Naura membayar ongkos taksi sebelum keluar. Ia berjalan perlahan mendekati kuburan ibunya.
Naura meletakan bunga yang dibelinya sebelum ke sini.
Untuk setiap bunga yang aku taruh di atas makammu, aku teringat semua hal yang telah kamu lakukan untuk membuat hidupku seindah dan seharum rangkaian bunga. Aku rindu kamu, ibu.
Ia bersimpuh didepan kuburan itu dengan memegang batu nisan yang bertuliskan nama ibunya.
Ibu, Naura datang lagi. Naura kangen ibu. Kenapa ibu meninggalkan Naura sendirian. Ayah tidak lagi menyayangiku, ia telah tega menyakitiku. Ibu, Naura mau ikut ibu.
Langit tampak mendung, pertanda hujan akan segera turun. Tapi Naura tidak juga beranjak dari kuburan ibunya.
Ibu masih ingat, dulu ayah tak akan pernah membiarkan seekor nyamukpun menggigit kulitku. Ia akan mencari kemananpun nyamuk itu terbang jika ada yang menggigitku. Tapi hari ini, dua kali sudah ayah menamparku ibu. Bukannya sakit karena tamparan ayah yang membuat aku sedih, tapi sakit karena ayah yang lebih membela wanita itu dari pada aku anak kandungnya .
Hujan mulai turun membasahi bumi seakan ikut merasakan kesedihan yang saat ini Naura alami.
Baju yang Naura kenakan telah basah karena hujan. Tapi ia tak juga beranjak dari tempatnya.
Ketika ia menyadari hari yang sudah mulai beranjak senja, barulah Naura berdiri.
Ibu Naura pamit. Semoga ibu tenang disana. Dan surga tempat ibu berada saat ini.
Naura berjalan meninggalkan makam ibunya. Ia berjalan tanpa tau arah tujuannya.
Naura tak ingin pulang. Hatinya masih terasa sakit. Jika sakit dipipinya bisa hilang, tidak dengan hatinya.
Aku merindukanmu ibu, seperti bumi memandang awan, dengan kata paling rahasia ia mendoakanmu menjadi hujan. Aku titipkan rindu ini pada langit untuk disampaikan kepada mu lewat hujan, ibu.
Gaishan Raffasya Hafis , yang biasa dipanggil Raffa mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia teringat adiknya yang berada diapartemen seorang diri.
Alesha, adiknya Raffa takut akan hujan apalagi jika disertai petir. Ia akan menangis jika tak ada orang yang menemaninya.
Karena hujan yang begitu deras, Raffa tidak melihat ada seseorang yang akan menyeberang.
Naura yang akan menyeberang kaget melihat mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Beruntung Raffa menginjak rem dengan cepat, sehingga kecelakaan dapat dihindari.
Naura berjongkok karena ketakutan. Ia menutup mata dengan kedua tangannya.
Raffa turun dari mobil dan menghampiri Naura. Ia memegang bahu Naura, karena kaget Naura berteriak.
"Mbak, kamu nggak apa-apa" tanya Raffa
Naura memandangi wajah Raffa dan langsung berdiri.
"Apa kamu nggak punya mata."
"Maaf, aku ingin segera sampai rumah. Aku tak melihat saat kamu menyeberang"
"Untung saja aku nggak mati. Jika aku mati, aku akan gentayangan meminta pertanggungjawaban darimu "
"Sekali lagi aku minta maaf"
"Aku akan memaafkan kamu, tapi dengan satu syarat"
"Apa itu, boleh saya tau"
"Aku ingin ikut denganmu"
"Mbak, apa kamu nggak salah"
"Kenapa, kamu nggak mau"
"Mbak, aku ini seorang pria. Seandainya aku ini berniat jahat apa kamu nggak takut"
"Aku bahkan ingin kamu membunuhku"
"Apa maksud, mbak"
"Aku ingin mati. Biar bisa menyusul ibu" ucap Naura. Air matanya kembali jatuh membasahi pipinya.
