Di toko butik

Part 4

____

Pagi yang begitu cerah secerah hati Syahri yang kala itu sedang bersemangat berjaga di depan dan melayani beberapa pelanggan yang menanyakan barang kepadanya. Namun tetap saja, sebaik apa pun kita bekerja serama apa pun kita terhadap kawan tetap saja ada saja yang tidak suka kepada kita. Mereka iri atas dedikasi yang kita punya.

“Awas kamu ya?” Gumam Mimi yang kala itu iri terhadap Syahri kenapa orang lebih senang dan lebih banyak bertanya kepadanya dari pada aku yang sudah lama bekerja di sini.

Syahri yang sedang menjaga pajangan yang berada di depan menyambut kedatangan pelanggan, “Selamat datang ada yang bisa saya bantu. Kami di sini punya koleksi baju-baju baru selain itu jika anda punya keperluan untuk acara tertentu anda juga bisa memesan di sini.”

Pelanggan wanita tersebut berdiri di hadapan Syahri, “Saya mau pesan baju gaun desain baru ya? Apakah ada di sini.” Tanya pelanggan dengan nada lembut.

Syahri membuka buku tentang model rancangan, “Ada nyonya, mari saya tunjukkan model-modelnya.” Sambil menunjukkan rancangan-rancangan baru ke pelanggan.

Pelanggan wanita tersebut menganggukan kepala, “Saya suka yang ini, di mana saya bisa memesannya.” Jawab pelanggan tersebut.

Syahri melangkahkan kakinya terlebih dahulu, “Mari saya antar ke ruangan nyonya.” Sahut Syahri sambil menunjukkan ruangan Salsa.

Langkah kaki Syahri dan pelanggan wanita tersebut terhenti tepat di depan ruangan Salsa.

Tok!

Tok!

Tok!

(suara ketukan pintu)

“Silahkan masuk.” Sahut Salsa mempersilahkan masuk.

Syahri membuka pintu ruangan Salsa, “Nyonya ada yang ingin memesan baju untuk acara tertentu.” Ucap Syahri kepada Salsa.

Salsa yang sedang duduk di kursi kesayangannya menjawab, “Bawa dia masuk dan kamu silahkan keluar tinggalkan kami berdua.” Jawab Salsa terlihat tegas.

Syahri menundukkan sedikit tubuhnya, “Baik nyonya.” Jawab singkat Syahri sambil menutup pintu dan mempersilahkan wanita itu masuk.

Wajah Salsa tersenyum manis menatap kedatangan pelanggan wanita yang berjalan masuk ke dalam ruangannya, “Ya ampun nyonya Merlin kamu ke sini, mau pesan apa? Mari silahkan duduk.” Ucap Salsa dengan lembut.

Wanita tersebut duduk anggun, “Aku tadinya cuman mau lihat-lihat saja, tapi setelah aku masuk dan ingin melihat-lihat baju. Ada salah satu karyawan kamu yang menyambut ku dengan hangat dan penuh senyuman bukan itu saja, ia menawarkan baju rancangan terbaru yang di desain khusus dari Paris."

Merlin memegang tangan Salsa, "Jadi aku tertarik dengan apa yang ia bilang, dia anak baru ya? soalnya baru ini aku nampak wajahnya.” Sahut Merlin membicarakan Syahri.

Salsa menganggukan kepalanya, “Ia, dia anak baru dan semenjak dia ada di sini toko butik aku ramai.” Sahut Salsa dengan wajah tersenyum.

Merlin memegang tangan Salsa, “Kasih bonus dong, dedikasi nya bagus loh pertahankan itu.” Sahut singkat Merlin.

Waktu pun terus berjalan pukul 17:00 sore, setelah Salsa memikirkan mateng-mateng atas kerja keras yang di buat Syahri dan apa yang di bilang Merlin. Salsa pun memanggil Syahri.

Mimi menatap tajam Syahri, “He! dipanggil nyonya pergi sana.” Ucap ketus Mimi ke Syahri.

Syahri hanya diam dengan wajah yang polos ia menjawab, “Baik kak.” Jawab singkat Syahri kemudian meninggalkan Mimi.

