Bdrs 06

nameera tak bisa memejamkan matanya, dia tak bisa tidur beberapa kali ia akan memulai menutup matanya, namun kata-kata ibu tirinya terus terbanyang di fikirannya,,

"hh,, apa yang harus aku lakukan!! tak mungkin aku menikah dengan orang tua, tapi kalau aku tidak melakukannya dia pasti nekat menjual rumah ini,,

"aku tak mau rumah ini di jual,, karena kenangan ayah ibu terlalu banyak didalamnya,, porolog nameera dalam lamunannya,,

"besok pagi aku harus cari cara,, ya , untuk sekarang aku tidur dulu, semoga besok ada pertanda baik untuku

tok

"siapa sih malam malam ketuk pintu "ucap nameera yang hendar tidur namun di ganggu dengan ketukan pintu,,

"tuan,, ada apa malam malam anda ke rumah saya "ucap nameera,,

"maaf mengganggu malam malam begini,, tapi sampaikan salamku pada ibumu, bahwa pernikahan akan dilaksanakan seminggu mendatang,, bersiaplah

dan tanpa basa basi lagi pria tua bersama para ajudannya meninggalkan rumah nameera,,

sedangkan nameera masih mematung di ambang pintu,, masih mencerna kata kata pria tua tadi dan sekelabat ingatannya mengingat kata² ibu tirinya,,

dengan menghembuskan nafas kasar nameera menutup pintu rumahnya,, masuk ke dalam kamarnya,, lagi lagi matanya tak bisa terpejam,, masih memikirkan kata² ibu tirinya yang harus menikahi pria tua,,,,

"sekeras inikah kehidupanku,, serumit inikah kisah yang harus ku jalani,, haruskah aku menikahi pria tua,, haruskah aku yang berkorban,, aku semakin tak mengerti dengan semua keadaan yang menimpaku,,, ucap nameera seraya menatap langit langit kamarnya,,

pagi hari sekali dengan wajah musamnya nameera melaju ke kampus,, seperti biasa menunggu angkutan umum,,

"hey,, kenapa pagi² begini wajahmu musam banget, kek gak ada gairah idup aja kamu "ucap Fitri salah satu sahabat nameera

"heh,, nameera hanya menjawab denga helaan nafas beratnya,,

"ya udah sini cerita dulu masalah kamu apa,, siapa tau aku ada solusi buat nolongin kamu,

"aku ga apa² mungkin cuman kecapean aja,, kamu tau kan akhir² ini aku pulangnya selalu malem dari coffe shop,, mumpunglah akhir² ini pelanggan rame teruss,, ucap nameera dengan bohong,,

ya begitulah, nameera tak selalu memberi tahu keadaan yang sebenarnya pada sahabatnya,, karena dia tahu teman temannya akan marah,, dan dia tidak mau menjelek jelekan keluarganya di depan sahabatnya,,

"ya udah kalau kamu capek minta cuti aja sama rasya satu hari, aku yakin dia bakalan ngizinin kok,,

"gak ah,, rasya itu udah baik banget sama aku,, masa gara gara capek aja mau minta cuti satu hari,, lagian aku juga takut nanti kalau cuti gaji ku dipotong,,, ucap nameera sambil memperlihatkan giginya yang putih,,,

"hahhaha,,, dasar mata duitan,, timpal fitri

"ya udah kita masuk yuk,, lagi sebentar pelajaran mau di mulai,,

seperti biasa malam hari nameera pulang dengan rasa lelah karena seharian tidak mendapat istirahat,,,

sedang diruang tengah ibu tiri nameera beserta ashila sedang berbincang bincang,,

"udah pulang ya, sini duduk dulu ibu mau bicara,,

tanpa bicara apa² nameera langsung duduk,,

"ada apa bu,, jika ibu ingin membahas masalah yang tidak penting,, mending jangan di bahas sekarang nameera capek bu mau mandi dan istirahat,, ucap nameera seraya ingin berjalan ke dalam kamar,,