Chen tidak pecah, hanya retak di bagian yang terkena serangan membuat Xiao Chen merasa tidak puas dengan hasilnya.

"Jangan berkecil hati, waktu di dunia ini 5 kali lebih lambat dari dunia luar. Meski kau berada disini sampai sore hari, nyatanya didunia luar kau hanya pergi selama beberapa menit. Jadi gunakanlah sisa waktu yang ada untuk mempelajari teknik itu lebih jauh,"

Xiao Chen hanya diam, kemudian dirinya mulai kembali melakukan teknik yang sama dari awal.

Kegagalan demi kegagalan Xiao Chen alami dalam pelatihan pertamanya, namun dia tidak sadar bahwa setiap kegagalan membuatnya satu langkah lebih baik dari sebelumnya.

Fan Weli yang duduk dekat dengan naga hitam nampak tersenyum kecil sambil memperhatikan pesatnya perkembangan Xiao Chen.

Pemuda itu ternyata memiliki bakat biasa-biasa saja, namun tekad baja yang dimilikinya menjadikan Xiao Chen lebih hebat dari jenius beladiri manapun.

Xiao Chen terus berlatih selama berjam-jam tanpa berhenti untuk sekedar makan atau minum. Setelah tepat sore hari, terdengar suara dentuman diiringi ledakan yang terbilang kuat dari puncak gunung Ryuzen.

Terlihat Xiao Chen dengan kedua tapak berapi-api mampu menghancurkan sebuah batu berukuran besar hingga berkeping-keping.

"Bagus sekali Xiao Chen, namun hanya dengan begitu saja tidak membuat ku terpukau. Datanglah lagi besok, aku akan menyiapkan makanan yang cocok untuk pelatihan mu. Sekarang kita harus kembali, kau juga perlu pulang."

"..."Xiao Chen hanya diam, sambil berjalan menghampiri naga hitam dan Fan Weli yang terlihat sudah duduk diatasnya.

Setelah Xiao Chen naik, segera naga hitam membawa Fan Weli dan Xiao Chen kembali ke goa.

Berkat satu teknik yang dipelajarinya hari ini, Xiao Chen mulai mengerti bagaimana cara mengalirkan mana ke bagian tubuh tertentu dan mengubahnya menjadi elemen untuk digunakan dalam menyerang dan bertahan atau diubah menjadi senjata.

Tidak hanya itu, Xiao Chen juga mengerti bagaimana cara menghisap energi alam untuk diubah menjadi mana tambahan.

Dengan pelatihan hari ini roh pohenix Xiao Chen yang awalnya berujud seekor ayam kini sudah naik tingkat dan berubah menjadi seekor burung berukuran lumayan besar berbulu indah namun masih tidak terlihat kalau dia adalah seekor pohenix.

Bukan hanya pohenix yang berhasil naik tingkat, kini Xiao Chen sudah menjadi pendekar di tingkat tempered body tahap menengah.

"Memang bukan tingkatan tertinggi, namun ini adalah bukti kalau pelatihan ku berhasil."Batin Xiao Chen, merasa puas dengan hasil pelatihan pertamanya.

Sesampainya di portal keluar antara dimensi, Xiao Chen merasa sedikit aneh didalam lubuk hatinya ketika akan meninggalkan Fan Weli yang nampak berdiri belakangnya sambil tersenyum.

Xiao Chen berbalik dan menatap Fan Weli."Apakah kau tidak apa-apa sendirian ?"

Fan Weli tetap tersenyum, lalu menggeleng cepat."Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa sendirian. Berjanjilah untuk menemui ku besok,"

"Tentu saja, kalau begitu aku pamit pulang."Meski merasa tidak enak, Xiao Chen tetap melangkah memasuki portal hingga dirinya kembali terombang-ambing didalam lobang cacing hingga akhirnya dia kembali ke dunia normal.

Benar yang dikatakan Fan Weli, meski Xiao Chen berada didalam dunia paralel selama berjam-jam ternyata di dunia normal Xiao Chen hanya pergi selama beberapa menit saja.

Segera Xiao Chen menyimpan kitab gerbang menuju dunia paralel di balik sarung bantalnya. Diwaktu yang berdekatan, Cheng Qi tiba-tiba masuk ke dalam kamar dengan tergesa dan nafas ngos-ngosan.

"Teman ini gawat, semua murid diminta untuk berkumpul di altar utama. Semua guru disana terlihat sangat marah karena sebuah kitab berusia jutaan tahun telah hilang di curi,"

Segera Xiao Chen tau kalau kitab yang dimaksud adalah kitab yang kini bersama dengannya, akan gawat jika pemeriksa datang mengecek kamar mereka.

"Kau pergilah dulu, aku akan menyusul."

"Baiklah kalau begitu,"Segera Cheng Qi berlari keluar kamar.

Sedangkan Xiao Chen segera mengambil kembali kitab dunia paralel dan memutar otak dimana dia harus menyimpannya. Pandangan Xiao Chen tertuju pada lemari di hadapannya, iapun berpikir untuk menyimpan kitab itu dengan menjebol dinding belakang lemari.

Setelah berhasil menyimpan kitab itu, Xiao Chen segera memberikan sisa beton yang mengotori lantai agar tidak membuat curiga pemeriksa.

Saat sedang membersihkan sisa serpihan dinding, Xiao Chen dikejutkan dengan datangnya seorang pria paruh baya berpakaian hitam seperti guru.

"Kenapa kau masih disini ? Yang lain sudah berada di altar,"

Terpopuler

Comments

Goler Ookkee

Goler Ookkee

lanjuuuuuuut

2022-03-25

0

WIYONO ABDI

WIYONO ABDI

Lanjut terus Thor... Bagus ceritanya

2022-02-25

0

Candra Hidayah

Candra Hidayah

lanjut

2021-10-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!