Raffa merubah duduk Naura agar menghadapnya.
"Naura, aku tak mau menyembunyikan ini lagi. Aku tak mau kamu nantinya marah dan membenciku jika tau semua ini dari orang lain"
Raffa menarik nafasnya. Terlihat sekali jika ia kesulitan dalam mengatur kata-katanya. Naura hanya diam, dengan terus memerhatikan wajah Raffa.
"Santi sebenarnya bukan hanya sekampung denganku, tapi ia mantan kekasihku" gumam Raffa.
Naura yang kaget langsung melepaskan genggaman tangan Raffa. Ia memundurkan kursinya untuk menjauh dari Raffa.
"Kenapa kamu nggak jujur dari awal"
Raffa memajukan kursinya dan kembali menarik tangan Naura untuk digenggam.
"Aku memilih waktu yang tepat dan juga aku tak ingin kamu nantinya menjauhiku setelah tau kenyataannya"
"Apakah kamu pikir jika aku tau sekarang, aku tak menjauhimu. Kamu sengaja membuatku makin dekat denganmu, setelah itu baru kamu katakan kebenarannya. Kamu berharap aku menerima semuanya karena aku mencintaimu"
"Naura, jangan berpikiran begitu. Aku benar-benar belum siap kemarin untuk mengatakan kebenarannya "
Naura berdiri dari duduknya.
"Aku mau pulang"
"Naura, masih banyak yang ingin aku katakan. Duduklah dulu" ucap Raffa menarik pelan tangan Naura agar ia kembali duduk.
"Aku rasa rasa tak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Kamu sengaja mendekati aku untuk membalas sakit hatimu pada Santi"
"Demi Tuhan Naura, tidak ada niatku begitu"
"Beri aku waktu buat berpikir"
"Baiklah, tapi kamu perlu tahu, jika aku tak pernah berniat memanfaatkan kamu. Aku tulus mencintaimu. Dari awal bertemu aku sudah tertarik denganmu. Aku tak pernah membawa wanita menginap ditempatku. Jika aku mengizinkan kamu, semua itu karena aku menyukaimu."
"Kamu masih mencintai Santi"
"Tak ada tempat dihatiku lagi untuknya. Kamulah yang aku cintai saat ini"
"Santi wanita yang menemani Alesha saat kau di luar negeri"
"Ya.... "
"Apakah kamu yakin dengan perasaanmu saat ini. Tak ada sedikitpun cinta lagi. Kamu lama berpacaran dengannya dan hubunganmu dengan Santi juga sudah sangat dekat"
"Cintaku telah lama hilang, sejak ia meninggalkan aku"
"Aku pulang .... " ucap Naura dan melangkahkan kakinya cepat ke luar dari restoran.
Raffa mengejarnya dan memeluk tubuh Naura dari belakang.
"Maafkan aku, Naura. Aku tak bermaksud membohongi kamu. Aku hanya butuh waktu untuk terus terang"
Raffa memeluk erat tubuh Zahra dan mengecup kepala gadis itu. Raffa dapat merasakan tubuh Naura yang bergetar karena menahan isak tangisnya.
Raffa membalikkan tubuh Naura dan membawa kedekapan dadanya. Tangis Naura akhirnya pecah di dada Raffa.
"Kamu harus percaya Naura, aku mencintaimu. Tidak ada niatku buat membalas sakit hatiku dengan menjadikan kamu pacarku"
"Aku nggak mau kecewa dan sakit hati dengan orang yang sama. Santi sudah merebut ayah dariku, haruskah ia juga merebut kamu" ucap Naura sambil terisak
"Aku tak akan kembali pada Santi.... "
"Bagaimana aku bisa percaya, kamu tak akan kembali lagi pada Santi. Aku tau berapa lama kamu pacaran dengannya dan sudah anagat dekat"
"Jika kamu takut itu terjadi, aku tak akan pernah menemui Santi lagi"
"Bagaimana jika Santi yang mencarimu"
"Aku akan menghindarinya"
"Aku belum bisa terima ini, Raffa. Berikan aku waktu buat memikirkan hubungan kita ini akan dilanjutkan atau tidak"
"Naura, aku tidak bisa memaksamu buat percaya. Aku juga tak bisa memaksamu untuk menerima cintaku. Tapi aku hanya ingin kamu tau, jika aku mencintaimu tulus dari hatiku"
"Antar aku pulang"
"Baiklah, tapi hapus air matamu. Aku tak mau ayah dan ibu tiriku berpikiran jelek"
Raffa mengantar Naura hingga depan rumahnya. Ia tak mampir karena ayah Naura telah tidur.
