Bab 7

"Katakan kalau mama bohong" ucap Arel

"Mama jujur jika kamu tidak percaya bisa kau tanyakan sama papa kamu" ucap Arlla dan pergi meninggalkan Arel sendiri

"Gak aku gak percaya bagaimana bisa tante Lela sebaik itu adalah perusak rumah tangga mama" gumam Arel

Satu minggu kemudian Arlla, Alendra dan Alina kembali ke tanah air sedangkan Arel sudah kembali sejak dua hari yang lalu

"Bagaimana proyek dengan perusahaan William Group" tanya Arel pada Andra yang masih setia fokus dengan angka angka yang berjejer di layar laptop milik nya

"Semuanya berjalan lancar tuan tapi beberapa minggu yang lalu sempat tersendat karena ada korupsi yang untung nya cepat di ketahui" ucap Andra

"Bagus aku percayakan semuanya sama kamu" ucap Arel

Saat ini Arel dan Andra sedang berada di ruang meeting satu jam yang lalu mereka melakukan rapat bersama dengan perusahaan Dirgantara Group yang kini di pegang oleh Aska putra dari Irene dan Aheksa

"Maaf tuan ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda" ujar Lita sambil menunduk hormat

"Suruh dia masuk" ucap Arel tanpa menatap Lita

Seorang wanita cantik masuk me dalam ruang meeting itu

"Tuan Arel" sapa wanita itu

Arel yang mendengar suara panggilan dari arah belakang nya pun memutar kursi nya menghadap wanita itu sedangkan Andra pamit undur diri

"Lichyia" ucap Arel dengan mengernyit

"Ada keperluan apa kau kesini jika ingin bertemu mama kau bisa langsung ke rumah" ucap Arel dingin dan kembali menghadap laptop nya

"Aku ingin bertemu dengan mu tuan Arel" ucap Lichyia

"Katakan aku tidak punya waktu banyak hanya untuk meladeni wanita seperti mu" ucap Arel

"Sebegitu benci nya kah kamu sama aku" tanya Lichyia

"Ya aku benci dengan dirimu kau mencari muka di depan mama ku dan dengan begitu kau bisa masuk ke keluarga besar kami dan dengan begitu nama mu akan semakin di kenal dunia dengan bantuan mama iya kan dokter Lichyia" ucap Arel tegas dan dingin mampu menghunus hati Lichyia

"Aku tau kau pasti menolak perjodohan itu begitu juga dengan aku apa kamu pikir aku mau menikau dengan orang yang tidak pernah mencintai aku" ucap Lichyia

"Jika kau datang kemari hanya untuk membicarakan itu kau bisa pergi sekarang atau perlu aku antar dirimu keluar" tanya Arel

Lichyia yang merasa dirinya di usir pun lebih memilih pergi dengan cara baik baik dia sadar diri dia tidak di harapkan disini

"Aku akan pergi sendiri terima kasih atas waktunya tuan permisi" ucap Lichyia dan berjalan pergi meninggalkan ruangan itu

Arel menutup laptopnya dengan kasar dan mengacak rambutnya frustrasi desakan dari mama nya untuk menikahi Lichyia membuat dia bimbang karena dia tidak ingin meninggalkan Kinara, sang pujaan hatinya

"Aarrrkkkkhhhh andai saja aku di paksa menikah dengan Kinara bukan Lichyia maka dengan suka rela aku akan menikahi nya tapi dengan Lichyia..... Arkkkhhhhh bahkan memandang nya saja aku tidak sudi" umpat Arel dan membuang seluruh barang barang yang ada di atas meja rapat berukuran persegi itu

"Kinara.... "

"Aku hanya mencintai Kinara bukan yang lain untuk saat ini dan seterusnya tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi Kinara di hatiku begitu pula dengan mama" ucap Arel