Nikah dadakan.

Part 18

_____

Sudah lima bulan lamanya Syahri membuka toko butiknya. Kini penjualannya sangat diminati banyak orang. Hingga Syahri mempunyai dua karyawan yang bekerja di toko butik dia.

“Syahri, mari kita makan inikan sudah jam dua belas siang.” Ucap William sambil merayu Syahri agar makan siang.

“William, sebentar lagi lihat pengunjung kita sangat ramai hari ini dan kasihan para pekerja jika mereka di tinggal berdua.” Jawab Syahri sambil melayani beberapa pelanggan.

“Baiklah, kalau gitu aku tunggu di sana ya?” Ucap William sambil menunjuk ke arah meja kasirnya. Karena di bagian kursi tunggu sudah ramai para pelanggan yang duduk.

Beberapa menit kemudian, toko pun kembali sunyi.

“William yuk kita makan. Di depan sana ada buka tempat makan baru.” Syahri mengajak William ke sana.

“Buat Farida dan Tina , Kalian istirahat dulu setelah istirahat kalian bisa buka tokonya kembali.” Seru Syahri memberitahu kepada kedua anak buahnya.

“Baik nona.” Jawab serentak kedua anggotanya.

William dan Syahri berjalan menuju warung yang baru dibuka di sebrang jalan tidak jauh dari toko butiknya. Hingga mereka sampai di depan sebuah warung makan seperti tempat nongkrong anak muda.

“Syahri apakah ini tidak terlalu buruk buat kita berdua? Aku kan sudah tua.” Tanya William sambil berbisik.

Kemudian mereka melihat seorang wanita yang berjalan menuju mereka. Dan wanita itu membuka pintu ketika melihat wanita itu membuka pintu membuat William dan Syahri terkejut.

“Haaa!” William dan Syahri terkejut sambil memegang dadanya.

“Selamat datang buat pelanggan tercinta saya.” Sambut wanita tadi ternyata adalah Mimi.

“Mimi. Kak Mimi.” Ucap William sama Syahri secara bersamaan.

“Sudah biasa saja, kenapa kalian hanya melongo dan terkejut seperti itu. Mari masuk cepat.” Mimi menarik baju William dan Syahri.

“Kalian mau pesan makan dan minuman apa?” Tanya Mimi.

“Yang menurut kakak enak saja.” Ucap Syahri dengan ekspresi wajah yang masih tidak menyangka.

“Sayang, tolong buatkan Greentea dan kopi ya? Makanan nya satu Bulgogi dan Bibimbap.” Teriak Mimi dari meja kursi William dan Syahri.

“Ok sayang." Sahut seorang pria dari dapur dan ternyata itu adalah Andreas.

“Haa! Ka kalian.” Syahri dan William terkejut mereka saling pandang-memandang.

“Kalian tutup dulu mulu kalian berdua. Mau dengar kenapa kami bisa membuka usaha disini.” Ucap Mimi sambil menutup mulut Syahri dan William yang sedang melongo.

“Emang kakak kenapa? Kenapa tidak bekerja lagi di toko butik nona Salsa.” Tanya Syahri yang penasaran.

“Nona Salsa bangkrut. Semua asetnya di bawa kabur sama tunangannya. Tunangannya itu adalah seorang penipu.” Bisik Mimi.

“Apa? Tapi begitu sangat sempurna tunangannya.” Ucap Syahri yang heran.

“Memang sempurna, aku juga dulu sempat naksir. Tapi setelah aku pernah lihat dia bolak-balik ganti wanita dan membawanya ke bar. Aku jadi ilfil melihatnya.” Seru Mimi dengan semangat bercerita kembali.

“Ah! Masa sih kak.” Sahut Syahri yang sangat serius mendengarkannya.

Sedangkan William hanya menatap sambil menaik-naikkan kedua alisnya, kemudian William beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri dapur Andreas.

“Ssst! Lihat kedua wanita itu membahas pria lain. Apakah kamu tidak marah.” Ucap William dengan tatapan yang sangat serius.

“Apa! Apa aku kurang tampan dan berduit dimatanya.” Sahut Andreas dengan wajah yang kesal.

“Iya! Mari kita hajar kedua wanita itu.” Ucap William. Kemudian William dan Andreas pun datang dengan membawa makanan dan minuman yang sudah siap di sajikan.

Sedangkan Syahri dan Mimi sedang asik bercanda membahas pria tampan.

Braak!!

Andreas meletakkan makanan di atas meja dengan sangat kuat.

“Sayang, kamu kenapa.” Mimi segera bangkit dari duduknya dan mendekati Andreas.

“Apa aku kurang tampan dan tajir di matamu.” Tanya Andreas dengan ekspresi wajah yang lucu.

“Kamu ganteng kok dan tajir. Tidak ada yang kurang satu pun dari kamu.” Jawab Mimi gugup sambil membelai wajah Andreas.

“Yang benar." Sahut Andreas dengan wajah manja.

“Uh! Suami aku yang ganteng ini, kamu memang menggemaskan.” Mimi mencubit pipi Andreas.

