Presiden Mahasiswa Impian
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu,
perkenalkan namaku Rindu As-syifa seorang gadis kampung yang telah menamatkan bangku SMA.
Dan telah mendapatkan kabar baik Alhamdulillah aku lulus dengan nilai yang memuaskan tapi aku juga sedikit takut, ya untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya dunia perkuliahan.
Diakhir- akhir masa SMA aku sering sekali bertanya pada ibu dan ayah apakah aku boleh melanjutkan ke bangku perkuliahan, jawaban ibu hanya " jika kamu tetap ingin melanjutkan kuliah ibu hanya bisa pasrah dan tetap berusaha untuk membiayai mu nak, tapi ayah dan ibu tidak yakin untuk menyanggupinya" ucap ibu.
Dan ayah hanya mengatakan " benar apa yang dikatakan ibumu nak tapi jika memang itu keinginanmu ayah akan mencoba untuk bekerja sekeranya dan semampu ayah nak.
Satu lagi pesan penting ayah jika setelah kamu kuliah nanti, ayah yakin dikota sana akan banyak kemewahan dan kekayaan dunia akan kamu temui. termasuk pada teman-teman mu nantinya ayah mohon jangan ikuti gaya hidup mereka, ayah dan ibu hanya bisa membiayai kuliah dan kehidupanmu disana saja" ucap ayah.
Ayahku bernama Arkita sering dipanggil aki tapi umur ayah masih terbilang muda, bekerja sebagai petani yang memiliki beberapa petak sawah, dan itupun belum mencukupi ayah masih harus bekerja disawah penduduk kampungku.
Ibuku bernama Mayang asih pekerjaannya sama seperti ayah, bekerja disawah milik kita dan sawah milik penduduk lainnya.
Aku memiliki 2 orang saudara laki-laki bang Kamil dan Arepi mereka berdua sudah menikah, dan sekarang tinggal dirumah istrinya masing-masing jarak umurku dan bang Arepi sebagai anak kedua adalah 10 tahun waktu yang cukup lama bukan.
Ibu memberiku nama itu memang dia merindukan sosok anak perempuan dan sebagai obat dan penawar rasa rindunya untuk memiliki seorang putri. dari itulah ibu memberiku nama Rindu As- Syifa.
Meskipun mereka berdua telah menikah mereka tetap membantu biaya sekolahku, meskipun hanya sedikit karena ada keluarga yang harus ia nafkahi juga tetapi mereka sudah sedikit membantu ayah dan ibu untukku.
Mereka juga setuju aku melanjutkan kuliah karena mereka hanya tamatan SMA saja, pekerjaannya hanya sebagai kuli bangunan, tukang angkut dipasar yah serabutan lah.
Aku tetap bersyukur dengan kehidupanku yang begini, kepahitan cukup aku rasakan di masa SMA ya karena kekuranganku dari segi materi.
Bahkan penghina untuk rupaku wajah ini juga sering aku rasakan, namun entah mengapa sekarang aku tidak memperdulikan itu semua.
Mungkin hati ini sudah terlatih dan terbiasa menerima penghinaan, cemoohan makanya hatiku tidak terlalu perih dan tersakiti lagi ketika mendapatkan penghina dari seseorang.
Akupun tak bisa melawan saat ada yang menghina begitu menyakitkanku, apalagi anak orang kaya yang menghinaku aku kalah jauh darinya.
Bertengkar atau membalas perbuatannya mana mungkin bisa aku lakukan, aku lebih baik dihina daripada harus dikeluarkan dari sekolah ini.
Aku ingin meraih cita-cita ku menjadi seorang guru meskipun gaji dari menjadi seorang guru tidaklah banyak, namun pengabdian dan jasanya sangatlah banyak untuk diriku dan para siswa yang nantinya akan aku ajari.
Beruntungnya Allah masih menyayangiku dan menolong hambanya, saat pendaftaran kuliah disebuah universitas dikota aku berhasil lulus universitas ini cukup terkenal aku sangat beruntung.
Aku yakin dan berjanji akan belajar dengan giat agar mendapatkan nilai terbaik, agar bisa mendapatkan beasiswa agar meringankan beban ayah ibu, serta kedua abangku aku juga senang sekali karena Reza sepupuku juga diterima di universitas yang sama denganku.
Orang tua Reza berkecukupan dan ibunyalah tempat ayah ibu meminjam uang, meskipun ibu Reza Bibi Elita seorang janda single parents tapi dia memiliki kebun dan sawah yang luas.
Bibi Eli juga baik dan tak pernah menanggih uang yang kami pinjam, dia hanya mengatakan " jika benar-benar sudah ada uangnya baru dibayar, jika belum ada dan masih butuh uang itu pakai saja dulu tidak apa-apa" ya ucapnya.
