PERJALANAN XIAO'CHEN

PERJALANAN XIAO'CHEN

1.PROLOG

Di sebuah tempat di bagian tertinggi pelosok negri dewa. Terlihat seorang wanita paruh baya berparas cantik serta bergaun hitam, nampak duduk bersender disebuah pohon yang menghadap langsung ke arah jurang yang terlihat sangat indah.

Wanita cantik itu nampak menghela beberapakali.

"Tidak terasa, sudah 100.000 tahun semenjak kita berpisah. Bagaimana keadaan mu di sana, Chen'er. Sang dewa tertinggi,"

"Aku akan menceritakan kepada kalian tentang kisah seorang pemuda yatim piatu berhati baja yang berkeinginan menjadi dewa. Perjalan ini dikenal semua mahkluk hidup dengan sebutan perjalan sang dewa tertinggi menaklukkan 1000.0000 dunia."

Cerita bermula dari sebuah desa kecil di bawah perbukitan yang jauh dari keramaian. Desa ini di kenal dengan sebutan desa ashura.

"Hahaha.. Ashura hanya sebutan untuk desa itu, tidak benar-benar menjadi tempat tinggal dewa ashura. Namun siapa tau, seorang anak yatim-piatu yang memiliki bakat untuk membuat dewa gentar terlahir di desa kecil tersebut,"

Namanya Xiao Chen. Seorang anak berusia 10 tahun, berparas biasa saja, bertubuh biasa saja, kehidupan biasa saja bersama dengan penduduk lain.

Kedua orang tua Xiao Chen meninggal karena sebuah peperangan. Semenjak itu Xiao Chen di titipkan kepada ketua desa untuk di asuh.

Karena ketua desa asura dan istrinya tidak memiliki satupun anak, mereka dengan senang hati mau merawat anak berbakat seperti Xiao Chen bahkan sejak dia bayi. Sehingga tidak aneh jika Xiao Chen menganggap kedua orang baik itu sebagai kedua orang tuanya.

Meski sudah mengetahui kedua orang tua kandungnya telah lama meninggal. Xiao Chen tidak pernah terpuruk di dalam kesedihan dan hidup normal bersama dengan anak-anak lain.

Hari ini pria kecil itu terlihat berada di pinggir sebuah aliran air yang berada di belakang desa. Xiao Chen memang sering menghabiskan waktu sendirian di sana, karena merasa nyaman ketika sedang sendirian.

Xiao Chen nampak berbaring terlentang dengan kedua kaki sengaja di masukan ke dalam air untuk merasakan sensasi di gigit ikan-ikan kecil.

Xiao Chen menatap langit dengan raut nampak datar.

"Kenapa rasanya hampa sekali ? Seperti ada sesuatu yang hilang dan tidak lengkap di hati ku. Padahal aku memiliki keluarga dan teman, kenapa rasanya masih saja ada yang kurang ? Dari pagi sampai malam, aku melakukan banyak hal namun mengapa rasanya hampa dan tidak ada artinya bagi ku ? Kenapa setiap menatap langit, air hujan dan pemandangan yang indah, aku seperti sedang merindukan sesuatu. Tapi apa itu ? Tolong beri tahu aku, aku ini apa ? Aku ini siapa ? Aku di ciptakan untuk apa ? Kenapa rasanya hampa sekali ?"

Xioa Chen meremas pakaiannya di bagian dada kiri dengan raut sedikit meringis.

"Mengapa rasanya sesak sekali. Kenapa aku selalu merindukan sesuatu ? Bukan keluarga, teman atau kerabat. Ini sesuatu yang lain, tolong beritahu saya..."

*Tolong !!!!

Xiao Chen segera duduk ketika telinganya mendengar suara seseorang yang meminta tolong. Merasa ada seseorang yang butuh bantuan, segera Xiao Chen berdiri dan berlari menuju ke sumber suara yang membawanya masuk ke dalam sebuah hutan.

*Tolong ! Aku di sini, tolong bantu aku, siapa saja tolong aku !!"

Segera Xiao Chen mempercepat langkahnya menuju ke sumber suara, namun entah mengapa, suara itu seakan bergerak dan sengaja menuntunnya ke suatu tempat.

*Di sini aku di sini !

Setelah kurang lebih berlari selama 10 menit. Xiao Chen melihat seorang wanita muda bergaun biru duduk di bawah sebuah pohon, nampak wanita itu sedang memegangi kakinya.

"Ada apa denganmu ?"

Xiao Chen berjalan perlahan, mendekati wanita itu. Hingga akhirnya wanita itu berbalik dan memperlihatkan wajahnya yang sangat cantik.

