Anin berjalan keluar menemui suaminya yang sudah siap di
dalam mobil, Valen akan mengantar Anin menjemput tender kontrak 1 miliar
Mahkota Horeka. Valen yang sudah memberitahu ibu Susan untuk memenangkan tender
kontrak milik istrinya itu. Valen berharap supaya kontrak kerjasama itu akan
membuat istrinya itu tidak dianggap remeh oleh keluarganya. Bahkan Valen juga
sudah menyuruh ibu Susan untuk mengundang media agar saat penandatanganan
kontrak disaksikan oleh semua media termasuk media cetak dan media online.
Valen tampak bahagia, selama ini Anin sudah banyak susah dan diremehkan karena
menikah dengannya. Ini saatnya membuat istrinya dipandang oleh keluarganya.
Tapi berbeda dengan Anindiya, ia tampak cemas dan tidak percaya diri. Ia merasa
benar juga apa yang dikatakan oleh keluarganya, tanpa campur tangan dan koneksi
dari orang yang mengenal Mahkota Horeka apakah ia bisa mendapatkan kontrak
miliaran rupiah milik Mahkota Horeka. Ia menghela nafasnya dengan kasar,
membuat Valen yang sedang konsen menyupir jadi memperhatikan Anin yang dalam
kondisi resah.
“Kenapa wajah kamu kok kelihatan sedih?” tanya Valen
sambil mengulurkan tangannya menyentuh lengan istrinya, karena istrinya tampak
sedih dan sedang melamun, entah apa yang sedang ia pikirkan.
“Ehm sebenernya aku agak kurang yakin bisa mendapatkan
tender ini mas! Kan aku sama sekali tidak mengenal orang orang di Mahkota
Horeka loh mas!” jelas Anin dengan terbuka.
“Kamu tidak usah cemas, pasti semuanya akan ada jalan
keluarnya, dan mas sangat yakin kalau kamu pasti bisa mendapatkan tender
kontrak itu. Bahkan tidak akan perlu menunggu lama, kamu pasti langsung dapat
hasilnya hari ini juga.” Kata Valen dengan yakin.
“Kamu bisa yakin gitu ya sama aku, padahal aku aja gak
yakin sama diriku sendiri!” kata Anin sambil tersenyum.
“Pasti, kamu pasti bisa, jadi kamu yang semangat dong!”
kata Valen menyemangati istrinya, ia tahu kalau Anin pasti down karena
perkataan kedua orang tuanya tadi
sewaktu mereka di meja makan,mereka selalu membuat anaknya menjadi rendah diri.
“Iya, iya aku sudah semangat nih! Makasih ya, ini semua
gara gara kamu mas! Nanti pas aku datang enaknya aku kemana ya? Nemuin siapa
gitu!” tanya Anin kepada Valen.
“Kamu ke receptionist, lalu kamu bilang kalau kamu
Anindiya Bagaskara dari hotel Bagaskara yang akan menyerahkan tender kontrak
kerjasana dengan Mahkota Horeka, nanti receptionist yang akan mengarahkan kamu
ketemu sama siapa!” kata Valen mengarahkan. Valen melihat istrinya mengangguk
bersemangat, tentu Valen bisa menjamin 100 persen kalau istrinya bakalan
mendapatkan kontrak, menandatanganinya saat itu juga. Tentunya Mahkota Horeka
melalui media online serta media cetak akan segera merilisnya hari itu juga.
***
Setelah ia turun dari mobil, Anindiya Bagaskara melangkah
penuh dengan kepercayaan diri, walau awalnya ia ragu, entah kenapa ia jadi agak
sedikit semangat saat mendengar apa yang diucapkan suaminya.
Anin langsung menuju ke meja reception yang ada di tengah
lobby kantor mewah itu.
“Maaf mbak, saya Anindiya Bagaskara, dari Hotel Bagaskara,
saya ingin menyerahkan tender kontrak kerjasama dengan Mahkota Horeka, untuk
itu saya harus menemui siapa ya?” tanya Anin dengan sopan. Receptionis yang
bertugas langsung menelepon ke sekretaris direksi yang tadi sudah memberinya
perintah kalau nanti ada seorang wanita yang bernama Anindiya Bagaskara disuruh
langsung menelepon ke dirinya, karena sekretaris direksi sudah diberi perintah
oleh wakil CEO langsung yaitu ibu Susan selaku kepala pelaksana harian di
Mahkota Horeka.
“Sebentar ya!” kata reception dengan sopan karena
sekretaris direksi belum menjawab panggilan darinya.
“ Oh ya, enggak apa apa, mbak!” sahut Anin dengan sopan.
Tapi sesaat kemudian reception sudah mendapatkan jawaban dari atas untuk
mengantar Anin ke kantor wakil CEO.
“Mari, bu! Biar saya antar ibu ke kantor wakil CEO kami!
Karena kepala CEO kami sedang tidak ada di tempat!” kata receptionist itu
dengan sopan, lalu ia membawa Anin menuju lift direksi khusus untuk pejabat
direksi dan juga tamu tamu agung untuk pejabat direksi termasuk Kepala dan
wakil CEO.
