Kimono yang dikenakan oleh Marissa terbuka akibat perkelahian sengitnya dengan Sarrah. Dan kini nampaklah lingerie seksi yang sedang ia kenakan. Sarrah kembali membulatkan matanya tatkala ia menyadari bahwa lingerie yang dikenakan oleh Marissa adalah lingerie miliknya.
"Heh!" Sarrah menarik kinomo yang dikenakan oleh Marissa hingga kimono itu terlepas dari tubuhnya. Wanita itu juga melemparkan kimono tersebut ke sembarang arah.
"Itukan lingerie milikku! Kenapa ada padanya, Sayang!" ucap Sarrah kepada Marcello.
Marcello memperhatikan penampilan Marissa saat itu. Gadis itu nampak sangat menggoda dengan lingerie seksi yang ia kenakan. Apalagi lingerie itu memperlihatkan langsung keindahan tubuh Marissa yang sesungguhnya.
Marcello sempat menelan salivanya sembari memalingkan wajahnya dari Gadis kecilnya itu. "Sudahlah, Sarrah. Nanti akan ku belikan yang lebih bagus dari itu," sahut Marcello.
"Tidak mau!" teriak Sarrah. "Lepaskan lingerie itu! Aku tidak sudi lingerie-ku dikenakan oleh Gadis tidak tahu malu seperti dirimu!" hardik Sarrah.
"Sudah, cukup!" Marissa melepaskan lingerienya didepan Sarrah dan Marcello kemudian melemparkan lingerie seksi itu tepat ke wajah Sarrah. "Makan tu lingerie!"
Tanpa memperdulikan sekelilingnya, Marissa melangkahkan kakinya kembali ke kamar dengan hanya menggunakan pakaian dal*m yang menutupi aset pribadinya.
Sarrah membulatkan matanya setelah melihat aksi nekat Gadis itu. Ia menutup mata Marcello dengan kedua tangannya agar lelaki itu tidak melihat keindahan tubuh Marissa.
Setibanya didalam kamar, Marissa segera menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur.
Sementara itu,
"Sarrah, sebaiknya kamu pulang saja," bujuk Marcello dengan lembut.
Sarrah tidak terima ketika Marcello mengucapkan hal itu. Ia menekuk wajahnya sembari berucap, "Kamu mengusirku, ya?!"
"Bukan, Sayang! Aku tidak bermaksud untuk mengusirmu. Aku hanya tidak ingin kamu kelelahan, bukankah hari pertunangan kita tinggal beberapa hari lagi?! Aku tidak ingin kamu jatuh sakit dihari istimewa kita, Sarrah, "tutur Marcello.
Sarrah nampak berpikir, apa yang dikatakan oleh Marcello ada benarnya. Ia pun tidak ingin sakit dihari istimewanya nanti.
"Baiklah. Tapi kamu janji, ya sama aku. Kamu tidak akan macam-macam lagi sama Marissa?!" rengek Sarrah dengan wajah memelas menatap Marcello.
"Tentu saja tidak, Sarrah. Marissa adalah putri kecilku dan akan tetap seperti itu. Aku mencintaimu, Sarrah. Percayalah padaku," tutur Marcello sembari melabuhkan sebuah kecupan di kening Sarrah.
Sarrah semringah mendengar penuturan Marcello. "Baiklah, kalau begitu aku akan segera pulang," sahut Sarrah sambil memeluk lengan Marcello kemudian menyandarkan kepalanya di bahu lelaki itu.
Marcello mengantarkan Sarrah hingga ke halaman depan Mansion. Dia juga memerintahkan Joe agar segera mengantarkan Sarrah kembali ke Apartemennya.
Sepeninggal Sarrah, Marcello bergegas masuk dan melangkahkan kakinya menuju kamar Marissa.
"Marissa?!" panggil Marcello sembari mengetuk pintu kamar Gadis itu.
"Masuklah, pintunya tidak dikunci," sahut Marissa. Suara Gadis itu terdengar sangat pelan.
