Setelah menunggu beberapa saat, Valen pun melenggang dengan
santai ke lift yang akan membawanya ke Lantai 15. Setelah pintu lift terbuka,
ia melihat Revan sudah berjaga di depan pintu keluar menyambutnya untuk segera
membawanya ke ruangan meeting, agar ia bisa memperkenalkan Valen dengan wakil
CEO, orang lama yang masih dipercaya untuk mengoperasikan seluruh perusahaan
Mahkota Horeka sebelum jabatannya berpindah kepada Valen sebagai CEO sekaligus
pemilik saham terbesar di Mahkota Horeka.
“Tuan muda..” sapa Revan dengan hormat sebelum ia memimpin
langkah Valen menuju ruang meeting yang dimaksud.
Valen mengikuti langkah Revan kemana Revan membawanya pergi,
tapi langkahnya sedikit terhenti saat ia melewati sebuah ruangan. Revan sadar
kalau tuan mudanya berhenti secara mendadak saat melewati ruang tunggu tamu,
Revan turut melihat apa yang sedang dilihat oleh tuan mudanya.
“Apakah kamu belum melaksanakan perintahku?” tanya Valen
dengan nada datar, merujuk kepada There yang belum diusir oleh Revan atau pun
bu Susan.
“Sudah! Saya sudah menginfokan hal yang sama dengan ibu
Susan selaku wakil CEO dan pelaksana tugas harian sebelum tuan muda dilantik.”
Katanya dengan penuh hormat.
“Hmm, lalu kenapa wanita sampah itu masih menunggu disana?”
tanya Valen dengan nada ketus.
“Mungkin ibu Susan belum menginfokan kepada sekertarisnya
untuk menolak wanita itu. Karena ibu Susan masih berkonsentrasi untuk meeting
kita tuan muda!’”
Saat Valen masuk diikuti dengan Revan ke dalam ruangan
meeting, sang wakil CEO dan sekertaris direksi hanya bisa melongo, karena CEO
pengganti ini masih muda dan juga tampan, mereka belum pernah melihat orang
yang seperti Valen ini.
“Perkenalkan ini adalah Tuan Muda Valendra Weston yang akan
menjabat sebagai CEO di Mahkota Horeka.” Kata Revan dengan suara tegas
membuyarkan suasana yang tadinya awkward.
“Ehm oh ya, pak Valendra! Saya Susan, wakil CEO yang saat
ini bertanggung jawab sebagai pelaksana tugas harian! Dan ini, Vanya,
sekretaris direksi yang memang mengepalai seluruh sekretaris yang bertugas
untuk membantu kelancaran tugas saya dan juga tugas bapak CEO kemudian.” Sahutnya menyingkirkan
rasa kagum berlebihan melihat CEO yang baru, sedangkan Valen hanya mengulurkan
tangannya untuk menjabat wakil CEO yang sedang memperkenalkan diri itu.
“ Hmm, saya tadi
sebelum kemari sudah memberikan tugas kepada kalian menyangkut keluarga Kusuma.
Apakah kalian sudah lama menjalin hubungan kerjasama dengan keluarga Kusuma?”
tanya Valen dengan nada dingin.
“Sebenarnya keluarga Kusuma itu baru saja menjalin hubungan
kerjasama dengan Mahkota Horeka berkaitan dengan pembangunan perluasan kantor
Mahkota Horeka, dan ini juga karena diakomodasi oleh pihak Weston grup,
sepertinya Weston grup juga memiliki hubungan kerjasama dengan Kusuma grup, benar
begitu kan pak Revan?” tanya ibu Susan kepada pak Revan selaku perwakilan
langsung dari Weston grup.
“Iya, benar tuan muda! Mereka bekerjasama di penyediaan alat
berat. Kita kan juga bergerak di bidang konstruksi juga kan tuan!” kata Revan
dengan nada datar.
“Apa tidak ada grup lain yang bisa bekerjasama dengan kita?
“tanya Valen dengan nada malas.
“APG dan Wijaya grup
bisa juga sih tuan, cuman pemenang tender yang lalu memang Kusuma grup.” Kata
Revan lagi.
“Baik putuskan kerjasama dengan keluarga Kusuma dan jangan
lagi membuat kerjasama dengan mereka. Bayar denda pembatalan kontrak dengan
mereka. Saya tidak mau berhubungan dengan keluarga itu dikemudian hari. Oh ya,
jangan lupa untuk mengusir wanita sampah yang mau minta bertemu dengan ibu
Susan!! Dan kalau mereka dari keluarga
Kusuma bertanya kenapa kita memutuskan kontrak, bilang saja kita ga sudi
memiliki hubungan kerjasama dengan wanita sampah yang mata duitan dan
berkelakukan seperti ja**ng penggoda!!” kata Valen dengan nada tegas, ibu Susan
mengangguk dengan penuh hormat dan menitahkan sekretaris direksi untuk
menelepon pihak Kusuma Grup dan menyuruh satpam mengusir There, istri Allan
Kusuma dengan tidak hormat dai Kantor Mutiara Horeka.
“Ibu Susan, agenda
yang harus dilakukan ibu lakukan kedepannya adalah mengumumkan pemindah kuasaan
antara CEO lama ke CEO baru dan dilakukan dengan segera, tapi ingat jangan
pernah ada yang boleh menyebutkan identitas pribadi saya, selaku CEO baru. Saya
juga tetap menugaskan ibu Susan sebagai pelaksana harian dan tentu saja
menaikkan bonus ibu untuk kerja tambahan ini.” Perintah Valen dengan segera.