"Tolong bantu aku,"

Setelah dapat di pastikan wanita itu adalah manusia biasa, Xiao Chen segera mendekatinya untuk mengecek keadaan wanita tersebut.

Xiao Chen terkejut melihat sebelah pergelangan kaki wanita itu terjerat oleh sebuah perangkap b4bi, serta kedua lututnya juga mengalami luka cukup serius.

Hanya dengan melihat kondisi luka dan pakaian yang di kenakan wanita itu. Xiao Chen tau kalau dia bukan berasal dari desa, sehingga baru pertama kali berjalan-jalan di hutan yang di penuhi dengan perangkap.

Karena sering sekali bermain di hutan, Xiao Chen tau tanaman obat apa saja yang bisa menyembuhkan luka seperti ini. Sehingga dengan mudah Xiao Chen dapat menemukan tanaman yang di perlukan.

Segera Xiao Chen menumbuk halus tanaman obat yang di temukan. ketika sudah menjadi hancur, tanaman itu perlahan-lahan Xiao Chen oles ke bagian luka wanita tersebut.

Wanita muda yang diketahui berumur sama seperti Xiao Chen itu nampak meringis, merasa perih di bagian lukanya ketika di oles salep buatan Xiao Chen. Xiao Chen yang sadar dengan ekspresi wanita itu hanya diam saja, bergegas mengobati semua lukanya agar dia tidak merasakan sakit lebih lama lagi.

Setelah selesai, Xiao Chen kembali berdiri kemudian berjalan pergi meninggalkan wanita sebelumnya.

Wanita sebelumnya yang telah di tolong oleh Xiao Chen merasa heran mengapa pemuda itu bersikap sangat dingin. Iapun berdiri dan diam-diam mengikuti Xiao Chen kerena merasa penasaran dengannya.

Awalnya Xiao Chen diam saja ketika sadar dirinya sedang di ikuti, namun lama kelamaan dirinya merasa tidak nyaman dan mencoba untuk menegur.

"Jalan kembali menuju desa hanya perlu belok kiri, kau tidak perlu mengikuti ku seperti itu."Xiao Chen berkata sambil terus berjalan, menuju ke tempatnya tadi.

"Aku bosan di desa, karena tidak ada yang bisa di ajak main bersama ? Ngomong-ngomong, nama ku adalah Qian Yu. Aku datang bersama ayah dan ibu dari akademi scarlet untuk mengambil beberapa anak berbakat di desa ini untuk bergabung ke akademi. Apakah kau tertarik mengikutinya ?"

"Aku tidak tertarik dengan hal semacam itu nona. Sebaiknya kau pulang, mungkin kedua orang tua mu sedang mencari keberadaan mu,"

"Aku sudah meminta ijin kepada mereka, kami akan kembali ketika hari menjelang sore. Siapa nama mu ?"

Xiao Chen tidak menjawab, kemudian dia memutuskan untuk mengubah arah dan kembali ke desa. Karena percuma saja dia kembali ke tempat sebelumnya, karena tidak akan merasakan ketenangan yang sama jika ada Qian Yu yang terus mengikutinya. Setelah berjalan beberapa saat, sampailah Xiao Chen di desanya. Membuat Qian Yu kesal karena merasa di permainkan oleh Xiao Chen, karena sebelumnya berpikir pemuda itu akan pergi ke tempat lain.

"Dasar anak aneh !"

Qian Yu berjalan melewati Xiao Chen dengan kesal sambil menghentakkan kaki. Sementara Xiao Chen yang merasa kalau wanita itu akan kembali ke desa dan tidak akan mengganggunya, berubah pikiran dan kembali berjalan menuju ke sungai sebelumnya.

Sesampainya di sungai tempat Xiao Chen merenung. Dia segera kembali ke tempat tadi dan berposisi seperti tadi.

"Nyaman sekali,"Gumamnya untuk kemudian menutup mata dan terlelap.

Setelah tidur selama hampir 3 jam lebih. Xiao Chen terbangun dan menyadari bahwa hari mulai gelap, sehingga iapun berdiri dan di lanjutkan dengan berjalan kaki menuju ke rumahnya.

Begitu kehidupan Xiao Chen, rasanya begitu normal hingga membuat dirinya sendiri bosan melakukan hal yang sama berulang kali.

Xiao Chen merupakan tipikal pemuda yang sangat pendiam, berwajah datar, dan jarang sekali tersenyum. Bahkan seseorang bisa menghitung jumlah kata yang keluar dari mulut Xiao Chen, namun daripada itu semua, Xiao Chen adalah anak yang cerdas namun dirinya malas untuk menunjukkan kelebihannya itu kepada orang lain.

