Mario memperhatikan interaksi antara Rasya dan syalfa yang mulai akrab. Mario mendengus, entah kenapa dia merasa kesal, ingin rasanya menarik Rasya menjauh dari syalfa dan menendangnya keluar dari ruangan itu.
tapi Mario sadar dirinya bukan siapa siapa bagi syalfa. entah kenapa dari awal melihat gadis itu, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
apa lagi saat melihat gadis itu terluka, hatinya sakit merasa tidak bisa melindunginya dengan baik, saat ini ingin rasanya mengurung gadis itu agar tidak ada yang bisa menyakitinya atau melihat hal-hal mistis lainnya yang bisa membuatnya celaka dan yang pasti tidak akan ada laki laki yang tebar pesona kepada gadis itu.
"saat aku menggunakan pedang itu, aku merasa aneh? ini sepertinya bukan pedang biasa".
" iya, kau benar ini adalah pedang roh, pedang ini di gunakan untuk melawan roh yang lemah maupun kuat, bahkan iblis sekalipun. hanya saja tidak sembarangan orang bisa menggunakan nya. keluarga kami di percaya untuk menjaga pedang ini. ini sudah terjadi turun temurun, sampai ahli waris sebenarnya di temukan, aku juga sempat kaget saat kamu bisa mengendalikan nya. tadi aku hanya reflek memberikan nya padamu, karena situasinya darurat" jelas Rasya pada syalfa.
"apa kau selalu membawanya kemanapun kalian pergi? bukankah itu malah berbahaya?" tanya Rania yang sedari tadi ikut mendengarkan percakapan keduanya.
"iya, baru kali ini kami membawanya. setelah mendengar penjelasan Robert tentang makhluk berupa asap putih, tanpa bentuk" jawab pak Hanz.
"bagaimana menurut kalian soal sosok itu?" tanya syalfa.
"aku tidak bisa menjelaskan sekarang, aku harus melihatnya terlebih dulu" jelas pak Hanz.
"baiklah, jadi bagaimana selanjutnya? apa kita perlu mencari sosok asap putih itu atau membereskan masalah disini dulu?" tanya syalfa.
"sosok tanpa wujud itu, tidak sesederhana itu. kita harus cari tahu dari awal, yang aku tanyakan, dimana kamu melihatnya?"
"aku sebenarnya tidak sengaja melihatnya, waktu tragedi di gudang ,saat aku akan pergi dari sana. aku melihat sosok asap putih di luar kampus ini, sepertinya itu arah hutan, karena kemarin saat aku dan Rania mengelilingi kampus ini, aku melihat dari lantai atas ada banyak pohon-pohon menjulang tinggi, dan aku rasa itu sebuah hutan yang cukup besar."
"baiklah, mau tidak mau kita harus kesana. sepertinya pokok misteri ini ada disana" jawab Rasya.
" kau benar Rasya, tapi disini juga bermasalah" Jawab Rania.
" maksud kamu?" tanya Rasya menatap Rania bingung.
"aku mendapat penglihatan masa lalu tentang pembuly-an disini dan aku rasa tidak sesederhana itu, ada masalah serius juga disini" jawab Rania.
"iya Rania benar, ada sosok wanita disini, auranya hitam pekat, sosoknya terkadang berbahaya, tapi terkadang auranya juga melemah. dia sepertinya memberi petunjuk, kita menemukan sebuah buku di perpustakaan lama, tentang biodata mahasiswa terdahulu, dan itu di tahun 1989? apa dari kalian ada yang mengetahui kasus pembuly-an di tahun itu?" tanya syalfa.
"dan di sebuah lorong kecil, ujung tempat ini. ada sebuah ruangan cukup panjang, sangat gelap dan di depan ruangan itu ada patung berjejer rapi. di sana banyak sekali sosok yang di rantai, mereka seperti tahanan yang sudah disana cukup lama, leher tangan dan kaki mereka, semua di rantai. sepertinya disini ada pesugihan juga" jelas syalfa.
semua orang diam mendengarkan ucapan syalfa dengan fikiran mereka masing masing, pesugihan? di kampus ini? apa mereka akan jadi korbannya juga?.
" pesugihan? kampus ini adalah kampus ternama, bagaimana bisa ,sudah merenggut banyak nyawa tapi tidak ada berita apapun!. kalau tau ada pesugihan disini, kami tidak akan memasukan anak kami untuk kuliah disini" kata Rinto.
" iya, itu benar! kami tidak akan membahayakan nyawa anak kami."
"pak Robert bukankah pemilik kampus ini, jangan jangan pak Robert sengaja membuat sebuah rencana agar kami berkumpul disini dan jadi santapan makhluk di luar sana!!" seru pak Dio.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Caca🌹
merinding thor
2021-09-14
1