Melamar Mimi.

Part 16

_____

Pagi menyapa dengan hangatnya, sinar matahari yang begitu indah menyelinap masuk melalui sela-sela kain jendela kamar Syahri. Sinarnya memantul di pipi dan membuat mata perlahan-lahan terbuka dan bangun dari mimpi indahnya.

“Pagi badak imut aku!” William menyapa Syahri dengan hangat dan penuh kasih sayang.

“Isss! Apa gadis secantik aku pantes di bilang badak.” Syahri masih bersembunyi di balik selimut merasa kesal dan membalikkan badannya membelakangi William.

“Iya, kamu memang badak imut yang paling cantik yang aku miliki.” William perlahan berjalan mendekati Syahri dan duduk di samping sambil mencubit pipinya.

“Kok cemberut." William memegang pipi Syahri.

“Habisnya kamu bilang aku badak.” Syahri menekuk keningnya.

“Karena kamu makan nya banyak, mulut kamu juga lebar hingga masuk semua makanan ke mulut kamu. Badak bukannya seperti itu?” Ucap William tanpa berfikir.

“Jadi kamu samain aku dengan badak. Kalau gitu aku tidak mau jadi pacar kamu lagi, sekarang pergi dari kamar aku.” Syahri bangkit dari tidurnya dan menarik William keluar dari kamarnya.

Braaaakk!

Syahri menutup pintu dengan sangat kuat. Wajahnya begitu kesal lalu berjalan menuju kamar mandi sambil berkata.

“Kenapa dia terang-terangan sekali mengejek aku, buat mood yang bagus jadi jelek.”

Sedangkan William tidak merasa bersalah, dengan santainya duduk sambil minum teh di ruang tamu.

“Kenapa Syahri tadi sepertinya marah kepadaku, apa ya salah aku?” Gumam William sambil menyeruput teh yang di pegang nya.

Beberapa menit kemudian Syahri pun keluar dari kamarnya dengan wajah yang sangat kesal ia berjalan terus melewati William yang sedang duduk di sofa ruang tamu.

“Syahri sayang, sarapannya sudah aku siapkan ya? Nanti duduk kesini kita minum teh sebentar sebelum pergi ke toko.” Teriak William tanpa merasa salah.

“Hem!” Syahri hanya memalingkan wajahnya dan terus berjalan menuju dapur.

“Dia pikir dia siapa?” Syahri duduk sambil membuka makanan yang telah disiapkan oleh William.

“Wah! Bauk nya enak sekali.” Syahri menatap Steak yang di buat oleh William.

“Biarkan saja dia marah, setelah melihat masakan ku pasti bibirnya tersenyum manis, lalu berkata.

William kamu memang pacar yang baik’. William membayangkan wajah Syahri yang akan berkata seperti itu kepadanya nanti.

Beberapa menit kemudian Syahri keluar dari dapur, kemudian mengambil tasnya dan mengabaikan William yang masih duduk menunggu di ruang tamu.

Braakk!

Syahri keluar dan menutup pintu sangat kuat. Hingga membuat William yang sedang asik duduk langsung bangkit dan berlari mengejar Syahri.

“Syahri! Syahri! apa kamu masih marah. Aku kan sudah buat masakan yang luar biasa pagi ini, apa kamu tetap marah.” Teriak William sambil mengejar Syahri yang kala itu jalan begitu cepat.

“Kamu pikir saja sendiri.” Teriak Syahri yang terus berjalan dan tidak memperdulikannya.

Kemudian William menambah kecepatannya dengan secepat kilat ia berlari dan memegang tangan Syahri.

“Syahri apa kamu marah.” Tanya William dengan wajah yang memelas.

“Gak tahu.” Syahri memalingkan wajahnya.

“Kalau itu panggilan sayang untuk kamu khusus aku buat, apa kamu tetap marah kepadaku.” William berkata dengan wajah yang semakin memelas.