Sesampainya di rumah orang tua angkat Xiao Chen yang merupakan tetua dari desa asyura. Xiao Chen dapat melihat 5 buah kereta kuda berjejer rapih di halaman rumah.

"Wanita tadi, belum kembali ?"Gumam Xiao Chen, merasa malas untuk melangkah ke kediamannya yang terbilang mewah.

Xiao Chen berpikir untuk pergi sebentar, setidaknya sampai orang-orang itu pulang. Namun saat akan melangkah pergi, Xiao Chen di panggil oleh ibu angkatnya.

Mau tidak mau, Xiao Chen berjalan memasuki kediamannya dan menghampiri ibu angkatnya yang merupakan wanita biasa berumur 35 tahunan.

Wanita paruh baya itu menatap khawatir Xiao Chen yang berdiri satu langkah di hadapannya.

"Kau ini kemana saja, membuat ibu khawatir. Masuklah, Ayah mu ingin bicara, katanya ada sesuatu yang ingin ia katakan kepadamu,"

"Apa mereka ada di dalam ?"

"Mereka ? Maksudmu pemimpin akademi scarlet dan tetua-tetua yang lain ??"

Xiao Chen mengangguk pelan, sedangkan ibu angkatnya nampak mengerti.

"Ibu paham Chen'er tidak suka dengan orang-orang asing, namun mereka adalah orang yang baik. Sudah ratusan tahun lamanya mereka berkerjasama dengan desa kita untuk mencari pendekar generasi baru, nak. Masuklah, ayah mu sudah menunggu,"

Xiao Chen hanya diam dan berjalan masuk ke dalam rumah. Jika ini bukan perintah ibunya, ia malas untuk bertemu dengan orang-orang itu.

Sesampainya Xiao Chen di ruang tamu. Dirinya langsung di sambut oleh belasan pasang mata yang menatap ke arahnya.

"Ini anak mu tuan Feng ?"Seorang pria paruh baya berumur 40 tahunan bernama Qian Tong menatap Xiao Chen sambil tersenyum kecil.

Ayah angkat Xiao Chen yang memiliki nama Xiao Feng mengangguk dan tersenyum."Benar, dia adalah anak ku satu-satunya,"

Qian Tong menatap Xiao Chen dari kaki sampai ke kepala, sementara Xiao Chen hanya berdiri dalam diam.

"Wah wah wah, anak ini memiliki hawa mana yang begitu kuat dan cemerlang. Siapa nama mu nak ?"

"Xiao Chen,"Katanya dengan datar tanpa ekspresi.

Xiao Feng tersenyum canggung,"Abaikan saja ekspresi nya senior Tong. Anak ku memang jarang sekali menunjukkan ekspresi nya,"

Qian Tong tersenyum mengangguk, dirinya malah merasa semakin tertarik dengan Xiao Chen.

"Sepertinya umur mu dan anak ku tidak terpaut jauh. Nah, Xiao Chen, apakah kau mau ikut bersama kami pulang ke akademi scarlet ?"

"Aku sudah mengatakan hal terkait permintaan tuan kepada nona Qian Yu,"

Qian Tong menatap Qian Yu yang duduk di sampingnya. Gadis itu nampak begitu acuh semenjak Xiao Chen hadir di ruangan tamu.

"Dia bilang kepadaku, jika dia tidak tertarik dengan hal berbau dunia beladiri,"

Qian Tong mengelus dagu, nampak berpikir untuk kemudian menatap Xiao Chen kembali.

"Bisakah Chen'er memberitahu ku kenapa tidak tertarik dengan seni beladiri ? Kau memiliki hawa mana yang begitu khas, sangat merugikan jika bakat seperti mu di sia-siakan,"

"Benar apa yang di katakan senior tong, nak. Di desa kita jarang sekali ada yang bisa beladiri atau bahkan menulis. Daripada itu, desa kita tidak akan maju jika terus begini, pertimbangkanlah permintaan senior Tong,"

Xiao Chen akhirnya mengerti mengapa ibunya menyuruh dirinya untuk menemui ayahnya."Ternyata ini yang ingin ayah bicarakan denganku,"

Xiao Feng tersenyum canggung karena keinginannya dengan cepat di ketahui oleh Xiao Chen.

"Kira-kira seperti itu. Nah bagaiman nak ? Senior Feng menunggu jawaban dari mu."

Xiao Chen tiba-tiba teringat dengan obrolan teman-temannya yang membicarakan tentang dunia diluar desa. Terbesit keinginan yang sama di pikirkan Xiao Chen, mungkin dari sana dia bisa mengetahui jati dirinya.

