Pukul enam malam selesai melaksanakan sholat maghrib Lichyia langsung pamit pergi menuju sebuah kantor WO yang akan mengatur semua persiapan pernikahannya dengan Arel
"Huh!! Macet banget" ucap Lichyia kesal karena padatnya kendaraan pada jam pulang kerja
Drttt... drtr...
Panggilan masuk dari Arel
"Halo"
"Kau ada dimana kenapa lama sekali dalam waktu sepuluh menit lagi kamu harus sudah ada disini" ucap Arel dingin kemudian mematikan sambungan telepon
"Ck bagaimana bisa aku akan menikah dengan orang seperti ini bahkan dia saja tidak punya hati" ucap Lichyia dan menutup wajah nya dengan kedua tangannya
Perlahan jalanan mulai terbuka luas dan dengan segera Lichyia tanpa gas menuju kantor WO
"Maaf aku terlambat" ucap Lichyia
"Tidak masalah nona" ucap sang pemilik usaha
Meeting di mulai dan tampak Arel dengan Lichyia berbeda pendapat tentang dekorasi yang diinginkan masing masing
"Aku ingin yang seperti ini" ucap Arel
"Tapi bagus yang ini" ucap Lichyia
"Tapi aku lebih suka yang ini mbak pakai dekorasi yang ini saja" ucap Arel kekeh tak terbantahkan
Lichyia hanya bisa menghela nafas kasar dan mau tak mau dia hanya bisa mengikuti kemauan sang calon suami
"Sebenarnya kemarin nyonya Arlla memilih dekorasi yang sama dengan nona Lichyia tetapi dia menyerahkan semuanya pada kalian"
"Yang menikah aku bukan mama jadi tetapkan dekorasi seperti yang aku mau" ucap Arel
"Baiklah kalau begitu pernikahan nya di adakan dimana" tanya sang pengatur acara
"Hotel Greenwoods" ucap Arel cepat
"Tapi... "
"Tidak ada tapi tapian" ucap Arel menyela ucapan Lichyia
"Baiklah sebentar ini contoh undangan nya sisa nya akan kami kirim ke kediaman Nyonya Arlla" ucap Ria sang pengatur acara
"Sebagian kirimkan ke kediaman tante Arlla dan sebagian lagi kirim ke alamat ini" ucap Lichyia
"Oh baiklah"


Satu jam meeting akhirnya mereka keluar dari ruang rapat
"Besok jangan lupa ada fitting baju pengantin di butik milik oma Sandra" ucap Arel
"Iya"
Lichyia melajukan mobilnya menuju sebuah taman bermain disana ramai sekali dengan anak kecil dan para orang tua untuk menghabiskan malam bersama dengan bersenang senang
"Apa benar aku akan menikah dengan tuan Arel enam hari lagi?" tanya Lichyia pada dirinya sendiri seolah tak percaya jika dia akan menikah secepat itu
Lichyia mengusap wajah cantik nya dengan kasar. Dia frustrasi memikirkan bagaimana nanti nasib pernikahan nya secara Arel tak pernah melirik nya sama sekali bahkan bayang bayang perceraian selalu ada di mata Lichyia
"Enggak aku harus bertahan bagaimana pun caranya bukankah cinta bisa tumbuh karena terbiasa" ucap Lichyia meyakinkan dirinya sendiri
Sebuah bola berwarna biru menggelinding dan berhenti tepat di kaki Lichyia yang menggunakan high heels
"Bola siapa ini" gumam Lichyia
"Itu bolaku tante" ucap seorang anak kecil yang lucu dengan rambut berwarna coklat
Lichyia memberikan bola itu pada sang pemilik nya
"Hati hati kalau bermain bola bagaimana kalau tadi terjatuh ke jalan raya kau bisa bahaya" ucap Lichyia dengan mengusap lembut rambut anak laki laki itu
"Dimana mama mu" tanya Lichyia dan anak itu menunjuk pada seorang wanita yang sedang berjalan ke arah mereka
"Maaf ya anak saya main bola nya kejauhan mbak gak papa kan" tanya wanita itu
"Gak papa jaga anak nya ya bahaya dekat jalan raya" ucap Lichyia
