Setelah menempuh beberapa jam perjalanan, akhirnya Marissa dan Erika tiba ditempat yang dituju. Sebuah pantai dengan pasir putih yang membentang sejauh mata memandang.
Erika sudah memesan sebuah Villa yang letaknya tidak jauh dari bibir pantai. Tempat untuk bernaung mereka selama dua hari ke depan. Kebetulan Ayah Erika adalah seorang pengusaha, jadi tidak masalah bagi Erika menyewa sebuah Villa ditempat itu. Walaupun sebenarnya biaya yang ia keluarkan cukup dalam.
"Bagaimana? Cantik, bukan?" tanya Erika sambil memperhatikan deburan ombak dibibir pantai.
"Ya, kamu benar. Tidak sia-sia aku ikut berlibur ketempat ini bersamamu," sahut Marissa sambil tersenyum puas melihat keindahan di tempat itu.
Erika menarik tangan Marissa dan mengajak gadis itu keluar dari Villa tersebut. "Kita jalan-jalan, yuk! Aku ingin lihat bule-bule yang sedang berjemur manja!" seru Erika sambil terkekeh pelan.
"Kamu benar, siapa tahu ada yang kecantol sama kita!" Marisa ikut terkekeh sembari mengikuti langkah Erika yang berjalan beberapa langkah di depannya.
Kedua gadis itu berjalan menyusuri pantai dan mereka menjadi pusat perhatian para pengunjung lain. Selain karena kecantikan mereka, pakaian minim yang sedang mereka kenakan pun menjadi pusat perhatian orang-orang.
Dengan hanya menggunakan Tank Top serta celana Hot Pants Denim, membuat mata yang melihat kearah mereka jadi terpana. Terutama Marissa yang memiliki body bak Gitar Spanyol. Lekukan dan tonjolan-tonjolan indah di tubuhnya terbentuk dengan sempurna.
Ketika kedua gadis itu tengah menikmati keindahan tempat itu sambil sesekali menggoda para Turis Asing, tiba-tiba seseorang menabrak Marissa hingga gadis itu terpental ke pasir. Marissa sangat kesal, ia menghardik orang itu sembari mengelus bokongnya yang sakit.
"Kalau jalan itu lihat-lihat! Mata ditaruh dimana, hhh kesal!!!" hardik Marissa.
"Maafkan aku, Nona. Sini, biar aku bantu!" Lelaki yang tadi menabraknya mengulurkan tangan sembari tersenyum.
Marissa menyambut uluran tangan lelaki itu kemudian menatap Lelaki itu dengan tatapan tajam menohok. Ia masih kesal dan tidak terima karena lelaki bertubuh tinggi besar itu sudah menabraknya hingga terpental.
"Kamu harus ganti rugi karena sudah membuat bokong ku sakit!" kesal Marissa sambil membuang napas kasar.
Lelaki itu melepaskan kacamata hitam yang sedang ia kenakan sambil tersenyum kepada Marissa. "Baiklah, berapa aku harus membayar kerugianmu, Nona? Sebutkan saja, aku pasti akan membayarnya," ucap lelaki itu.
"Wahhh ...!!!" seru Erika dan Marissa secara bersamaan.
Bukannya marah atau kesal, kedua gadis konyol itu malah tersenyum-senyum ketika melihat wajah lelaki itu dengan jelas. Lelaki dengan wajah tampan, rahang tegas, hideng mancung, bibir yang seksi dan jangan lupakan matanya. Matanya begitu indah dan tatapan lelaki itu begitu tajam.
"Nona?!" ucap Lelaki itu sembari melambaikan tangannya didepan wajah kedua gadis konyol itu.
"Ah, iya! Tuan harus mengganti kerugianku dengan nomor ponsel mu, bagaimana?!" ketus Marissa sambil memalingkan wajahnya, berlagak jual mahal.
Lelaki itu terkekeh sembari merogoh dompet miliknya dari dalam saku celana. "Baiklah kalau begitu," ucapnya.
Lelaki tampan itu mulai memperlihatkan isi dompetnya sambil tersenyum. Marissa membulatkan matanya ketika melihat isi dompet lelaki itu. Lelaki berdompet tebal, isinya penuh dengan berbagai kartu dan juga uang tunai yang jumlahnya lumayan.
Marissa yang pada dasarnya memang terkenal dengan julukan si Cewek Matre, begitu terpukau dengan isi dompet lelaki itu. Selain itu, wajahnya pun sesuai dengan kriteria lelaki idaman Marissa.
"Ini kartu namaku." Lelaki itu menyerahkan kartu namanya kepada Marissa dan segera disambut oleh gadis itu.
"Marcello Alexander?!"
"Ya, itu namaku. Jika kamu butuh sesuatu, chat saja aku."
Lelaki yang bernama Marcello Alexander itu pun berlalu. Ia meninggalkan Marissa dan Erika yang masih terpana dengan ketampanannya.
"Ya ampun, Erika! Dia tampan sekali," seru Marissa sambil melompat-lompat kecil. Ia begitu senang karena berhasil mendapatkan nomor ponsel lelaki itu.
"Hhhh ... kamu masih sehat, 'kan?" Erika kesal, ia meraba kening Marissa yang masih bersuhu normal.
"Tenang saja, Erika sayang! Aku masih sehat! Sangat sehat!"
. . .
"Sayang, siapa Gadis-gadis itu?"
Seorang wanita cantik menghampiri Marcello kemudian memeluk lengannya sambil tersenyum tipis.
Marcello terkekeh pelan sembari menggelengkan kepalanya. "Hanya bocah ingusan yang mencoba menggodaku."
"Jangan macam-macam, Sayang! Aku akan terus mengawasimu." Wanita itu mendengus kesal sembari menekuk wajahnya.
"Apa kamu cemburu?!" tanya Marcello sembari memperhatikan ekspresi wajah kekasihnya itu.
"Ya iyalah, secara mereka itu masih sangat muda dan cantik-cantik! Apalagi gadis yang tadi kamu bantu berdiri." Wanita itu memutarkan kedua bola matanya kemudian melipat tangannya ke dada.
"Sudahlah, lupakan saja mereka. Lagi pula aku tidak bernafsu dengan bocah ingusan seperti kedua gadis itu," sahut Marcello sambil tergelak. Lelaki itu merengkuh tubuh kekasihnya kemudian mengajak wanita itu untuk kembali ke Villa mereka.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 310 Episodes
Comments
Enerli Yudit
p
2024-04-17
0
timbuljaya
El ntar tau klu Marisa itu anaknya. apa ya reaksi nya?!
2024-03-24
0
Eti Alifa
ga rela sihh klo marissa sama el, tpi kayanya judul sdh mengarah ke situ😁
2023-02-28
1