Bab Delapan

Pagi harinya setelah mandi dan meminjam baju Alesha, Naura keluar kamar menuju dapur. Ia mendengar suara sedikit berisik di dapur.

Naura melihat Raffa yang sedang membuat nasi goreng sambil membersihkan dan membereskan dapur yang berserakan.

"Selamat Pagi Raffa ganteng"

"Selamat pagi, kamu udah mandi"

"Udah, kamu mau cium ya. Wangi kok"

"Jangan ngaco Naura"

"Emang kenapa, biasa kali seorang cowok mencium cewek. Kecuali kamu mencium teman cowokmu"

Raffa tak menjawab perkataan Naura, ia menyiapkan sepiring nasi beserta telur ceplok ke piring dan menyodorkan kepada Naura.

"Makanlah"

Naura hanya memandangi nasi goreng itu tanpa menyentuhnya.

"Kenapa, tangannya masih sakit. Tunggu sebentar aku bersihkan ini dulu, baru aku suapin" ujar Raffa

Naura sebenarnya sudah bisa menyuap sendiri. Tapi ia ingin mengerjai Raffa.

Kamu baik banget, andai aja kamu itu kekasihku. Pasti aku wanita yang paling beruntung saat ini. Siapakah wanita yang bertahta dihatimu saat ini, Raffa.

Setelah membersihkan kompor dan piring, Raffa duduk disamping Naura dan menyuapi Naura.

"Raffa, apa kamu punya pacar"

"Apa ada wanita yang mau denganku "

"Kenapa tidak, kamu ganteng dan juga baik"

"Ganteng dan baik tidak cukup bagi wanita zaman sekarang. Uanglah segalanya"

"Tidak semua wanita, aku lebih suka pria kerja keras dari pada mengandalkan warisan dan harta dari orang tuanya"

"Itu hanya pendapatmu saat ini. Ketika telah menjalaninya belum tentu kamu bisa berkata begitu. Karena semua didunia ini dapat diselesaikan hanya dengan uang"

Naura langsung memeluk Raffa, membuat pria itu kaget.

"Raffa, aku tak tau apa yang aku rasakan saat ini padamu. Apakah ini rasa kagum atau simpati. Tapi yang jelas aku menyukaimu. Aku tak berani mengatakan ini cinta, karena mungkin itu terlalu cepat. Aku nyaman bila didekatmu" ujar Naura

"Aku rasa itu hanyalah rasa simpati karena kamu yang kasihan mendengar semua kepahitan hidupku"

Naura melepaskan pelukannya dan memandangi Raffa.

"Apakah ada yang marah jika aku mencintaimu"

"Aku tak punya pacar. Siapa yang akan marah"

"Apakah boleh jika aku mencintaimu "

"Tak ada larangan buat seseorang mencintai. Cinta itu hadir dari perasaan. Jadi semua orang berhak memilikinya"

"Terima kasih, karena mengizinkan aku mencintaimu"

"Udah makannya. Aku harus ke bengkel. Masih banyak motor yang harus aku kerjakan" ujar Raka mengalihkan pembicaraan.

"Aku ikut"

"Nanti kamu bosan, karena aku mungkin tak bisa menemani. Aku harus bekerja"

"Aku tiduran di kamar tempat kamu istirahat kemarin aja"

"Terserah. Aku mandi dulu. Kamu tunggu dulu ya"

"Oke, ganteng"

..........

Hingga sore hari Naura menemani Raffa di bengkel. Semua pekerja mengira jika Naura kekasihnya Raffa.

Sore hari setelah menyelesaikan pekerjaannya, Raffa masuk ke kamar. Ia melihat Naura yang masih tertidur.

Raffa langsung masuk ke kamar mandi buat membersihkan tubuhnya.

Raffa keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada. Naura yang telah bangaun memandanginya tanpa kedip.

"Kenapa memandangiku begitu" ucap Raffa

"Kamu nggak malu begitu di depan aku"

Raffa berjalan mendekati Naura dan mengukungnya. Ia memandangi wajah Naura dari jarak yang sangat dekat.