Anin hanya terbengong melihat kemewahan ruang Lift khusus
itu, ia juga sedikit tercengang bagaimana hal yang ia hadapi ini begitu mudah, seperti seakan dirinya
itu memiliki link orang dalam yang berpengaruh di Mahkota Horeka.
“Silahkan bu, untuk masuk ke dalam, ini adalah ruangan
wakil CEO kami.” kata wanita itu sambil mengetuk ruangan wakil CEO terlebih
dahulu sebelum meninggalkan Anin untuk masuk ke dalam ruangan wakil CEO
sendirian.
“ Selamat pagi. Ada yang bisa dibantu?” tanya wakil CEO,
ibu Susan dengan sopan, ia sudah menerima mandat dari pemilik perusahaan ini
agar dirinya membantu istrinya mendapatkan kontrak kerjasama itu dan jangan
sampai diketahui oleh istrinya kalau sebenarnya Valendra lah CEO dari Mahkota
Horeka.
“Permisi Bu! Saya Anindiya Bagaskara, maaf saya
mengganggu waktu ibu, karena kami dari keluarga Bagaskara hendak mengikuti
tender..”Belum selesai Anin berbicara, ucapannya langsung dipotong oleh wakil
CEO Mahkota Horeka itu.
“Oh ya, CEO kami sudah memberitahukan kepada saya secara
pribadi untuk menerima kontrak yang ditawarkan oleh ibu Anin, dan untuk
langsung melakukan penandatangan kerjasama kita, mari kita pindah ke ruang
meeting karena kita sudah ditunggu oleh para awak media yang akan menyiarkan penandatanganan
kontrak ini.
“ Hah? Berarti tawaran kontrak dari Bagaskara hotel
diterima?”
“Anda nyonya Anindiya Bagaskara kan? “ tanya bu Susan
meyakinkan.
“Iya.” Jawan Anin ragu.
“Kalau begitu kita segra pindah ke ruangan meeting,
karena kita ditunggu oleh pihak legal kami dan juga media massa yang akan
meliput penandatanganan kontrak kerjasama kita.” Kata bu Susan sambil
mmepersilahkan Anin untuk berdiri dan mengikutinya ke ruangan meeting.
Anin merasa belum percaya apakah ini benar benar terjadi.
Ia sampai mencubit lengannya dan
merasakan sakit, jadi mestinya ini bukan mimpi.
***
Penandatanganan kontrak pun usai, Anin masih merasa
gamang, keluar dari kantor Mahkota Horeka dengan wajah yang pias karena belum
mempercayai apa yang terjadi. Untungnya ia percaya dengan Valen, suaminya.
Karena emang semudah itu mendapatkan kontraknya.
Valen yang menunggu didalam mobil merasa keheranan
melihat wajah pucat istrinya, setahunya penandatanganan berjalan dengan lancar
karena bu Susan juga sudah mengabarinya lewat telepon baru saja. Tapi kenapa
wajah istrinya tampak pias?
“Ada masalah dengan kontraknya?” tanya Valen tidak
yakin.Anin hanya menggeleng lemah.
“Antar aku ke Bagaskara hotel, aku harus memberi tahukan
kepada nenek kalau kita berhasil!!” teriak Anin yang sudha masuk ke dalam
mobil.
“Wah selamat ya, istriku!! Kamu emang hebat.” Kata Valen
sambil mengacungkan kedua jempolnya untuk mengapresiasi Anin.
Sesampainya di Bagaskara, mimpi disanjung oleh nenek arka
hanyalah tinggal mimpi, karena hasutan There, nenek tidak percaya dengan apa
yang disampaikan oleh Anin.
“Anin! Kamu ga usah bohong sama nenek. Kamu hanya
memanipulasi kertas surat perjanjian kontrak kerjasama ini kan supaya kamu
tidak kami usir?” tuduh There, yang
membuat nenek malah percaya dengan There.
“ Tapi, Anin benar mendapatkan kontrak itu, kalau tidak
percaya kalian bisa cek di web resmi Mahkota Horeka.” Jelas Valen membela
istrinya yang sudah menangis karena dituduh berbohong.
“Pergi deh kamu, mulai detik ini kamu bukan lagi bagian
dari Bagaskara!” bentak nenek dengan nada dingin. Ia kecewa dengan Anin yang
tidak bisa mendapatkan kontrak itu, padahal itu hanya perkataan There saja.
“Lagian gak mau dinikahkan sama Andrew yang jelas jelas
bisa bantu ya nek!” kata There mengompori nenek untuk marah dengan Anin. Membuat
Anin berlari keluar diikuti oleh Valen yang khawatir dengan kondisi istrinya.
Tiba tiba Allan, suaminya menelepon There yang membuat
There berteriak lantang.
“Apa??”
.
.
.
TBC
Kira kira apa yang membuat There teriak teriak???
Spam komen dan like yang banyak biar thor semangat yaa.
Happy Reading!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
Praised93
terima kasih👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
2023-12-18
0
Bara Ibrahim
tetap semangat ya
2023-07-23
0
Eric ardy Yahya
There , There . kamu saja sudah jadi wanita penggoda masih saja berkoak tidak jelas . kenapa gak sekalian kamu diam saja dan lihat apa yang Anin lakukan ke keluarga Kalian .
2023-06-06
0