Lima

Saat ini, Eli baru bangun dari tidur nya. Para abang, sahabat dan orang tuanya tidak berada di dalam ruangannya. Bosan kali di sini. Pikir nya santai. Toh, kalau dia di tinggal, gak masalah. Dirinya bukan lah sosok yang dulu.

"Kangen papi." Monolognya tanpa sadar.

"Sekarang gue lagi di dalam tubuh salah satu anggota keluarga Prayaga, dan, berada di Jakarta?" Tanya Eli entah pada siapa. "Jauh benar." Jawabnya sendiri.

"Kira-kira kabar sahabat gue gimana? Keluarga gue gimana?" Tanyanya lagi. "Emang keluarga gue peduli?" Jawabnya sendiri.

"Hah, ia. Lo yang udah buat gue isdet, dan berakhir pindah raga. Lo harus bayar semuanya. Awas aja lo." Geramnya pada seseorang.

"Gue tinggal cepat keluar dari RS, kemudian istirahat sebentar, lalu bermain. Gak sabar mengakhiri drama orang licik." Katanya dengan aura yang mencengkam.

"Ayam!" Seru Anggun tiba-tiba saat berada didepan pintu.

Eli melihat ke arah sumber suara, menyadari ada yang di depan pintu dan menatapnya, ia segera menghilangkan auranya.

"Kenapa lo? Tanya banga Bagas, sambil masuk dalam ruangan dengan santai. Kemudian dudukan diri di kursi samping brankar.

"Kayak abis keseteom aja." Ejek bang Bendra.

"Govlok! Ke setrom yang benar." Ralat Ferni.

"Percaya gak? Per-"

"Gak. Lo belum jelasin." Potong bang Bendra.

"Gue mau jelasin bang. Cuma lu nya aja yang nyolot!" Tatapan sinis yang di keluar kan oleh Anggun, membuat Bendra menciut.

"Ya udah sih. Tinggal lanjut aja." Bela bang Bendra.

"Tadi, gue pas injakan satu kaki di ruangan ini, bulu-bulu gue pada berdiri. Suer, gue merinding, hawa nya kayak gimana gitu." Cerita Anggun sambil duduk di samping bang Uzi.

"Perasaan lo itu. Gue masuk biasa aja." Kata bang Bagas santai.

"Yah, kan lo kedua yang injakin kaki. Lah gue? Yang pertama injakin kaki." Sewot Anggun.

"Terserah." Pasrah bang Bagas. Dia sangat tidak suka berdebat dengan hal sepeleh.

"Nah, gitu. Ngalah." Jawab Anggun sambil tersenyum konyol.

"Mamah papah dimana?" Tanya Eli.

"Ke kantor. Tadi pas ke kantin, di suruh ke kantor pusat." Jelas bang Bagas.

Yah, tadi saat keluarga Prayaga pulang, papah Abson dan mamah Fana izin ke kantin. Namun tidak lama, karena di telpon sama sekertaris ada masalah. Akhir nya papah Abson pergi ke kantor, di temani mamah Fana.

Eli hanya mengangguk sebagai jawaban.

Hening.

Semua sibuk dengan urusan masing-masing, Eli dalam kondisi mood yang buruk, pengen berburuh.

Tidak lama, datang mamah Fana dan papah Abson.

"Halo sayang. Maaf yah, mamah sama papah pulang nya lama." Kata mamah Fana sambil tersenyum manis, dan di jawab anggukan kepala saja oleh Eli.

"Ini, mamah bawa martabak kesukaan kamu." Kata mamah Fana, dan langsung memberikan satu kotak pada Eli.

Eli yang tidak terlalu suka dengan martabak pun mau menolak. Namun lihat senyum mamah Fana, membuat nya tak sampai hati untuk menolak.

Eli mengambil kotak tersebut, dan membukanya.

"Ini untuk kalian." Kata mamah Fana, dan memberikan 2 kotak dengan isi yang sama pada para abang, dan sahabat Eli.

"Gini rasanya di perhatian oleh seorang ibu?" Batin Eli. Eli menatap datar pada isi kotak itu. Jujur, dia pernah phobia terhadap makanan ini.

"Eli, kenapa? Kamu tidak suka?" Tanya papa Abson, yang duduk di samping bang Bendra.

Eli tidak niat membalas pertanyaan papa nya itu. Ah ralat, papah Eli.

"Aku mau pulang." Kata Eli tiba-tiba, "sekarang." Lanjutnya, dan menutup kotak martabak itu.

"Apa kamu yakin? Kamu baru sembuh." Tanya mamah Fana dengan khawatir.

"Aku tidak selemah yang kalian pikirkan." Kata Eli mutlak. Kenapa kalian? Karena kelihatan, di mata papah, abang dan sahabatnya itu yang mungkin, meremehkannya?

"Baiklah." Putus papah Abson.

"Ayo." Ajak Eli.

"Mamah panggil dokter." Kata mamah Fana, dan memencet tombol di bawah brankar Eli.

"Papah urus administrasi." Kata papah Abson, dan keluar dari ruangan.

"Kita urus barang-barang Eli." Kata Ferni dan berjalan membereskan barang-batang Eli bersama Anggun.

"Kita?" Tanya bang Bendra

"Makan." Sahut bang Uzi jengah.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!