"Honey..." Joshua memunculkan kepalanya setelah mengetuk pintuku.
"What do you want Josh..." Aku menurunkan dokumen yang sedang kubaca sedikit. Aku hafal gayanya akan meminta sesuatu.
"Aku membelikanmu ice cream... " aku menerimanya ice cream caramel dan coklat itu dengan cepat dan sadar dia sedang mengusahakan sesuatu dengan membuatku senang. Es krim karamel dan coklat adalah salah satunya.
"To the point Josh! Kau tak lihat tumpukan dokumen dimejaku."
"Well... I wonder .... if you could do me a favour**... " Dia duduk didepanku sambil tersenyum lebar, dia sedang bertele-tele, aku mengerutkan keningku. Si licik ini menunggu aku menghabiskan es krim ini.
"Josh make it quick... kau punya tiga menit bicara sebelum cup eskrim ini kosong." Aku masih punya banyak pekerjaan dimejaku.
"Well, I wish ...I really wish ... you could go to Paris with me next month, 19 June, only two days for weekends..."
"What happen in 19th June ...?" Aku meneruskan menyuapkan ice krim itu.
"My cousin married, and I have no one to accompany me**..." Aku berhenti. Sebuah pikiran sudah melintas di benakku. Dia menyambar terlebih dahulu.
"No...no...no... I will said you only my friend. F.R.I.E.N.D. only .I know what you thinking but I know clearly my limit, ... please honey. Grant my wish**..." Dia bahkan menambahkan spellingnya dan memohon dengan sungguh-sungguh membuatku ingin tertawa.
"Aku akan membelikan gaun apapun yang kau suka, sepatu untuk pesta itu ... apapun yang kau inginkan. Kita akan tinggal di hotel dan tidak tinggal bersama keluarga. Honey please... say yes please... " Pria pengacara corporate tampan ini bisa berteriak garang diruangan sidang tapi memelas sekarang didepanku dengan puppy eyes.
"Aku tak tahu Josh. Itu masih lama dan aku tak tahu apa ada pekerjaan saat itu, kau tahu kita bahkan tidak punya jadwal yang free jika kita sedang di kasus. Jika aku bisa ... aku akan lakukan."
"Yes..yes... thank you honey ... " dia membuat gerakan heboh yang membuatku ingin melemparnya dengan sesuatu.
"Josh, jangan memanggilku Honey. Nanti semua orang menyangka kau kekasihku. Itu merusak peluangmu sendiri..." Dia tersenyum lebar sekarang.
"What... ?!" Aku heran dia hanya duduk dan tersenyum seperti orang bodoh didepanku.
"Nothing... I see you later. Thank you honey." Dia langsung menghilang di balik pintu. Meninggalkan aku dengan cup es krim ditanganku.
Josh yang manis dengan ungkapan cintanya. Dia tak pernah membahasnya lagi sejak malam itu, bahkan pagi setelahnya sebelum dia harus pergi, dia tetap berlaku seperti biasa. Bahkan menyiapkan aku sarapan untukku sebelum pergi. Aku kadangkala merasa bersalah dengan Josh, harusnya dia tak bersamaku, entahlah rasanya dia terlalu baik. Tapi tak bisa kupungkiri aku nyaman dengannya selama ini.
Memusingkan. Aku menghela napas panjang. Pekerjaanku masih menumpuk. Ponselku berbunyi dan aku melihat layarnya. Ethan Brown.
"Charlotte." Suara Ethan diujung telepon.
"Ethan... apa yang bisa kubantu." Tiga hari setelah percakapan terakhir kami dia akhirnya meneleponku.
"Apa yang sebenarnya kau lakukan? Anna bahkan tidak mau berbicara dengan anaknya soal perceraian dengan anaknya? Apa yang kau rencanakan dengan semua kepelikan ini."
"Aku sudah mengatakan padamu, Anna tidak akan merubah keputusannya lagi. Dia ingin hanya ingin bercerai dengan damai atau kita akan menempuh jalan yang sulit dan saling menghancurkan. Cuma dua pilihan yang kita punya. Kau sudah bertanya pada Tuan Alan?"
"Kau tahu betapa sulitnya mengendalikan pembicaraan jika klienmu adalah ayah temanmu... Aku tidak bisa mencari informasi apapun, dan he somekind of old school man, intolerable stubborn... Dia malah balik menekanku mencari cara lain. My God Charlotte... aku belum pernah merasa buntu begini."
"Well, bicaralah pada anaknya, temanmu itu ... bahwa aku mengancammu dan suruh di bicara dengan ayah."
"Kau tahu, temanku itu sampai sekarang terus menyalahkan Lionel sebagai sumber bencana ini. Dan jika aku bicara ancamanku 100% dia akan berpikir kau adalah sumber bencananya. Dan dia akan mendatangimu dengan ancamannya sendiri, that father and son have same boastful mouth and intolerable stubborn manner, and they have money, sometimes they think money will do everything for them**."