"Jika aku ikut kalian. Apakah aku akan menemukan takdir ku ? Apakah aku akan tetap melakukan hal yang sama berulang kali seperti yang ku lakukan selama hidup di sini ?

Semua orang sontak di buat bingung dan heran dengan perkataan Xiao Chen, Meraka sulit mencerna perkataan pemuda cerdas itu hingga tidak ada satupun yang mampu menjawab kecuali Qian Tong yang nampak tersenyum kecil.

Dari pertanyaannya saja, Qian Tong dapat menilai kalau Xiao Chen merupakan anak cerdas yang suka menilai sesuatu dari sisi yang berbeda.

"Pilihannya ada dua. Pertama kau ikut kami, maka kau akan melakukan banyak hal baru, mungkin kau juga dapat menemukan tujuan mu disana. Pilihan kedua, kau diam saja di desa ini dan melakukan hal yang sama berulang kali sampai kau mati."

Qian Tong tersenyum kecil menatap ke arah Xiao Chen."Kau bebas memilih,"

Xiao Chen hanya diam, dirinya menilai ayah Qian Yu cukup cerdas dan berbeda dengan anaknya. Xiao Chen juga berpikir kalau kedua orang tua angkatnya sudah menyetujui hal ini, sehingga tidak ada pilihan lain baginya selain menerima ajakan Qian Tong.

"Aku akan beres-beres,"

Qian Tong tersenyum puas mendengar jawaban Xiao Chen. Sementara itu

Xiao Feng segera merasa senang karena anaknya mau belajar, sehingga dapat membuat desa nya tidak ketinggalan jaman dan di kenal.

Setelah Xiao Chen selesai mengemasi barang-barangnya, dia segera pamit kepada ayah dan ibunya.

"Ingat untuk menjaga dirimu baik-baik Chen'er. Ibu dan ayah akan senantiasa menunggumu di sini,"

"Benar yang di katakan ibumu nak. Setiap satu tahun sekali, murid-murid dari akademi scarlet diijinkan untuk pulang ke rumah masing-masing. Gunakanlah kesempatan itu untuk berkunjung kembali ke sini,"

Xiao Chen mengangguk,"Aku mengerti,"

Karena semua orang sudah siap dan tinggal menunggunya saja, Xiao Chen bergegas menuju ke kereta kuda milik keluarga Qian.

Sementara itu Xiao Feng berjalan menghampiri Qian Tong dengan khawatir.

"Senior, tolong jaga anak kami. Dia tidak terlalu banyak bicara, jika sakit dia hanya diam dan tidak memberi tahu orang lain. Ku harap kau bisa mengubah kebiasaan nya itu,"

Qian Tong tersenyum, lalu menepuk pundak Xiao Feng.

"Tenang saja saudara, aku akan menjaganya seperti anak ku sendiri."

"Terimakasih Senior, aku benar-benar berharap dia dapat menjadi pendekar hebat seperti kedua orang tua kandungnya."

"Itu pasti, aku akan mengajari nya dengan baik. Kalau begitu aku pamit dulu,"

"Sampai jumpa senior."

Ketika beberapa kereta kuda mulai meninggalkan kediamannya. Xiao Feng dan istrinya merasa sedikit sedih, karena akan kembali kesepian setelah di tinggal Xiao Chen.

"Suamiku, aku lupa memberi tahu Chen'er untuk banyak-banyak makan sayur. Dia juga tidak boleh berendam terlalu lama , jika tidak dia bisa sakit."

Xiao Feng menenangkan istrinya yang panik. Dirinya sadar jika Xiao Chen adalah segalanya bagi mereka.

"Tenang saja istri ku, anak kita berada di tangan yang tepat. Aku mengenal senior Tong sudah sangat lama, bahkan kami bisa dikatakan saudara. Dia pasti akan menjaga Chen'er dengan baik."

"Rasanya pasti akan sangat sepi. Rumah sebesar ini hanya berisi kita berdua, biasanya ada Chen'er."

Tiba-tiba Xiao Feng tersenyum seperti serigala kelaparan.

"Mau mencoba membuat adik untuk Chen'er ?"

Seketika wajah Li Lian memerah, iapun di bopong Xiao Feng masuk ke dalam rumah.

Terpopuler

Comments

Teguh Irawan

Teguh Irawan

Keren Thor

2024-04-25

2

Wafaevi

Wafaevi

waduh mantap bikin adik dulu 😁😁👍

2021-10-31

1

Candra Hidayah

Candra Hidayah

buat adik 😅

2021-10-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!