“Apa? Suami?” Teriak serentak William dan Syahri sambil saling menatap.

“Iya, kami sudah nikah tapi maaf mendadak.” Sahut Mimi.

“Mendadak!” Syahri terkejut.

“Kalau sudah suka sama suka, buat apa lagi berlama-lama. Nanti payah.” Ucap Mimi dengan berbisik.

“Sudah silahkan makan dulu.” Mimi mempersilahkan makan.

Kemudian mimi dan Andreas pergi meninggalkan mereka berdua yang sedang asik makan.

“Syahri, kamu kenapa?” tanya William karena melihat Syahri sepertinya agak murung.

“William, aku juga ingin menikah dan punya anak yang lucu-lucu.” Ucap Syahri spontan.

“Hem!” William menghela nafas lalu menundukkan kepalanya.

“William kamu kenapa? Apa kamu tidak ingin menikah denganku.” Tanya Syahri dengan wajah yang cukup serius.

“Maaf Syahri, aku tidak bisa menikah dengan kamu untuk sekarang. Kamu tahukan aku hanya seorang goblin.” Jawab William dengan nada yang rendah.

“Ya sudah mari kita lanjutkan makan dulu.” Ucap Syahri dengan wajah sedih.

Beberapa menit kemudian mereka selesai makan kemudian membayar makanan mereka ke Mimi.

“Terimakasih.” ucap Mimi kepada William dan Syahri.

“Jangan lupa nanti malam singgah ke sini, aku akan traktir minum-minum.” Teriak Andreas.

“Baik, kami pasti datang.” Sahut Syahri.

Kemudian William dan Syahri meninggalkan restoran Andreas dan Mimi. Sesampainya di depan toko. Syahri terhenti dan memegang tangan William.

“Apakah kamu beneran mencintai aku?” Tanya Syahri.

“ Beneran ngapain aku berbohong kepada kamu.” Ucap William sambil memegang kedua lengan Syahri dan menatap wajah yang sendu.

“Mari kita menikah.” Sahut Syahri sambil menatap wajah William.

“Baik, mari kita menikah sekarang juga.” William mengajak Syahri menyebrang jalan menjumpai Andreas dan Mimi.

“Ada apa ini?” Tanya Mimi dengan wajah yang bingung, begitu juga dengan Andreas.

“Syahri ingin menikah. Mari nikahkan kami.” Ucap William dengan sungguh-sungguh.

“Apa?” Andreas dan Mimi pun terkejut.

Beberapa menit kemudian Mimi dan Andreas selesai menikahkan mereka. Suara sorak-sorakan menyertai kedua pasangan tersebut. Namun setelah itu, langit dan angin kencang pun terjadi. Membuat mereka terkejut dan merasa ketakutan.

“Terimakasih ya Mimi dan Andreas, sudah menjadi saksi buat kami. Mari Syahri kita balik.” Ucap William menarik tangan Syahri dan berjalan dengan begitu cepat hingga sampai ke toko butik Syahri.

“Syahri, apa pun yang kamu lihat jangan di ingat anggap saja seperti mimpi.” Ucap William sambil mendorong Syahri masuk kedalam toko, kemudian William berusaha menahan pintu dari luar.

“William.” Teriak Syahri.

“Sudah kamu tenang saja di dalam.” Teriak William sambil menahan pintu dari luar.

Anginnya begitu sangat kencang, langit begitu gelap seketika. William terus menahan pintu hingga tiga jam lamanya.

Kemudian langit kembali seperti biasa, angin yang kencang pun tiba-tiba menghilang dengan seketika. William lemas, ia terduduk sambil menyandarkan badannya di pintu.

“Nona.” Teriak dua anggotanya yang merasa kuatir kepada Syahri.

“Kalian bisa pulang sekarang dan untuk besok kalian bisa libur.” Tegas Syahri memberitahu ke anggotanya.

“Baik nona, kami permisi pulang dulu.” Kedua anggotanya pamit pulang dengan ketakutan.

Kemudian Syahri keluar dan membawa William masuk kedalam toko sambil memberikan secangkir air hangat.

“William, kamu minum dulu.” Syahri memberikan minuman hangat ke William.

“Terimakasih, apa kamu ada yang terluka?” Tanya William merasa cemas.

“Tidak, justru kamu yang terluka?” Tanya Syahri dengan wajah yang begitu cemas.

“Tidak." Sahut singkat William menatap lurus ke arah pintu luar. Ia melihat nenek tua pemilik toko yang di tempati Syahri berdiri menatapnya tajam.

“Sebentar ya Syahri.” William meninggalkan Syahri kemudian ia berjalan keluar menjumpai nenek tadi.

“William mau kemana?” Syahri yang penasaran dan diam-diam mengikuti William dari belakang.

Sedangkan William berjalan lurus kemudian berhenti di samping toko Syahri.

Kemudian nenek tersebut berubah menjadi seorang pria tinggi besar yang memakai jubah putih dengan penutup kepala yang menutupi wajahnya.

