" Sial" umpat Nathan saat pakaiannya terkena muntahan Green , lalu di angkatnya tubuh gadis itu ke atas sofa dan segera ia bergegas menuju Alfin , Amel dan Elin yang sedang asik berjoget.
Di tariknya tangan Alfin menuju tempat duduk mereka tadi.
" Lo urus ini " katanya begitu kesal.
" Ada apa denganya dan baju lo kenapa jo ? " tanya Alfin ke bingungan.
Tanpa memperdulikan pertanyaan Alfin, Nathan langsung pergi menuju kamar mandi menginggalkan Alfin yang masih ke bingungan dan Alfin kembali mendekat pada Amel yang sedang asik berjoget.
" Bantu gue " pintanya setengah berteriak di telinga Amel.
" Banntu apa ? "
" Teman kalian pingsan "
" Huhh " teriak Amel panik, dan segera menarik tangan Elin yang sedak asik menikmati irama musik , ia tidak mungkin membiarkan gadis itu berjoget sendirian yang ada masalah akan bertambah rumit.
Elin yang memang sudah mabuk hanya meronta karena tangan di tarik paksa oleh Amel.
sesampai di table , Amel segera mengechek keadaan Green ,
di pegang wajahnya gadis itu lalu di dekatkan telinganya ke dada Green, terdengar nafas Green yang masih teratur dan Amel langsung bernafas legah karena kondisi perempuan itu masih baik baik saja namun tidak lama matanya membesar saat mencium bau alkohol dari nafas Green.
Segera ia menoleh ke arah meja dan matanya semakin terbelalak saat melihat gelas Elin yang tadi penuh Wine tuba tiba menjadi kosong.
" Kenapa gue bisa lupa si " erangnya kesal.
" Kenapa ? " tanya Alfin bingung.
" sepertinya dia minum Wine " kata aAmel menjelaskan.
" oh dia mabuk " kata Alfin begitu santai.
" Bukan masalah mabuknya dan beruntungnya nih anak nggak bikin onar " lanjutnya menjelaskan sambil mengacak rambutnya karena begitu frustasi.
dan tidak lama terdengar suara isak tangis membuat mata Amel segera menoleh kearah suara , dilihatnya Green yang tiba tiba menangis dengan begitu lirih,
Gadis itu memang seperti itu kalau sedang mabuk , selalu meluapkan isi hatinya ketika dia sedih maka dia akan menangis seperti ini dan ketika dia sedang bahagia maka dia akan berteriak kegirangan lalu kalau dalam keadaan marah maka dia aku rusuh dan itulah yang membuat Amel menjadi sangat pusing saat mengetahui Green mabuk.
Nathan sudah kembali dengan pakaian yang sedikit basah ,
" Lo habis mandi jo ? " tanya Alfin tertawa.
" Gara gara lo gue sial " umpat Nathan kesal.
" kenapa gue? " tanya balik Alfin.
Namun Nathan tidak menjawab , di liriknya Green yang sedang menangis dalam keadaan tidur ,
" itu anak kenapa ? " tanyanya
" Kak bisa bantuin nggak ? " pinta Amel pada Nathan dan Alfin.
" Ada apa ? " tanya balik Alfin.
" tolong bantuin angkat Green dan Elin ke mobil , gue nggak akan bisa gendong mereka berdua " jelas Amel memelas.
" lo gendong Green biar gue yang gendong Elin " kata Alfin membagi tugasnya pada Nathan.
Shiiittt " umpat Nathan semakin kesal , yang terus merasa kesialannnya tidamk berhenti saat bertemu Green
Elin yang sudah ikut mabuk tidak menyadari kalau tubuhnya sedang berada dalam gedongan Alfin begitu pun Green yang terus menangis di dalam gendongan Nathan.
" Apa segitu galaunya ? " batin Nathan yang mengira kalau Green sedang menangis karena pacarnya.
" Maaf ya kak " ucap Amel pada Nathan.
" Green pasti tadi muntah di baju kakak , dia memang tidak bisa minum alkohol " jelas Amel sungkan.
" udah nggak apa apa kok " sahut Alfin karena
Nathan masih dengan wajah yang sulit di tebak.
" jadi ini gimana? " tanya Alfin saat tubuh Green dan Elin sudah mereka baringkan di dalam kursi mobil.
" Kamu bisa bawa mobilnya sendiri ? " tanyanya lagi
" Kita pulang " potong Nathan tiba tiba dan langsung meninggalkan Alfin yang menjadi kebingungan , menyusul Nathan atau membantu Amel.
" Aku bisa sendiri kok kak , mereka juga sedang menginap dirumah jadi nggak perlu repot buat nganterin mereka dulu " jelas Amel.
