3.TERJEBAK DI DUNGEON

Pertarungan antara Qian Tong melawan Wang Chun masih terus berjalan di udara dengan ketinggian 100 meter dari permukaan tanah. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Qian Tong nampak kewalahan menghadapi Wang Chun yang menyerang membabi-buta.

Dilihat dari keadaan fisik Wang Chun yang mulai berubah, dari warna kulit dan matanya yang memerah.

Qian Tong dapat menebak orang itu telah mengkonsumsi sebuah pil terlarang yang dapat meningkatkan kekuatan penggunanya hingga beberapa-kali lipat, bahkan mungkin kemampuan Wang Chun kini sudah berada satu tingkat di atas Qian Tong.

Meskipun pil terlarang yang dikonsumsi Wang Chun mampu memberikan dampak besar dalam meningkatkan tingkat kultivasinya. Pil ini juga memiliki efek samping yang bisa meledakan tubuh Wang Chun jika penggunanya terus menerus bertarung.

'Orang ini benar-benar gil4, jika dibiarkan terus-menerus tubuhnya bisa meledak. Daripada itu semua, tidak diketahui sampai kapan orang ini bertahan sehingga membuatku tidak bisa membantu dalam hal menyelamatkan kedua anak itu. Sekarang keselamatan putri ku berada di tangan mu, Xiao Chen.'

______

Sementara itu di tempat murid akademi scarlet, mereka nampak kompak saling membantu teman-temannya yang kesulitan menghadapi lawan. Sehingga berkat aksi mereka yang kompak, setengah dari jumlah awal anggot gagak hitam mulai berguguran.

Merasa kalau lawan mereka terlalu kompak, sampai-sampai tidak bisa menembus pertahanan sekelompok pemuda itu. Setengah dari anggota gagak hitam mulai mengubah pormasi untuk memecahkan konsentrasi 15 pemuda berbakat tersebut.

Sadar kalau sekelompok anggota gagak hitam itu hendak memecah-belah kekompakan mereka. Ke 15 pemuda itu segera berpencar dan menciptakan pormasi 15 bintang, untuk kemudian menyerang menggunakan kekuatan penuh ke arah kelompok gagak hitam yang tersisa. Membuat semua anggota gagak hitam yang terjebak di dalam pormasi 15 bintang segera tergeletak kehilangan kesadaran. Hal ini terjadi karena ke 15 pemuda itu mengumpulkan mana mereka ke tempat yang sama lalu menggunakannya untuk menyerang mental lawan di tengah-tengah pormasi dan membuatnya tumbang.

Akhirnya setelah 30 menit bertarung, seluruh anggota gagak hitam sudah berhasil dikalahkan oleh 15 pemuda tanpa mengalami luka serius.

Mereka semua kembali hendak membantu istri Qian Tong yang nampak sedang bertarung melawan sekelompok anggota tambahan gagak hitam.

Namun saat hendak dibantu wanita itu malah menyuruh 15 pemuda akademi scarlet untuk pergi membantu Qian Yu dan Xiao Chen.

"Selamat kedua anak itu, aku bisa mengatasi ini !"

Perintah wanita itupun langsung di turuti ke 15 pemuda, mereka melesat mengejar lawan yang sudah menyandera Qian Yu dan Xiao Chen. Lagian kekuatan istri Qian Tong tidak berada terlalu jauh di bawah suaminya, sehingga menghadapi sekelompok anggota gagak hitam adalah permainan mudah baginya.

________

Sementara itu di sebuah benteng kecil di tengah hutan. Qian Yu dan Xiao Chen di bawa masuk ke dalam benteng tersebut oleh seorang pria bertopeng gagak silver.

Tidak seperti Qian Yu yang panik dan minta untuk dilepaskan. Xiao Chen tetap tenang dan diam, meski keadaan membahayakan bagi keduanya.

Di dalam benteng kecil itu masih terdapat kelompok gagak hitam yang tersisa, mereka segera menutup gerbang benteng untuk mencegah datangnya serangan.

Segera orang yang membawa Qian Yu dan Xiao Chen, memasuki sebuah ruang tahanan yang berada di bawah tanah bernama dungeon.

Sesampainya di dungeon, Xiao Chen dapat melihat 5 buah jeruji besi. Di dalam satu jeruji terdapat puluhan anak kecil dari usia 7-10 tahun di dalamnya, kemungkinan mereka telah di culik dan akan di jual.

