Eps. 14
Bener-bener ini gw ga ngerti
Gw ngeliat Kak Andhika yang tersenyum dengan kikuk dikursi depan sambil menoleh sedikit melihat ke arah gw.
Sementara Kak Sandra dengan mengendarai mobil sambil memasang wajah curiga, melirik ke arah gw.
Sandra
Apa si Sean? Kenapa ngeliatin Andhika kayak gituh?
Andhika
Tenang Sean, Sy cuma mau jenguk Sintia doang ko. Abis itu pulang.
Andhika
Ga macem-macem. Janji deh.
Gw tau Kak Andhika pasti ngerti maksud tatapan gw.
Sean
haa~ Ya Udah deh. Kalo gituh. Nanti Sean ikut.
Sandra
haha. Sean. Bilang aja, Kamu ga mau kakak-kakakmu dideketin sama cowok kan?
Sandra
Sean ternyata masih imut.
Gw memalingkan pandangan dari Kak Sandra dan Kak Andhika.
Rencana gw adalah: Gw cuma mengamati dari jauh dan abis itu balik ke kamar. Oke. Gitu aja.
Sesampai nya dirumah, Kak Sandra langsung mengajak kami ke kamarnya.
Ada tulisan Sandra & Sintia di depan pintu yang tidak berubah dari dulu.
Jujur saja. Udah lama gw ga masuk kamar mereka.
Sandra
Sin, Aku masuk yah. Bawa Andhika.
Kak Sandra meminta kami untuk menunggu sebentar diluar, lalu memanggil kami untuk masuk.
Menengok ke arah gw sebentar, Kak Andhika pun memasuki kamar Kakak-kakak. Sementara, Gw cuma berdiri di depan pintu.
Andhika
Permisi. Aku masuk yah.
Sandra
Nih Sin, Andhika mau minta maaf karna sikapnya kemarin.
Gw mendengarkan percakapan mereka didepan pintu.
Lalu, ada suara Kak Sandra yang terdengar panik.
Sandra
Sin! Sin! Kamu kenapa??
Gw masuk dan melihat Kak Sintia yang lagi kejang-kejang.
Rantai yang mengikat tangan dan Kaki nya begitu kuat menariknya diatas tanah.
Matanya berdarah dan lidahnya menjulur keluar. Aura yang sangat gelap menyelimuti seluruh isi ruangan.
Sandra
Sintia!! Sadar!! Tiaaa!!!
Andhika
Sandra! Tenang dulu San!
Kak Andhika memegangi Kak Sandra yang menangis khawatir melihat kondisi Kak Sintia tanpa tahu apa yang sedang dilihat kak Sandra.
Gw mengingat lagi Kak Sintia yang telah bersama kami sampai sekarang.
Meskipun ngeri dan merasa terbebani dengan sosok nya, Gw ngerasa aman.
Berulang kali gw berpikir, dan berpikir.
Apa yang harus gw lakukan sekarang?
Sebenarnya Apa alasan Kak Sintia masih ada di rumah kami?
Gw melihat Kak Sintia yang tiba-tiba bergerak ke arah Kak Sandra yang menangis.
Aura gelap berkerumun disekeliling tubuh Kak Sandra bersamaan dengan Kak Sintia yang masuk kedalamnya.
Saat gw diantara batas dugaan kemungkinan yang terjadi, Gw teringat ucapan Riki dan segera menelponnya.
Sesaat suara Riki terdengar dari telpon, Gw dengan buru-buru langsung mengatakan maksud gw menelponnya.
Sean
Rik, tolong bantu gw bawa om lu yang alih Ruqiah itu.
Riki langsung dengan cepat mengiyakan permintaan gw. Dan telpon pun terputus.
Kak Andhika terlihat panik, keringat mengucur dari tubuhnya.
Kak Andhika masih memegangi Kak Sandra yang kejang-kejang seperti Kak Sintia tadi.
Suara geraman pun mulai terdengar.
Gw berjongkok sambil membaca hafalan surah yang gw bisa.
Andhika
Sean! Sandra kenapa ini?! Mulutnya berbusa!!
Gw mengabaikan kata-kata Kak Andhika dan terus berdoa.
Berharap tidak akan terjadi apa-apa pada Kak Sandra.
Tubuh Kak Sandra mencengkram lengan Kak Andhika dengan keras sehingga menimbulkan goresan dilengannya.
Mendengar lantunan surah yang gw baca, Kak Andhika cepat memahami, dan membisikkan surah-surah dan bacaan dzikir ke telinga Kak Sandra, yang membuatnya sedikit tenang. Sambil terus memeluk Kak Sandra yang masih menggeram.
Comments
Lyra ☺🖕
kok gw ngakak sih 😭😭😭
2023-06-21
0