Kekasihku Kekasih Ibu Tiriku
"Kamu bisa sedikit sopan jika bicara. Bagaimanapun juga Santi adalah ibumu meskipun usianya masih muda" ucap ayahnya Naura dengan suara keras
"Dia bukan ibuku. Ibuku telah meninggal karena wanita murah*n ini" ucap Naura dengan suara tak kalah keras.
"Jangan memulai pertengkaran lagi, Naura"
"Ayah, siapa yang memulai. Ayah yang selalu saja memintaku menghormati wanita ini. Bagaimana bisa aku menghormati wanita yang telah membuatku ibuku meninggal"
"Jaga mulutmu. Ibumu meninggal karena penyakitnya. Bukan salah siapa siapa "
"Ayah telah dibutakan karena cinta. Apakah ayah yakin jika wanita ini juga mencintai ayah, bukan karena harta. Mana ada wanita muda menikahi pria yang lebih cocok jadi ayahnya jika bukan karena uang"
Ayah Naura berdiri dari duduknya dan langsung menghampiri Naura.
"Coba kamu ulangi ucapanmu itu"
"Mas, sudahlah. Naura hanya terbawa emosi. Jangan mas tanggepin. Aku nggak tersinggung dengar ucapannya " ucap Santi, ibu tirinya Naura sambil mengusap lengan ayahnya.
"Dasar munafik... terus aja ambil muka " ucap Naura sambil melangkah ingin meninggalkan ayah dan ibu tirinya itu.
Baru beberapa langkah berjalan, Naura merasakan tangannya yang dipegang erat.
"Minta maaflah pada ibumu. Ayah tidak pernah mengajarkan kamu kurang ajar"
Naura membalikkan tubuhnya menghadap kepada ayah dan ibu tirinya.
"Kenapa aku yang harus minta maaf. Aku tidak merasa mengatakan sesuatu yang salah. Ayah aja yang tak menyadari siapa wanita yang ayah nikahi saat ini. Wanita berkepala ular... "
Plak... sebuah tamparan ayah Naura layangan ke pipi kiri putrinya. Selama ini ia tak pernah menyakiti putrinya itu.
Naura memegang pipinya yang panas bekas tamparan ayahnya.
"Ayah menamparku.... " ucap Naura sambil menahan tangisnya
"Kamu pantas mendapatkannya "
"Sejak aku kecil, tak pernah sekalipun ayah menyakitiku. Tapi semenjak kehadiran wanita jal*ng ini ayah tega menyakiti hatiku bahkan tubuhku. Ayah lebih menyayangi dirinya dari aku anak kandung ayah sendiri"
"Ayah tak mau kamu menjadi anak yang tak sopan dan tidak tau tata krama. Jangan pernah berkata kasar lagi pada ibumu jika kau kalau masih mau tinggal di rumah ini" ucap ayah Naura
Naura meninggalkan ayah dan ibu tirinya sambil memegang pipinya yang terasa panas dan sakit.
Sampai di kamar, Naura langsung menumpahkan tangisnya.
Ayah Naura terduduk ketika anaknya telah berlalu dari hadapannya.
Santi ibu tiri Naura duduk di sebelah suaminya itu sambil mengusap tangan ayah Naura.
"Mas, tak seharusnya menampar Naura. Ia pasti akan tambah membenciku"
"Tak seharusnya ia mengatakanmu seperti itu. Ia tak mengenalmu.... "
"Karena ia tak mengenalku itulah, ia membenciku. Aku akan mencoba membujuknya dan meminta maaf"
"Kenapa kamu yang harus meminta maaf"
"Bagaimanapun ini salahku juga, karena aku hadir dihidup mas saat istri mas masih ada"
"Semuanya telah menjadi takdir dari Tuhan" gumam ayah Naura.
Reno ayah Naura seorang pengusaha yang cukup terkenal dan memiliki wajah yang masih terlihat tampan meski usianya hampir memasuki kepala lima.