Raffa dapat melihat air mata yang jatuh itu. Ia akhirnya membawa Naura masuk ke mobil dan ikut pulang ke apartemen miliknya.
Sampai di apartemen, Raffa meminta Naura masuk. Dengan langkah ragu Naura masuk.
"Kenapa, takut. Tadi katanya ingin ikut denganku"
"Siapa yang takut .... " ujar Naura
Raffa mempersilakan Naura duduk, ia langsung membuka pintu kamar adiknya.
Raffa melihat adiknya yang bergulung dengan selimut. Ia membuka selimut adiknya.
Alesha membuka mata, dan langsung memeluk Raffa.
"Abang kemana aja. Aku takut.... "
"Maaf, abang masih ada kerjaan tadi"
"Abang tahukan jika aku takut hujan"
"Iya, maaf" ucap Raffa lagi
"Sekarang ikut abang. Hujan sudah reda, jangan takut.... "
Alesha mengikuti langkah abangnya menuju ruang tamu. Ia melihat ada seorang wanita yang sedang duduk membelakangi dirinya.
"Siapa wanita itu. Apakah karena itu abang telat pulang"
"Bukan, abang aja belum sempat berkenalan"
"Jika abang belum kenal, kenapa abang membawanya ke sini"
"Nanti abang ceritakan. Sekarang kamu apa dan bawa ia ke kamar. Pinjamkan pakaianmu "
Alesha melangkah mendekati Naura.
"Mbak .... " ucap Alesha membuat Naura kaget.
"Eh... iya"
"Kenalkan nama saya Alesha"
"Naura " ucap Naura mengulurkan tangannya
"Baju mbak basah, sebaiknya mbak ganti dulu bajunya. Nanti mbak bisa masuk angin"
"Aku nggak ada baju ganti" gumam Naura
"Pakai bajuku saja. Ayo ganti di kamar. "
Naura mengikuti kemana Alesha melangkah. Alesha meminta Naura mandi agar nanti tidak sakit.
Alesha meminjamkan pakaiannya. Kebetulan badannya tidak jauh berbeda sehingga Naura bisa memakainya.
Setelah mengganti baju, Alesha meminta Naura keluar kamar menuju meja makan.
Tampak di dapur Raffa yang sedang memasak. Ia tampak terampil dengan peralatan dapur.
Raffa menyajikan masakannya di meja. Ada telur dadar dan nasi goreng.
"Maaf, aku hanya bisa menyajikan ini. Semua bahan makanan ternyata telah habis"
"Nggak apa, ini juga kelihatan sangat enak"
"Silakan makan ... siapa namamu" ucap Raffa
"Naura.... "
"Semoga kamu bisa menikmatinya"
Naura yang sejak siang belum makan langsung mengambil nasi goreng, dan memasukan kepiringnya lengkap dengan telur dadar.
Raffa dan Alesha melihat Naura yang makan dengan lahapnya.
"Udah berapa hari mbak nggak makan" tanya Alesha
Ucapan Alesha membuat Naura tersedak mendengarnya.
"Oh, nasi gorengnya enak" ucapnya dengan wajah yang memerah menahan malu.
Raffa tersenyum mendengar jawaban Naura. Ia memandangi wajah Naura dengan intens.
Setelah makan, Raffa dibantu Alesha membersihkan dapur yang berantakan bekas Raffa masak .
Naura hanya memperhatikan dari tempat ia duduk. Selama ini ia tak pernah turun langsung ke dapur. Ia tak pernah mencuci piring.
Setelah makan Alesha membawa Naura untuk menonton di ruang keluarga.
Bersambung
*****************
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Fay
lanjut bacanya
2022-08-18
0
Christy Oeki
sehat selalu
2022-08-13
0
Jasmine
dr lahir udh ada art dirumah ortunya
2022-08-05
0