DI CINTAI JIN TAMPAN
Hana, ia adalah gadis remaja usia 18 tahun, ia yatim piatu yang putus sekolah, hidup sebatang kara di kota jakarta.
Dirinya sering mengaku dapat melihat hantu, ia melakukan itu demi mendapat cuan.
Sering kali ia mendapat tamu yang berani membayar mahal hanya demi nomer togel.
Beruntungnya Hana, nomor berapapun yang ia sebut maka nomor itu pula lah yang keluar.
Malam ini, Hana kembali membuka praktik dukun di kamar kos kecil miliknya.
Apakah malam ini ia akan beruntung?
__________
Doni, ia adalah pelanggan tetap Hana. Ia baru saja mendatangi Hana untuk menanyakan nomor togel.
Hana yang berpura-pura bermeditasi dengan hantu itu mengatakan nomor yang ia anggap akan keluar malam ini.
Setelah mendapat jawaban, Doni meninggalkan uang satu juta rupiah untuk membayar informasi itu. Lalu, Doni pergi meninggalkan Hana yang masih berpura-pura bermeditasi.
Hana yang mengatupkan tangan itu mengintip dengan membuka salah satu matanya, setelah Doni tak terlihat, ia segera menghitung uang yang Doni tinggalkan.
"Waaaah, gila. Ini sih banyak banget, gue bisa nyetok beras sama indomie kalau kaya gini," kata Hana.
Lalu, ia bergegas mengambil hoodie dan topi yang menggantung di balik pintu kamar, ia memakainya lalu keluar dengan perasaan senang.
Ia keluar dari gang menuju ke mini market terdekat. Benar saja, ia membeli beras, mie, dan susu.
Selesai berbelanja, ia segera keluar dari mini market itu, ia melihat rintikan air yang turun dari langit.
Hana yang menggunakan topi itu merasa tak masalah apa bila ia harus kehujanan.
Ia berjalan seraya memikirkan bagaimana nasib hidupnya, karena tidak mungkin ia akan terus menerus menipu orang untuk tetap hidup.
"Bisa mati gue kalau ketahuan," gumamnya.
Lalu terdengar suara lelaki memanggilnya dengan sangat nyaring.
"Hanaaaa," serunya.
Hana menengok kearah lelaki itu, terlihat raut wajah yang sangat marah.
Ia adalah Romy. Baru saja ia membayar tujuh ratus ribu untuk satu nomor togel tetapi nomor yang keluar adalah nomor lain.
"A-ada apa, Om?" tanya Hana sedikit ketakutan.
Romy berjalan cepat lalu menampar Hana.
"Berani-beraninya kamu menipu saya, hah!" bentak Romy.
"Menipu apa, saya tidak menipu, mungkin malam ini Om tidak beruntung," jawab Hana membela diri.
Belum selesai urusan dengan Romy, sudah datang Dony, terlihat ia sama seperti Romy, ia tidak beruntung malam ini.
"Kembalikan uang saya!" kata Doni yang sekarang sudah berada di depan Hana.
"Lo ditipu juga?" tanya Romy.
"Dukun palsu lo, ya!" teriak Doni tepat di depan wajah Hana.
Hana merasa ketakutan menghadapi dua orang berbadan kekar di depannya ini.
Hana mencoba untuk melarikan diri.
Ia masuk kedalam gang sempit, ternyata gang itu buntu. Hana panik saat membalikan badan sudah ada Romy dan Doni di belakangnya.
"Mau kabur kemana lo?" tanya Dony.
Merasa ter pojokan, akhirnya mau tidak mau membuat Hana berfikir untuk mengembalikan uang itu.
"I-ini uang kalian, pergi lah jangan ganggu saya lagi," ucap Hana seraya memberikan uang milik mereka.
Doni dan Romy menerima uang tetapi, mereka tidak akan melepaskan gadis yang berada di depannya begitu saja.
Doni berbisik di telinga Romy, dan Romy sangat setuju dengan ide Doni.
Hana melihat itu merasa ada yang tidak beres, ia berusaha untuk pergi melewati dia lelaki itu.
"Mau kemana, cantik?" tanya Dony mencekal lengan Hana.
"Lepas, Om. Kalau enggak, Hana bakal teriak nih!" ancam Hana seraya meronta.
Lalu dengan mudah dua lelaki itu menjatuhkan Hana, membuat beras yang berada di tangan Hana itu jatuh dan pecah, berserakan bercampur genangan air.
Mereka mulai membuka celana jeans Hana secara paksa.
setelah terlepas celana itu, giliran Romy membuka hoodie Hana.
Hana mengerang menahan kesakitan, ia di lecehkan oleh Doni dan Romy. Hana di perkos*a bergilir di dalam gang sempit buntu itu.
"Bajingan kalian, suatu saat akan ku balas kalian," ucap Hana saat melihat Doni dan Romy meninggalkan uang masing-masing dua ratus ribu rupiah.
Hana yang sudah berantakan itu, memakai kembali celana dala*mnya, ia menitikkan air mata. Menyimpan Dendam pada mereka semua.
Lalu, ia yang menangis itu mengambil uang pemberian Doni dan Romy, walau bagaimana pun, ia tetap membutuhkan uang untuk bertahan hidup.
Hana melihat ke berasnya yang sudah tumpah, juga satu kotak susu yang sudah kotor.
Hana membereskan itu, sesekali ia mengusap pipinya yang basah.
"Hiks... hiks... hiks," tangis Hana, lalu Hana terkejut, saat ia membereskan belanjaannya, ia melihat kucing hitam sedang duduk di samping tempat sampah menatap dirinya.
Hana berfikir, mungkin kucing itu sedang lapar seperti dirinya, lalu Hana memberikan susu yang sudah terjatuh itu.
"Maaf ya, cing. Yang pentingkan isinya masih bersih," lirih Hana seraya menuang susu itu ke gelas plastik bekas yang berada di dekatnya.
Hana mengusap-usap kepala kucing itu, lalu dengan tergopoh ia meninggalkan gang sempit.
Ia merasa kalau kemalu*annya itu sangat nyeri, lalu ia mengusapnya, nampak darah perawan Hana di telapak tangannya.
"Setan, akan ku bunuh kalian!" gumam Hana dalam hati.
Hana kembali ke kos, ia melihat kucing hitam yang telah ia beri susu itu sudah berada di depan kamarnya.
Hana tidak berfikir apapun tentang kucing hitam itu. Ia melewatinya dan masuk ke kamar.
Setelah itu, Hana masuk ke kamar mandi, ia menangis di dalam sana, ia yang putus asa ingin mengakhiri hidup dengan menyayat nadinya.
"Untuk apa aku hidup, bahkan orang tuaku sendiri tak menginginkan kehadiranku. Mereka membuang ku di panti asuhan. Tidak ada satupun yang menyayangi ku, selamat tinggal dunia," ucap Hana seraya menyayat nadinya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
🥰Siti Hindun
baru baca bab pertama aja udah nyesek, izin mampir aku kak
2024-09-25
1
Elisanoor
lagi gabut bgt saya, pengen baca yg anti maestrem 🤣
2024-01-24
1
Elisanoor
Astahfirullah ,ngeri ah
2024-01-24
1