Episode dua (pangeran)

Hana merasa kesakitan, ia mulai merasakan pusing saat melihat darah mengalir dari nadinya.

kemudian ia tak sadarkan diri di kamar mandi.

Namun, ada yang membuat Hana heran, begitu ia memejamkan mata, sekarang ia sudah berada di atas sofa yang sangat empuk, dengan tangan yang sedang di perban oleh pria tampan.

Pria itu memiliki bibir tipis, pandangan mata yang tajam seperti elang, berambut lurus, belah pinggir seperti oppa oppa korea kebanyakan, walaupun pria itu sedang duduk tetapi terlihat ia sepertinya sangat tinggi.

Pria itu tersenyum melihat Hana yang sedang memperhatikannya.

"Kamu harus kuat, mulai sekarang apapun yang kamu hadapi ada aku yang akan selalu berada di dekatmu," kata Pria itu yang belum Hana ketahui namanya.

Mendengar itu membuat Hana menitikkan air mata, di saat ia memilih untuk mengakhiri hidupnya kenapa baru ada pangeran yang datang.

"Katakan, apa yang membuat menangis?" tanya Pria itu seraya mengusap air mata di pipi Hana.

Hana yang tidak pernah mendapatkan perlakuan lembut seperti itu, ia menjadi sangat senang, merasa diperhatikan.

"Apakah kamu bisa ku percaya?"

"Tentu saja."

Lalu, Hana kembali menangis mengingat kejadian yang baru saja menimpanya.

Dengan ter-sengguk, Hana menceritakannya.

"Apa kamu menyimpan dendam?" tanya Pria itu yang masih menatap lekat wajah Hana.

"Iya, aku sangat membenci mereka. Aku harap akan dapat melihat mereka menderita," ucap Hana.

"Maka mereka akan menderita."

"Dari mana kamu tau?" tanya Hana merasa heran.

"Lihat saja nanti," jawabnya seraya mendekatkan wajahnya pada Hana, pria itu ingin mencium kening Hana.

Tetapi, segera terdengar suara orang menggedor pintu kamar kos Hana.

Lalu, Hana membuka mata, ia mendapati dirinya sedang berada di ranjang mininya yang keras.

Hana juga melihat kalau tangannya sudah di perban. Hana merasa heran dengan itu.

Lalu, suara gedoran itu kembali membuat Hana tersadar.

Hana segera membuka pintu, ternyata pemilik kos sudah berada di sana.

"Mana uang sewa kamu?" tanya pria paruh baya, sedikit gendut tidak terlalu tinggi, ia bertato harimau di lengan kanannya.

"Mana, kok malah bengong!" bentak nya.

"I-iya," jawab Hana yang kemudian merogoh saku celananya.

Ia memberikan sisa uang yang dimilikinya.

"Paan, masa cuma 600, setiap bulan kamu selalu kurang. Tinggal di jakarta itu sangat keras Hana, kalau kamu tidak bisa mencari kerja, lebih baik kamu jadi wanita penghibur sajalah, pasti kamu bakal dapat uang banyak apalagi kamu masih muda, masih fresh. Kalau kamu mau nanti saya bisa bantu," ucapnya panjang lebar.

Lelaki gendut pergi setelah mengatakan itu pada Hana, ia tidak pernah tega mengusir Hana yang yatim piatu, jadi walaupun kurang uang sewa, Hana hanya mendapat omelan yang serupa.

"Uang, semua orang butuh uang, apalagi gue," ucap Hana seraya menutup pintu kamarnya, sekilas matanya melihat kucing hitam yang masih berada di depan kamar itu.

Ia kembali duduk di ranjang, melihat tangan yang sudah di perban.

"Gue kira tuh tadi udah di alam lain, ternyata mimpi," gumam Hana seraya menjatuhkan dirinya di ranjang.

"Ya, Tuhan. Kenapa hidup ini tidak adil untukku," lirih Hana, ia kembali menangis hingga tertidur.

Keesokan harinya, ia membuka mata, melihat jam kecil di atas nakas samping ranjang, ternyata sudah pagi, lalu terdengar suara keroncongan dari perutnya yang belum diberi makan dari semalam.

Hana yang sembab, ia bangun dan masih merasakan nyeri di tangannya.

Ia memutuskan untuk mandi terlebih dulu, ia menanggalkan semua pakaiannya tanpa sisa, tanpa Hana ketahui ada sepasang mata yang mulai sekarang akan memperhatikan, bahkan saat pintu kamar tertutup.

Mata itu adalah milik kucing yang ia beri susu, siapa sangka kalau kucing itu adalah jelmaan jin. Ia telah jatuh cinta pada Hana saat menerima susu pemberian Hana.

Dan pagi ini, ia mengikuti Hana ke kamar mandi, ia dapat melihat jelas semua lekukan tubuh Hana. Jin itu semakin mengagumi Hana.

Hana mandi dengan cepat karena ia sangat merasa lapar, sejenak ia melupakan rasa sakit di dadanya.

Ia segera mengelap tubuh basahnya menggunakan handuk, setelah itu ia segera berpakaian.

Lalu ia mencari cermin kecil di laci nakas, ia melihat matanya masih sembab dan terlihat ada luka memar di ujung bibirnya, luka itu adalah pemberian dari Doni semalam saat ia melecehkan Hana.

"Iiisstth," desis Hana, hatinya terasa ngilu mengingat jalan hidupnya yang terjal penuh dengan batu.

