Kartika dan bik Mimin masuk ke ruangan kerja nyonya Ammar, rasa deg-degan dan gugup mulai merasuki hati Kartika.
Tok.. Tok..
"Masuk saja, bik. " Kata nyonya Ammar.
Bik Mimin masuk dan di ikuti Kartika di belakangnya.
"Maaf, Nyah. Ini neng Kartika sudah datang. " Kata bik Mimin.
"Oh, silahkan duduk Kartika. " Kata nyonya Ammar.
"Terimakasih, nyonya. " Kata Kartika yang duduk di sofa yang sangat empuk.
"Kartika, tugas kamu disini hanya bersih-bersih seperti menyapu, mengepel dan bantu bik Mimin masak. Pekerjaan yang lain biar bik Mimin saja. Mengerti. " Kata nyonya Ammar.
"Mengerti, nyonya. Kapan saya bisa mulai kerja, nyonya? " Tanya Kartika.
"Hari ini, dan ini uang gaji kamu untuk bulan ini. " Kata nyonya Ammar menyerahkan amplop pada Kartika.
"Terimakasih, nyonya. " Ucap Kartika dengan mata yang berbinar dan senyuman yang mengembang.
"Semoga kamu betah disini, silahkan kembali bekerja. " Kata nyonya Ammar.
"Baik, nyonya. Saya permisi. " Kata Kartika yang keluar dari ruangan kerja nyonya Ammar.
Kartika berjalan menuruni anak tangga sambil melihat lihat sekeliling rumah majikannya. Dan Kartika melihat sebuah foto keluarga dimana dia melihat sosok pria yang tampak tampan rupawan berdiri di tengah-tengah kedua orang tuanya.
"Hmmmm.... Tampan juga anak nyonya. " Gumam Kartika.
Lalu Kartika melangkahkan kakinya menuju dapur yang amat besar dan bersih. Kartika melihat bik Mimin sedang memotong sayuran untuk persiapan makan siang.
"Bik, Kartika bantu ya. " Kata Kartika yang berdiri di samping bik Mimin.
"Boleh, kamu bisa masak, neng? " Tanya bik Mimin.
"Bisa sedikit, bik. " Jawabnya.
"Baiklah, hari ini menunya sayur kacang merah dan ayam kecap saus tiram. Nyonya suka dengan ayam kecap dan sayur kacang merah dengan banyak wortel. " Kata bik Mimin.
"Oke, bik. Kartika bisa masak itu. " Ujar Kartika.
"Kalau begitu bibik tinggal menyetrika dulu ya neng. " Kata bik Mimin yang membuka celemek dan menggantungnya.
Bik Mimin pergi menuju ruangan laundry untuk menyetrika pakaian yang sudah berhari-hari belum disetrika. Sementara itu Kartika sedang berkutat di dapur masak seperti yang di perintahkan bik Mimin.
"Untung aku bisa masak, jadi gampang banget bikin ayam kecap. Semoga nyonya suka dengan masakanku. " Kata Kartika.
Kartika memasak sambil bernyanyi dan berjoget ria, karena itu sudah menjadi kebiasaannya jika sedang memasak. Setelah selesai Kartika menyiapkan di meja makan lalu dia membereskan dapur dan dia ke tempat bik Mimin sedang menyetrika baju.
"Bik, Kartika sudah selesai masaknya. Apalagi yang harus Kartika kerjakan? " Tanya Kartika.
"Neng, beresin kamar den Bagas saja di atas lantai 2. Kamarnya itu sebelah kiri ruang kerja nyonya depan ruang TV, nanti ada sofa berbentuk seperti ranjang panjang nah itu kamarnya. Di depan pintunya ada namanya neng. " Kata bik Mimin yang menjelaskan kamar Bagas.
"Baik, bik. Kartika siap meluncur. " Jawab Kartika.
Lalu Kartika mengambil alat-alat untuk membersihkan kamar anak majikannya. Dan langsung menurut lantai dua. Kartika mencari kamar yang bertuliskan nama Bagas.
"Hmmmm... Orang kaya kamarnya banyak sekali, padahal anaknya hanya satu. " Gumam Kartika sambil menengok kanan kiri.
"Ahhha.. Ini dia kamarnya. " Ucapnya sambil tersenyum lebar.
Kartika masuk ke dalam dan melihat kamar yang begitu luas 5 kali dari kamarnya. Kartika di buat menganga melihat kamar anak majikannya.
"Ini kamar apa lapangan bola ya, luas banget. " Kata Kartika yang melihat lihat.
Kartika pun mulai membersihkan debu di setiap meja yang ada disana. Kartika pun melihat jejeran foto dari bayi hingga dewasa.
"Tampan juga anaknya nyonya. " Puji Kartika saat melihat foto Bagas yang berpose bak model.
"Pasti ini pacarnya, cantik juga ya. Kalau aku apa wajah pas-pasan begini terus cuma seorang art. Hah.. " Kata Kartika.