"Well, tell him I will stole his money if he don't do what I need him to do. Make his father sign the divorce paper. And I'm not boastful only, I will doing it in 7 days ahead, give him the worst media nightmare he never face before.**"
"You really sure about this Charlotte,..."
"Definitely. Aku hanya punya dua pilihan untukmu dan tinggal 7 hari sebelum aku melanjutkan langkahku."
"Sebenarnya apa yang kau rencanakan. Kau ingin berhadapan dengan anaknya face to face? Jika kau ingin didengar kenapa kau tidak minta bertemu dengan anak-anaknya. Aku bisa mengatur pertemuannya."
"Ethan, I know what I'm doing. I do have my reason." Diam disana.
"Kau punya alasanmu. Rupanya segala jenis drama ini lebih memusingkan dari hukum korporat. Setelah ini aku tak akan pernah lagi mengambil bagian dalam drama keluarga. Once is enough, I swear to God...I would never! Ever! Doing this **** again!" Aku tertawa terbahak-bahak mendengar Ethan menyumpah.
"Darling, I have told you I'm good in drama scene..."
"Fine... aku akan beritahu William Bowen. Kau lebih baik bersiap jika dia datang padamu. Dia akan membawa keributan tepat didepan matamu."
"I'm ready."
"Charlotte, mau makan malam denganku?"
"What!?"
"Hanya makan malam, di restoran manapun yang kau inginkan."
"Kenapa kau mengajakku makan malam."
"Kau perlu alasan, kita tidak akan membicarakan pekerjaan. Hanya sesi obrolan pribadi. Just like in Monaco..." Aku tertawa. Sesi pribadi yang terjadi atas dasar kecelakaan tak terelakkan itu nampaknya menjadi tak terlupakan.
"Kita sedang berhadapan dalam kasus Ethan. Ini akan terlihat sedikit tidak profesional. Dan tambahan kau tahu bagaimana pandanganku terhadap sebuah ...hubungan... lebih baik kau tak membuang waktu bersamaku." Sebuah benteng kupasang untuknya. Seharusnya kami tak bertemu lagi seusai sesi curahan hati yang panjang itu. Tapi ternyata kami bertemu lagi.
"Kau sangat defensif... "
"Aku melakukan kebaikan hingga kau tak membuang waktumu..."
"Aku tak merasa membuang waktu Charlotte. Dan kurasa makan malam bersama teman tidak akan mengakibatkan kita merugi waktu. Lagipula aku juga pernah menceritakan padamu bahwa aku juga ... pemilih dan punya masalah mempercayai wanita."
"Please Ethan, kita lakukan setelah kasus ini selesai."
"Bagaimana jika kasus ini panjang hingga bertahun-tahun kemudian. Dan aku dan kau terlibat perebutan kekayaan pernikahan bertahun-tahun kemudian."
"Itu tak akan terjadi." Aku tertawa.
"Kau sangat yakin. Apa yang sebenarnya ada dalam pikiranmu."
"Nanti kau akan tahu, setelah kau bisa membawa temanmu padaku."
"You're definetely Queen of Drama." Aku tertawa atas klaim yang dikatakan banyak orang padaku.
Terjemahan
●●Well... I wonder .... if you could do me a favour**Aku berharap ...jika kau bisa memberikanku sebuah bantuan.
●●My cousin married, and I have no one to accompany me..."Sepupuku menikah, aku tak punya seseorang untuk menemaniku.
●●No...no...no... I will said you only my friend. F.R.I.E.N.D. only .I know what you thinking but I know clearly my limit, ... please honey. Grant my wish..."
Tidak2...Aku akan berkata hanya temanku. Hanya T.E.M.A.N. Aku tahu apa yang kau pikirkan tapi aku tahu batasanku...tolong honey. Kabulkan permintaanku.."
● that father and son have same boastful mouth and intolerable stubborn manner, and they have money, sometimes they think money will do everything for them**."Bpk dan anak itu punya mulut besar, kelakuan keras kepala yang sulit ditoleransi dan mereka punya uang, kadang mereka berpikir uang bisa menyelesaikan semuanya bagi mereka.
● "Well, tell him I will stole his money if he don't do what I need him to do. Make his father sign the divorce paper. And I'm not boastful only, I will doing it in 7 days ahead, give him the worst media nightmare he never face before."
Well, katakan padanya aku akan mencuri uangnya jika dia tidak melakukan apa yang aku ingin dia lakukann. Buat ayahnya menandatangani dokumen perceraian itu. Dan aku tidak hanya membuat, aku akan melakukannya di 7 hari kedepan, dan memberikan dia mimpi buruk media yang tidak pernah dia hadapi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Alexa
aku selalu suka cerita ka Margaret, apapun itu
2022-04-08
1
Kustri
Ribet baca'a,, terhalang tulisan yg g paham bhs'a
2021-12-21
0
Erma Kuncoro Rahayu
lagi dan lagi
2021-08-20
1