Hana yang menggunakan jeans pendek dan kaos oblong itu memilih untuk memakai masker dan topi untuk menutupi wajahnya.

Ia membawa sisa uang yang berada di laci nakas, uang itu senilai 10 ribu rupiah.

Ia keluar dari kamar dan langsung mendapatkan kucing hitam yang meloncat ke arahnya, lalu Hana menangkap dan menggendongnya.

"Kamu kenapa masih di sini? Pergi lah kalau kau mengikuti ku, nanti kau juga akan merasa kelaparan seperti aku," ucap Hana yang kemudian menurunkan kucing hitam berbulu panjang dan halus tersebut.

Lalu, Hana berjalan keluar dari kos yang terdiri dari 8 pintu itu. Ia tidak pernah berkomunikasi dengan semua penghuni kos tersebut, karena semua orang mengucilkan Hana, menganggap Hana aneh karena sering mengaku dapat melihat hantu.

Hana pergi keluar dari gang, ia mencari penjual nasi uduk langganannya dan Hana harus melewati gang buntu, sepi dan sempit yang menjadi saksi bisu di mana Hana di lecehkan.

Sebelum sampai gang itu, ia berhenti sejenak, ingin menguatkan hati dan berharap kalau tidak ada satu orang pun yang tau tentang kejadian semalam.

"Lapor polisi pun percuma, aku si miskin tidak ada uang, tidak akan lah mungkin kasus ku ini di terima, di terima enggak malunya iya," gumam Hana dalam hati.

Lalu, ia melihat orang-orang berkerumun di depan gang kecil itu, dan yang berkerumun semakin banyak.

"Ada apa ya," gumamnya, lalu Hana ikut mendekati gang tersebut. Ia sangat terkejut melihat Doni dan Romy tergantung di tiang listrik, lehernya terikat dengan tambang.

Hana sangat terkejut, baru semalam ia ingin mereka mati, dan sekarang mereka sudah tewas dengan cara yang mengenaskan.

"Kalian pantas mendapatkan ini," gumam Hana dalam hati, lalu ia pergi meninggalkan kerumunan itu.

Hana melanjutkan langkah kakinya ke tempat penjual nasi uduk langganannya.

Ia membeli satu porsi di tambah dengan dua gorengan tempe.

Hana membayar 9 ribu rupiah untuk itu.

Masih ada sisa seribu, Hana bisa menggunakan uang itu untuk membeli sabun, ia belum mencuci pagi ini.

"Makasih," ucap Hana seraya menerima belanjaannya.

Ia segera pulang dan ia kembali melihat gang sempit yang sudah semakin ramai karena polisi dan wartawan sudah ada di TKP.

Hana pulang dengan perasaan senang atas apa yang menimpa para pria itu.

Lalu, Hana masih melihat kucing hitam yang menunggu di depan pintu kamarnya.

"Hai, kamu. Kenapa masih disini?" tanya Hana seraya membuka pintu yang tidak ia kunci.

Hana masuk ke kamar, ia melihat kucing itu menatap dirinya.

"Apa dia lapar ya," gumamnya. Lalu, Hana membawanya masuk ke kamar.

ia mencoba memberikan gorengan dan ternyata kucing itu tidak menolak.

Hana sarapan bersama dengan teman barunya. Saat Hana sedang menyantap sarapannya itu tidak lama kemudian ada yang mengetuk pintunya.

Hana membuka dan ternyata seorang wanita, dari pakaiannya terlihat ia sangat kaya.

"Cari siapa?" tanya Hana yang hanya menongolkan kepalanya saja.

"Saya cari Hana, ada?" tanyanya.

"Iya, saya sendiri, Ada perlu apa?"

"Boleh saya masuk?" tanya wanita itu yang menggunakan dress hitam.

Hana mempersilahkannya masuk, lalu, Hana langsung di suguhkan dengan uang satu koper besar yang wanita itu tunjukkan.

"Maaf, ini untuk apa?" tanya Hana merasa heran.

Lalu, wanita itu memberikan selembar foto anak gadis pada Hana.

"Maksud anda?" tanya Hana yang semakin penasaran.

"Kamu dukun kan? Masa nggak tau apa maksud saya. Saya mau gadis yang berada di dalam foto ini mati," ucap wanita tersebut.

"Apa?" tanya Hana tak percaya dengan apa yang didengarnya.

Bersambung.

Mampir jangan lupa likenya ya kak, like itu itu geratis ✌

Terpopuler

Comments

🇦ⷦ 🇷๎ 🇴ᷡ 🇰

🇦ⷦ 🇷๎ 🇴ᷡ 🇰

dukun palsu disuruh bunuh orang ya pasti kaget,lebih kaget lagi dengsn uang 1 koper.
tapi sekarang hana sih aman2 saja jdi dukun,karna ada si jin kucing.mungkin emang sudah takdir hana untuk jadi dukun.

2023-07-23

1

🇦ⷦ 🇷๎ 🇴ᷡ 🇰

🇦ⷦ 🇷๎ 🇴ᷡ 🇰

ada visual kucingnya g,ini jenis kucing ustraly itu y

2023-07-23

0

🇦ⷦ 🇷๎ 🇴ᷡ 🇰

🇦ⷦ 🇷๎ 🇴ᷡ 🇰

wah kucingnya lagi life🤣🤣🤣🤣🤣

2023-07-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!