Bab Dua

Naura membayar ongkos taksi sebelum keluar. Ia berjalan perlahan mendekati kuburan ibunya.

Naura meletakan bunga yang dibelinya sebelum ke sini.

Untuk setiap bunga yang aku taruh di atas makammu, aku teringat semua hal yang telah kamu lakukan untuk membuat hidupku seindah dan seharum rangkaian bunga. Aku rindu kamu, ibu.

Ia bersimpuh didepan kuburan itu dengan memegang batu nisan yang bertuliskan nama ibunya.

Ibu, Naura datang lagi. Naura kangen ibu. Kenapa ibu meninggalkan Naura sendirian. Ayah tidak lagi menyayangiku, ia telah tega menyakitiku. Ibu, Naura mau ikut ibu.

Langit tampak mendung, pertanda hujan akan segera turun. Tapi Naura tidak juga beranjak dari kuburan ibunya.

Ibu masih ingat, dulu ayah tak akan pernah membiarkan seekor nyamukpun menggigit kulitku. Ia akan mencari kemananpun nyamuk itu terbang jika ada yang menggigitku. Tapi hari ini, dua kali sudah ayah menamparku ibu. Bukannya sakit karena tamparan ayah yang membuat aku sedih, tapi sakit karena ayah yang lebih membela wanita itu dari pada aku anak kandungnya .

Hujan mulai turun membasahi bumi seakan ikut merasakan kesedihan yang saat ini Naura alami.

Baju yang Naura kenakan telah basah karena hujan. Tapi ia tak juga beranjak dari tempatnya.

Ketika ia menyadari hari yang sudah mulai beranjak senja, barulah Naura berdiri.

Ibu Naura pamit. Semoga ibu tenang disana. Dan surga tempat ibu berada saat ini.

Naura berjalan meninggalkan makam ibunya. Ia berjalan tanpa tau arah tujuannya.

Naura tak ingin pulang. Hatinya masih terasa sakit. Jika sakit dipipinya bisa hilang, tidak dengan hatinya.

Aku merindukanmu ibu, seperti bumi memandang awan, dengan kata paling rahasia ia mendoakanmu menjadi hujan. Aku titipkan rindu ini pada langit untuk disampaikan kepada mu lewat hujan, ibu.

Gaishan Raffasya Hafis , yang biasa dipanggil Raffa mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia teringat adiknya yang berada diapartemen seorang diri.

Alesha, adiknya Raffa takut akan hujan apalagi jika disertai petir. Ia akan menangis jika tak ada orang yang menemaninya.

Karena hujan yang begitu deras, Raffa tidak melihat ada seseorang yang akan menyeberang.

Naura yang akan menyeberang kaget melihat mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Beruntung Raffa menginjak rem dengan cepat, sehingga kecelakaan dapat dihindari.

Naura berjongkok karena ketakutan. Ia menutup mata dengan kedua tangannya.

Raffa turun dari mobil dan menghampiri Naura. Ia memegang bahu Naura, karena kaget Naura berteriak.

"Mbak, kamu nggak apa-apa" tanya Raffa

Naura memandangi wajah Raffa dan langsung berdiri.

"Apa kamu nggak punya mata."

"Maaf, aku ingin segera sampai rumah. Aku tak melihat saat kamu menyeberang"

"Untung saja aku nggak mati. Jika aku mati, aku akan gentayangan meminta pertanggungjawaban darimu "

"Sekali lagi aku minta maaf"

"Aku akan memaafkan kamu, tapi dengan satu syarat"

"Apa itu, boleh saya tau"

"Aku ingin ikut denganmu"

"Mbak, apa kamu nggak salah"

"Kenapa, kamu nggak mau"

"Mbak, aku ini seorang pria. Seandainya aku ini berniat jahat apa kamu nggak takut"

"Aku bahkan ingin kamu membunuhku"

"Apa maksud, mbak"

"Aku ingin mati. Biar bisa menyusul ibu" ucap Naura. Air matanya kembali jatuh membasahi pipinya.

Raffa dapat melihat air mata yang jatuh itu. Ia akhirnya membawa Naura masuk ke mobil dan ikut pulang ke apartemen miliknya.

Sampai di apartemen, Raffa meminta Naura masuk. Dengan langkah ragu Naura masuk.

"Kenapa, takut. Tadi katanya ingin ikut denganku"

"Siapa yang takut .... " ujar Naura

Raffa mempersilakan Naura duduk, ia langsung membuka pintu kamar adiknya.

Raffa melihat adiknya yang bergulung dengan selimut. Ia membuka selimut adiknya.

Alesha membuka mata, dan langsung memeluk Raffa.

"Abang kemana aja. Aku takut.... "

"Maaf, abang masih ada kerjaan tadi"

"Abang tahukan jika aku takut hujan"

"Iya, maaf" ucap Raffa lagi

"Sekarang ikut abang. Hujan sudah reda, jangan takut.... "

Alesha mengikuti langkah abangnya menuju ruang tamu. Ia melihat ada seorang wanita yang sedang duduk membelakangi dirinya.

"Siapa wanita itu. Apakah karena itu abang telat pulang"

"Bukan, abang aja belum sempat berkenalan"

"Jika abang belum kenal, kenapa abang membawanya ke sini"

"Nanti abang ceritakan. Sekarang kamu apa dan bawa ia ke kamar. Pinjamkan pakaianmu "

Alesha melangkah mendekati Naura.

"Mbak .... " ucap Alesha membuat Naura kaget.

