Beneran.

Part 20

______

Syahri yang baru siap mandi pun keluar perlahan-lahan. Ia merasa takut jika tiba-tiba William datang.

“Ternyata William tidak ada di kamar. Aku bisa tenang sekarang.” Ucap Syahri menarik nafas lalu melepaskan handuk yang di pakainya.

Tiba-tiba William masuk tanpa memberi salam atau berkata satu patah katapun.

“Syahri, kamu sedang berusaha menggoda aku ya?” Ucap William sambil menutup pintu dan berjalan perlahan mendekati Syahri.

Seketika wajah Syahri berubah menjadi merah, ia berusaha mengambil handuk yang telah ia jatuhkan kelantai dan berkata.

“Eh! William, kenapa kamu di sini.” Tanya Syahri dengan gugup sambil memakai handuk ke badannya.

“Sudah, kamu jangan berusaha menutupinya. Aku ini suami kamu." William terus mendekat sambil berusaha menarik handuk yang dipegang Syahri.

“William.” Syahri gugup dan pipinya memerah.

Deg!

Deg!

Deg!

Jantung ini kenapa berdetak hebat. Jangan bilang kalian ingin ikut perlombaan.

Gumam Syahri dalam hati sambil memegang dadanya.

“Kemarin waktu kamu mabuk berat, kamu ingin punya anak dari aku.” William terus mendekat hingga Syahri terjatuh dan terbaring di ranjangnya.

Ketika melihat wajah Syahri yang cukup jelas dari dekat. Tiba-tiba William terdiam lalu berkata.

Perasaan apa ini? Kenapa jantungku berdetak hebat. Padahal aku cuman bercanda. Tapi kenapa tiba-tiba aku tidak bisa menahannya.

Batin William terus mendekati Syahri.

Kemudian William menggendong Syahri dan membawanya ke atas ranjang dengan benar. Yang tadinya hanya gurauan semata hanya ingin menakut-nakuti Syahri kini menjadi nyata.

William tak mampu lagi menahan gejolak yang sedang menggebu di dadanya. Ia perlahan membelai rambut Syahri yang basah, kemudian ia mencium bibir yang sedang di kunci.

Kemudian Syahri membalas ciuman William. Jantung mereka berdua terasa beradu saat bersamaan. Kemudian William melepas handuk yang menutupi tubuh Syahri dan menutupnya dengan tubuhnya.

William menarik selimut dan menutupi tubuh mereka berdua yang menjadi satu didalam dekapan. Sepasang suami istri yang baru saja menikah, menikmati indahnya beradu kasih dalam satu ranjang.

“William kamu..” Ucapan Syahri terhenti ketika merasakan apa yang belum pernah ia rasakan.

“Aku tidak akan menyakiti kamu, aku juga baru merasakan untuk yang pertama kalinya.” Sahut William sambil mencium bibir Syahri dan menggenggam kedua tangannya.

Mereka terus beradu kasih dalam balutan selimut. Sinar pagi dan matahari pagi tidak mempengaruhi William dan Syahri untuk beradu kasih dalam satu ranjang.

Cuaca yang tadinya sangat cerah kini berubah menjadi mendung dan hujan yang turun yang sangat derasnya menemani mereka berdua yang sedang bersembunyi di balik selimut.

Kemudian mereka membaringkan badannya satu sama lain sambil menatap langit-langit kamar Syahri. Seketika mereka satu sama lain hanya diam tidak bersuara. Kemudian William menolehkan wajahnya menatap Syahri sambil berkata.

“Terimakasih sudah mau menerima aku menjadi suami kamu, dan terimakasih atas hari ini.” William mengecup kening Syahri kemudian memeluk Syahri.

“William, terimakasih juga sudah mau menikah denganku. Engkau pria terbaik yang pernah aku miliki.” Balas Syahri.

“Lihatlah, diluar itu hujan dan cuaca nya sangat gelap. Mungkin karena aku melakukan kesalahan lagi.” Ucap William dengan santai dan tidak memperdulikan apapun lagi.

“Hem! Apa pun yang akan terjadi, aku akan siap menerima dan bersiap dengan kabar itu William.” Tandas Syahri sambil menarik nafas panjang.

“Terimakasih badak imut aku!” Sahut William sambil membelai rambut Syahri.

“Mau mandi bareng?” Tanya William sambil melihat wajah Syahri.

“Tidak, kamu saja duluan nanti kamu nakal dan melakukan itu lagi kepadaku.” Ucap Syahri sambil memalingkan wajahnya.