Anak-anak korban penculikan itu nampak melihat Qian Yu dan Xiao Chen dengan tatapan kosong. Wajar saja mereka bersikap seperti itu, karena diusia muda mereka sudah terkena tekanan mental akibat terlalu lama tinggal di tempat yang gelap dan lembab.

Xiao Chen menoleh ke arah kanan.'Di lihat dari postur tubuh mereka yang kurus kering. Sepertinya sudah lama mereka tertahan di tempat ini.'

Kemudian Xiao Chen dan Qian Yu di lempar ke sebuah jeruji kosong. Hanya ada mereka berdua di sana, sehingga pria yang telah membawa mereka memutuskan untuk mengikat kedua tangan dan kaki Xiao Chen serta

Qian Yu menggunakan akar pohon untuk berjaga-jaga.

"Tuan, saat ini kita sedang diserang ! Bagian depan benteng sudah berhasil di tembus, sekarang anggota pertahanan sedang menghadang pergerakan lawan !!"

"Apa ! Jangan biarkan mereka masuk lebih dalam. Persiapkan semua senjata yang ada, aku sendiri yang akan turun tangan !"

Pria bertopeng gagak silver itupun melangka pergi meninggalkan dungeon untuk menahan serangan 15 pemuda yang menggempur pertahanan mereka.

Melihat kesempatan itu, Qian Yu gunakan untuk mengeluarkan mana agar ikatan di tangan serta kakinya bisa terlepas.

Namun apalah daya seorang bocah perempuan yang sama sekali belum berlatih kultivasi, tenaga mana milik Qian Yu masih terlalu lemah untuk melepaskan akar pohon yang mengikat tangannya.

Meras putus asa karena semua rencananya gagal, Qian Yu menangis sejadi-jadinya sambil memanggil ayah dan ibunya.

Membuat Xiao Chen merasa risi mendengarnya."Diamlah, tangisan mu bukan hanya membuat gendang telinga ku hampir pecah tapi juga akan menarik perhatian orang tadi untuk kembali."

Segera tangisan Qian Yu seketika berhenti. Lalu perhatiannya teralihkan kepada Xiao Chen yang nampak berusaha memutuskan akar pohon menggunakan sebuah belati yang dirinya curi dari pria bertopeng sebelumnya.

"Pantas saja kau terlihat begitu tenang, sejak kapan kau mendapatkan belati itu ?"

"Sejak kau mulai menangis meminta dilepaskan,"

Meski perkata Xiao Chen terkesan seperti hinaan. Nyatanya saat sedang di gendongan dengan posisi terbalik menuju ke dungeon, Xiao Chen menggunakan tangisan Qian Yu sebagai pengalih perhatian agar dirinya dapat mengambil belati yang tersimpan di samping pinggang pria sebelumnya.

Qian Yu mengangguk,"Ternyata meski kau sangat pendiam, kau sangat pintar,"

Xiao Chen hanya diam menanggapi pujian Qian Yu. Setelah ikatan di kaki dan tangannya berhasil lepas, Xiao Chen berdiri dan melempar belati sebelumnya kepada Qian Yu.

"Apa ?! Kau kira dengan memberikan belati ini aku bisa lepas ? Karena kau sudah lepas, mengapa kau tidak bantu aku melepaskan ikatan ini,"

Xiao Chen berjongkok di depan jeruji besi,"Kita tidak memiliki cukup waktu, pria bertopeng tadi sangat kuat. Mungkin senior-senior sebelumnya tidak bisa bertahan lama, sebelum itu terjadi kita sudah harus keluar,"

"Tapi aku tidak bisa melakukannya sendirian,"

"Kenapa kau tidak menggunakan waktu yang tersisa untuk mencoba, ketimbang merengek ? Di sana masih ada anak-anak yang perlu di selamatkan,"

Qian Yu kemudian meraih belati yang tergeletak di belakang dengan susah payah, setelah belati berhasil di dapatkan iapun bingung dengan cara keluar dari dungeon ini.

"Bagaimana cara kita keluar ? Meski sudah lepas dari ikatan, belum tentu kita bisa melarikan diri dari penjara ini,"

Xiao Chen memperhatikan keadaan jeruji besi di hadapannya, lalu menemukan sesuatu yang menarik di permukaan tanah."Ternyata jeruji ini tidak dibuat sampai menembus tanah, kita bisa sedikit menggali tanah dan keluar di antaranya,"

Setelah berhasil membebaskan dirinya, Qian Yu berjalan menghampiri Xiao Chen.

