Malam ini Reno sengaja mengundang Raffa dan Alesha untuk makan malam di salah satu restauran ternama.
Dari sore Santi sudah pergi ke salon buat berdandan agar terlihat cantik di mata Raffa.
Tepat jam tujuh malam, Reno mengajak anak dan istrinya berangkat menuju restauran yang telah ia pilih.
"Sebenarnya untuk apa makan malam ini, yah" tanya Naura. Ia memang tak diberitahu mengenai tujuan pertemuan ini.
"Nanti kamu akan tau juga" ujar Reno sambil menyetir.
Sampai di halaman tersiram, Reno memarkirkan mobilnya. Reno membawa anak dan istrinya menuju ruangan yang telah ia pesan.
Reno berjalan dengan menggenggam tangan Santi. Tampak Santi sedikit risih dengan apa yang Reno lakukan. Tapi ia tak mungkin menolak karena itu akan membuat Reno curiga.
Naura mengikuti langkah ayah dan ibu tirinya dari belakang.
Ketika masuk keruangan tampak Raffa dan Alesha telah menunggu.
Alesha berdiri melihat mereka masuk. Ia langsung memeluk Naura membuat Santi cemberut.
Raffa menyalami Reno dan Santi. Ia juga tak lupa bersalaman dengan Naura.
"Maaf, apa kamu sudah lama menunggu" ucap Reno
"Baru sekitar lima menit, om"
"Baiklah, sebelum kita lanjut kepembicaraan, ada baiknya kita makan dulu"
Reno lalu meminta pelayan restoran menyediakan menu yang telah ia pesan.
Raffa yang duduk di samping Naura, menolongnya mengelupaskan udang yang akan dimakannya.
"Terima kasih, kamu nggak makan" ujar Naura
"Aku kupasin buatmu dulu" ujarnya sambil terus mengelupaskan udang yang ada di dalam piring Naura.
Ayah Reno dan Santi memperhatikan apa yang Raffa lakukan pada Naura. Jika Reno tersenyum melihatnya, berbeda dengan Anti, ia cemberut melihat Raffa yang begitu perhatian pada Naura.
Setelah menyantap semua hidangan yang disediakan, Reno akhirnya membuka percakapan.
"Raffa, om sengaja mengundang kamu makan untuk membicarakan suatu hal yang penting"
"Apa itu, om"
"Setelah seminggu lebih om memikirkan ini ,om akhirnya mengambil kesimpulan jika kamu adalah pria yang cocok buat pendamping hidup Naura. Untuk itu om ingin kamu menikahi Naura. Apakah kamu bersedia "
"Apakah om telah yakin dengan keputusan ini"
"Om sudah yakin, karena om dapat melihat kalau kamu dan Naura tampaknya juga saling mencintai"
"Aku memang mencintai Naura. Dan aku siap menikahinya. Tapi apakah Naura juga siap menjadi istriku" Ujar Raffa.
"Bagaimana Naura, apakah kamu siap menikah dengan Raffa"
"Kenapa ayah tidak mengatakan maksud ayah ini sebelumnya" tanya Naura.
"Kamu nggak mau menikah dengan Raffa. Aku pikir kamu sangat mencintainya. Bukankah kamu juga sudah sering menginap " ucap Santi
"Maaf, aku bertanya pada ayah bukan kamu"
"Naura, apa yang ibu kamu katakan itu benar. Ayah pikir kamu pasti tidak keberatan jika ayah meminta Raffa menjadi suamimu"
Jangan pura-pura jual mahal kamu, Naura. Jika saja semua harta bukan atas namamu tak akan aku biarkan kamu menikah dengan Raffa. Aku berharap jika nanti Raffa menikah denganmu, hartamu akan menjadi milik Raffa. Setelah semua beralih, aku akan merayu Raffa untuk dapat mencintaiku lagi. Atau aku akan bekerja sama dengan Raffa untuk mengambil alih hartamu .
Santi mencuri pandang dengan Raffa dan tersenyum ketika Raffa memandangnya.
"Jika memang Naura keberatan, sebaiknya jangan diteruskan lagi, om" ujar Raffa
"Raffa, bukannya aku keberatan atau tak mau menikah denganmu. Cuma aku kaget, kenapa ayah tak pernah bicarakan ini dulu denganku "
"Aku mengerti, Naura. Lagi pula kita baru mengenal. Pasti butuh waktu untuk kita saling mengenal sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius " ujar Raffa lagi
"Kamu nggak marah atau tersinggung"
"Kenapa aku harus marah. Justru itu lebih baik. Dari pada kita menyesal nantinya "
"Terima kasih ya atas pengertianmu" ucap Naura lagi.
