Terluka

" dimana Mario dan juga Giano?" Tanya pak Robert pemilik kampus, tiba tiba menghentikan pembicaraan mereka.

"AHh iya, aku baru menyadarinya mereka tidak ada" kata dosen Dona terkejut.

"Kemana mereka, ini sudah hampir larut malam" tanya pak Robert.

"Apa kita perlu keluar untuk mencari mereka?" Tanya pak Dahlan.

"Kita tunggu beberapa jam lagi ,jika mereka belum kembali kita cari mereka" usul dosen Dona.

Mereka mengangguk setuju dengan usul dosen Dona.

" Terserah kalian saja ,ini sudah hampir larut aku akan ke kantor besok, ayo nak kita harus cepat pulang. Ibumu di rumah pasti sudah khawatir" kata pak gio menarik lengan putrinya kembali.

"Apa tidak lebih baik menunggu gadis itu kembali dulu? Dengarkan penjelasannya ,lagi pula ini sudah terlalu larut sangat berbahaya di luar sana,kasian juga putrimu pasti lelah." Kata pak Dahlan mencoba mengulur waktu.

" Baik, aku tunggu sebentar lagi kalau gadis itu belum kembali juga, kami tetap akan pulang.istriku orang yang nekad, dia bisa menyusul kemari walau tengah malam sekalipun demi putrinya".kata pak gio khawatir.

" Terserah bapak saja" kata dosen Dahlan akhirnya.

.................

Mario dan Giano berjalan cepat di lorong-lorong kampus, lorong yang gelap dan sunyi menambah pemandangan di sekitar kampus semakin mencekam.

" Dimana mereka?" Kata Giano khawatir.

"Apa kita perlu berpencar untuk mempercepat kemungkinan mereka bisa di temukan?" Usul Mario

"Baiklah " kata Giano

"Tetap berhati-hati karena kita tidak bisa melihat apa yang syalfa lihat, jadi gunakan Indra pendengarmu juga instingmu saat ada sesuatu yang aneh".

Giano hanya mengangguk mantap, lalu berjalan ke arah kanan ujung lorong kampus itu.

Mario berjalan ke arah kiri dengan cepat namun penuh waspada, di lihatnya jendela yang menjulang tinggi, angin berhembus dengan kencang membuat dedaunan dan bunga bunga berguguran.

Mario terus berjalan hingga ada sapuan angin menerpa kulitnya, dengan cepat Mario bersembunyi di balik pintu sebuah ruangan yang tidak tertutup.

Sreeek

Sreeek

Sesuatu seperti di seret terdengar di pendengarannya. Mario menahan nafasnya menajamkan pendengaranya dengan baik.

Hening

Tiba tiba suara itu menghilang, Mario tetap diam sejenak memastikan suara itu tidak kembali.

Mario keluar dari balik pintu dengan perlahan, dilihatnya lorong tidak ada apapun, Mario kembali keluar melanjutkan pencariannya.

Dilihatnya semua ruangan tertutup rapat, hingga di depan ada sebuah lorong lain. Mario berhenti sejenak, seakan bertanya pada hatinya.mungkinkah dia ada disana? Apa perlu masuk?

Dilihatnya baik baik lorong itu , tak lama seperti ada seseorang yang berlari ke arahnya.

Mario tetap menatap pergerakan itu.

Buuugh

Mereka terjatuh di lantai lorong yang dingin.

"Kau!! Kenapa bisa ada disini?" Tanya syalfa menatap wajah Mario yang ada di bawahnya.

" Aku mencarimu karena kau belum kembali juga"

"Bodoh!!" Umpat syalfa.

"Heeh, apa posisi ini sangat nyaman untukmu" tanya mario tersenyum tipis.

Syalfa yang menyadarinya langsung bangkit dari tubuh Mario.

"kau terluka" kata Mario khawatir melihat leher syalfa mengeluarkan darah.

" Ini hanya luka kecil" kata syalfa melihat jam di tangannya kembali.

" Gawat"

syalfa reflek menarik tangan Mario dan berlari kencang.

Mario yang di tarik merasa bingung, namun memilih diam. Ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya fikirnya.

"Arah aula kemana?" Tanya syalfa di sela sela larinya.

"Kesini" kata Mario bertukar posisi mengandeng syalfa berlari secepat mungkin.

Setelah tiba di dekat aula, suara riuh orang orang berteriak terdengar di pendengaran mereka.

Dilihatnya makhluk tinggi besar dengan taring tajam dan di seluruh tubuhnya di penuhi bulu sedang menyeret kaki seorang laki-laki paruh baya dengan luka hampir di sekujur tubuhnya.

"Tolong!

"Tolong!

" Ayaaaaah"

Teriakan seorang gadis bertautan dengan suara laki-laki yang masih berteriak meminta tolong.