Syahri pun pergi menjumpai Salsa, serasa dilangkahi oleh Syahri. Mimi tidak senang atas kinerja dan sanjungan-sanjungan yang di terima Syahri dan membuat rencana yang tidak baik setelah pulang nanti.

Tepat pukul 18:00 sore Salsa sebagai bos yang mempunyai tempat itu sudah pulang duluan, tinggal lah Syahri dan karyawan lainnya yang masih membersihkan toko tersebut.

*****

Di kamar mandi.

Buft!

Suara lemparan tong sampah mengenai kaki Syahri.

Syahri yang sedang mencuci tangan di Wastafel terkejut, “Ada apa ini, kenapa kalian kenapa kamu kak Mimi?” Tanya Syahri yang kala itu bingung.

Mimi melipat kedua tangannya dan meletakkannya di dada, dengan tatapan tajam menatap wajah Syahri, “Banyak omong, kau sadar kau anak baru disini jangan banyak tingkah dan gak usah sok ramah lah sama pelanggan. Mari kita buat dia menyesal dan buat dia tidak betah di sini.” Ucap Mimi memberi isyarat kedua karyawan lainnya.

Syahri pun di bully habis-habisan oleh teman satu kerjaannya. Mereka iri apa yang Syahri buat dan pujian-pujian yang selalu di lantunkan untuknya.

Dengan baju dan rambut yang acak-acakan, Syahri menunggu bus, beberapa menit kemudian bus pun datang.

“Apa salahku! Kenapa mereka sejahat itu padaku.” Ucap Syahri sambil menangis menunggu bus di stasiun bus, lengan bajunya di sobek rambut dan wajahnya berantakan. Satu penumpang yang menaiki bus melihatnya dan mengumpat di belakangnya.

Beberapa menit kemudian bus pun terhenti, Syahri turun dan melangkah kan kakinya sambil berlari dan menghapus air mata yang mengalir dan membasahi pipinya.

Sesampainya di rumah ia berlari kedalam kamar dan membaringkan badannya.

“Gantungan kunci, aku tidak punya teman curhat aku tidak punya siapa-siapa di dunia ini untuk berlindung. Kenapa mereka kejam sekali kepadaku apa salahku andai kau bisa berbicara dan kau seorang manusia aku ingin memelukmu gantungan kunci.”

Syahri yang berbaring di atas tempat tidur sambil menangis, air matanya pun terjatuh mengenai badan boneka gantungan kunci tersebut dan membuat gantungan tua itu bersinar terang.

Kesedihan hatinya tak terbendung, air matanya terus mengalir dan menghantarkan ia tidur. Hujan pun turun begitu derasnya, seakan-akan ikut serta sedih melihat Syahri bersedih malam itu.

*****

Kring!

Kring!

Kring!

( alarm berbunyi )

Pagi pun menyambut dengan indahnya matahari pagi.

Syahri membuka kedua matanya, “Rasanya aku tidak ingin datang bekerja lagi.” Ucap Syahri yang terbangun sambil melihat jam digitalnya yang kala itu terus berbunyi.

Syahri yang masih terbaring di atas ranjang mengendus, “Hem wangi apa ini?”

Syahri berjalan keluar mengikuti wangi makanan tersebut, yang ternyata harum makanan tersebut tercium dari dapur rumahnya.

“Haa! Sarapan siapa yang pesan perasaan aku tidak memesan makanan!” Ucap Syahri melihat makanan di atas meja riasnya.

“Halo siapa di sana, halo!” Teriak Syahri sambil keliling rumahnya mencari-cari siapa yang membuat makanan itu.

Tak!

( Suara gelas jatuh kelantai ).

Pelan-pelan Syahri menghampiri dapur dan terkejut melihat ada seorang pria sedang berdiri di dapur, Syahri bertanya. “Siapa kamu, kenapa kamu bisa masuk ke rumah saya.”

Syahri yang kala itu gugup takut dan membawa sapu dan mengarahkan ke arah lelaki itu.

“Kamu siapa? Ha.” Teriak Syahri dari belakang pria tersebut.