"Mbak Naura, apakah mbak nggak mencintai abang Raffa" ujar Alesha
"Bukan mbak nggak mencintai Raffa, tapi mbak hanya ingin menikah sekali seumur hidup. Makanya mbak harus memikirkan semuanya dengan matang terlebih dahulu. Mbak nggak mau nanti ada penyesalan setelah kami menikah. Mbak hanya butuh waktu buat mengenal Raffa. Mbak belum sepenuhnya mengenal Raffa."
"Baiklah, ayah beri waktu dua bulan buat kamu dan Raffa memikirkan ini. Jika kamu telah mengambil keputusan, segera beritau ayah"
"Baiklah, yah"
"Baik, om. Itu lebih baik"
Mereka menyantap hidangan penutup sambil bercerita tentang keseharian masing-masing.
Malam ini Santi tampak sangat cantik dengan dandanannya. Begitu juga Naura dan Alesha. Tak kalah menarik dan tampan dengan Raffa dan Reno. Walau Reno tidak muda lagi, tapi ketampanan wajahnya masih terlihat.
"Maaf om, apa aku boleh bicara berdua dengan Naura setelah ini. Biar nanti Naura aku yang mengantar pulang"
"Tentu boleh, Raffa"
"Kamu tampak cantik sekali malam ini, Lesha " ujar Santi. Ia sengaja memuji Alesha untuk menarik perhatiannya.
"Terima kasih atas pujiannya, tante. Tapi malam ini mbak Nauralah yang paling cantik." ucap Alesha sambil tersenyum pada Naura.
"Kamu bisa aja, Lesha. Kamu memang sangat cantik malam ini" ucap Naura.
Santi tampak cemberut mendengar Alesha memuji Naura, apa lagi setelah mendengar pujian dari Raffa buat Naura.
"Kamu memang sangat cantik malam ini" liih Raffa memuji Naura.
"Sepertinya tak ada yang perlu kita bicarakan lagi. Untuk itu om pamit dulu"
"Baiklah om, terima kasih atas jamuan makan malamnya"
"Sama sama."
Raffa dan Alesha menyalami Reno dan Santi sebelum mereka meninggalkan restoran.
"Alesha, abang harus bicara dengan Naura. Bisakah kamu pulang dengan taksi"
"Bisa, bang"
"Kenapa Alesha harus pulang. Nggak ikut kita aja. "
"Aku perlu bicara berdua denganmu "
"Nggak apa, mbak. Aku juga nggak mau jadi nyamuk aja nantinya"
"Kamu tuh bisa aja. Tapi kamu berani pulang sendirian "
"Berani dong"
"Hati hati ya. Setelah sampai beri kabar" ujar Naura.
Setelah taksi yang dipesan sampai, Alesha pamit pada keduanya.
Raffa membawa Naura menuju salah satu restoran yang berada ditepi laut. Pemandangan malam ini tampak begitu indah. Bintang banyak bertaburan di langit.
"Kamu mau bicara tentang apa?"
"Naura, aku ingin mengatakan suatu yang selam ini aku sembunyikan. Aku tak ingin kamu mendengarnya dari seseorang dan kamu nantinya jadi salah paham"
"Aku tak mengerti"
Raffa duduk lebih merapat pada Naura, ia lalu menggenggam tangan Naura.
"Dengarkan aku, Naura. Aku tau mungkin ini terlalu cepat, tapi aku telah yakin dengan perasaanku ini, kalau aku sangat mencintaimu. Aku mau kamu tau semua tentangku. Untuk itu aku mau jujur tentang masa laluku. Aku harap kamu nanti bisa menerimanya. Aku tak mau nanti kamu berpikir aku berbohong jika aku terus menyembunyikan kebenaran ini"
"Kamu mau bicara apa" ucap Naura gugup.
Naura memandangi Raffa dengan wajah yang penuh tanda tanya.
Apa yang akan Raffa katakan, kenapa aku menjadi gelisah begini. Apakah Raffa telah menyembunyikan suatu rahasia selama ini.
Bersambung
******************
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Aini Chayankx Ahmad N
untung yang zi bukan si santi
2022-10-03
0
Fay
ikut dag dig dug nih
2022-08-19
0
Jasmine
jujurlah rafa jgn berbelit2
2022-08-05
0