Suara orang orang di dalam ruangan juga tak kalah ricuhnya, beberapa orang keluar membawa alat-alat yang sudah di siapkan sebelumnya. Mencoba melawan makhluk yang mereka tidak tahu sama sekali, karena tidak bisa melihatnya.

Dooor

Door..

Terdengar suara tembakan yang cukup keras, menggema di gedung kampus. Mereka mencoba menembak apa saja di dekat lelaki paruh baya itu.

Syalfa yang mendengar suara suara di Sertai tembakan semakin panik, begitu pula Mario.

Saat syalfa sampa di depan aula, matanya melotot. Melihat sebagian orang keluar dari ruangan, juga ada sosok yang sama sedang menyeret seorang laki-laki paruh baya.

" Berhenti! " Teriak syalfa

Mereka semua menoleh ke arah suara teriakan itu dan tersenyum senang akan kedatangan gadis yang sudah mereka tunggu.

" Berhenti, jika kalian melakukan kegaduhan seperti ini, malah menarik makhluk lain datang, cepat masuk ke aula" perintah syalfa dengan panik.

Mereka langsung menuruti perintah syalfa tanpa banyak bertanya.

Syalfa merebut sebuah pisau dari tangan seseorang yang akan masuk ke aula, lalu berlari mengejar makhluk yang membawa laki laki paruh baya .

Syalfa langsung memukul punggung makhluk itu, langsung menusuk tepat di jantung makhluk itu.

Geeerrrr

Geeerrr

Makhluk berbulu mengeram marah , melepaskan cengkraman dari kaki lelaki paruh baya, berbalik menatap syalfa dengan mata merahnya.mencabut pisau yang menancap di tubuhnya.syalfa menatap makhluk itu waspada.

Makhluk itu melemparkan pisau kembali ke arah syalfa, dengan cepat syalfa menghindar.makhluk berbulu mendekat dengan gerakan cepat mencekik leher syalfa yang sudah terluka.

Syalfa meringis menahan sakit yang teramat di lehernya.syalfa memejamkan matanya sebentar, lalu membuka matanya kembali dan menendang tubuh makhluk itu membabi buta.

Syalfa terjatuh ke lantai dengan memegang lehernya yang terasa sangat perih.

Makhluk itu tetap berdiri kokoh, walau sempat terhuyung beberapa saat, akibat tendangan syalfa tadi.

Makhluk berbulu kembali mendekat, namun syalfa lebih cepat kali ini, syalfa berlari memutari makhluk itu, setelah itu syalfa melompat menendang dada,perut dan taring makhluk itu hingga tubuh basarnya jatuh ke lantai.

Di ujung lorong Rania menatap pertarungan sahabatnya dengan sosok tinggi dan berlulu, Rania tersenyum saat syalfa bisa menjatuhkan sosok itu.

Namun dari kejauhan, sosok burung yang sempat menyerang mereka terbang mendekat ke arah syalfa. Rania berlari cepat diikuti Giano yang sedari tadi hanya memperhatikan pergerakan Rania.

" Syalfa, awaaassss!!! Di belakangmu!!!! Teriak Rania yang masih berlari jauh dari sudut lorong.

Syalfa langsung menoleh, namun gerakan sosok burung itu sangat cepat, membawa tubuh syalfa terbang.

" Ini tangkap"

Tiba tiba ada sosok laki laki datang memberikan sebuah pedang ke arah syalfa.

Dengan cepat syalfa menangkap pedang itu dengan tangan kanannya, kedua bahu syalfa masih di cengkram kuat oleh sosok makhluk burung terbang tinggi.