“Gak tahu.” Syahri masih kesal.

“Ya sudahlah, jika kamu memang sudah tak mencintai aku, aku jalan saja ketengah jalan raya itu.” William menundukkan kepalanya dan berjalan perlahan menuju jalan raya yang masih sepi.

“Pergi saja kamu memang bukan manusia.” Teriak Syahri yang tak perduli.

“Kurang ajar. Dia sama sekali tidak perduli sama aku.” Gumam William sambil berjalan terus.

Tin!

Tin!

Suara klakson mobil. Tapi William tetap berjalan dan tak memperdulikan suara klakson mobil tersebut, sedangkan Syahri tampak panik kemudian berlari dan menarik tangan William.

“Apa yang kamu pikirkan, jika kamu ingin mati sekali lagi tidak begini caranya.” Syahri menarik tangan William dari tengah jalan raya.

Sedangkan William hanya tersenyum sambil berfikir. “Siapa yang mau mati, aku kan tadi cuman berpura-pura saja.”

“Ingat jangan bertindak bodoh ya William.” Teriak Syahri sambil menunjuk wajah William.

“Apa kamu masih marah.” Tanya William yang masih memelas.

“Iya! Sekarang aku tambah marah ke kamu. Lagian kamu tidak ada romantisnya.” Syahri kemudian memalingkan badannya sambil melipat kedua tangannya di dada.

“Sebelumnya aku hanya tahu memilih barang mana yang bagus dan barang mana yang sangat langkah. Bukan memilih seorang wanita.” Jawab William dengan berlagak polosnya.

“Apa kamu sebelumnya tidak memiliki wanita lain selain aku?” Syahri mendekatkan wajahnya ke wajah William.

William hanya menggelengkan kepalanya.

“Akh! Mana mungkin.” Syahri melambaikan tangannya.

“Wanita yang aku cintai dan aku sayang seumur hidup adalah ibu aku.” William mengenang ibunya.

“Kamu bercanda.” Syahri tertawa.

“Iya! Dia wanita yang sangat baik dan lembut, kasih sayang dan perhatian dia kepada kami tidak pernah kurang. Hingga aku merasa aku tidak butuh wanita untuk menemani aku selain ibu aku.” Jawab William dengan ekspresi wajah yang sedikit sedih.

Kemudian Syahri berhenti tertawa, lalu mendekatkan diri ke William dan memegang tangannya.

“Apakah kamu bersedih? Jika iya, aku minta maaf dan mari kita pergi ke toko.” Syahri melangkahkan kakinya sambil menarik tangan William.

Ibu wanita yang sedang memegang tanganku sebenarnya persis seperti dirimu, tapi aku terlambat menemukannya. Hingga suatu saat aku harus merelakan dirinya. Gumam William dalam hati sambil berjalan dan tersenyum melihat Syahri menarik tangannya.

Mereka pun terus berjalan dengan santainya. Hingga lah mereka sampai di depan toko, kemudian Syahri mengambil kunci yang ada di tasnya. Ketika ia mau membuka toko tiba-tiba ada seorang lelaki yang memanggilnya.

“Syahri, kamu mau buka toko ya?” Sapa lelaki tadi.

Syahri dan William memalingkan wajahnya dan melihat siapa lelaki yang memanggilnya. Ternyata lelaki tersebut adalah Andreas.

“Kenapa orang aneh ini balik lagi. Bukannya dia sudah mendapatkan wanita cantik.” William berkata dengan pelan.

“Eh, ada apa? Kenapa kamu ke sini sendiri mana kak Mimi.” Tanya Syahri dengan gugup karena melihat wajah William yang tampak kurang senang di lihat.

“Ada apa kamu kesini lagi. Mau ganggu hubungan kami.” Seru William lalu bergeser mendekati Syahri.

“Tenang, jangan marah dulu aku kesini mau mengajak kalian bakar-bakar di rumah aku nanti malam.” Ucap Andreas memberitahu.

