“Apa? Tidak mungkin!” teriak There tidak terima. Itu
barang mahal, pasti Valen mencurinya!!!
" Kamu itu kebiasaan ya Re!! Kalau nenek jantungan gimana?" bentak nenek dengan kesal.
" Eh maaf nek!" There malu kalau nenek sampai tahu dirinya iri dengan cincin yang Anin miliki.
" Sudah sekarang kalian semua urus pesta yang akan dihelat. Jangan sampai memalukan nenek. Ingat !!!" kata nenek dengan nada tegas sambil berlalu dari Anin dan There. Anin pun yang tidak merasa mengganggu There hanya mengangkat bahunya saja. Ia berniat mencari suaminya saja. Sejak tadi ia belum melihat keberadaan suaminya.
" Mas, kamu kok pakai pakaian seperti itu?" tanya Anin yang pangling dengan penampilan suaminya yang terlihat 'mahal'.
" Eh, oh, ini? Iya aku ingin menghargai pelantikan kamu saja. Jadi mas sengaja memakai pakaian seperti ini." kata Valen dengan nada gugup. Padahal Valen sengaja berpakaian seperti ini karena dia akan mewakili Mahkota Horeka sebagai CEO baru sesuai janjinya pada Anin melalui bu Susan kemarin.
" Ha ha ha gak usah terlalu berlebihan mas! Hanya pelantikan biasa kok. Mas udah makan?" tanya Anin dengan begitu perhatian. Ini yang Valen sukai dari istrinya, ia sangat baik dan perhatian.
" Sudah kamu jaangan terlalu kelelahan. Kamu yang mestinya perhatikan makan kamu." kata Valen tidak suka melihat istrinya sibuk sendiri, sedangkan sudah ada EO disana.
" Bu Susan sudah datang, mas! Aku mau menyambut dia dulu ya mas!" kata Anin bergegas membereskan diri agar ia bisa tampil mengesankan di hadapan bu Susan. Sedangkan Valen yang ditinggalkan Anin hanya bisa menatap punggung istrinya yang menjauh. Tiba tiba ia dikagetkan dengan sapaan sesorang karena sebenarnya dari dulu tidak ada satupun yang memperhatikan kehadiran dirinya di keluarga Bagaskara kecuali kakek dan Anin.
" Tuan Valen!" Sebenarnya Valen terkejut melihat siapa yang sudah menyapanya tapi ia sembunyikan di wajah datar andalannya.
" Pak Andrew, ada apakah gerangan?"
" Ehm itu, saya ingin meminta maaf atas apa yang saya lakukan kemarin di Weston Resort, saya tidak tahu bahwa anda adalah anak tuan Willy Weston, tuan muda Valendra Weston." kata Andrew dengan suara lirih penuh penyesalan. Valendra hanya bisa mendesah kasar mendengar perkataan Andrew. Benar! Siapa yang lebih kuat dan kaya akan lebih di hargai.
" Pak Andrew, saya rasa kita tetap harus menghornati siapa pun orang yang kita hadapi, apalagi ingin memiliki seorang wanita yang sudah bersuami itu tidak benar di mata hukum dan agama kan?" sindir Valen merujuk kepada apa yabg sudah dilakukan Andrew kepada dirinya.
" Ehm sekali lagi saya minta maaf. Secara jujur, saya tertarik dengan Anin sudah sejak lama, ia memang cantik dan menarik. Kepribadiannya yang baik juga membuat saya jatuh dalam pesonanya, sehingga saya terkadang lupa kalau Anin sudah menikah, jujur saya juga iri dengan tuan Valen yang bisa memiliki Anin, wanita sempurna yang saya idamkan." kata Andrew dengan lirih, perkataan Andrew membuat Valen sedikit meradang karena ada laki laki lain yang mengidamkan istrinya.
" Maksud anda?" tanya Valen dengan suara yang sedikit tinggi.
" Jangan tersinggung, tuan. Saya hanya menceritakan perasaan tak berbalas saya. Saya kagum dengan Anin yang tidak tergiur dengan harta. Ia lebih memilih suaminya daripada menikah dengan orang lain. Tapi ternyata pilihannya tepat, anda ternyata pewaris Weston grup dan jelas anda lebih kuat dari saya." kata Andrew buru buru meralat, karena ia melihat gelagat tidak nyaman yang ditunjukan oleh Valen saat bertanya dengan Andrew.
" Ehm, saya kira pak Andrew harus mulai menghornati siapapun. Tak terkecuali orang yang lebih rendah dari anda. Tidak mengingini milik sesamanya yang lain." kata Valen yang mulai tidak suka karena Andrew berkesan menyanjungnya setelah mengetahui identitasnya.
" Jadi taun Valen ini..."
" Panggil Valen saja!"
" Kalau begitu panggil saya dengan Andrew saja.."
