Keesokan harinya, setelah Valen menyelesaikan urusan rumahtangga yang biasa ia tangani, ia langsung memesan ojek online dan mengendarai ojek online untuk pergi ke kantor Mahkota Horeka seperti yang sudah diinfokan oleh Revan memalui ponsel barunya itu.
Seperti janji hatinya kemarin, ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu istrinya agar istrinya dihargai oleh keluarga Bagaskara lainnya.
Sesampainya di kantor Mahkota Horeka, ia ingin segera naik ke atas untuk bertemu Revan yang sudah menunggunya disini untuk mengajarkan banyak hal kepada Valen yang mungkin masih belum berpengalaman. Dan memperkenalkannya kepada seluruh jajaran pejabat penting yang mengurus Mahkota Horeka, karena perusahaannya diakuisisi oleh Weston tentu pimpinan mereka diganti oleh orang Weston, yaitu Valen, sebagai pewaris tunggal di Weston.
Tapi tiba tiba saat ia hendak masuk ke lobby kantor megah Mahkota Horeka, ia bertabrakan dengan seorang wanita yang berpakaian sangat terbuka dan memakai make up yang sangat tebal. Cantik sih, tapi ya make upnya yang tebal mengakibatkan wanita ini terlihat lebih tua dari umurnya. Padahal ia
adalah There, adik sepupu dari istrinya Anindiya.
Wanita itu begitu melihat siapa yang telah menabraknya sontak mengumpat dan menggerutu dengan suara keras.
“Ish, nasib buruk apakah ini kok aku bisa bisa nya menabrak sampah tak berguna macam kamu?” desis There dengan nada kesal. Ia langsung membereskan.dan menepis nepis bajunya yang sebenernya ga kotor. Ia hanya menunjukan kalau dirinya tidak sekelas dengan Valen yang miskin dan rendahan.
“Ya ampun, Kamu kan sepupu Anin, ada apakah kamu kesini? Pakaian kamu kok kekurangan bahan gitu? Apa suamimu kekurangan uang untuk membelikan baju untuk istrinya? ” tanya Valen dengan nada sarkas. Ia ingat There adalah orang yang juga sering membully istrinya.
“Enak aja, dasar orang miskin dan ga tahu fashion! Ini tuh baju branded!! Harganya saja bisa membeli harga diri kamu. Suamiku orang kaya raya, jelas bisa membelikan aku baju branded macam ini, beda dengan istrimu yang hanya bisa beli baju di pasar, karena suaminya miskin!!” hina There tidak terima dikatakan kalau suaminya tidak sanggup membelikan ia baju.
“Lha tapi baju kamu itu kekurangan bahan, sobek sobek di.sana sini, malah kayak pengemis yang ada di perempatan jalan.” Sahut Valen
dengan santai.
“Memang susah kalau ngomong sama orang miskin yang ga tau
mode,Eh kalau kamu mau tahu, kedatanganku kesini itu hendak menemui pak Revan dan wakil CEO Mahkota Horeka, ibu Susan. Suamiku yang sudah menghubungi mereka agar keluarga Bagaskara bisa melakukan penanda tanganan kontrak kerjasama dengan Mahkota Horeka, karena keluarga Kusuma itu bekerja sama dengan Weston di
bidang penyediaan alat berat tentu ga susah bagi keluarga Kusuma untuk menghubungkan Mahkota Horeka dengan Bagaskara. Pagi ini aku hendak tanda tangan kontrak dengan wakil CEO Mahkota Horeka, karena kabarnya CEO Mahkota adalah anak tunggal pewaris Weston grup, katanya sangat tampan, siapa tahu ia akan.tergoda dengan penampilanku yang terlihat cantik dan modis.” Katanya dengan nada sombong membuat Valen sedikit muak.
“Luar biasa!! Kamu dan Allan adalah perpaduan sempurna!!”puji Valen tidak tulus, Valen yang masih baru dalam dunia Mahkota Horeka jadi
ia juga ga tau kalau ternyata keluarga Allan bekerja sama dalam bidang penyediaan alat berat dengan Weston grup.
There menatap Valen dengan kesal, ia tahu bahwa Valen memujinya dengan tidak tulus, dan bagaimana ceritanya sampah seperti Valen bisa
ada disini.