Ia mengenal Santi, istri mudanya saat Santi melamar kerja diperusahaan miliknya.
Dari pandangan pertama Reno sudah langsung jatuh cinta. Ia mengangkat Santi menjadi sekretarisnya.
Perselingkuhan mereka berawal saat Reno dan Santi harus keluar kota untuk urusan bisnis.
Santi yang berasal dari keluarga kurang mampu menerima cintanya Reno agar dapat merubah nasibnya.
Santi masuk ke kamar Naura dan melihat anak tirinya itu yang sedang menangis.
"Maafkan aku" ucap Santi
Naura membalikkan badannya dan memandangi wajah ibu tirinya dengan wajah yang masam.
"Maafkan jika kehadiranku membuatmu tidak nyaman"
"Jangan pura-pura baik. Aku tau maksud kehadiranmu dihidup ayahku. Kau hanya ingin menguras hartanya. Kau tak pernah mencintainya"
"Kamu salah, Naura. Aku mencintai ayahmu. Jika kamu menduga berpikir aku menikahi ayahmu hanya semata demi harta, itu salah besar."
"Keluarlah, aku tak sudi melihatmu. Jangan pernah menginjakkan kakimu di kamar ini lagi"
"Berbaiklah dwngan ayahmu jika kamu tak ingin ayahmu makin marah dan mengusirmu"
"Bukankah itu keinginanmu"
"Aku tidak serakah, Naura. Aku akan berbagi denganmu."
"Akhirnya kau mengakui jika kau menginginkan harta ayahku"
"Munafik jika ada wanita yang mengatakan jika ia mencintai seorang pria apa adanya tanpa memandang harta dan tahta. Apa yang kita dapat jika hanya mengandalkan cinta. Kamu jangan naif jadi wanita"
"Dasar wanita murah*n .... " teriak Naura.
Suara teriakan Naura terdengar hingga ke telinga ayahnya.
Reno sang ayah lalu berdiri dan berjalan menuju kamar putrinya.
Saat ia akan masuk Reno melihat Naura yang mendorong tubuh Santi, istri mudanya.
Reno tampak makin marah, ia memeluk tubuh istrinya agar tak terdorong.
"Apa lagi yang ingin kamu lakukan, Naura. Kamu semakin hari ayah lihat makin tak terkendali. Apakah ini yang ibu kamu ajarkan selama ayah tak ada" ucap ayah Naura dengan suara keras
"Jangan bawa nama ibu. Ibu tak pernah mengajariku hal yang tak baik"
"Jika bukan dari ibumu, siapa yang telah membuatmu menjadi anak liar seperti ini. Kamu selama ini selalu berdua ibumu"
"Jangan pernah membawa nama ibuku" teriak Naura keras.
Reno yang telah emosi kembali menampar pipi Naura.
Naura kaget dengan tindakan ayahnya. Ia memegang pipinya.
Ia memandangi wajah ayahnya dengan sorot wajah yang emosi.
"Apakah sekarang sudah menjadi kebiasaan ayah menyakitiku"
"Kamu pantas mendapatkan itu"
"Terima kasih, aku memang pantas mendapatkannya " ucap Naura sambil melangkah meninggalkan kamarnya.
Ia keluar dari rumah dengan hati yang sedih. Naura berjalan hingga keluar halaman rumahnya.
Ia memanggil taksi yang kebetulan lewat depan rumahnya. Di dalam taksi tangis Naura kembali pecah.
Naura meminta supir taksi membawanya menuju tempat pemakaman ibunya.
Bersambung
********************
Terima kasih. Selamat membaca novel terbaruku. Semoga pembaca semua suka dengan novelku ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Jeankoeh Tuuk
😭😭😭
2024-05-01
0
Nur Suci Aeni
belum apa" udah😢😢
2024-05-01
0
Fay
mampir baca thor karya ud tamat tetap sy kasi bintang 5🤗
2022-08-18
1