Setelah dua hari menginap, sore harinya setelah Raffa pulang kerja, Naura minta diantarkan pulang.
"Raffa, aku mau pulang"
"Aku tak pernah melarangmu"
"Iya, aku rindu rumahku" gumam Naura
"Mbak Naura udah nggak betah di sini" ucap Alesha.
Alesha sangat senang Naura tinggal bersama mereka. Ia ada yang menemani. Selama ini jika Raffa kerja dan lembur, ia hanya sendirian di apartemen.
"Bukan nggak betah, tapi aku nggak mungkin selamanya menginap di sini"
"Baiklah, aku antar kamu sekarang "
"Ya, Alesha... mbak harus kembali dulu ke rumah. Mbak pasti akan datang lagi. Maafkan ya jika selama mbak menginap telah merepotkan kamu dan Raffa"
"Aku senang mbak menginap, aku jadi ada ya g menemani"
"Mbak juga sangat senang selama menginap disini. Kamu dan Raffa menerima mbak dengan baik. Padahal kalian tak mengenalku"
"Aku hanya ingin berpesan, jangan pernah minta tumpang dengan sembarang pria. Tidak semua pria itu berniat baik. Apa lagi orang tak kamu kenal sebelumnya"
"Aku lagi kacau malam itu"
"Rumah adalah tempat terbaik bagi seorang gadis. Jangan pernah lari dari rumah jika kamu sedang ada masalah. Nanti jika ada yang memanfaatkan kamu bagaimana. Apa lagi wanita secantik kamu, orang bisa saja memanfaatkan kamu"
"Apa Raffa, kamu tadi bilang aku cantik "
"Tentu saja kamu cantik, nggak mungkin ganteng"
"Apa salahnya memuji sesekali" gerutu Naura
Alesha dan Raffa yang mendengar gerutuan Naura menjadi tersenyum.
Naura mengambil tas miliknya di kamar Alesha.
"Maaf, Lesha. Mbak pakai bajumu ini aja pulang. Kamu nggak keberatan "
"Nggak apa, mbak. Aku senang jika mbak mau memakainya"
Naura memeluk Alesha. Dua hari bersama Alesha ia dapat merasakan bagaimana memiliki saudara. Selama ini Naura selalu bersama ibunya saja.
Raffa mengendarai mobil menuju alamat yang Naura beri. Beberapa menit diperjalanan mereka sampai di rumah kediaman Naura.
Naura tidak segera membuka pintu mobil, ia hanya memandangi wajah Raffa dengan intens.
"Kenapa memandangku seperti itu"
"Aku masih boleh menginap di tempat apartemenmu"
"Rumahmu sangat bagus, kenapa mau menginap ditempatku"
"Kalau nggak boleh, ya sudah. Aku pamit. Terima kasih karena telah menampungku dua hari ini"
"Kamu boleh datang kapankan" gumam Raffa
"Kamu serius" ucap Naura. Dan tanpa sadar ia memeluk Raffa.
"Alesha menyukaimu, selama ini ia jarang bisa bergaul dengan orang yang baru di kenal"
"Aku juga suka dan sayang dengan Alesha"
"Lepaskan pelukannya, aku sesak"
"Maaf.... " cicit Naura
"Kamu nggak ingin keluar"
"Iya, tapi aku minta nomor ponselmu dulu"
"Minta nomormu, nanti aku hubungi kamu"
Naura menyebutkan nomor ponselnya. Dan Raffa menyimpannya.
"Aku sudah kirim pesan, agar kamu bisa nanti menyimpannya"
"Terima kasih ganteng, kamu nggak mampir dulu"
"Aku masih banyak kerjaan"
"Sekali lagi terima kasih. Aku senang dapat berkenalan dengan orang - orang baik sepertimu dan Alesha"
"Ingat pesanku. Jangan cepat percaya dengan orang yang baru kamu kenal. Dan jangan pernah meminta tumpangan pada seorang pria yang tidak kamu kenal"
"Siap bos..... "
Naura turun dari mobil dan melambaikan tangannya ketika mobil Raffa berjalan meninggalkan dirinya.