"Kalau kamu mau, lebih dari ini aku tak malu. Kamu mau lihat"

"Raffa, kamu mesum juga ya. Aku kira selama ini kamu tuh es batu" ucap Naura

"Tadi pagi kamu bilang, aku boleh menciummu"

"Aku bercanda " ucap Naura gugup karena saat ini tak ada jarak antara mereka.

"Aku juga bercanda" ucap Raffa dan langsung berdiri. Ia mengambil baju kaosnya.

"Aku antar kamu pulang sekarang "

"Tapi besok aku datang lagi ya. Aku bosan dirumah sendiri. Aku tadi udah hubungi Alesha, besok ia nggak kuliah. Aku mau jalan bareng Alesha ke mal. "

"Banyak uang kamu"

"Kenapa ... kamu mau aku beliin apa" ucap Naura

"Aku tak suka dibeliin wanita, aku yang harus beliin"

"Tapikan bukan kamu yang minta. Aku aja yang mau belikan"

"Kalau aku ulang tahun aja kamu belikan kado"

"Kapan kamu ulang tahun"

"Serius amat sih. Aku nggak butuh apapun itu, kamu bisa jadi teman buat Alesha aja bagiku sudah lebih dari cukup. Aku akan senang jika melihat adikku itu bahagia. Alesha sangat menyukaimu" ucap Raffa sambil mengacak rambut Naura.

Naura yang tak pernah pacaran selama ini menjadi gugup diperlakukan begitu sama Raffa. Ia jadi terdiam.

"Alesha saat ini hanya dekat dengan satu teman kampusnya. Dulu ada teman wanita yang begitu dekat dengannya. Yang aku bilang tinggal bersamanya. Tapi wanita itu akhirnya memutuskan meninggalkan kampung untuk mengejar mimpinya. Alesha sangat kehilangan. Sejak saat itu, ia sangat sulit dekat dengan seseorang. Ia takut nanti, saat ia telah sayang dan cocok, orang itu akan meninggalkannya"

"Aku juga tak memiliki teman dekat. Selama ini aku selalu ditemani ibu. Ayah juga tak mengizinkan aku bergaul dengan semarang orang"

"Aku dan Alesha akan menjadi temanmu sekarang"

"Kalau aku ingin lebih dari teman" gumam Naura

"Kamu yakin mau jadikan aku lebih dari teman. Kamu itu cantik, dan juga kaya. Pasti banyak pria yang ingin dekat denganmu. Aku senang aja jika kamu ingin lebih dekat denganku, tapi apa ayahmu mengizinkan. Bukankah kamu bilang, ayahmu melarang kamu berteman dengan sembarang orang"

"Ayah tak bisa melarang aku berteman dengan siapapun. Aku telah dewasa, aku berhak menentukan siapa temanku"

"Kamu yakin telah dewasa"

"Aku udah dua puluh dua tahun"

"Tapi sikapmu belum dewasa. Kamu selalu aja lari dari masalah. Coba kamu bicara baik baik, berdua dengan ayahmu. Kamu sesekali juga harus mendengar ayahmu"

"Aku benci dengan wanita yang menjadi istri mudanya"

"Tapi kamu tak mungkin bisa merubah segalanya. Apa dengan kamu membenci wanita itu semua akan bisa kembali. Cobalah berdamai dengan keadaan. Siapa tau wanita itu tak seburuk yang kamu bayangkan"

"Ia mengatakan jika ibuku yang salah. Ibuku tak bisa memberi kepuasan, dan kenyamanan sehingga ayah lebih betah bersamanya. Bagaimana mungkin aku bisa menerimanya, jika sebulan sebelum ibu meninggal, aku melihat sendiri ibu menangis setiap malam memikirkan ayah. Dulu aku pikir ayah tak pulang karena banyak kerjaan. Jika saja aku tau ayah telah menduakan ibuku, akan aku cari dimanapun ia berada. Aku akan buat perhitungan"

Naura menangis terisak setelah mengucapkan itu. Raffa memeluk tubuhnya dan membawa Naura duduk di tepi ranjang. Ia mengusap punggung Naura dengan lembut untuk membuatnya tenang.

