Bab 18

Malam hari nya di kediaman keluarga Denata semua anggota keluarga Arjaya, Denata dan Rakhsa berkumpul bersama di rumah Arlla

"Assa... lamualaikum" ucap Alina saat memasuki rumah dan kaget yang tiba tiba rumah nya menjadi sangat rame

"Astagfirullah perasaan aku keluar cuma beli gorengan balik balik rumah dah jadi pasar" ucap Alina

"Alina!!!" teriak Lia sambil berlari menghampiri Alina yang diam mematung di depan pintu

"Awww tante pelan pelan kalau mau peluk jangan asal untung gak jatuh" omel Alina

"Iya iya maaf abis nya tante kangen banget tau sama kamu" ucap Lia

"Tante sih tinggal di luar negeri jarang kan ketemu sama aku" ucap Alina

"Percuma kalau tante disini kamu yang ada di New York bedanya apa" ucap Lia

"Heheh itu suara apa ribut ribut" tanya Alina saat mendengar suara ribut dari arah ruang keluarga

"Biasa Oma Alia sama Oma Diana kalau ketemu pasti ribut" ucap Lia

"Astaga mending ke kamar aja aku" ucap Alina dan berjalan menuju lift dan diikuti oleh Lia di belakang nya

"ALINA!!!" teriak Arlla membuat langkah mereka terhenti

"IYA MA!! ADA APA!!"

"KESINI!!"

"Astaghfirullah mama tau aja kalau aku mau kabur hadeehhh" ucap Alina dan berjalan menuju ruang keluarga

"Iya ma ada ap...pa" ucap Alina melongo saat melihat vas bunga kesayangan nya jatuh pecah karena tersenggol oleh lengan Oma Diana

"Astaga!! Vas bunga ku.... Oma.... " rengek Alina

"Maaf oma gak sengaja gara gara dia tuh" ucap Oma Diana

"Kok aku" ucap Oma Alia tak terima

"Udah udah... udah ya... diem... nanti semua barang di rumah aku pecah semua oma" ucap Arlla melerai

"Kamu tuh"

"Kamu lah"

"Udah DIEM!! JANGAN ADA YANG BERANTEM LAGI" ucap Arlla berteriak kemudian memijat pelipisnya yang terasa bersenyut

"Astagfirullah darting lama lama aku" ucap Arlla

"Assalamualaikum" ucap Arel sambil masuk ke dalam rumah dan ekspresi nya sama dengan Alina

"Astagfirullah ini rumah nanti nya jadi apa" ucap Arel

"Waalaikumsalam ARRRREEEEELLLL!!" teriak Oma Diana menggema di sepenjuru rumah membuat telinga semua orang sakit

"Eh oma" ucap Arel dan sempoyongan karena Diana menabrak tubuh Arel cukup keras

"Maaf heheheh abis nya kamu jarang ke rumah oma sibuk mulu sama kerjaan" ucap Oma Diana

"Yaaa maaf oma Arel lupa hehehe"

"Udah sini" ucap Arlla

Seluruh keluarga berkumpul di ruang keluarga termasuk Alendra untuk membahas rencana pernikahan Arel yang kurang lima hari lagi

Mulai dari baju yang akan di kenakan seluruh keluarga nanti sampai mahar yang akan di berikan Arel pada Lichyia

"Terus mahar apa nanti" tanya Tante Lia dengan penasaran

"Iya jangan main main loh ya" ucap Arlla

"Tenang aja ma nanti semuanya akan tau pada waktunya" ucap Arel

Tiga hari kemudian

Dua hari lagi acara pernikahan Arel dan Lichyia di selenggarkan dan semua persiapan sudah 100% siap

Selama tiga hari sebelum pernikahan Arel dan Lichyia sama sama dilarang untuk bertemu dan di pingit di dalam rumah

Bagi Arel tidak bertemu dengan Lichyia adalah hal biasa namun untuk tidak keluar rumah sangat memberatkan nya. Berulang kali Arel protes dengan alasan pekerjaan kantor masih banyak namun selalu gagal karena seluruh pekerjaan kantor di atasi oleh Arlla di bantu oleh Alina yang sedikit demi sedikit mulai memahami hal bisnis

Di dalam kamar Arel mencoba menghubungi Kinara namun ponsel wanita itu selalu mati sedari pagi tadi

"Dimana sih Kinara" ucap Arel kesal

Sementara di rumah keluarga Wijaya Lichyia berada di dalam kamar pribadinya bersama Asya dan Risa beserta empat orang wanita dari spa terkenal di kota itu yang siap untuk merawat Lichyia

"Buat apa sih gini ginian ma" protes Lichyia

"Udah nurut aja" ucap Risa membuat Lichyia terdiam seketika dan menuruti setiap kata kata mama nya apalagi sekarang ada Asya yang selalu ada di pihak Mama Risa