Naura memencet bel yang ada dekat pagar rumahnya. Satpam melihat Naura yang berdiri depan pagar, segera membuka pintunya.
"Non Naura, kemana aja non."
"Ke surga"
"Bapak sudah dua hari tampak gelisah, menanti kabar dari non"
"Jangan menghiburku, tak mungkin ayah mencariku"
Naura berjalan masuk ke dalam rumahnya. Ketika melewati ruang keluarga ia melihat ayah dan ibu tirinya yang menonton televisi sambil berpelukan.
Naura meneruskan langkahnya tanpa mempedulikan mereka.
"Masih ingat pulang" ucap Reno dengan suara yang agak keras. Ia melepaskan pelukannya di bahu Santi dan berdiri menghadap Naura.
Naura tidak menjawab pertanyaan Reno, ia tetap melangkah masuk kekamarnya.
Reno mengikuti langkah putrinya masuk ke kamar.
"Kamu pikir rumah ini apa. Sesuka hatimu saja mau pergi dan pulang"
"Apa yang ayah inginkan" gumam Naura. Ia memandangi wajah ayahnya dengan sendu.
Ayah, aku rindu pelukan ayah. Kenapa sekarang ayah tak pernah memelukku lagi.
"Ayah ingin kamu menjadi anak yang penurut. Apa sulitnya memanggil ibu sama Santi. Hormati ia seperti ibu kandungmu"
"Aku tak mungkin bisa melakukan itu"
"Kenapa, bukankah itu tidak sulit"
"Aku hanya menurut dan patuh pada ibu kandungku. Bagaimana mungkin aku bisa menghormati wanita yang menyebabkan ibuku meninggal. Aku saksi hidup, sebulan sebelum ibu meninggal setiap malam ia menangis di kamar. Ketika aku tanya, ibu hanya mengatakan jika ia merindukan ayah. Jika aku tau ibu menangis karena mengetahui perselingkuhan ayah, akan aku datangi wanita yang telah membuat ibuku sedih. Aku akan membunuhnya" teriak Naura.
Reno kembali mengangkat tangannya ingin menampar Naura. Tapi diurungkan.
"kenapa... tampar aja aku. Jika kematianku membuat ayah senang, aku rela mati ditangan ayah."
Naura menjatuhkan dirinya, ia terduduk dilantai dengan memegang kedua lututnya. Tangisnya pecah.
Reno melihat putrinya dengan mata berkaca.
Maafkan ayah, Ayah tak bermaksud membuatmu sesedih ini.
"Aku akan berterima kasih jika ayah mau membunuhku. Agar aku bisa segera bertemu ibu. Tapi ayah jangan berharap aku akan membunuh diriku sendiri. Aku tak mau menambah dosa"
Reno berjalan meninggalkan kamar putrinya tanpa berkata sepatah katapun.
Ia masuk ke ruang kerjanya. Dan mental foto saat putrinya wisuda setahun yang lalu. Itu foto terakhir mereka berdua. Setelah itu Reno memutuskan tinggal bersama Santi setelah mereka memutuskan menikah secara siri.
Sekali lagi maafkan ayah, Naura. Kenapa kamu menjadi anak yang keras kepala. Ayah hanya ingin kamu dapat menerima kehadiran Santi. Ayah mencintai wanita itu. Apa kamu tak bisa menerima semua ini.
Bersambung
****************
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Ass Yfa
Reno udah dibutakan dngn cinta ayo napsu....
2022-10-04
0
Cikka
dsni bapakny terlalu egois,,,pola pikirnya msh kaya bocah mungkin krna lagi puber k3 2 jadi nggak inget apapun😂
2022-09-30
0
Fay
semangat thor
2022-08-18
0