“Untuk apa kamu datang kesini, jangan bilang kalau kamu.disini hendak memulung barang bekas disini ya? Jangan malu maluin keluarga Bagaskara! Sebelum kamu memulung disini, nih ada botol bekas air mineral yang mau aku buang, itu bisa kamu ambil untuk kamu jual, lumayan kan?” katanya dengan sombong, sambil melemparkan botol air mineral yang sudah kosong kearah Valen dan mengenai tubuhnya. Untung saja isinya sudah habis karena kalau tidak
kemejanya akan basah. Valen mengenakan setelan kemeja slimfit merk Giordano classic warna navy yang membungkus tubuh atletisnya dan celana panjang warna senada dengan itu, barang itu dikirimkan
oleh supir keluarga Weston kerumah keluarga Bagaskara tadi pagi, sengaja karena Valen hendak diperkenalkan oleh Revan sebagai perwakilan tuan Willy sebagai
pewaris Weston grup.
“Orang yang ga tahu aturan akan suka membuang sampah
sembarangan! Aku kesini untuk melamar pekerjaan, bukankah Mahkota Horeka adalah
perusahaan yang besar bahkan melebihi perusahaan dan hotel keluarga Bagaskara? “sindirnya dengan nada sarkas.
“Ya memang Mahkota lebih besar dari Bagaskara company ,makanya aku heran, bukannya kamu di Bagaskara aja tidak dipakai apalagi di.tempat yang megah seperti ini, tentu kamu tidak akan masuk kualifikasi dong! Tapi karena kamu nikah dengan sepupuku, aku akan mencoba berbincang dengan CEO
Mahkota atau yang berwenang disini agar kamu bisa mendapat pekerjaan sebagai OB. Gimana? Mumpung aku masih baik hati, karena mereka memandang pada keluarga
suamiku, jadi mereka pasti akan menjadikan kamu sebagai OB disini. Yah, bedalah antara aku dan Anin, karena ia memilih mempertahankan kamu ya dia akan jadi sama gak bergunanya kayak kamu.” katanya sambil menampilkan wajahnya yang
merendahkan Valen.
“Kamu mengatakan istriku itu tidak berguna, lalu kamu apa? Sudah punya suami tapi masih ingin menggoda CEO Mahkota dengan pakaian kamu yang ga layak dipertontonkan oleh wanita bermartabat.” Sindir Valen dengan nada ketus, mereka boleh menghinanya tapi jangan sampai mereka menghina istrinya Anin terlalu baik untuk dihina macam itu.
“Huh!! Terserah aku dong!! Yang terpenting bagiku adalah status dan kekuasaan. Karena dengan uang dan kekuasaan yang kita miliki, kita
baru bisa dipandang oleh orang lain, contohnya Allan Kusuma, dengan kekayaan yang dimilikinya tentu status aku pun jadi dipandang oleh orang, gak seperti Anin yang mau saja mempertahankan pernikahan bersama kamu yang jelas jelas
miskin dan tidak memiliki status apapun. Mungkin wajah kamu lebih baik dari Allan, tapi apakah kita cuman makan tampang doang? Tapi kabarnya pewaris Weston
itu tampan dan juga memiliki kekayaan yang ga sedikit, nah itu pantas digoda!” katanya dengan wajah jumawa.
“Dasar sampah!!” gerutu Valen dengan nada jijik.
“Siapa yang sampah?” There langsung meledak.
“Kamu wanita sampah yang menjijikan!! Tingkah kamu sudah kayak wanita rendahan. Tidak ada bedanya dengan seorang ja**ng! “ usai itu Valen melenggang masuk ke dalam kantor Mahkota Horeka dengan santai.
“Eh kamu!!” There tidak jadi mengumpat karena ia ingat kalau
disini dirinya mewakili keluarga Bagaskara, akan gak lucu kalau sampai CEO Mahkota mendapati dirinya bukan wanita yang anggun dan bermartabat, pasti dirinya akan mempermalukan keluarga Bagaskara.
Jadi There hanya bisa menahan perasaan marahnya dan melenggang masuk ke dalam lobby menuju Lift,
karena suaminya sudah membuat janjian dengan wakil CEO di lantai15.
Di sisi lain, sebelum Valen naik untuk menemui Revan dan wakil CEO ibu Susan, Valen menuju ke daerah toilet laki laki, ia langsung menelepon Revan dengan ponselnya itu.
“Batalkan semua kerjasama dengan perusahaan Kusuma yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan!” katanya dengan nada memerintah kepada Revan, dan Revan hanya bisa meng iyakan permintaan tuan mudanya tanpa banyak bertanya.
.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
Agus Soejono
tks you
2025-04-17
0
Praised93
terima kasih👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
2023-12-18
0
Bundanya Pandu Pharamadina
bagus Valen tegas
2023-12-03
0