Game Of Live 9
๊ง๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๊ง
Ketika sedang membasuh diri sambil menikmati aliran air yang turun dari shower, Lalisa terkejut mendengar suara decitan pintu, seakan seseorang telah membukanya.
Lalisa Aprilia
Siapa?!
[Teriaknya dari dalam kamar mandi]
Lalisa Aprilia
Dr. Kim? Kaukah itu?
[Menggulung handuk di tubuhnya dengan rapat]
Tanpa berpikir panjang, Lalisa melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamar mandi.
Lalisa Aprilia
Dokter, aku masih man...
[Tertegun]
Lalisa Aprilia
Kyaa! Siapa kamu?!
[Dengan reflek langsung melemparkan baju kotor kearah Jeonky. Bahkan sem-vaknya pun juga turut andil dalam hal ini]
Jeonky Wardana
[Menghadang kumpulan baju kotor tersebut dengan kedua tangan]
Jeonky Wardana
Hei, hei! Tunggu! Aku bukan penjahat.
Lalisa Aprilia
Pergi!๐ฅ๐ฅ๐ข
Jeonky Wardana
Gadis ini, memang benar-benar misterius.๐
[Membatin]
Saat Jeonky fokus dengan pikirannya yang mulai traveling ke bulan, tiba-tiba Lalisa melemparinya dengan wadah parfum berlapis kaca.
Jeonky Wardana
Ouch!
[Merintih kesakitan dengan kedua tangan memegangi keningnya yang benjol]
Jeonky Wardana
Kau..!๐ฅ๐ข
Jeonky Wardana
[Berlari kearah Lalisa dan memegang tekuk lehernya]
Lalisa Aprilia
Uhuk, uhuk. Lepaskan!
[Meronta-ronta]
Jeonky Wardana
Mau berapa kali harus kukatakan! Aku datang bukan untuk menyakitimu!๐ข
Lalisa Aprilia
[Menyeringai]
Lalisa Aprilia
Heh, benarkah? Lalu kenapa disaat aku sedang mandi, kau datang?๐๐ข
Jeonky Wardana
[Emosi meledak-ledak]
Mendengar keributan besar tersebut, Frederick, Dr. Hansel, Glen, dan Dr. Kimberly yang kebetulan sedang lewat, langsung memasuki kamar.
Frederick mendobrak pintu.
Frederick Gul
Apa-apaan ini?!๐ข
Lalisa Aprilia
Hng?
[Menoleh]
Glen Astrom
๐คฆ๐ปโโ๏ธ
Semua mata terbelalak melihat kedua insan manusia tersebut, berada dalam posisi yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Yang jelas, Lalisa berada tepat dibawah tubuh Jeonky, dan Jeonky berada di atas tubuh Lalisa.
Jeonky Wardana
Gawat!๐ณ
[Batin]
Lalisa Aprilia
Akh, sial! Mati aku! Dr. Hansel pasti cemburu!๐
[Batin]
Frederick Gul
Jeonkyyyyyyy!๐ฅ๐ข
Hawa dingin dan menakutkan, kian mencekam dalam kamar Lalisa. Frederick yang dipenuhi oleh amarah, dengan cepat langsung menarik kerah baju Jeonky dan membawanya keluar, tak tahu kemana.
Jeonky Wardana
Kakak, ini tidak seperti yang kau pikirkan.๐
[Memohon]
Frederick Gul
Jelasinnya nanti aja, boleh?๐๐ข
[Menatap dengan aura memb-unuh yang menggebu-gebu]
Dari dalam kamar, Dr. Hansel terlihat sedang mengumpulkan baju Lalisa yang berserakan di lantai. Sedangkan Lalisa telah kembali ke dalam kamar mandi, untuk membersihkan dirinya lagi.
Lalisa Aprilia
Dokter, maaf telah menyusahkanmu.
Dr. Hansel
Ah, tidak apa-apa.
Dr. Hansel
[Meneguk air liurnya, dengan pipi yang merah merona]
Dr. Hansel
[Memalingkan wajah]
Dr. Hansel
Ehem, baju-bajumu sudah kutaruh di keranjang. Aku akan menunggu di luar.
[Salting]
Lalisa Aprilia
Iya, Dok. Terima kasih.๐
Dr. Hansel
[Beranjak keluar kamar]
Dr. Hansel
Gadis ini, benar-benar...
[Memegangi dada]
Comments
gak ada otak ๐
hahaha ๐๐๐ญ
2021-10-24
1