nameera mengiris tangannya menggunakan pisau yang dipegang tangan kanannya,, nameera tersenyum getir sambil terus mengiris tangannya,,,
"Bahkan rasanya tak sakit sama sekali," nameera meracau sambil terus mengiris tanggannya,, darah segar mengalir dari tangannya ia tak hiraukan malah nameera terus saja mengiris tangannya,,
"astaga nyonya apa yang nyonya lakukan," bu siti berteriak untuk menghentikan nameera,,
namun nameera tak menghiraukan bu siti yang berteriak ia terus saja mengiris tangannya,, darahnya sudah banyak yang mengalir, dengan langkah cepat bu siti mengambil pisau yang di pegang oleh nameera.
"sadar nyonya,, apa yang telah nyonya perbuat pada diri nyonya ,, jangan sakiti diri nyonya seperti ini kumohon hentikan nyonya," ucap bu siti sambil berderaian air mata,,
"apa gunanya aku hidup bu,, tak ada yang menghargaiku sama sekali bu,, aku lelah hidup dalam keterpurukan seperti ini , mereka semua tak pernah memberi tahuku dimana letak kesalahanku itu bu,, mengapa mereka tak pernah mengerti akan diriku," ucap nameera sambil masih terisak
"jangan beranggapan begitu nyonya,, saya menyayangi nyonya seperti anak saya sendiri walaupun kita hanya bertemu tadi malam tapi saya percaya nyonya orang yang baik, tapi nyonya harus sabar ya,"
tubuh nameera lemas di dalam pelukan bu siti,, nameera terjatuh,, bu siti tak bisa menahan tubuh nameera karena usianya yang sudah lansia,, nameera tak sadarkan diri,,
"nyonya bangun nyonya,"bu siti menepuk pipi nameera tapi tak kunjung bangun,, ia melihat tangan nameera yang sudah mengeluarkan banyak sekali darah segar,, bu siti keluar dari kamar dan memanggil tuan zayn yang berada di kamar utama
"tuan,"bu siti menggedor pintu kamar utama,
"ada apa," ucap tuan zayn
"nyonya nameera pingsan tuan,, nyonya mengiris tanganya dengan pisau tuan, darahnya sudah banyak yang keluar, " ucap bu siti panjang lebar,
"zayn melangkah lebar dari kamar utama menuju gudang tempat nameera pingsan,, ia melihat darah segar yang sudah mengalir dari tangan nameera,,
ia mengangkat tubuh nameera yang sudah lemas,,
"siapkan mobil, sekarang kita ke rumah sakit," ucap zayn dengan nameera yang sudah ada di gendongannya,,
ajudan itu membukakan pintu mobil untuk tuan zayn,, dimasukkannya nameera ke dalam mobil ,,
"cepat jalan," ucap zayn pada pak asep sang supir,,
zayn membaringkan nameera sambil kepalanya berada di atas paha zayn,,
sesampai di rumah sakit nameera segera di bawa ke UGD nameera mendapatkan perawatan langsung,, ia di tangani oleh dokter pribadi tuan zayn,,
"tunggulah di luar dulu bung,"ucap dokter haris yang notabenenya adalah sahabat zayn sendiri,,
"oh ya dia itu siapa kenapa kamu yang membawanya ke rumah sakit ini,, tanya dokter haris mengintimidasi zayn,,
"kau tak perlu banyak tanya," sekarang obati dulu lukanya itu, dasar bodoh ucap zayn dengan nada kesal,,
"oh ya aku sampai lupa,"
dokter haris masuk ke dalam ruang UGD dan mengobati luka nameera,,
"kenapa tangannya seperti di iris² ,siapa wanita ini sebenarnya,, ucap dokter haris pada dirinya sendiri,,dia merasa bingung pasalnya ini baru pertama kali ia melihat wanita ini,
dokter haris keluar dari ruangan UGD dia sudah selesai menhibati luka nameera
" hey bung,, kenapa tangan wanita itu seperti sudah teriris pisau,, jangan bilang kau yang melakukannya," ucap dokter haris sambil menunjuk wajah tuan zayn itu,,
."jangan sembarangan bicara kau bodoh,, mana mungkin aku mengiris tangan orang lain,"
"lalu tangannya itu kenapa siapa yang melakukannya,, dan kau belum menjawab pertanyaanku yang tadi,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Ipung Ningsih
Bodoh kalau qm bunuh diri Nameera.. Bangkit dan lawanlah 😡💪💪
2022-02-21
0
siti mustainah
lapor polisi
2022-02-16
0
nur
yg komen pada Emosi. nikmati aja alurnya 🤣
2022-01-20
1