Eps. 13
Sandra
Sean. Mau berhenti dimana?
Sandra
Gapapa nanti dari sini ke sekolahnya jalan?
Sandra
Oke. Makasih, Sean.
Setelah menurunkan Sean, Aku langsung ke kampus.
Kuparkirkan mobil ku, Lalu bersiap membawa tas ku.
Andhika
San, Aku bawain yah tasnya.
Andhika muncul seakan sudah menungguku dari tadi.
Aku langsung mengawasi tangan Andhika yang bermaksud membawakan tas ku.
Andhika
Jangan gitu dong, Iya maaf. Aku yang salah. Jadi, kumohon baikan yuk.
Aku melihat Andhika yang tulus meminta maaf sambil memelas.
Padahal hari ini tidak ada jadwal lab pagi. Berarti Andhika yang berbeda gedung sengaja menunggu ku disini.
Sandra
Kamu tau kan, Aku marahnya dimana?
Andhika
Iya, makanya kan Aku udah mau minta maaf dari kemarin. Kamunya langsung blokir nomorku.
Sandra
Abisnya kamu tuh tau kan, Sintia itu saudara kembar aku. Dia juga kayak nya ga sehat akhir-akhir ini. Sejujurnya aku khawatir sama dia. Eh kamu malahan cemberut aja sepanjang jalan.
Andhika menunduk seperti anak kecil yang sedang dimarahi ibunya.
Melihatnya yang tertunduk seperti itu membuat ku tak tega memarahinya.
Sandra
Ya udah. Kita baikan. Tapi, jangan kayak gituh lagi yah.
Andhika
Eh beneran...? okee..
Andhika langsung tersenyum dan tertawa riang seperti biasanya.
Sandra
Dasar. Kamu kayak gini, gimana Aku mau ngomel lama-lama.
Andhika
hehe iyalah. Mamaku aja nyerah kalo pas mau marah ngeliat anak ganteng nan imutnya ini.
Sandra
Hish. Anak narsis baru bener.
Andhika
Yah udah, yuk Aku anter ke kelas.
Andhika membawakan tas ku dan menggengam tanganku.
Ah. Rasanya Aku malu sekali.
Andhika
Tapi, Kayaknya Kamu lagi ga semangat yah hari ini?
Andhika bisa menebak tepat perasaan ku saat ini.
Sandra
Sintia sakit. Kayaknya sakit banget. Tapi, dia bilang ga usah khawatir. Bentar lagi juga sembuh.
Andhika terlihat memikirkan sesuatu.
Terlihat ekspresi serius diwajahnya.
Andhika
Boleh ga Aku ke rumah, ngejenguk Sintia sekalian minta maaf karena sikapku yang kemarin?
Aku berteriak senang. Baru ini, Andhika ingin main ke rumah.
Andhika membalas dengan senyumannya.
Dikelas, Aku terus kepikiran dengan wajah Sintia yang menahan sakit.
Baru ini, Aku merasa terpisah jauh dari Sintia.
Keputusan nya yang mengambil jurusan berbeda dari ku pun sebenarnya membuatku merasa Sintia mulai menjauh.
Tapi, Karena dia saudara ku, Kami masih sering bertemu dirumah.
Sandra
Sintia, Apa kamu sudah baikan sekarang?
Aku bergumam sambil melihat ke arah jendela disampingku.
Berharap jam kuliah hari ini berjalan cepat.
Aku tak fokus selama materi perkuliahan.
Dan Bel pulang pun berbunyi tanpa terasa.
Aku langsung mendapat pesan dari Andhika.
Andhika
Tunggu aku bentar yah, Mau nyerahin laporan dulu.
Aku menge-chat Sean dulu sambil menunggu Andhika.
Tak beberapa lama, Andhika dan Sean datang bersamaan.
Awalnya mereka saling canggung, Karna ini kali pertama keduanya berada di satu mobil seperti ini.
Andhika
Sean, Kesininya jalan?
Andhika
Tapi, kita bisa samaan yah jam keluar nya sama anak SMA?
Sandra
Iyah lah, Kita kan tim LPK.
Sean
Langsung Pulang Kerumah.
Andhika
Lah gituh singkatan nya?
Sean tidak terpengaruh dengan obrolan ku dan Andhika. Dia hanya rebahan dikursinya, dan hanya sesekali menjawab ketika ditanya.
Sandra
Oh iyah. Sean. Kak Andhika ini pengen ikut main ke rumah buat jenguk Kak Sintia.
Aku melirik ke Andhika sekilas. Lalu, melanjutkan ucapanku dengan Sean.
Sean menatapku dengan heran seakan kehilangan kata-kata.
Sandra
Inget kan kemaren kataku itu. Andhika bilang mau minta maaf sekalian ngejenguk Sintia.
Aneh, Sean terlihat kebingungan. Dan melihat ke arah Andhika dengan penuh pertanyaan.
Comments