"Lalu apa yang harus kulakukan ?"

"Berteriak, beri tahu yang lain untuk menggali tanah di antara jeruji."

"Bagaimana jika orang tadi mendengar teriakan ku ? Lagian apakah kau yakin rencana ini akan berhasil ??"

"Orang tadi kemungkinan sedang bertarung, tidak mungkin bisa ke sini dalam waktu dekat. Mengenai rencana ini pasti berhasil, sebab tanah di sini sangat lembut dan mudah di gali."

Qian Yu mengagguk lalu berkata lantang agar suaranya bisa di dengar oleh anak-anak lain.

"Kalian semua ! Apakah dengar perkataan ku ?! Gali tanah di antara jeruji besi, kira-kira sampai tubuh kalian bisa melewatinya. Waktu kita terbatas, jadi gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya !!"

Segera anak-anak yang terkurung mengikuti arahan Qian Yu, mereka bergotong royong menggali tanah di antara jeruji besi.

Setelah beberapa saat menggali, akhirnya Xiao Chen dan Qian Yu berhasil bebas, begitu juga dengan semua anak yang lain.

"Lalu apa yang harus kita lakukan ?"Tanya Qian Yu.

Xiao Chen terdiam sejenak untuk berpikir."Kemungkinan pria bertopeng sebelumnya masih bertarung diluar sana, sehingga kita tidak bisa keluar dari jalur depan. Apakah ada yang tau dungeon ini menuju kemana ?"

Seorang pemuda berumur 9 tahun bertubuh kurus dan berkulit hitam mengangkat sebelah tangan."Dulu aku adalah budak disini, aku mengetahui kalau dungeon ini memiliki dua jalan keluar. Pertama jalan depan, kedua jalan belakang menuju hutan."

Xiao Chen mengangguk,"Tuntun kami,"

Pemuda sebelumnya mengangguk kemudian berlari ke arah jalan belakang dungeon, dari belakang Xiao Chen dan Qian Yu menyusul dengan anak-anak lain.

Setelah berjalan sekitar 5 menit, mereka dihadapkan dengan sebuah pintu besar. Segera pemuda berkulit hitam sebelumnya mengacak-acak gentong yang berada dekat dengan pintu di hadapannya.

Xiao Chen yang heran segera menghampiri pemuda itu dan menepuk pundaknya."Apa yang sedang kau lakukan ?"

"Di antara gentong ini terdapat sebuah kunci. Kunci itulah yang bisa kita gunakan untuk membuka pintu ini,"

Xiao Chen yang mendengar segera menyuruh yang lain untuk membantu, karena akan lama jika berkerja sendiri-sendiri mengingat jumlah gentong yang ada hampir mencapai 100 buah.

Segera semua anak-anak itu mengecek semua gentong yang ada, harapan mereka pupus ketika semua gentong sudah di cek namun kunci yang dikatakan tetap tidak ketemu.

"Sepertinya kunci tersebut sudah di pindahkan, maafkan aku semuanya.."Ujar pemuda berkulit hitam itu menyesal.

Xiao Chen menepuk pundak pemuda itu, kemudian menatapnya serius.

"Kita sudah sampai sejauh ini karena mu. Aku yakin kau bisa, cobalah untuk mengingatnya. Pasti ada kunci lain."

Pemuda itupun berpikir keras, lalu matanya melebar ketika mengingat sesuatu."Pada ruangan yang berada di kelokan itu, terdapat sebuah kotak mayat. Dulunya orang itu merupakan penjaga dungeon, besar kemungkinan di dalam kotak mayat itu tersimpan sebuah kunci yang sama."

Xiao Chen mengagguk,"Aku mengerti, tetaplah disini dan jaga yang lain selagi aku mencari kunci itu."

Segera Xiao Chen berlari menuju kelokan sebelumnya yang diperkirakan berjarak 10 meter dari pintu belakang dungeon. Sementara Qian Yu dan anak-anak yang lain menunggu Xiao Chen dengan perasaan cemas.

'Xiao Chen, kumohon cepatlah."

Terpopuler

Comments

Candra Hidayah

Candra Hidayah

beraksi

2021-10-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!