“ Yang Kedua, buka
kerjasama baru untuk mengisi kekosongan yang ada, akibat kita membatalkan
kontrak kerjasama dengan Kusuma grup, beri APG dan Wijaya undangan untuk melakukan
tender baru, jangan lupa untuk menyebarkan pembatalan kontrak kita dengan
Kusuma melalui semua media, sehingga akan banyak yang akan mau mengikuti tender
ini. Untuk Mahkota Horeka, kita juga
membuat gebrakan dengan mencari partner baru yang bisa bekerjasama Dengan
Mahkota Horeka. Tentunya dengan memakai system tender, sehingga kita bisa
mengantisipasi kualitas dan mutu setiap hotel yang ingin bekerja sama dengan
Mahkota Horeka. Tetapkan nilai investasi sebesar 1 milliar rupiah untuk Hotel
yang memenangkan tender untuk bekerja sama dengan Mahkota Horeka. ” Lanjut
Valen kepada ibu Susan, sedang sekretaris direksi mencatat poin meeting hari
ini.
***
Sementara ditempat lain, There yang tidak terima dimaki dan
diperlakukan tidak adil oleh Mahkota Horeka, langsung memasuki mobilnya dan
melajukan mobilnya ke kantor suaminya di Kusuma Grup, ia ingin kejelasan
tentang permasalahan yang dihadapi karena sepertinya ia tidak melakukan
kesalahan apa apa, kok bisa diperlakukan seperti ini baik oleh Mahkota Horeka
maupun Kusuma Grup.
Sesampainya di kantor Mahkota Grup, There langsung naik ke
ruangan suaminya di lantai 10, dan berusaha menemuinya. Tapi Sekretaris Allan
mencegahnya sehingga terjadi keributan.
“Ada apa ini ribut
ribut? “ pintu ruangan CEO Kusuma terbuka, ada Allan dan juga Aldi papa mertua
There yang memandang menantunya dengan tatapan sinis.
“Ehm ini pak, tadi bapak kan menginstruksikan saya untuk
tidak menerima siapapun masuk ke dalam ruangan CEO selagi tuan besar didalam…”
kata Anne menjelaskan.
“Sudahlah, kamu There, masuk ke dalam papa mau bicara!”
perintah mertuanya dengan nada dingin.
“Ada apa , pa?” tanya There dengan takut takut
“Apa yang kamu lakukan tadi Mahkota Horeka?” tanya papa
mertuanya dengan nada dingin.
“There tidak melakukan apa apa, Pa! There tadi datang kesana
trus menunggu disana dan tidak melakukan apa apa loh, Pa! Sungguhan! Bahkan
There saja belum ketemu dengan CEO dan wakil CEOnya, begitu tadi There masuk
ketemu sekretaris wakil CEO, disuruh nunggu, trus setengah jam There nunggu,
There diusir oleh satpam satpam Mahkota Horeka sampai ke lobby bawah. Habis itu
Allan teleponThere dan maki maki There. Padahal There bener bener ga tahu apa
apa!” cicit There sambil nangis nangis.
“Oh There ingat. There cuman ketemu sama suaminya Anin.
Katanya ia mau melamar pekerjaan disana. Ya kalau sama si Valen itu, tentu aku
berlaku kayak biasa. Soalnya aku sebel masa dia mau melamar jadi OB disana! Kan
malu maluin keluarga Bagaskara. Eh mana mungkin dia adalah orang berpengaruh di
Mahkota Horeka kan, kak?” lanjut There kepada Allan yang dengan nada ragu. Tapi
dia bener bener hanya bertemu dengan Valen saja, dan tidak ada orang lain yang
ia temui.
“Ah gak mungkinlah kalau cowo miskin itu. Dia kan bukan
siapa siapa, bahkan aku yakin dia juga gak akan mungkin diterima menjadi OB di
Mahkota Horeka.” Kata Allan mencemooh.
“Emang tadi papa dibilang gimana sama sekretaris Mahkota
Horeka ?’” tanya Allan kini kepada papanya, dia juga kesel karena papanya
langsung marah marah kepadanya dan memaki maki dirinya.
“ Dia bilang kalau, Mahkota Horeka dan Weston grup menutup semua
jalur kerjasama dengan keluarga Kusuma, baik yang sudah ada dan yang akan
datang. Termasuk kerjasama yang akan ditanda tangani oleh Mutiara Horeka dan
Kusuma grup minggu depan. Bukan itu saja kerjasama papa dengan Weston juga
diputuskan sepihak, mereka bahkan bersedia bayar denda penghentian kontrak.
Kita bisa rugi besar ini nak! Apalagi kalau orang tahu bahwa Weston memutuskan
kontrak dengan Kusuma grup , bisa bisa top ten perusahaan di seluruh Indonesia
yang bekerja sama dengan Kusuma grup juga menarik semua investasinya. Pusing
papa ini, Lan!”curhat papa Aldi sambil menekan nekan kepalanya yang pening
karena masalah ini.
Sedangkan There dan Allan juga ikutan pusing kepala karena masalah ini. Bisa bisa Allan dan
keluarganya terancam bangkrut kalau masalah ini tidak segera diselesaikan.
.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
Praised93
terima kasih👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
2023-12-18
0
Eric ardy Yahya
nama yang cocok buat There . memang sih dia ini tipe wanita penggoda sama Pelakor . gak duga dia obsesi banget sama Alan hanya demi harta
2023-06-06
0
Asmawatikadri Wati
emang enak jadi minim akhlak gitukan akibatnya??? karma baru dimulai
2023-05-29
0