“Ada apa? Tumben.” Tanya Syahri sambil melirik wajah William.

“Nanti malam Mimi ulang tahun, aku ingin memberikan ia kejutan dan aku ingin melamarnya. Apakah kalian bisa membantuku.” Ucap Andreas sambil berusaha meraih tangan Syahri, tapi dengan cepat William menepis tangan Andreas.

“Bisa, tapi jangan coba sentuh pacar aku.” jawab William memotong pembicaraan mereka.

“Hehe! Terimakasih, nanti sore cepat ke rumah ya? Aku membutuhkan kalian.” Teriak Andreas sambil berjalan meninggalkan William dan Syahri yang masih berdiri melongo melihat tingkah laku Andreas.

“Mantan kamu itu aneh.” William berbisik di telinga Syahri.

“Setidaknya dia romantis.” Sahut Syahri sambil berjalan ke dalam memasuki toko dan duduk di kasir.

“Aku tidak bisa romantis, jia aku menjadi pria yang romantis mungkin aku bisa memberi wanita lain harapan dan kata-kata yang membuat mereka jatuh cinta kepadaku. Romantisnya seseorang itu beda, kita tidak boleh samakan dengan yang lain. Jika kamu ingin aku sama dengan yang lain, apa kamu mau aku cari wanita lain.” Gurau William.

“Sudah tidak perlu aku jawab singkat, kamu jawab satu bab.” Tandas Syahri.

****

Ting tong!

Syahri memencet tombol rumah Andreas.

“Syahri, apa ini beneran rumah Andreas?” Tanya William heran melihat rumah yang besar.

“Iya! Dia bekas anak orang kaya, tapi kasihan orang tuanya sudah meninggal dunia karena bunuh diri.” Bisik Syahri.

“Kenapa?” Tanya William yang bingung.

“Karena saingan bisnis dan bangkrut.” Jawab Syahri dengan berbisik.

“Sudah jangan tanya lagi, itu dia sudah datang.” Bisik Syahri sambil menyikut tangan William.

“Eh! Aku perhatikan kalian dari tadi berbisik, kalian membicarakan aku ya?” Tanya Andreas dengan sangat pede.

“Iya, kami menceritakan kam..” William keceplosan dan terhenti berbicara karena Syahri mencubit tangannya.

“Auww! Sakit.” William menepis cubitan Syahri.

“Andreas, apakah kita terus berdiri sampai malam disini?” Syahri mengalihkan pertanyaan.

“Oh iya, mari masuk.” Andreas membuka pintu pagar.

William dan Syahri berjalan masuk ke rumah Andreas. Andreas menuntun mereka menuju halaman belakang yang kelihatannya kurang terawat.

“Apakah kamu mau melamar kak Mimi disini.” Tanya Syahri yang bingung melihat sekeliling rumah Andreas yang sangat kotor.

“Iya, makanya aku butuh bantuan kalian berdua, aku mengundang dia pukul 08:00 malam nanti. Jadi kita bisa membersihkannya sekarangkan. Sedangkan bahan yang untuk kita makan sudah aku siapkan.” Jawab Andreas yang memegang sapu dan benda lainnya.

“Kalau begitu mari cepat kita kerjakan sekarang.” Sambung William sambil mengambil peralatan yang di bawa oleh Andreas.

William, Syahri dan Andreas pun terus bergegas membereskan semuanya. Hingga tak tersisa satu noda pun.