Lelaki itu pun menoleh dan berkata. “Terima kasih sudah membebaskan saya.” Sahut pria tersebut sambil tersenyum.

Syahri mengerutkan keningnya, “Maksudmu saya membebaskan mu! Tunggu saya tidak mengerti.” Ucap Syahri bingung.

“Mari duduk biar saya ceritakan.” Ucap William sambil memegang bahu Syahri dan mengajaknya duduk.

...William menjelaskan....

...✨✨...

“Begini ceritanya, saya ini adalah anak bangsawan terkaya, saya dan ayah saya sebagai kolektor jual barang antik hingga ke berbagai Negara. Suatu hari kami ada pertemuan lelang lukisan yang dimana lukisan itu sangat langkah dan jika di jual kembali harganya sangat mahal. Ketika pelelangan berakhir saya dan ayah saya berhasil memenangkan dan mendapatkan lukisan tersebut, namun ada orang yang ingin merebut lukisan tersebut dengan cara yang tidak baik."

"Ayah saya dan saya di bantai, terjadilah perkelahian yang sengit membuat saya dan ayah saya meninggal. Tapi sayangnya saya bukannya meninggal, melainkan jiwa saya tersangkut di gantungan kunci kuno.

Saya pernah dengar, jika kita memiliki sebuah benda yang kuno dan kita sangat menjaga dan merawat barang tersebut. Barang itu suatu saat akan menjadi wadah atau media singgah ruh seseorang atau bisa saja di sebut Goblin, namun saat itu saya tidak percaya hingga saya mengalami itu sendiri."

"Saya sudah lama melihat orang-orang mengambil gantungan kunci tersebut dan berharap ada orang yang bisa membebaskan saya. Namun tidak mendapatkan jiwa yang tulus untuk membebaskan saya. Hingga akhirnya aku bertemu denganmu dan engkau telah membebaskan saya, terimakasih saya berjanji akan menjagamu sampai batas sang Pencipta ingin mengambilku kembali."

Syahri memotong pembicaraan pria tersebut dan berdiri mendekati pria tersebut, “Sudah omong kosongnya? Kamu pikir aku percaya apa kata-katamu! Cepat keluar cepat.” Ucap Syahri sambil memukul-mukul pelan badan pria tersebut.

Pria tersebut mengelak, “Aduh! Aduh percayalah, coba kamu lihat gantungan kunci yang kamu pegang sudah tidak ada kan.” Ucap pria tersebut sambil menahan sakit akibat di pukul Syahri.

Syahri berlari ke kamar membongkar semua kamar termasuk ranjang miliknya, “Ah iya, mana tadi perasaan tadi malam aku letakkan di sampingku. Kenapa pagi-pagi sudah tak ada.” Gumam Syahri sambil terus mencari ke semua tempat.

William hanya tersenyum sambil melihat Syahri terus sibuk mencari gantungan kuncinya.

Syahri yabg kelelahan akibat mencari keberadaan gantungan kunci tersebut menghela nafas pendek, “Haaa! Dimana ya?” Kemudian Syahri memalingkan wajahnya, “He, kamu jangan senyum saja cepat bantuin aku.” Teriak Syahri.

Dengan santainya pria tersebut menjawab, “Aku 'kan sudah bilang, itu aku ini.” Sambil menunjuk kearahnya sendiri.

Dengan secepat kilat Syahri mendekati pria tersebut dan menatap wajahnya dengan dekat.

“Hem! Baiklah aku percaya kalau itu kau.” Ucap singkat Syahri.

**Bersambung.

Terimakasih sudah mampir 😁**.