“Hehe! Kalau gitu aku duluan ya.” Jawab William kemudian beranjak dari tempat tidurnya dan melangkahkan kakinya berjalan menuju kamar mandi.

Sementara Syahri hanya terdiam sambil menutup wajahnya dengan selimut.

“Serasa bagai mimpi, tapi nyata di rasa.” Gumam Syahri pelan dari balik selimut.

Beberapa menit kemudian William selesai mandi. Ketika ia keluar dari kamar mandi yang berada di dalam kamar Syahri. Ia melihat Syahri sedang tidur sambil menutup sebagian wajahnya dengan selimut.

William pun mendekat, lalu menurunkan selimut yang menutupi wajahnya Syahri .

“Maafkan aku jika nanti tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Tapi yang pasti, jika aku diberi kesempatan untuk kembali terlahir ke dunia ini. Kamu orang pertama yang akan kucari.” Gumam William sambil melihat wajah Syahri yang sedang tertidur begitu polos dan terasa damai jika orang melihatnya dari dekat.

“He! Bangun, molor aja kerjaannya?” Teriak William mengerjai Syahri.

Seketika Syahri terkejut dan langsung duduk sambil melihat kanan dan kiri.

“Ada apa, ada yang berantem ya?” Syahri bangun melihat ke kanan dan ke kiri dengan wajah polosnya akibat terkejut.

“Bangun gadis nakal, apa kamu tidak lapar.” Tanya William sambil menarik hidung Syahri.

“Sakit.” Teriak Syahri sambil mengusap-usap hidungnya.

“Kamu kok tahu aku sedang lapar berat.” Tanya Syahri dengan ekspresi wajah yang lugu.

“Tahulah, kitakan sudah jadi kuli tadi pagi.” William tertawa sambil berjalan meninggalkan kamar Syahri.

Sebelum menutup pintu kamar William berkata. “Cepat mandi, aku mau buat mie ramen dengan kuning telur yang masih utuh.” Lalu menutup pintu kembali.

“Tadi kata dia jadi kuli. Emang tadi kami ada ke sawah ya?” Ucap Syahri sambil bangkit perlahan. Ketika ia berjalan selangkah, sela-sela pahanya terasa perih.

“Kok perih ya, mungkin ia tadi aku bermimpi sedang membajak sawah.” Gumam Syahri dengan polosnya kemudian melanjutkan langkah kakinya memasuki kamar mandi.

Beberapa menit kemudian Syahri pun selesai mandi. Kemudian ia mengeringkan rambutnya yang indah itu. Di depan cermin ia tersenyum sendiri dan mengingat, kalau sekarang ia sudah mempunyai pendamping hidup dan tidak lagi sendiri.

Setelah selesai mengeringkan rambutnya, ia berjalan menuju ranjang dan hendak membereskan dan mengganti seprai yang bauk akibat tadi malam mereka banyak minum minuman keras.

Ketika ia menarik selimutnya ia terkejut dan berteriak.

“Haaa!”

Dengan sigap William berlari dari dapur dan masuk ke kamar Syahri dengan wajah yang cemas dan bingung.

“Ada apa? Kenapa kamu berteriak sekuat itu.” Tanya William cemas.

“Itu! Itu!” Syahri menunjuk ke arah seprai yang ada terdapat sedikit noda berwarna merah yang menempel.

“Apa itu rupanya.” Tanya William yang sudah tidak heran lagi.

“Ada darah William, apa kamu terluka.” Tanya polos Syahri.

“Itu darah kamu, apa kamu tidak tahu kalau kamu tadi sudah di gigit oleh vampir.” Ucap William mengerjai istrinya yang polos itu.

“Apa? Berarti nanti aku akan menjadi vampir, berarti aku bukan manusia lagi.” Seketika wajah Syahri menjadi bingung, kemudian ia berkaca dan melihat lehernya di depan cermin.

“Tapi tidak ada bekas gigitan.” Ucap Syahri sambil melihat lehernya di cermin.

Kemudian William berjalan perlahan dan berhenti tepat di belakang Syahri. Kedua tangannya memegang bahu Syahri.

“Akulah yang menghisap darah kamu. Huum!” William pura-pura mengigit Syahri.

Sontak saja Syahri terkejut kemudian memukul-mukul badan William.

“Aduh sakit, hentikan. Sudah cukup nona vampir.” Ucap William memegang tangan Syahri.

“Kamu itu jahat ya.” Ketus Syahri.

“Sudah mari kita makan.” William menarik tangan Syahri keluar dari kamar.