Perlahan, Marcello membuka pintu kamar Marissa. Ia melihat Gadis itu tengah bersandar di sandaran tempat tidurnya dengan tubuh tertutup selimut. Marcello tersenyum tipis seraya menghampiri Gadis itu. Namun, Marissa sama sekali tidak ingin membalas senyumannya.
"Marissa, atau Icha ..." ucap Marcello sembari memperhatikan wajah cantik Marissa yang sedang menekuk.
"Marissa, Icha itu panggilan sayang dari Erika! Hanya Erika yang boleh memanggilku dengan sebutan itu!" ketus Marissa.
Perlahan Marcello meraih wajah Marissa hingga merekapun saling bertatap mata dengan jarak yang sangat dekat.
"Tetapi aku juga sangat menyayangimu, Cha. Jadi bolehkan aku memanggilmu dengan sebutan Icha?!"
Marissa tidak menjawab, ia malah memutarkan kedua bola matanya sambil memasang wajah malas. Marcello terkekeh pelan saat memperhatikan ekspresi Marissa saat itu.
"Kenapa kamu memakai lingerie milik Sarrah?" tanya Marcello pelan sembari merapikan rambut Marissa yang sedikit berantakan.
"Aku lupa membawa barang-barangku dan aku menemukan lingerie itu didalam lemari. Ya, aku kenakan saja! Daripada aku telanj*ang, kan tidak lucu!" jawab Marissa, masih dengan wajah malas.
Marcello kembali terkekeh, "Baiklah, besok kita beli pakaian untukmu. Ehm, oh ya, Cha. Daddy cuma ingin memberitahu kamu soal rencana pertunangan Daddy dengan Sarrah. Daddy dan Sarrah akan segera mengadakan acara pertunangan ditempat ini. Dan Daddy harap kamu bisa menjaga perilakumu terhadapnya. Biar bagaimanapun, dia adalah calon istriku, Cha. Itu artinya dia akan segera menjadi Ibumu," tutur Marcello.
Marissa menatap Marcello dengan tatapan tajam menohok. Entah mengapa ia benar-benar tidak menyukai kabar bahagia itu. Hatinya panas dan bergemuruh setelah mengetahui rencana pertunangan Daddy nya dengan Sarrah.
"Aku tidak akan pernah membiarkan dirimu bahagia, Dad! Aku akan ganggu hubungan kalian hingga Wanita itu menyerah dan meninggalkan dirimu!" batin Marissa.
"Cha? Kamu kenapa?!" tanya Marcello.
"Ehm, tidak apa-apa. Selamat kalau begitu. Semoga Daddy dan Sarrah bahagia," sahut Marissa.
Marcello tersenyum kemudian mencubit dagu Marissa dengan lembut. "Terima kasih atas pengertiannya, Daddy sayang kamu."
Marcello melabuhkan sebuah kecupan hangat di kening Marissa dan saat itu Marissa tidak sempat untuk menghindar. Marcello perlahan melepaskan kemeja yang sedang ia kenakan kemudian memasangkannya ke tubuh Marissa.
"Gunakanlah, nanti kamu bisa masuk angin," goda Marcello sembari melangkah keluar dari kamar Marissa.
Marissa memperhatikan tubuh atletis milik Daddynya dan hal itu membuat ia benar-benar terpesona. "Selamat malam, Icha kecilku. Semoga mimpi indah," ucap Marcello sebelum ia menutup pintu kamar Gadis itu.
Sepeninggal Marcello, Marissa segera mengenakan kemeja milik lelaki itu. Aroma maskulin yang tercium dari kemejanya membuat Marissa merasa nyaman. Ia memejamkan matanya dan mencoba tidur, hingga akhirnya ia benar-benar tertidur.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 310 Episodes
Comments
Lusi
jgn percaya. dulu dia punya istri tapi s** dgn sahabat istrinya.
2023-01-12
1
Lusi
jgn percaya. dulu dia punya istri tapi s** dgn sahabat istrinya.
2023-01-12
2
Tum Morang
seperti bukan ayah dan anak ya,,, ?????
2022-08-29
1