Terpopuler

Comments

Love You

Love You

Secerah hatiku aka🥰🥰🥰

2022-03-11

2

Ijah

Ijah

Singkat, tp alur nya bagusjg jelas
cerita yg menarik Thor 👍🏻

2022-01-10

1

Yuni Sulistiarsih

Yuni Sulistiarsih

like and favorit...💕

2021-12-28

1

lihat semua
Episodes
1 Sebelum kejadian.
2 Masuknya ruh William ke dalam Gantungan Kunci.
3 Tahun 2015
4 Di toko butik
5 Warung mie ramen.
6 Curhat
7 Tertegun
8 Mengetahui lebih dalam.
9 Rakus.
10 Lukisan.
11 Insiden di pagi hari.
12 Dua hari setelah membuka toko
13 Bertemu mantan
14 Ciuman pertama.
15 Cantik kali.
16 Melamar Mimi.
17 Bohongan.
18 Nikah dadakan.
19 Ileran.
20 Beneran.
21 Hiburan malam.
22 Menghilang
23 Bayangan siapa?
24 Roti lapis
25 Buket.
26 Ternyata Martin.
27 Dua pria misterius.
28 Syahri di culik.
29 Ketemu.
30 Rumah sakit.
31 Jangan sentuh aku.
32 1 bulan.
33 Tuan Jacko
34 Pertama berjumpa
35 Arsyad teman masa kecil Syahri.
36 Dokumen apa itu?
37 Singa yang menjelma jadi peri imut.
38 Siapa yang menjual toko aku.
39 Ternyata Mimi dan Andreas.
40 Amplop coklat.
41 Demi mengungkit masa lalu
42 Martin mabuk berat.
43 Aku seperti boneka sawah.
44 Sejak kapan Kamu jadi pacarku.
45 Bibir Syahri terluka.
46 Kembali pada malam pengantaran Dokumen.
47 Di Hotel
48 Butuh 2 jam buat mandi.
49 Teras atap rumah
50 Memaafkan Martin.
51 Warung Teh.
52 Martin dalang nya.
53 3 hari setelah kejadian
54 1 minggu setelah menikah
55 Kamu letih kenapa?
56 Martin cemburu.
57 Di meja makan.
58 Bulan Madu di Vila baru
59 Menatap.
60 Pemindahan Nama Vila.
61 Syahri cemberut.
62 Baju transparan
63 3 tiket ke "NTB"
64 Syahri Hamil.
65 Gagal memberi kabar baik.
66 Arsyad meninggal.
67 Part 67. 9 Bulan
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Sebelum kejadian.
2
Masuknya ruh William ke dalam Gantungan Kunci.
3
Tahun 2015
4
Di toko butik
5
Warung mie ramen.
6
Curhat
7
Tertegun
8
Mengetahui lebih dalam.
9
Rakus.
10
Lukisan.
11
Insiden di pagi hari.
12
Dua hari setelah membuka toko
13
Bertemu mantan
14
Ciuman pertama.
15
Cantik kali.
16
Melamar Mimi.
17
Bohongan.
18
Nikah dadakan.
19
Ileran.
20
Beneran.
21
Hiburan malam.
22
Menghilang
23
Bayangan siapa?
24
Roti lapis
25
Buket.
26
Ternyata Martin.
27
Dua pria misterius.
28
Syahri di culik.
29
Ketemu.
30
Rumah sakit.
31
Jangan sentuh aku.
32
1 bulan.
33
Tuan Jacko
34
Pertama berjumpa
35
Arsyad teman masa kecil Syahri.
36
Dokumen apa itu?
37
Singa yang menjelma jadi peri imut.
38
Siapa yang menjual toko aku.
39
Ternyata Mimi dan Andreas.
40
Amplop coklat.
41
Demi mengungkit masa lalu
42
Martin mabuk berat.
43
Aku seperti boneka sawah.
44
Sejak kapan Kamu jadi pacarku.
45
Bibir Syahri terluka.
46
Kembali pada malam pengantaran Dokumen.
47
Di Hotel
48
Butuh 2 jam buat mandi.
49
Teras atap rumah
50
Memaafkan Martin.
51
Warung Teh.
52
Martin dalang nya.
53
3 hari setelah kejadian
54
1 minggu setelah menikah
55
Kamu letih kenapa?
56
Martin cemburu.
57
Di meja makan.
58
Bulan Madu di Vila baru
59
Menatap.
60
Pemindahan Nama Vila.
61
Syahri cemberut.
62
Baju transparan
63
3 tiket ke "NTB"
64
Syahri Hamil.
65
Gagal memberi kabar baik.
66
Arsyad meninggal.
67
Part 67. 9 Bulan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!