Mereka pun berjalan menuju dapur. Di atas meja sudah terlihat dua mangkuk mie ramen yang telur mata sapinya masih utuh tidak pecah sama sekali.

Dan dua cangkir coklat dan teh panas menemani mereka. Semua kombinasi merasa cocok dengan dingin dan gelapnya cuaca di luar rumah.

Bersambung..

Episodes
1 Sebelum kejadian.
2 Masuknya ruh William ke dalam Gantungan Kunci.
3 Tahun 2015
4 Di toko butik
5 Warung mie ramen.
6 Curhat
7 Tertegun
8 Mengetahui lebih dalam.
9 Rakus.
10 Lukisan.
11 Insiden di pagi hari.
12 Dua hari setelah membuka toko
13 Bertemu mantan
14 Ciuman pertama.
15 Cantik kali.
16 Melamar Mimi.
17 Bohongan.
18 Nikah dadakan.
19 Ileran.
20 Beneran.
21 Hiburan malam.
22 Menghilang
23 Bayangan siapa?
24 Roti lapis
25 Buket.
26 Ternyata Martin.
27 Dua pria misterius.
28 Syahri di culik.
29 Ketemu.
30 Rumah sakit.
31 Jangan sentuh aku.
32 1 bulan.
33 Tuan Jacko
34 Pertama berjumpa
35 Arsyad teman masa kecil Syahri.
36 Dokumen apa itu?
37 Singa yang menjelma jadi peri imut.
38 Siapa yang menjual toko aku.
39 Ternyata Mimi dan Andreas.
40 Amplop coklat.
41 Demi mengungkit masa lalu
42 Martin mabuk berat.
43 Aku seperti boneka sawah.
44 Sejak kapan Kamu jadi pacarku.
45 Bibir Syahri terluka.
46 Kembali pada malam pengantaran Dokumen.
47 Di Hotel
48 Butuh 2 jam buat mandi.
49 Teras atap rumah
50 Memaafkan Martin.
51 Warung Teh.
52 Martin dalang nya.
53 3 hari setelah kejadian
54 1 minggu setelah menikah
55 Kamu letih kenapa?
56 Martin cemburu.
57 Di meja makan.
58 Bulan Madu di Vila baru
59 Menatap.
60 Pemindahan Nama Vila.
61 Syahri cemberut.
62 Baju transparan
63 3 tiket ke "NTB"
64 Syahri Hamil.
65 Gagal memberi kabar baik.
66 Arsyad meninggal.
67 Part 67. 9 Bulan
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Sebelum kejadian.
2
Masuknya ruh William ke dalam Gantungan Kunci.
3
Tahun 2015
4
Di toko butik
5
Warung mie ramen.
6
Curhat
7
Tertegun
8
Mengetahui lebih dalam.
9
Rakus.
10
Lukisan.
11
Insiden di pagi hari.
12
Dua hari setelah membuka toko
13
Bertemu mantan
14
Ciuman pertama.
15
Cantik kali.
16
Melamar Mimi.
17
Bohongan.
18
Nikah dadakan.
19
Ileran.
20
Beneran.
21
Hiburan malam.
22
Menghilang
23
Bayangan siapa?
24
Roti lapis
25
Buket.
26
Ternyata Martin.
27
Dua pria misterius.
28
Syahri di culik.
29
Ketemu.
30
Rumah sakit.
31
Jangan sentuh aku.
32
1 bulan.
33
Tuan Jacko
34
Pertama berjumpa
35
Arsyad teman masa kecil Syahri.
36
Dokumen apa itu?
37
Singa yang menjelma jadi peri imut.
38
Siapa yang menjual toko aku.
39
Ternyata Mimi dan Andreas.
40
Amplop coklat.
41
Demi mengungkit masa lalu
42
Martin mabuk berat.
43
Aku seperti boneka sawah.
44
Sejak kapan Kamu jadi pacarku.
45
Bibir Syahri terluka.
46
Kembali pada malam pengantaran Dokumen.
47
Di Hotel
48
Butuh 2 jam buat mandi.
49
Teras atap rumah
50
Memaafkan Martin.
51
Warung Teh.
52
Martin dalang nya.
53
3 hari setelah kejadian
54
1 minggu setelah menikah
55
Kamu letih kenapa?
56
Martin cemburu.
57
Di meja makan.
58
Bulan Madu di Vila baru
59
Menatap.
60
Pemindahan Nama Vila.
61
Syahri cemberut.
62
Baju transparan
63
3 tiket ke "NTB"
64
Syahri Hamil.
65
Gagal memberi kabar baik.
66
Arsyad meninggal.
67
Part 67. 9 Bulan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!