"Eh... iya"

"Kenalkan nama saya Alesha"

"Naura " ucap Naura mengulurkan tangannya

"Baju mbak basah, sebaiknya mbak ganti dulu bajunya. Nanti mbak bisa masuk angin"

"Aku nggak ada baju ganti" gumam Naura

"Pakai bajuku saja. Ayo ganti di kamar. "

Naura mengikuti kemana Alesha melangkah. Alesha meminta Naura mandi agar nanti tidak sakit.

Alesha meminjamkan pakaiannya. Kebetulan badannya tidak jauh berbeda sehingga Naura bisa memakainya.

Setelah mengganti baju, Alesha meminta Naura keluar kamar menuju meja makan.

Tampak di dapur Raffa yang sedang memasak. Ia tampak terampil dengan peralatan dapur.

Raffa menyajikan masakannya di meja. Ada telur dadar dan nasi goreng.

"Maaf, aku hanya bisa menyajikan ini. Semua bahan makanan ternyata telah habis"

"Nggak apa, ini juga kelihatan sangat enak"

"Silakan makan ... siapa namamu" ucap Raffa

"Naura.... "

"Semoga kamu bisa menikmatinya"

Naura yang sejak siang belum makan langsung mengambil nasi goreng, dan memasukan kepiringnya lengkap dengan telur dadar.

Raffa dan Alesha melihat Naura yang makan dengan lahapnya.

"Udah berapa hari mbak nggak makan" tanya Alesha

Ucapan Alesha membuat Naura tersedak mendengarnya.

"Oh, nasi gorengnya enak" ucapnya dengan wajah yang memerah menahan malu.

Raffa tersenyum mendengar jawaban Naura. Ia memandangi wajah Naura dengan intens.

Setelah makan, Raffa dibantu Alesha membersihkan dapur yang berantakan bekas Raffa masak .

Naura hanya memperhatikan dari tempat ia duduk. Selama ini ia tak pernah turun langsung ke dapur. Ia tak pernah mencuci piring.

Setelah makan Alesha membawa Naura untuk menonton di ruang keluarga.

Bersambung

*****************

Terima kasih

Terpopuler

Comments

Fay

Fay

lanjut bacanya

2022-08-18

0

Christy Oeki

Christy Oeki

sehat selalu

2022-08-13

0

Jasmine

Jasmine

dr lahir udh ada art dirumah ortunya

2022-08-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua puluh
21 Bab Dua puluh Satu
22 Bab Dua puluh Dua
23 Bab Dua puluh Tiga
24 Bab Dua puluh Empat
25 Bab Dua puluh Lima
26 Bab Dua puluh Enam
27 Bab Dua puluh Tujuh
28 Bab Dua puluh Delapan
29 Bab Dua puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga puluh Satu
32 Bab Tiga puluh Dua
33 Bab Tiga puluh Tiga
34 Bab Tiga puluh Empat
35 Bab Tiga puluh Lima
36 Bab Tiga puluh Enam
37 Bab Tiga puluh Tujuh
38 Bab Tiga puluh Delapan
39 Bab Tiga puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima
46 Bab Empat puluh Enam
47 Bab Empat puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima puluh Satu
52 Bab Lima Puluh Dua
53 Bab Lima puluh Tiga
54 Bab Lima puluh Empat.
55 Bab Lima puluh Lima
56 Bab Lima puluh Enam
57 Bab Lima puluh Tujuh
58 Bab Lima puluh Delapan
59 Bab Lima puluh Sembilan
60 Bab Enam puluh
61 Bab Enam puluh Satu
62 Bab Enam Puluh Dua
63 Bab Enam puluh Tiga
64 Bab Enam puluh Empat.
65 Bab Enam puluh Lima
66 Bab Enam puluh Enam
67 Bab Enam puluh Tujuh
68 Bab Enam puluh Delapan
69 Promo
70 Ratu Ketiban Duren
71 DENDAM
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua puluh
21
Bab Dua puluh Satu
22
Bab Dua puluh Dua
23
Bab Dua puluh Tiga
24
Bab Dua puluh Empat
25
Bab Dua puluh Lima
26
Bab Dua puluh Enam
27
Bab Dua puluh Tujuh
28
Bab Dua puluh Delapan
29
Bab Dua puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga puluh Satu
32
Bab Tiga puluh Dua
33
Bab Tiga puluh Tiga
34
Bab Tiga puluh Empat
35
Bab Tiga puluh Lima
36
Bab Tiga puluh Enam
37
Bab Tiga puluh Tujuh
38
Bab Tiga puluh Delapan
39
Bab Tiga puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima
46
Bab Empat puluh Enam
47
Bab Empat puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima puluh Satu
52
Bab Lima Puluh Dua
53
Bab Lima puluh Tiga
54
Bab Lima puluh Empat.
55
Bab Lima puluh Lima
56
Bab Lima puluh Enam
57
Bab Lima puluh Tujuh
58
Bab Lima puluh Delapan
59
Bab Lima puluh Sembilan
60
Bab Enam puluh
61
Bab Enam puluh Satu
62
Bab Enam Puluh Dua
63
Bab Enam puluh Tiga
64
Bab Enam puluh Empat.
65
Bab Enam puluh Lima
66
Bab Enam puluh Enam
67
Bab Enam puluh Tujuh
68
Bab Enam puluh Delapan
69
Promo
70
Ratu Ketiban Duren
71
DENDAM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!