Syalfa bergerak gerak di udara, agar cengkraman di bahunya terlepas, memukul mukul dengan tangan kirinya dengan membabi buta, namun usahanya sia sia.
Sampai syalfa teringat pedang di tangannya, lalu syalfa mengayunkan pedang itu.
SREETT
SREEEETT
Syalfa mengarahkan pedang ke tangan makhluk itu, sehingga meninggalkan luka cukup dalam.
makhluk itu mengerang, menahan sakit di tangannya, namun tidak membuat cengkraman pada bahu syalfa terlepas. syalfa tidak menyerah dan kembali mengarahkan pedang itu.
JLEB,
syalfa menusuk perut makhluk itu, makhluk burung mengeram kesakitan lalu melepas cengkramannya pada bahu syalfa.
"Aaaaaaaaaaa.."
Syalfa berteriak kaget, tubuhnya seakan akan mendarat dengan cepat dari ketinggian.
WUUUSH
Syalfa memejamkan matanya pasrah, Saat tubuhnya terasa seperti terjun bebas dari ketinggian.
BRUUKK
Syalfa membuka matanya , saat merasa tubuhnya tidak lagi melayang, namun kepalanya terasa seperti berputar putar saat mencoba untuk bangkit. syalfa kembali membaringkan tubuhnya kembali, setelah merasa lebih baik, syalfa kembali bangkit.
Dilihatnya beberapa orang yang menatapnya, lalu syalfa melihat di bawahnya ada sebuah kain yang cukup tebal menggantung menahan tubuhnya dan di bawah kain itu ada kasur yang berjejer.
Sebelum syalfa jatuh, Mario memperhatikan syalfa dengan teropong yang dia bawa sebelumnya.
Dilihatnya syalfa yang terus melawan, hingga akhirnya syalfa menyerang menggunakan pedang.
Dengan cepat Mario memberikan intruksi kepada teman temannya agar membawa kasur dan kain tebal.
" Terimakasih" kata syalfa menatap semua orang.
Syalfa hendak berdiri namun tubuhnya yang sangat lemas, membuatnya terduduk kembali.
Melihat syalfa yang tidak bisa bangkit dengan wajah yang memucat , Mario dengan cepat menggendong syalfa.
"Eeehh, apa yang kau lakukan,turunkan aku! aku bisa berjalan sendiri" ucap syalfa menggerak gerakan badannya.
"Diam!! "Bentak Mario.
mendengarkan bentakan mario, entah kenapa membuat syalfa tidak berani untuk membantahnya. namun, syalfa masih menggerakan tubuhnya pelan.
Mario mengeratkan pelukannya agar tubuh syalfa diam tanpa banyak bergerak.
"Ayo cepat kita masuk" teriak Rania membuyarkan lamunan orang orang yang melihat adegan romantis antara Mario dan syalfa.
Dokter kesehatan kampus dengan sigap langsung memeriksa dan mengobati luka pada tubuh Rania dan juga syalfa yang terlihat lebih parah.
Setelah leher syalfa di perban, Rania juga syalfa membaringkan tubuhnya.
"Apa kalian baik baik saja" tanya pak Robert.
"Iya sudah lebih baik" jawab Rania.
"Hmm" gumam syalfa.
Syalfa mengedarkan pandangannya, apa kau paranormal itu? Tanya syalfa tanpa menatap orang yang di maksud.
Semua orang menatap syalfa bingung, begitupun Rania.
Tak
Tak
Tak
terdengar Langkah kaki yang mendekat menerobos orang- orang yang mengerumuni syalfa dan Rania.
"Kau gadis yang unik" kata lelaki yang sudah berumur tapi masih terlihat tampan dan sehat.
Dua orang lelaki tampan berbeda usia berdiri di depan syalfa.
Syalfa hanya tersenyum mendengar ucapan lelaki berumur itu tanpa menjawab ucapanya.
"Apa kau orangnya?" Tanya syalfa lagi.
"Aku bukan paranormal seperti yang kau katakan tadi , hanya sedikit tahu tentang mereka.
Syalfa hanya mengangguk pelan mengerti maksud lelaki itu.
" Perkenalkan namaku Hanz dan ini adalah putraku Rasya".
"Aku syalfa"
"Aku Rania".
"Hanz , Rasya, kenapa aku tidak tahu kalian telah sampai" sahut pak Robert.
"Kalian sedang sibuk" jawab Hanz santai.
"Kau ini, selalu saja seperti itu" kata pak Robert kesal.
"Terimakasih, ini pedangmu" kata syalfa pada Rasya.
"Iya, itu bukan masalah" jawab Rasya tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Nafla Gege
kerennn
2021-09-10
2