**Bersambung..

Terimakasih sudah mampir 😊😉**

Episodes
1 Sebelum kejadian.
2 Masuknya ruh William ke dalam Gantungan Kunci.
3 Tahun 2015
4 Di toko butik
5 Warung mie ramen.
6 Curhat
7 Tertegun
8 Mengetahui lebih dalam.
9 Rakus.
10 Lukisan.
11 Insiden di pagi hari.
12 Dua hari setelah membuka toko
13 Bertemu mantan
14 Ciuman pertama.
15 Cantik kali.
16 Melamar Mimi.
17 Bohongan.
18 Nikah dadakan.
19 Ileran.
20 Beneran.
21 Hiburan malam.
22 Menghilang
23 Bayangan siapa?
24 Roti lapis
25 Buket.
26 Ternyata Martin.
27 Dua pria misterius.
28 Syahri di culik.
29 Ketemu.
30 Rumah sakit.
31 Jangan sentuh aku.
32 1 bulan.
33 Tuan Jacko
34 Pertama berjumpa
35 Arsyad teman masa kecil Syahri.
36 Dokumen apa itu?
37 Singa yang menjelma jadi peri imut.
38 Siapa yang menjual toko aku.
39 Ternyata Mimi dan Andreas.
40 Amplop coklat.
41 Demi mengungkit masa lalu
42 Martin mabuk berat.
43 Aku seperti boneka sawah.
44 Sejak kapan Kamu jadi pacarku.
45 Bibir Syahri terluka.
46 Kembali pada malam pengantaran Dokumen.
47 Di Hotel
48 Butuh 2 jam buat mandi.
49 Teras atap rumah
50 Memaafkan Martin.
51 Warung Teh.
52 Martin dalang nya.
53 3 hari setelah kejadian
54 1 minggu setelah menikah
55 Kamu letih kenapa?
56 Martin cemburu.
57 Di meja makan.
58 Bulan Madu di Vila baru
59 Menatap.
60 Pemindahan Nama Vila.
61 Syahri cemberut.
62 Baju transparan
63 3 tiket ke "NTB"
64 Syahri Hamil.
65 Gagal memberi kabar baik.
66 Arsyad meninggal.
67 Part 67. 9 Bulan
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Sebelum kejadian.
2
Masuknya ruh William ke dalam Gantungan Kunci.
3
Tahun 2015
4
Di toko butik
5
Warung mie ramen.
6
Curhat
7
Tertegun
8
Mengetahui lebih dalam.
9
Rakus.
10
Lukisan.
11
Insiden di pagi hari.
12
Dua hari setelah membuka toko
13
Bertemu mantan
14
Ciuman pertama.
15
Cantik kali.
16
Melamar Mimi.
17
Bohongan.
18
Nikah dadakan.
19
Ileran.
20
Beneran.
21
Hiburan malam.
22
Menghilang
23
Bayangan siapa?
24
Roti lapis
25
Buket.
26
Ternyata Martin.
27
Dua pria misterius.
28
Syahri di culik.
29
Ketemu.
30
Rumah sakit.
31
Jangan sentuh aku.
32
1 bulan.
33
Tuan Jacko
34
Pertama berjumpa
35
Arsyad teman masa kecil Syahri.
36
Dokumen apa itu?
37
Singa yang menjelma jadi peri imut.
38
Siapa yang menjual toko aku.
39
Ternyata Mimi dan Andreas.
40
Amplop coklat.
41
Demi mengungkit masa lalu
42
Martin mabuk berat.
43
Aku seperti boneka sawah.
44
Sejak kapan Kamu jadi pacarku.
45
Bibir Syahri terluka.
46
Kembali pada malam pengantaran Dokumen.
47
Di Hotel
48
Butuh 2 jam buat mandi.
49
Teras atap rumah
50
Memaafkan Martin.
51
Warung Teh.
52
Martin dalang nya.
53
3 hari setelah kejadian
54
1 minggu setelah menikah
55
Kamu letih kenapa?
56
Martin cemburu.
57
Di meja makan.
58
Bulan Madu di Vila baru
59
Menatap.
60
Pemindahan Nama Vila.
61
Syahri cemberut.
62
Baju transparan
63
3 tiket ke "NTB"
64
Syahri Hamil.
65
Gagal memberi kabar baik.
66
Arsyad meninggal.
67
Part 67. 9 Bulan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!