"Makasih saya lagi sedih jadi pikiran saya kemana mana" ucap wanita itu
"Kalau boleh tau kenapa"
"Suami saya mulai mencari wanita lain di luar sana dan dia berniat menceraikan saya sejak dua tahun yang lalu saat kelahiran Diego karena pernikahan kami atas dasar perjodohan bukan karena cinta" ucap wanita itu
Lichyia termenung sejenak dan berpikir akankah pernikahan nya akan menjadi seperti itu dengan Arel nanti
"Mama jangan sedih ya mama masih punya Diego" ucap bocah kecil berusia tiga tahun itu membuat Lichyia tanpa sadar meneteskan air matanya
"Mbak yang sabar ya" ucap Lichyia tanpa tau harus berkata apa
"Makasih ya" ucap wanita itu
"Oh ya kenalkan saya Arin" ucap Arin memperkenalkan diri
"Saya Lichyia" ucap Lichyia dengan ramah
"Mama berdarah" ucap Diego sambil menyeka darah yang mengalir di hidung nya
"Astagfirullah sayang kamu mimisan lagi" ucap Arin sambil membersihkan darah yang ada di hidup putra nya
"Dia sakit apa" tanya Lichyia
"Leukimia" ucap Arin dengan lesu
"Apa sudah melakukan pengobatan" tanya Lichyia
"Saya mau nya seperti itu tapi mau bagaimana lagi uang yang di berikan sama suami saya semakin lama semakin berkurang dan itu hanya cukup untuk makan" ucap Arin
"Apa ayah nya tau kalau Diego sakit seperti ini" tanya Lichyia hati hati takut menyinggung perasaan Arin
"Dia tahu tapi tak perduli padahal Diego darah daging nya sendiri" ucap Arin
"Mama Diego masih kuat kok buat jagain mama gak perlu belobat" ucap Diego mampu menembus relung hati Lichyia
"Ekhem gini kebetulan saya seorang dokter bagaimana kalau Diego biar saya yang rawat InsyaAllah pasti ada jalan" ucap Lichyia
"Biaya nya" tanya Arin
"Alhamdulillah saya punya rezeqi yang cukup dan gaji saya juga terlalu banyak hanya untuk saya habiskan lebih baik untuk pengobatan Diego gimana? Kamu mau kan sayang berobat sama tante" tanya Lichyia
"Mau tante makasih ya tante cantik" ucap Diego sambil memeluk tubuh Lichyia sebagai rasa terima kasih nya
"Sama sama sayang"
Semoga saja aku bisa memeluk seorang anak nantinya batin Lichyia
Dan semoga dengan aku membantu orang lain akan menjadikan jalan hidup ku nanti lebih baik... Aku pasrahkan semuanya pada engkau Yang Maha Kuasa hidupku, hatiku, jiwaku dan nyawaku.... Jika nanti Arel adalah jodohku maka persatukanlah kami dan jangan pernah pisahkan kami kecuali maut ku Ya Allah.... Dan jika nanti Arel bukanlah orang yang tepat untukku maka bantulah aku untuk merelakan semuanya.... Dan tanpa ku sadari hati ini mulai terpatri dengan namanya dan semoga aku tak akan merasa sakit hati karena cinta ini Ya Allah batin Lichyia sambil mengusap air mata nya yang terjatuh di pipi putih nya dan masih memeluk tubuh Diego bocah kecil berusia dua tahun yang memiliki sifat dewasa karena keadaan
"Sekali lagi saya terima kasih banyak sama Dokter Lichyia saya gak tau harus berucap apa dan harus berbuat apa untuk membalas semua kebaikan dokter" ucap Arin
"Bersyukur lah pada Yang Maha Kuasa sang penentu jalan kita dan pertemuan ini juga karena rencana nya kita cukup banyak berdoa aja semoga Diego bisa sembuh iya kan sayang" ucap Lichyia
"Iya tante"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Ani Ani
Baik nya hati nya
2024-02-28
0
🕊️airin😘
ikutan mengsedih 😭
2021-12-09
1
Benazier Jasmine
lychia betul2 wanita baik sekali
2021-11-13
1