" Oke Andrew!!"
" Valen, berarti kamulah CEO Mahkota Horeka yang baru dong! Pantas saja Anin bisa mendapatkan kontrak kerjasama itu dengan mudah. Apakah Anin tahu tentang hal ini?" kata Andrew dengan hati hati.
" Tidak, mereka belum tahu." Mereka yang dimaksud oleh Valen merujuk pada keluarga Bagaskara yang belum mengetahui identitasnya.
" Anda emang sengaja menyembunyikan identitas anda?" tanya Andrew lagi dengan hati hati.
" Supaya aku lebih tahu motivasi seseorang." sahut Valen enteng.
Drrt.. drrtt...drrt.
Ponsel Valen berbunyi, ID peneleponnya adalah bu Susan, Valen segera minta ijin menerima telepon dan meninggalkan Andrew dengan sejuta pertanyaan yang masih ada di benaknya.
" Halo"
".."
" Saya sudah di ruangan acara, biar mereka langsung memulai acaranya saja, tidak usah menunggu. Dan kalau mereka bertanya,katakan saja saya sudah di dalam perjalanan."
"..."
Valen langsung menutup panggilan telrponnya dan melirik ke arah panggung. Tampak bu Susan disana bersama nenek Arka dan juga There, sedangkan Anin malah seperti pegawai yang disuruh suruh oleh There dan nenek. Lagi lagi Valen menggenggam ponselnya dengan erat melihat pemandangan seperti itu. Ia sangat marah dengan keluarga Bagaskara yang berkesan melecehkan istrinya.
Tiba tiba nenek Arka didampingi There sudah naik ke atas panggung. Rupanya mereka menuruti apa yang diinginkan Valen untuk segera memulai acara dan tidak usah menunggu kehadirannya. Kehadirannya sebagai CEO mahkota horeka. Sebenarnya ibu Susan juga sudah melihat kehadiran Valen disana dan mengagumi penampilan Valen hari ini yang tampak extraordinary, tapi rupanya itu tidak dilihat oleh nenek dan There karena menurut mereka status sosial Valen itu jauh dibawah mereka.
" Tes tes, saya minta perhatiannya sebentar kepada seluruh kolega dan hadirin yang sudah berkenan untuk hadir di tempat ini merayakan kebahagiaan kami bisa melakukan kerjasama dengan Mahkota Horeka, yang adalah bagian dari Weston Grup. Saya sangat berbangga karena kami selaku Bagaskara grup bisa menjalin kerjasama dengan Mahkota horeka dengan nilai kontrak 1 miliar, dan mudah mudahan kedepannya bisa lebih lagi karena kepercayaan yang sudah diberikan kepada Bagaskara klan yang tidak akan kami sia siakan begitu saja." kata nenek memberikan sambutannya sebelum masuk ke acara selanjutnya. Para hadirin dan kolega langsung memberikan tepuk tangan yang sangat meriah memdengar pernyataan yang diberikan oleh nenek. Nenek Arka tambah percaya diri dan tambah bangga karenanya.
Nenek melirik ke arah bu Susan, memberikan kode menanyakan apakah tuan CEO yang ia nantikan sudah datang atau belum karena ia ingin menyambut CEO Mahkota Horeka secara pribadi melalui kata kata sambutannya, dan nenek tambah senang karena bu Susan selaku tangan kanan dari CEO Mahkota Horeka menganggukkan kepalanya tanda CEO nya sidah ada di tengah tengah mereka.
" Kami juga menyambut ibu Susan selaku wakil CEO dan juga pelaksana harian di Mahkota Horeka, serta tidak lupa saya juga menyambut CEO Mahkota Horeka yang baru. CEO yang baru sudah ada di tengah tengah kita semua, mari kita sambut CEO Mahkota Horeka untuk memberikan kata sambutan." kata nenek dengan percaya diri.
Bu Susan hanya bisa membalas tatapan geram Valen dengan menaikan bahu tanda ia juga tidak tahu kalau perkembangannya seperti ini. Kelihatan banget kalau nenek ingin menunjukan bahwa hubungan Bagaskara dengan Weston grup itu sangat dekat dan sangat baik. Nenek ingin menampar orang orang yang sering merendahkan keluarga Bagaskara dengan kenyataan bahwa keluarga Bagaskara memiliki link yang baik dengan grup terkaya di Indonesia bahkan di Asia.
.
.
.
TBC
Kira kira Valen bahkan membuka jati dirinya gak ya? Soam komen yang banyakkkk, like juga favoritkan ya. Tunggu updatenya besok ya. Happy reading!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
Praised93
terima kasih👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
2023-12-18
0
papa ntah
nenek nenek ni dh tua tapi masih pamir...
2023-06-05
0
Ady GeNN
There emang ular..
2023-04-30
0