Pagi-pagi sekali, Marissa bangun dari tidurnya. Hari ini Marcello mengajaknya jalan-jalan menikmati keindahan pantai. Ternyata tanpa sepengetahuan Sarrah, Marcello mengirimkan pesan chat ajakan kepada Marissa.
Tidak kalah semangatnya, Erika pun turut bersiap untuk ikut bersama Marissa menikmati harinya bersama si Tuan Tampan.
"Beneran nih gak apa-apa? Apa aku tidak akan mengganggu kalian?" tanya Erika kepada Marissa yang sedang memoles liptint ke bibir seksinya.
"Tidak lah, lagian buat jaga-jaga juga. Biar si Om Tampan tidak berani macam-macam padaku!" sahut Marissa yang kini mulai merapikan pakaiannya. Masih seperti kemarin, Marissa hanya menggunakan Tank Top dan celana Hot Pants kesukaannya.
Erika terkekeh mendengar penuturan sahabatnya itu. Ternyata walaupun Marissa nampak nakal dari luar, sahabatnya itu menjunjung tinggi kesuciannya sebagai seorang wanita.
"Bagaimana kalau si Om Tampan minta kiss sama kamu? Apa kamu mau memberikannya?!" tanya Erika
"Tapi imbalannya apa dulu? Kalau gratis mah, ogah! Hhhh ..."
Erika tergelak kemudian menggoda sahabatnya itu. "Sayang, aku minta kiss dan imbalannya sebuah rumah mewah dikawasan elit, bagaimana?" Erika kembali tergelak setelah menirukan gaya bicara Marcello kepada Marissa.
Marissa pun ikut tergelak melihatnya. "Mari Sayang, kita kiss ..." Marissa memonyongkan bibirnya kepada Erika dan hal itu membuat Erika bergidik kemudian berlari meninggalkan gadis itu.
"Ish, kamu menjijikkan Marissa!" seru Erika sembari keluar dari Villa nya.
Sedangkan Marissa masih mengejar Erika dengan mata tertutup dan bibir yang sengaja ia monyongkan. Namun tiba-tiba saja ia merasa ada yang menyentuh bibirnya. Marissa sontak terkejut kemudian membuka matanya dengan cepat.
"Oh, My God!!!" seru Marissa dengan wajah merah merona menahan malu.
Ternyata Marcello sudah berada di hadapannya sambil tersenyum melihat tingkah konyol Marissa. "Bibirmu begitu menggoda, Marissa. Rasanya aku ingin sekali mencicipinya," ucap Marcello sambil terkekeh pelan.
"Hehe. Maaf Om, tidak semudah itu!" sahut Marissa sembari keluar dari Villa.
"Kenapa kamu tidak bilang kalau Om Marcello sudah berada disini!" kesal Marissa sambil setengah berbisik kepada Erika.
"Aku juga tidak tahu. Tiba-tiba saja Om Tampan itu sudah berada didepan Villa kita," sahut Erika sambil terkekeh pelan.
"Ish, memalukan!" gerutu Marissa.
"Sekarang kita mau kemana, Om?" tanya Erika kepada Marcello yang berjalan disamping Marissa dengan gagahnya.
"Kita sarapan dulu di Resto sebelah sana. Kalian pasti belum sarapan juga, 'kan?!" sahut Marcello.
Marissa dan Erika pun kompak menganggukkan kepala mereka sambil tersenyum menatap Marcello. Setibanya di Resto tersebut Marcello, Marissa dan Erika pun segera duduk disalah satu meja sembari menunggu pesanan mereka datang.
Selang beberapa saat, seorang Waitress menghampiri meja Marcello dengan membawa berbagai makanan yang mereka pesan. Setelah Waitress itu meninggalkan meja Marcello, ketiga orang itupun segera menikmati makanan mereka.
"Buka mulutmu," ucap Marcello sembari mengulurkan sendok yang berisi makanan kepada Marissa. Marissa pun tidak sungkan membuka mulutnya dan menyambut suapan dari Om Tampan itu.
"Owh, kalian manis sekali!" seru Erika sembari memperhatikan kemesraan Marcello dan Marissa. Apalagi disaat Marcello membersihkan sisa saos yang menempel di bibir Marissa dengan tangannya membuat wajah Marissa merona menahan malu.
Tidak cukup sampai disitu, Marcello juga memberikan jus buah kesukaannya untuk dicoba oleh Marissa. Namun, tiba-tiba saja bencana menghampiri mereka.
Sarrah yang sejak pagi kehilangan Marcello akhirnya menemukan kekasihnya itu sedang sarapan bersama kedua gadis konyol yang ia lihat kemarin.
Sarrah benar-benar terbakar api cemburu. Dengan langkah cepat, Wanita itu berjalan menghampiri mereka. Dan disaat Marcello menyodorkan gelas minumannya kepada Marissa, Sarrah merebut gelas jus itu kemudian menyiramkannya ke wajah Marissa dengan kasar.
"Rasakan itu Jal*ng! Dasar pelakor!" hardik Sarrah sambil tersenyum puas menyaksikan penampilan Marissa yang terlihat lucu baginya.
Semua orang yang ada di Resto terkejut dan memperhatikan mereka. Tidak kalah terkejutnya, Marcello membelalakan matanya ketika melihat Sarrah tiba-tiba saja menyerang Marissa.
"Apa-apaan ini, Sarrah?!" Marcello menghampiri Marissa yang masih shok ketika mendapatkan serangan mendadak dari wanita yang sama sekali tidak ia kenali.
Bukan Marissa namanya jika ia hanya diam saja. Gadis itu menyeka wajahnya yang masih basah dengan jus buah milik Marcello. Ia menatap tajam kepada Sarrah dan dengan secepat kilat ia menerkam Wanita itu.
Marissa menjambak rambut Sarrah dan mencakar wajah Wanita itu berkali-kali dengan kuku panjangnya. Sarrah menjerit sembari meminta tolong kepada Marcello.
"Sayang, singkirkan Gadis konyol ini dariku!!!" teriak Sarrah.
Marcello sempat terpaku melihat perkelahian Marissa dan Sarrah. Namun hanya sebentar. Setelah ia sadar, iapun segera melerai perkelahian itu.
"Hentikan, Marissa. Sudah, hentikan ..."
Marcello meraih tubuh Marissa kemudian memeluknya agar gadis itu tenang. Sarrah semakin kesal, apalagi ketika ia menyaksikan Marcello lebih memilih menenangkan Gadis konyol itu daripada dirinya.
"Marcel!!!" hardik Sarrah sambil meringis kesakitan akibat serangan bertubi-tubi dari Marissa.
"Jangan pernah main-main denganku, Nona!" hardik Marissa sembari melepaskan tubuhnya dari pelukan Marcello kemudian meninggalkan tempat itu dengan wajah kesal. Erika pun segera menyusul sahabatnya itu dengan langkah cepat.
"Marissa, jangan tinggalkan aku!" seru Erika sambil berlari kecil mengejar Marissa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 310 Episodes
Comments
Sucye Farzana Ardani
wahhh si Marisa bar bar jga
2022-08-25
3
Novika Riyanti
oh ya ampun ...
gak kebayang...🤦🤦
2022-07-26
0
Masnah Ana
🤣🤣🤣🤣 bakal seru ketemu macan tutul
2022-07-25
0