Kartika pun melanjutkan aktifnya membersihkan kamar Bagas dengan hati-hati dan setelah selesai Kartika turun. Kemudian Kartika melihat nyonya Ammar sedang duduk di meja makan sambil memakan masakan yang dia buat.
"Kartika, ini siapa yang masak? " Tanya Nyonya Ammar ketika melihat Kartika yang ingin melewatinya.
"Hmmm.. S-saya nyonya. " Jawab Kartika menundukkan kepalanya takut masakannya tidak enak.
"Kamu pintar juga dalam memasak, ini rasanya sangat enak. " Kata nyonya Ammar yang memuji masakan Kartika.
"Alhamdulillah, Kartika senang mendengarnya, nyonya. " Ujar Kartika yang tersenyum melihat masakannya di sukai majikannya.
"Untuk makan malam kamu saja yang masak, nanti kamu pulang di antar supir. " Kata nyonya Ammar yang melanjutkan makannya.
"Baik, nyonya. Kartika permisi ingin ke belakang. " Kata Kartika.
"Hmmm. "
Kartika begitu senang karena nyonya Ammar sangat suka masakannya. Dia terus mengulas senyum duduk di tempat istirahat khusus art.
Art di rumah nyonya Ammar hanya dirinya dan bik Mimin, satu supir dan dua orang satpam yang berjaga bergantian.
"Sudah selesai, neng? " Tanya bik Mimin yang datang dari belakang Kartika.
"Eh.. Sudah bi. Kamarnya luas banget ya bik, 5 kali lipat kamar Kartika. " Kata Kartika yang meluruskan kakinya yang terasa pegal karena harus naik turun tangga.
"hehehe... Si eneng bisa aja, kamar den Bagas emang paling besar neng. Dulu waktu kecil den Bagas suka lari-lari jadi nyonya dan tuan bikin kamar den Bagas lebih besar buat bermain sekalian. " Kata bik Mimin.
"Emang bibik sudah lama kerja dengan nyonya? " Tanya Kartika.
"Bibi sudah lama, neng kerja di rumah ini. Bibi pertama kali masuk masih usia 30 tahun, waktu itu nyonya masih sangat muda beliau baru melahirkan den Bagas. " Kata bik Mimin.
"Sekarang usia bibi berapa? " Tanya Kartika.
"Usia bibik, sudah 55 tahun neng,bibik dulu pengasuh den Bagas waktu itu. " Kata bik Mimin.
"Udah lama banget ya, bik. Pasti bibik betah kerja disini. " Kata Kartika lagi.
"Iya, neng. Nyonya dan alm tuan sangat baik apalagi den Bagas sudah seperti anak sendiri buat bibik. " Kata bik Mimin.
"Semoga Kartika juga betah disini ya, bik. " Ujar Kartika.
"Bik Mimin... " Panggil nyonya Ammar yang mereka berhenti ngobrol.
"Sebentar ya, neng. Bibik di panggil nyonya nanti kita sambung lagi. " Kata bik Mimin yang di angguki Kartika. Bik Mimin melangkahkan kakinya keruang makan.
"Ada apa, nyonya? " Tanya bik Mimin yang berdiri di samping nyonya Ammar.
"Bibik dan Tika sudah makan belum? Kalau belum ini sisanya di bawa ke belakang dan jika masih ada sisa bungkus saja buat Kartika bawa pulang. " Kata nyonya Ammar yang berjalan meninggalkan meja makan.
"Oia, bik. Nanti untuk makan malam biar Kartika saja yang masak, dan setelah selesai masak si Didin suruh antar Kartika pulang. " Kata nyonya Ammar yang berhenti lalu menengok ke arah bik Mimin.
"Baik bu. " Jawab bik Mimin yang membereskan meja makan.
Kemudian bik Mimin masuk kembali ke ruang istirahat. Disana bik Mimin melihat Kartika sedang tidur, merasa kasihan jadi bik Mimin membiarkan Kartika tertidur.
Sore hari Kartika bangun dan dia melihat sudah pukul 15.30 dan Kartika terlewati sholat dzuhur.
" Astagfirulloh al'adzim, aku lupa sholat dzuhur ketiduran. " Kata Kartika berdialog sendiri.
"Neng, sudah bangun? " Tanya bik Mimin.
"Bik, kok bibi gak bangunin Kartika sih, kan jadinya Kartika gak sholat dzuhur. " Kata Kartika yang duduk kursi meja makan khusus art.
"Tadi neng tidurnya pulas sekali jadi bibik biarkan neng tidur, pasti cape ya kerja disini? " Tanya bik Mimin.
"Gak, bik. Kartika senang kok kerja disini, kerja mah apa aja yang pentingkan halal, bik. " Kata Kartika tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
vie gumi
bukannya Kartika kenal sama Bagas,, knp liat fotonya ky g kenal gtu
2024-05-23
0
Jasreena
lah ... bukan nya jd kang kue keliling y ? 🙄
2022-10-16
0
🌸Santi Suki🌸
banyak tanda bintang nya 🤭🤭🤭
2022-01-13
0