Bagas tak menyangka dia akan bertemu dengan Kartika, perempuan yang sudah memporak poranda kan hatinya. Bagas hanya diam berdiri melihat Kartika yang berlari menghampiri Bagus putranya. Bagus langsung memeluk Kartika, lalu Kartika menciumi wajah Bagus dan memeluknya.
Kemudian Kartika melihat Bagas yang berdiri diam mematung, lalu Kartika membungkukkan sedikit tubuhnya dan tersenyum menatap Bagas. Kerinduan Bagas pada Kartika kini terobati sudah, hampir 8tahun Bagas memendam rasa rindu yang begitu besar. Dan ketika tahu Kartika menghilang dia hampir gila, karena merindukan Kartika.
"Kartika.. " Panggil Bagas yang perlahan berjalan mendekati Kartika yang menggandeng tangan Bagus.
"Iya, pak. Terimakasih sudah menolong anak saya. " Kata Kartika tersenyum. Ah.. Sungguh senyuman itu membuat Bagas selalu rindu Kartika.
"Jadi dia anakmu? Kamu sudah menikah? Lalu tinggal dimana? " Bagas banyak mencecar pertanyaan. Hary yang hanya jadi pendengar setia memutar bola matanya dengan malas.
"Maaf, pak. Waktu itu saya tidak sempat mengundurkan diri dari kantor bapak. " Kata Kartika dengan nada lembut.
"Ah.. Tidak apa-apa, sekarang kamu tinggal dimana? " Tanya Bagas yang hanya sekedar basa-basi.
"Saya tinggal di daerah sekitar sini, pak. Kebetulan saya punya toko Dessert kecil-kecilan, jika ada waktu silahkan mampir. " Kata Kartika dengan senyuman manisnya yang selalu membuat Bagas selalu rindu.
"Saya pasti akan mampir ke toko Dessert mu, apa nama toko Dessert mu? " Tanya Bagas yang membalas senyuman Kartika.
"Dessert Kartika namanya, saya tunggu kedatangan bapak dan asisten bapak ke toko Dessert saya. " Kata Kartika yang melirik ke arah Hary.
"Baik, pastikan saya akan mampir ke toko Dessertmu. " Ujar Bagas yang tampak bahagia bisa bertemu kembali dengan Kartika.
"Kalau begitu saya permisi, pak. Bagus ayo bilang apa sama om nya. " Kata Kartika yang menyuruh Bagus mengucapkan terimakasih.
"Terimakasih, Om. Nanti kita main lagi ya. " Ujar Bagus yang mencium tangan Bagas.
" Baik jagoan, om akan datang kerumahmu untuk bermain denganmu. "Kata Bagas yang bertos ria dengan Bagus.
" Mari, pak saya permisi pulang. " Kata Kartika tersenyum.
"Hati-hati di jalan. " Kata Bagas yang membalas senyuman Kartika.
Bagas masih tersenyum menatap punggung Kartika yang semakin jauh. Hary yang melihat bos sekaligus sahabat dan juga sodaranya merasa senang akhirnya rasa rindu sahabatnya itu sudah terobati, dan tidak akan ada pagi yang kusut dan marah-marah.
"Akhirnya Kartika tidak di cari lagi eh dia nongol sendiri. " Kata Hary yang merasa lelah sekian lama mencari Kartika.
"Gue bahagia bisa kembali bertemu dengan Kartika. " Kata Bagas yang tersenyum.
Sementara dirumah Kartika hendak memarahi Bagus yang hampir hilang, bukan Bagus namanya jika tidak mengeles.
"Lain kali jangan buat bunda dan kak Gayatri khawatir. Bagus kamu mendengarnya bukan. " Kata Kartika yang membereskan aneka buah di kulkas dapurnya.
"Bunda, Bagus itu ikutan lomba dan lihat ini Bagus dapat banyak hadiah. " Kata Bagus yang mengeles untuk menghindari amarah bundanya. Kartika hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan anak semata wayangnya.
"Bunda mengerti tapi lain kali minta izin kak Gayatri dulu, hmmm. " Kata Kartika yang mengusap rambut anaknya.
"Oke siap bos. " Kata Bagus sambil berdiri memberikan hormat.
"Good boy. " Ujar Kartika yang mengacak-acak rambut Bagus.
"Bunda, om yang tadi bunda kenal? " Tanya Bagus yang menyelesaikan permainan legonya.
"Kenal, kenapa? " Tanya balik Kartika pada Bagus.
"Om itu ganteng sekali bunda, Bagus mau deh punya ayah seperti om itu. " Kata Bagus dengan datar.
"Uhuk... Uhuk... " Kartika seperti tersedak mendengar penuturan Bagus.
"Kenapa, bunda? Bunda gak mau ya nikah sama om ganteng itu? " Tanya Bagus yang bermain Lego sambil cemberut.
"Bukan begitu sayang, mungkin om Itu sudah punya istri. " Kata Kartika.