“Apa yang kamu lakukan. Kenapa kamu menikah dengan manusia yang jelas-jelas saya sudah memberitahu kamu agar tidak jatuh cinta apa lagi menikah dengannya. Kamu tahu akibatnya kan? ” Teriak pria yang memakai jubah putih.

Sedangkan Syahri yang menguping terkejut melihat dan mendengar perkataan itu kemudian berlari masuk kedalam tokonya.

“Iya saya tahu. Saya akan menerimanya.” Sahut William dengan tenang.

“Baik, kamu bersiap-siaplah mulai dari sekarang.” Ucap pria yang memakai jubah kemudian ia pergi bersama angin yang berhembus kencang.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Yuni Sulistiarsih

Yuni Sulistiarsih

syahri yang sudah cinta kepada William..

2021-12-31

1

Fa Rel

Fa Rel

mimi yg dlu jahat kn

2021-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 Sebelum kejadian.
2 Masuknya ruh William ke dalam Gantungan Kunci.
3 Tahun 2015
4 Di toko butik
5 Warung mie ramen.
6 Curhat
7 Tertegun
8 Mengetahui lebih dalam.
9 Rakus.
10 Lukisan.
11 Insiden di pagi hari.
12 Dua hari setelah membuka toko
13 Bertemu mantan
14 Ciuman pertama.
15 Cantik kali.
16 Melamar Mimi.
17 Bohongan.
18 Nikah dadakan.
19 Ileran.
20 Beneran.
21 Hiburan malam.
22 Menghilang
23 Bayangan siapa?
24 Roti lapis
25 Buket.
26 Ternyata Martin.
27 Dua pria misterius.
28 Syahri di culik.
29 Ketemu.
30 Rumah sakit.
31 Jangan sentuh aku.
32 1 bulan.
33 Tuan Jacko
34 Pertama berjumpa
35 Arsyad teman masa kecil Syahri.
36 Dokumen apa itu?
37 Singa yang menjelma jadi peri imut.
38 Siapa yang menjual toko aku.
39 Ternyata Mimi dan Andreas.
40 Amplop coklat.
41 Demi mengungkit masa lalu
42 Martin mabuk berat.
43 Aku seperti boneka sawah.
44 Sejak kapan Kamu jadi pacarku.
45 Bibir Syahri terluka.
46 Kembali pada malam pengantaran Dokumen.
47 Di Hotel
48 Butuh 2 jam buat mandi.
49 Teras atap rumah
50 Memaafkan Martin.
51 Warung Teh.
52 Martin dalang nya.
53 3 hari setelah kejadian
54 1 minggu setelah menikah
55 Kamu letih kenapa?
56 Martin cemburu.
57 Di meja makan.
58 Bulan Madu di Vila baru
59 Menatap.
60 Pemindahan Nama Vila.
61 Syahri cemberut.
62 Baju transparan
63 3 tiket ke "NTB"
64 Syahri Hamil.
65 Gagal memberi kabar baik.
66 Arsyad meninggal.
67 Part 67. 9 Bulan
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Sebelum kejadian.
2
Masuknya ruh William ke dalam Gantungan Kunci.
3
Tahun 2015
4
Di toko butik
5
Warung mie ramen.
6
Curhat
7
Tertegun
8
Mengetahui lebih dalam.
9
Rakus.
10
Lukisan.
11
Insiden di pagi hari.
12
Dua hari setelah membuka toko
13
Bertemu mantan
14
Ciuman pertama.
15
Cantik kali.
16
Melamar Mimi.
17
Bohongan.
18
Nikah dadakan.
19
Ileran.
20
Beneran.
21
Hiburan malam.
22
Menghilang
23
Bayangan siapa?
24
Roti lapis
25
Buket.
26
Ternyata Martin.
27
Dua pria misterius.
28
Syahri di culik.
29
Ketemu.
30
Rumah sakit.
31
Jangan sentuh aku.
32
1 bulan.
33
Tuan Jacko
34
Pertama berjumpa
35
Arsyad teman masa kecil Syahri.
36
Dokumen apa itu?
37
Singa yang menjelma jadi peri imut.
38
Siapa yang menjual toko aku.
39
Ternyata Mimi dan Andreas.
40
Amplop coklat.
41
Demi mengungkit masa lalu
42
Martin mabuk berat.
43
Aku seperti boneka sawah.
44
Sejak kapan Kamu jadi pacarku.
45
Bibir Syahri terluka.
46
Kembali pada malam pengantaran Dokumen.
47
Di Hotel
48
Butuh 2 jam buat mandi.
49
Teras atap rumah
50
Memaafkan Martin.
51
Warung Teh.
52
Martin dalang nya.
53
3 hari setelah kejadian
54
1 minggu setelah menikah
55
Kamu letih kenapa?
56
Martin cemburu.
57
Di meja makan.
58
Bulan Madu di Vila baru
59
Menatap.
60
Pemindahan Nama Vila.
61
Syahri cemberut.
62
Baju transparan
63
3 tiket ke "NTB"
64
Syahri Hamil.
65
Gagal memberi kabar baik.
66
Arsyad meninggal.
67
Part 67. 9 Bulan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!