" Beneran ? " tanya Alfin memastikan dan Amel mengangguk.
" Aku tinggal ya , kalian hati hati " pamit Alfin lalu segera menyusul Nathan yang mungkin sudah menunggu.
Alfin dan Nathan sudah berada di dalam mobil dengan Alfin yang memegang kendali mobil sedangkan Nathan duduk di sebelahnya sambil memejamkan mata.
" Lo tega jo " ucal Alfin memecah keheningan.
" Lo nggak liat baju gue udah basah huh " sahut Nathan kesal.
" ini semua gara gara lo " sambungnya lagi.
" Kenapa gue ? "
" Kenapa gue lagi " katanya mengulang perkataan Alfin , " kalau lo nggak ngajakin tuh anak anak gabung , nggak akan gue kena muntahan kayak gini " teriaknya kesal.
Shiiittt " umpatnya lagi.
membuat Alfin tertawa melihat kekesalan sahabatnya itu.
" antarun gue pulang dulu " ucap Nathan.
" Siap bos " jawab Alfin tanpa membantah.
~
Tiga gadis itu sudah sampai dirumah Amel dan beruntungnya orang tua Amel sedang tidak berada dirumah , membuatnya merasa aman saat mengajak masuk Green dan Elin yang belum sadarkan diri masuk kedalam rumahnya.
" pak Jimin , pak Darto" teriak Amel memanggil satpam rumahnya.
" Ada apa non ? " tanya mereka bersamaan.
" Bisa bantu aku angkat mereka ke kamar "
" siap non " jawab pak Jimin dan pak Darto.
~
" Pagi nak " sapa Wilna pada Nathan yang sudah bersiap untuk berangkat keyayasan pagi ini.
" Sarapan dulu " lanjutnya.
" iya bunda " jawab Nathan sambil duduk di meja makan.
dan Tidak lama Banyu pun ikut bergabung di meja makan.
" Gimana sudah siap hari ini ? " tanyanya pada Nathan.
" siap nggak siap " jawab Nathan pasrah.
" nanti kamu bawa mobil sendiri atau mau di antar pak Pur (sopir keluarga Vernandes)
" Bawa mobil sendiri aja yah "
" oke " kata Banyu singkat.
~
Teeetttt teeeettt " bel sekolah berbunyi tapi bukan bel pertanda masuk kelas melainkan bel apel.
Setiap murid sudah berbaris rapi dengan kelasnya masing masing dan tanpa banyak bicara kepala sekolah langsung menyampaikan maksudnya mengumpulkan semua murid pagi ini di lapangan.
dan sejak tadi semua siswa sudah mulai gaduh saat melihat seseorang yang nampak asing di sekolah Darma Bangsa.
Dengan ketampanan yang mencolok , Nathan berhasil membuat histeris satu penghuni sekolah itu terutama kaum perempuan.
Kepala sekolah segera memperkenalkan Nathan kepada semua murid menjelaskan kalau Nathan adalah guru BK baru di sekolah mereka tanpa menyebutkan siapa sebenarnya seorang Nathan karena itu permintaan Banyu yang tidak ingin semua murid dan guru tahu siapa Nathan sebenarnya kecuali kepala Sekolah itu sendiri .
Nathan pun di persilahkan memperkenalkan diri dan maju selangkah kedepan dari barisannya namun tiba tiba terdengar suara kaki berlari menuju ke arah kerumunan , membuat semua mata menoleh kearah suara berasal dan menemukan tiga gadis yang datang terlambat , siapa lagi kalau bukan Green , Amel dan Elin.
Dan tanpa memperdulikan tatapan semua orang mereka dengan santainya bergabung pada barisan kelasnya.
" Ada apa ini ? " tanya Elin pada salah satu murid di kelasnya.
" Ada guru baru " jelasnya
" siapa ? " timpal Amel ikut bertanya.
" itu yang di didepan " jelas murid itu sambil menujuk ke arah Nathan.
Dan saat mata tiga gadis itu menemukan objek yang di maksud seketika mata Green , Amel dan Elin membulat sempurna.
" itu kan ? " kata Amel menggantung.
jangan lupa vote dan like😍
dan maaf untuk tulisan yang masih tidak beraturan dan typo dimana mana, terimakasih🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Tiaa
Aku ga tau baca ini novel yang keberapa kali kungkin ada lebih dari 5/6 kali dan part ini kaget pak jimin aku baca nya park jimin kaak tolong hheee
2024-12-23
0
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐
Waahhh.. guru BK baru sudah langsung tau ulah 3 muridnya 🤭
2024-10-05
0
adning iza
alamat kena siraman rohani nihh😁😁😁
2022-12-29
0