.................
Pagi harinya, setelah Reno pergi kerja, Naura mendekati Santi yang sedang duduk sambil menonton di ruang keluarga.
"Ada hubungan apa antara kamu dan Raffa" ucap Naura. Ia ingin tau jawaban dari Santi.
"Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan itu"
"Aku lihat kamu dan Raffa cukup akrab. Kamu selalu saja berusaha mendekati saat ia datang"
"Apa kamu siap mendengar semuanya"
"Kamu pikir aku gadis yang lemah"
"Jika kamu bukan gadis yang lemah, apakah selama ini kamu sengaja bunuh diri buat menarik perhatian ayahmu. Dan juga untuk menyingkirkan aku dari hidup ayahmu"
"Tak ada gunanya aku menyingkirkan kamu dari hidup ayahku. Aku hanya tak suka kamu ada di sini. Jika kamu ingin hidup dengan ayahku, kenapa kamu nggak minta pindah saja. Jangan jadi benalu di sini "
"Apa maksudmu aku benalu"
"Tentu saja kamu benalu. Kamu hanya ingin hidup senang dengan menikahi ayahku"
"Jaga mulutmu. Aku bisa saja merampas semua kebahagiaanmu"
"Maksudmu apa"
"Aku bisa juga merebut Raffa darimu "
"Apa hubungannya dengan Raffa"
"Asal kamu tau, aku ini mantan kekasih Raffa. Eh salah, bukan mantan. Tapi masih kekasihnya. Kami tidak pernah putus. Dan aku yakin sampai detik ini Raffa masih mencintaiku"
"Kenapa kamu yakin jika Raffa masih mencintaimu"
"Kami berpacaran bukan sebentar. Enam tahun. Dan selama itu Raffa selalu saja memaafkan kesalahanku, sekalipun aku menduakan dirinya. Jadi jika saat ini aku minta kembali, aku yakin ia masih menerima aku "
"Dasar jal*ng, apa kamu bermaksud berselingkuh dari ayahku" ucap Naura emosi.
"Kenapa ... kamu takut Raffa aku rebut"
"Aku tak pernah takut, jika memang Raffa masih mencintaimu, silahkan. Tapi jangan pernah duakan ayahku. Walau ia tak mencintaiku lagi, tak akan aku biarkan seorangpun menyakiti ayahku. Apalagi kamu rubah betina "
Naura berdiri dan menjambak rambut Santi dengan kuat hingga ia terjatuh dari sofa.
"Lepaskan Naura, sakit banget" teriak Santi.
Naura melepaskan jambakannya. Ia lalu memandangi Santi dengan wajah yang merah menahan marah.
Santi berdiri dan memperbaiki rambutnya yang acakan.
"Kenapa kamu marah. Aku tau yang kamu takutkan sebenarnya bukan karena aku yang akan menduakan ayahmu, tapi kamu takut aku merebut Raffa"
"Coba aja kamu buktikan. Mana yang akan dipilih Raffa aku atau kamu. Jika Raffa lebih memilih kamu, aku rela lepaskan dia. Asal kamu juga melepaskan ayahku"
"Jika aku menginginkan ayahmu dan mendapatkan kembali cinta Raffa bagaimana "
"Jangan serakah. Nanti kamu tak akan dapat apa- apa"
"Aku tak akan merebut Raffa, tapi aku yakin Raffa sendirilah yang akan datang padaku, mengemis cintaku lagi"
Setelah mengucapkan itu Santi masuk ke kamar dan menguncinya.
Awas aja kau Naura, aku akan merebut cinta Raffa lagi. Jika saat ini aku sedikit mengalah itu karena aku belum mendapatkan apa yang aku inginkan dari ayahmu.
Bersambung
*****************
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Fay
😳😳
2022-08-19
0
Jasmine
berharap semuanya terungkap jelas
2022-08-05
0
Vera NSC
satu kesalahan naura dia gk merekam saat omongan santi, unt bukti ke ayahnya.
2022-05-29
0