Terpopuler

Comments

Aldwiipratama El-syaki

Aldwiipratama El-syaki

FB 2" nya Nurhalimah d hp almarhum hp q juga SMA ini

2023-10-10

1

Nur Halimah

Nur Halimah

rasya ank pak hans

2022-07-29

0

Endri 👋

Endri 👋

tegang banget ......ikut degdegan q

2021-11-23

0

lihat semua
Episodes
1 PERKENALAN
2 Hantu wanita misterius
3 Hari pertama di kampus
4 Tragedi di dalam gudang
5 Penjelasan
6 Korban Buly
7 Pembagian Tugas
8 Makhluk Mengerikan
9 Perpustakaan lama
10 Petunjuk
11 Sosok Burung
12 Telepati
13 Terluka
14 paranormal
15 Cemburu
16 Tuduhan
17 Pembagian tugas baru
18 Serangan jantung
19 Mencari petunjuk
20 Mencari petunjuk 2
21 Kamu miliku
22 Biodata Mahasiswa th 1989
23 Villa
24 Kembali ke kampus
25 cerita pak Hanz dan Rania
26 Sayang
27 I love you too
28 Apa warna sabukmu?
29 sosok wanita di balik pohon
30 Bangkit !!!
31 Bermalam di Villa
32 Kecelakaan
33 Kembali ke indonesia
34 Teriakan
35 Cerita tragedi meninggalnya ujang
36 ayah lucky
37 Bersimbah darah
38 Makhluk kerdil
39 Si pendek
40 Penjelasan kematian siska
41 awal pertemuan pak Rendy dan siska
42 mayat wanita misterius
43 Berantem
44 ilmu vastu
45 Warna Merah
46 Bola penunjuk Arah
47 sosok penjaga
48 Batu merah
49 Pergilah
50 Rahasia yang terungkap
51 Bercak merah
52 Terseret
53 Cepatlah
54 Bantuan ?
55 Menceritakan
56 Belum kembali
57 Apa penjara itu berbeda?
58 Rancana
59 tak terkendali
60 Tidak akan mencegah keinginan terakhir
61 cinta segitiga?
62 Meninggal karena kelaparan?
63 Hantu di kantin
64 Riyan
65 Penghianatan di akhir hidupku
66 Rasya
67 Sosok di atas mobil
68 Rajas
69 Berangkat
70 Terlilit
71 Siluman kambing
72 Berhasil
73 Kerasukan
74 Kabut
75 Tidak cukup
76 Apa ini yang dinamakan menuju akhir?
77 Terungkap rahasia besar
78 Penghianat?
79 Terpisah
80 Tidur di atas pohon
81 Bucin
82 Potongan mayat di sungai
83 Semakin jelek dan tua
84 Membidik
85 Perahu
86 Saling menyalahkan
87 Daging Kelelawar
88 Bukan lebah biasa
89 3 Malam lagi
90 Terseret
91 Rencana
92 daging ular
93 Kematian moly
94 Air terjun
95 Hutan bagian barat
96 Hamparan mayat
97 Terinjak
98 Kalung permata emas
99 Sosok
100 membuat rencana penyerangan
101 mulai beraksi
102 Penyerangan besar 1
103 Penyerangan besar 2
104 AKHIR
105 PENGUMUMAN
106 Season 2
Episodes

Updated 106 Episodes

1
PERKENALAN
2
Hantu wanita misterius
3
Hari pertama di kampus
4
Tragedi di dalam gudang
5
Penjelasan
6
Korban Buly
7
Pembagian Tugas
8
Makhluk Mengerikan
9
Perpustakaan lama
10
Petunjuk
11
Sosok Burung
12
Telepati
13
Terluka
14
paranormal
15
Cemburu
16
Tuduhan
17
Pembagian tugas baru
18
Serangan jantung
19
Mencari petunjuk
20
Mencari petunjuk 2
21
Kamu miliku
22
Biodata Mahasiswa th 1989
23
Villa
24
Kembali ke kampus
25
cerita pak Hanz dan Rania
26
Sayang
27
I love you too
28
Apa warna sabukmu?
29
sosok wanita di balik pohon
30
Bangkit !!!
31
Bermalam di Villa
32
Kecelakaan
33
Kembali ke indonesia
34
Teriakan
35
Cerita tragedi meninggalnya ujang
36
ayah lucky
37
Bersimbah darah
38
Makhluk kerdil
39
Si pendek
40
Penjelasan kematian siska
41
awal pertemuan pak Rendy dan siska
42
mayat wanita misterius
43
Berantem
44
ilmu vastu
45
Warna Merah
46
Bola penunjuk Arah
47
sosok penjaga
48
Batu merah
49
Pergilah
50
Rahasia yang terungkap
51
Bercak merah
52
Terseret
53
Cepatlah
54
Bantuan ?
55
Menceritakan
56
Belum kembali
57
Apa penjara itu berbeda?
58
Rancana
59
tak terkendali
60
Tidak akan mencegah keinginan terakhir
61
cinta segitiga?
62
Meninggal karena kelaparan?
63
Hantu di kantin
64
Riyan
65
Penghianatan di akhir hidupku
66
Rasya
67
Sosok di atas mobil
68
Rajas
69
Berangkat
70
Terlilit
71
Siluman kambing
72
Berhasil
73
Kerasukan
74
Kabut
75
Tidak cukup
76
Apa ini yang dinamakan menuju akhir?
77
Terungkap rahasia besar
78
Penghianat?
79
Terpisah
80
Tidur di atas pohon
81
Bucin
82
Potongan mayat di sungai
83
Semakin jelek dan tua
84
Membidik
85
Perahu
86
Saling menyalahkan
87
Daging Kelelawar
88
Bukan lebah biasa
89
3 Malam lagi
90
Terseret
91
Rencana
92
daging ular
93
Kematian moly
94
Air terjun
95
Hutan bagian barat
96
Hamparan mayat
97
Terinjak
98
Kalung permata emas
99
Sosok
100
membuat rencana penyerangan
101
mulai beraksi
102
Penyerangan besar 1
103
Penyerangan besar 2
104
AKHIR
105
PENGUMUMAN
106
Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!