Setelah semua administrasi diurus hari ini aku akan berangkat ke kota, seperti orang-orang lainya mereka diantar oleh orangtuanya aku juga beruntung bisa kembali merasakan kebaikan bibi Eli yang sulit aku ungkapkan.
Budinya terlalu banyak kepada diriku dan keluargaku, dimana dia membolehkan aku ayah dan ibu menumpang dimobil pribadinya untuk mengantarkan aku ke kota untuk ngekost.
Tentunya sekalian dengan Reza, Reza Khalif Syam tamatan SMK dikampungku kami sudah Satu sekolah semenjak TK-SMP dan dijenjang inilah kami terpisah aku memilih SMA karena biayanya lebih murah.
Sedangkan Reza memilih SMK jadi saat inilah kami berpisah dan tidak bisa bersama-sama lagi, tapi aku sangat beruntung bisa kembali bersama dengannya.
Kamipun melakukan perjalanan beberapa jam kemudian kami sampai, dengan obrolan yang tak henti sepanjang perjalanan tadi.
Tujuan utama adalah tempat kost Reza yang kos-kosan laki-laki, tentunya dengan fasilitas baik yang diinginkan setelah selesai dari situ.
Lanjut mencari kos-kosan wanita untukku fasilitasnya cukup baik, dan akhirnya aku mendapatkan kos didekat kampus untuk memudahkan transportasi alias menghemat.
Yang terpenting aku bisa melanjutkan jenjang perkuliahan, setelah membayar kos untuk bulan pertama aku membereskan barang-barang ku.
Dibantu oleh ayah ibu dan yang lainnya, setelah semua selesai akhirnya aku lega dan bahagia tapi saat ayah ibu akan pulang ke kampung membuatku sedih.
"Rindu ibu saya ayah balik ke kampung kamu sehat-sehat disini, doain ibu ayah biar sehat-sehat dan bisa membiayai kuliah kamu nak" ucap ibu.
Pasti ibu ayah rindu selalu doin ayah sama ibu,
"Rindu ingatkan pesan ayah soal hal itu" ucap ayah.
Ingat ayah rindu akan selalu ingat apa yang ayah katakan "kalo begitu ayah sama ibu pamit" ucap ayah.
Sambil berpelukan dengan ayah dan ibu," jaga kesehatannya disini ya nak Selalu kasih kabar ibu sama ayah dikampung"ucap ibu.
Iya Bu yah rindu akan dan selalu ngabarin ibu ayah, " kalo gitu bibi juga pamit ya rindu jaga kesehatannya dan kalo butuh sesuatu kamu minta sama Reza aja ya rindu" ucap bibi.
Pasti bi akupun juga berpelukan dengan bibi,
"Dengarkan za mama bilang apa tadi" tegas mama.
"Reza dengar ma lagiankan Reza selalu baik sama rindu bahkan rindu udah kayak adik Reza sendiri" ucap Reza.
Kebiasaan dibilang adik padahalkan kita cuma beda beberapa bulan aja eja, " Iya-iya rindu eja tau kok tapikan eja emang selalu jagain rindu dari kecil malah yakan paman bibi" ucap Reza panggilan ku padanya eja lebih suka aja.
"Bener za paman dan bibi ngucapin terima kasih banyak sama kamu, udah jadi kakak yang baik buat rindu sekarang paman dan bibi titip rindu lagi sama kamu" ucap ayah ibu.
"Gakpapa paman bibi udah biasa kok kamikan dari kecil udah bareng terus, dan aku tau semua tentang rindu begitupun sebaliknya yakan rindu" goda eja.
"Udah-udah pokoknya kalian baik-baik disini saling menjaga satu sama lainnya, Kalo ada kebutuhan atau masalah hubungi mama aja kalo gitu kami pamit ya.
Ohh ya za besok motor kamu udah sampai ya jangan lupa kalo udah sampe motonya, jangan lupa jemput dan berangkat bareng sama rindu ya za" ucap bibi.
Udah bi gak usahkan jarak kosan ini sama kampus dekat bisa jalan kaki aja, " pokoknya gimana baik dan bagusnya aja sesekali kan gakpapa naik motor Rin.
Yaudah kalo ngomong terus kapan mau berangkatnya, kalo gitu kita pamit Assalamualaikum ingat saling menjaga satu sama lainnya" ucap bibi.
Merekapun berangkat aku bersalaman dan memeluk mereka dengan sedikit air mata yang lolos tiba-tiba dipipi ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-02-14
0
Gajah berenang 😭🤙🥵
namanya sangat berarti 🙂👍
2022-01-29
1
(^з^)-☆Chan!!
Mampir kak,,, semangat
2022-01-12
1