"Tapi tadi ketika melihat wajah bunda om itu senang sekali, pasti om itu suka sama bunda. " Kata Bagus lagi.
"Bagus darimana kata-kata itu, Nak? " Tanya Kartika.
"Waktu di Bandung Om Handi bilang suka sama kak Gayatri. " Kata Bagus yang membuat Gayatri membulatkan matanya pada Bagus.
"Gayatri.. " Panggil Kartika dan seketika Gayatri menghampiri Kartika dan Bagus.
"Benar yang dikatakan Bagus? " Tanya Kartika pada Gayatri.
" B-Benar bu, Mas Handi mengajak Gayatri menikah bu. "Kata Gayatri yang polos.
" Tuh kan Bagus benar, bunda. Jadi bunda nikah aja sama om ganteng itu Bagus kan pengen punya ayah bunda. " Kata Bagus.
"Husst... Anak kecil tau apa sih. " Kata Kartika.
Sementara di kediaman keluarga Wirayudha.. Bagas yang sedari tadi tersenyum membayangkan pertemuannya dengan Kartika. Perempuan yang mampu mengalahkan egonya dan angkuhnya serta dinginnya seorang Bagas Wirayudha.
Bagas tak sabar menunggu esok hari untuk bertemu dengan Kartika dan Bagus yang menurutnya sangat pintar. Rasa rindu selama 8 tahun Bagas pendam akhirnya terobati sudah, Bagas tak berhenti mengulas senyum mengingat kejadian sore tadi.
"Gas, lo udah gila ya? " Tanya Hary yang muncul dari belakang lalu mentoyor kepala saudaranya itu.
"Ck.. Apaan sih lo, Har. Ganggu orang lagi ngelamun aja. " Jawab Bagas yang mengusap kepalanya.
"Lagian ngelamun apaan sih, pasti ngelamun jorok ya. " Kata Hary yang duduk di depan Bagas.
"Kepo lo. " Ujar Bagas yang melempar gulungan tissue ke wajah Hary.
"Pasti lagi mikirin Kartika ya? " Tanya Hary yang menyimpan gulungan tissue ke meja makan.
"Nah itu lo udah tau, pake nanya lagi. " Ujar Bagas.
"Ga, ngapain mikirin bini orang. Kartika pasti sudah nikah, buktinya dia sudah punya anak. " Kata Hary.
"Masa iya dia sudah menikah? " Tanya Bagas yang membuat Hary berdecak.
"Ck.. Coba lo selidiki kalo sudah menikah lo jauhin jangan jadi pebinor lo. " Kata Hary.
"Kalo dia belum nikah, bebas dong gue. Ah... Har, lo gak ngerasain gimana rasanya merindukan seseorang yang teramat dalam. " Kata Bagas.
"Ya gue ngerasain, saking rindunya sikap lo berubah menjadi kaya singa hobbynya marah-marah mulu. " Kata Hary tertawa.
"Apaan sih lo, Har. Gak jelas banget masa gue di samain kaya singa. " Kata Bagas.
"Lah, iya emang. Saking rindunya lo udah berubah jadi singa. " Kata Hary.
"Ck.. " Bagas berdecak kesal pada Hary yang makan cemilan.
Hary benar Bagas berubah menjadi dingin dan suka marah karena menahan kerinduan yang teramat dalam pada Kartika. Tapi sekarang Bagas berubah menjadi seekor burung yang mudah di jinakkan.
Malam hari Bagas tak bisa memejamkan matanya, dia tak sabar ingin bertemu Kartika untuk mengobati rasa rindu yang amat terdalam selama 8tahun. Bagas masih membayangkan wajah cantik Kartika yang tak pernah berubah. Namun sesaat pikirannya melayang apakah Kartika sudah menikah?
"Apakah kamu sudah menikah dengan Dewa? " Tanya Bagas.
"Ah... Jika benar Kartika sudah menikah dengan Dewa, hilang dong kesempatan gue ngedeketin Kartika. " Kata Bagas mengacak-acak rambutnya sendiri dan Bagas terbangun dari kasurnya lalu keluar di balkon kamarnya.
Bagas menatap langit yang penuh dengan bintang, bayangan wajah Kartika masih terekam jelas di pikirannya. Wajah Bagus seakan membuat Bagas kembali ingin dekat dengan mereka.
"Gue gak akan nyerah, gue akan dekati Kartika dan Bagus putranya. " Bagas pun menyeringai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Mae Via Faisal
bingung ma jalan ceritanya loncat"
2021-12-06
0
Kastinah
Bagas ,Bagus,,othor cari yg simple - sple saja tuh nama 😍💪👍
2021-11-24
1
🌸Santi Suki🌸
Kak Bahyu, aku bacanya sambil senyum-senyum. Nama tokohnya sama di karya aku yang Trio Kancil, karya AG yang gagal karena nggak mau revisi. Kita ternyata punya satu pemikiran dalam memberi nama 🤭🤗😁
2021-11-07
1