"Maafkan aku. Bukan maksudku membuatmu sedih"

"Kenapa ayah tak bisa mengerti aku. Kenapa ia membawa wanita itu masuk ke dalam rumah kami. Kenapa ayah selalu meminta aku harus bisa menerima wanita itu, kenapa.... "

"Mungkin ayahmu ingin wanita itu bisa menjadi teman buatmu"

"Aku tak mau"

"Ya sudah. Tapi jangan pernah menyakiti dirimu lagi. Jika kamu belum bisa terima kehadiran wanita itu, lebih baik kamu menghindar. Dan jangan bertengkar lagi dengan ayahmu, saat ia tiada nanti kamu akan menyesal"

"Aku akan mencobanya" gumam Naura

"Baiklah, sekarang aku antar kamu pulang ya. Hapus air matamu. Aku tak mau nanti orang salah paham melihatmu menagis"

Naura menghapus sisa air matanya. Setelah itu baru mereka keluar dari kamar.

Bersambung

*********************

Terima kasih

Terpopuler

Comments

Christy Oeki

Christy Oeki

ceria selalu

2022-08-13

0

Jasmine

Jasmine

blm tentu yg kau pikirkan itu selalu benar naura.

2022-08-05

0

Dien

Dien

duh kapan mereka bucin ya kak

2022-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua puluh
21 Bab Dua puluh Satu
22 Bab Dua puluh Dua
23 Bab Dua puluh Tiga
24 Bab Dua puluh Empat
25 Bab Dua puluh Lima
26 Bab Dua puluh Enam
27 Bab Dua puluh Tujuh
28 Bab Dua puluh Delapan
29 Bab Dua puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga puluh Satu
32 Bab Tiga puluh Dua
33 Bab Tiga puluh Tiga
34 Bab Tiga puluh Empat
35 Bab Tiga puluh Lima
36 Bab Tiga puluh Enam
37 Bab Tiga puluh Tujuh
38 Bab Tiga puluh Delapan
39 Bab Tiga puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima
46 Bab Empat puluh Enam
47 Bab Empat puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima puluh Satu
52 Bab Lima Puluh Dua
53 Bab Lima puluh Tiga
54 Bab Lima puluh Empat.
55 Bab Lima puluh Lima
56 Bab Lima puluh Enam
57 Bab Lima puluh Tujuh
58 Bab Lima puluh Delapan
59 Bab Lima puluh Sembilan
60 Bab Enam puluh
61 Bab Enam puluh Satu
62 Bab Enam Puluh Dua
63 Bab Enam puluh Tiga
64 Bab Enam puluh Empat.
65 Bab Enam puluh Lima
66 Bab Enam puluh Enam
67 Bab Enam puluh Tujuh
68 Bab Enam puluh Delapan
69 Promo
70 Ratu Ketiban Duren
71 DENDAM
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua puluh
21
Bab Dua puluh Satu
22
Bab Dua puluh Dua
23
Bab Dua puluh Tiga
24
Bab Dua puluh Empat
25
Bab Dua puluh Lima
26
Bab Dua puluh Enam
27
Bab Dua puluh Tujuh
28
Bab Dua puluh Delapan
29
Bab Dua puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga puluh Satu
32
Bab Tiga puluh Dua
33
Bab Tiga puluh Tiga
34
Bab Tiga puluh Empat
35
Bab Tiga puluh Lima
36
Bab Tiga puluh Enam
37
Bab Tiga puluh Tujuh
38
Bab Tiga puluh Delapan
39
Bab Tiga puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima
46
Bab Empat puluh Enam
47
Bab Empat puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima puluh Satu
52
Bab Lima Puluh Dua
53
Bab Lima puluh Tiga
54
Bab Lima puluh Empat.
55
Bab Lima puluh Lima
56
Bab Lima puluh Enam
57
Bab Lima puluh Tujuh
58
Bab Lima puluh Delapan
59
Bab Lima puluh Sembilan
60
Bab Enam puluh
61
Bab Enam puluh Satu
62
Bab Enam Puluh Dua
63
Bab Enam puluh Tiga
64
Bab Enam puluh Empat.
65
Bab Enam puluh Lima
66
Bab Enam puluh Enam
67
Bab Enam puluh Tujuh
68
Bab Enam puluh Delapan
69
Promo
70
Ratu Ketiban Duren
71
DENDAM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!